Aku tak pernah menyangka di usiaku yang ke 30, aku sudah menjadi seorang janda. Walau perpisahan ini aku yang menginginkannya Namun hatiku terasa sangat sakit.
Penghianatan yang dilakukan suamiku dengan sekertarisnya sendiri dengan alasan untuk memperoleh keturunan tidak akan kumaafkan.
Cukup sudah hinaan dari mertuaku selama ini yang menuduhku mandul, hingga menyebabkan mamaku meninggal karena serangan jantung.
Cukup sudah....!!!
" Aku Emma Watson tak akan diam lagi, akan ku buktikan pada kalian yang menyakitiku bahwa aku bisa bangkit dan aku tak akan mau lagi di sakiti laki laki!!! " tekadnya sambil meninggalkan Bali tempatnya di besarkan selama ini.
Pertemuannya dengan Sean o Brown bos Barunya yang arogan sedikit banyak mewarnai kembali hidupku Emma.
Bagaimanakah kehidupan Emma setelah perceraiannya ? apakah ia bisa membuka hatinya kembali.... silahkan baca novel ini.
Termehek boleh tertawa boleh Apalagi mau ngebom votee... di persilahkan
Ini adalah novel ke 3 aku, silahkan juga membaca novelku yang lain
1. Akhir pelarian
2. My Starla
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mety, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Janur kuning
HP Sean terus berbunyi, Billy kebingungan....
" Suprie gimana nih, kasih bos apa ngak.. tante nelfon nih? "
" Ya kasih aja sana " jawab Suprie
" Kamu aja yang kasih prie..aku ngak berani.. yang ada ntar langsung di kirim aku ke Amazon " ucap Billy menyerahkan hp Sean ke tangan Suprie
" Aku ngak berani ganggu boss, lagi suap-suapan gitu " tolaknya, akhirnya hp berhenti berdering karena tak di angkat-angkat
" Ah... untung saja.. masalah berhenti sendiri he he ".Billy melap keringat di dahinya
Sementara di meja Emma dan Sean
Sean masih setia menyuapi Emma
" Mengapa kau manja sekali hari ini ? " tanya Sean , Emma tersenyum manis mendengarnya
" Maaf.. biasanya kan aku bisa bermanja dengan mas Arya... sekarang sudah tidak ada yang memanjakanku, Apakah kau keberatan? " jawab Emma
" Tidak... sekarang kau boleh bermanja padaku.. tapi di luar jam kerja ya " Sean memandangi wajah cantik Emma yang sedang mengunyah makanannya
" Emma kau menganggapku kekasih kontrak, tapi aku menganggapmu benar-benar wanita yang ku sukai, entah mengapa aku ingin melindungimu... memanjakanmu kurasa aku sudah mulai jatuh cinta padamu " ucap Sean yang hanya berani di utarakannya dalam hatinya, ia tak ingin siapapun tau isi hatinya yang sebenarnya
" Aku tak akan pernah melepaskanmu Emma, tidak akan... aku akan mengikatmu agar kau selalu berada di sampingku " Sean terus menyuapi Emma sampai habis. Selesai makan Sean mengajak Emma berdansa
Mereka berdansa di pinggir kolam renang, sebuah lagu romantis di nyanyikan oleh penyanyi cafe. Mata Sean memandangi wajah Emma tak berkedip
" Mengapa kau memandangiku seperti itu Sean? " tanya Emma
" Kau cantik sekali, aku ingin menciummu " bisik Sean sambil mengeratkan pelukannya
" No Sean.. tidak bisa "
" Mengapa tidak bisa? "
" Kuota ciumanmu sudah habis tadi siang, Kau tak boleh menciumku lagi.. bahkan bibirku masih terasa kebas " omel Emma
" Aku kekasihmu merangkap bosmu, kau tak punya hak menolakku "
" Ya betul aku kekasihmu dan asistenmu tapi bukan berarti aku harus menjadi pemuas napsumu Sean " sahutnya kesal, Emma melepaskan pelukannya dan berjalan hendak meninggalkan Sean
Sean menarik tangan Emma kembali dan memeluknya erat
" Sean... Lepaskan..."
" Shutt jangan marah Emma... aku hanya bercanda, aku hanya ingin berdansa denganmu " ucap Sean sambil melanjutkan dansanya, sebelah tangan Sean mengelus rambut halus Emma
Emma tak jadi marah, ia balas memeluk Sean dan berdansa sambil memejamkan matanya.....
" Terimakasih Sean.... "
" Untuk apa..? "
" Karena mau meminjamkan dadamu untukku bersandar, aku mengantuk " ucap Emma yang sedari tadi memang sudah bersandar di dada Sean
Sean tertawa mendengarnya
" Dasar... kukira pernyataan romantis.. ternyata mengantuk, kalau kau mengantuk ayo kita pulang " ajak Sean
Mereka lalu kembali ke mobil, di perjalanan
" Suprie kita langsung ke jet, malam ini juga kita langsung berangkat " ucap Sean yang sedang memeluk Emma yang tertidur
" siap bos... " sahut Suprie
" Bos tadi tante menelfon, tapi aku tak berani mengangkatnya " lapor Billy
" Kenapa tidak kamu angkat? "
" Saya takut salah lagi bos. apa mau saya sambungkan sekarang? " tanyanya
" Tidak usah.. besok pagi saja " ucap Sean
Sesampainya di Jet, Sean mengendong Emma menaiki Jetnya. Sean bahkan memangku Emma saat pesawat take off
" Duh boss mesra amat..boleh di foto ngak buat kenang-kenangan ." ucap Billy melihatnya, Sean hanya memelototkan matanya pada Billy, Billy pun langsung terdiam
" Sorry Boss "
" Billy aku mau membawa Emma ke kamar untuk istirahat, jangan membangunkan kami walaupun sudah landing..aku mau tidur sampai pagi di kamar " titahnya
" OK. boss.... aman "
Sean mengangkat Emma ke kamar di jet, ia membaringkannya di ranjang lalu melepaskan sepatu Emma, Sean juga melepas sepatunya lalu berebah di sebelah Emma. Di rengkuhnya tubuh mungil Emma ke pelukannya, Sean pun memejamkan matanya sambil menciumi wangi rambut emma.
" Aku ingin seperti ini setiap malam Emma, memeluk dan mencium wangimu sungguh membuatku nyaman dan tenang " ucapnya, tak lama Sean pun menyusul Emma ke alam mimpi
We back to Bali
Tut... tut... tut...
" Hallo.. gimana Ko , kau sudah dapatkan informasi tentang keberadaan Emma? " tanya Arya pada koko sahabatnya yang kini sedang berada di Jakarta bersama istrinya Cece
" Cece bercerita ia ada bertemu Emma si sebuah acara.. dan memang Emma datang bersama pacarnya, tuan Sean o Brown. Menurut pengakuan Emma Sean adalah boss merangkap kekasihnya " jawab Koko panjang lebar
" Baik.. aku akan ke Jakarta, aku akan mengejar Emma kembali. Selama janur kuning belum melengkung, aku masih punya kesempatan "
" Arya... tunggu, Emma sekarang tidak berada di Jakarta, Ia mendampingi bosnya melakukan lawatan ke anak cabang perusahaan PT. kila se Indonesia, kata Cece 3 bulan lagi baru selesai " cegahnya
" Apaa.. tidak mungkin , 3 bulan terlalu lama aku akan mencarinya, terimakasih infonya bro " salam Arya.. Arya menelfon seseorang yang merupakan temannya yang bekerja sebagai wartawan.
" Hallo.. Deni ini aku Arya... "
" Hemm.. ya ada apa?
" Begini bisakah kau mencari Info atau jadwal kunjungan seorang pengusaha bernama Sean o Brown? , tenang saja aku akan membayarnya " pinta Arya
" Sean o Brown ya... baiklah, beri aku waktu beberapa jam, aku akan menghubungimu kembali, ngomong-ngomong untuk apa kau mau tau kegiatan tuan Sean? "
" Hanya ingin tau saja, siapa tau kami bisa bekerja sama " jawabnya berbohong
" Baiklah.. aku akan segera memberimu kabarnya " ucap Nya lalu menutup telfonnya
🐜🐜🐜🐜
" Siapa yang kau telfon kak? " tanya adik Arya, Arya kini sedang berada di rumah adiknya di kota Surabaya
" Teman.... "
" Bagaimana perkembangan kak Emma, kakak sudah bisa menemukannya? " tanya Dewi
Arya menarik nafas panjang, iapun mematikan rokoknya
" Emma sudah punya kekasih, seorang pengusaha kayaraya " ucap Arya sedih
" Jangan menyerah kak, kak Emma wanita yang sangat baik.. berjuanglah untuk mendapatkannya kembali, aku yakin jika kakak memintanya dengan sungguh-sungguh kak Emma akan luluh " ucap Dewi lagi
" Sebaiknya kau temuilah kekasih Emma itu Arya, katakan padanya kalau Emma itu mandul.. pasti lelaki itu akan meninggalkannya " tiba-tiba saja mama Arya datang dan nimbrung di ruang tamu
" Mama...!!, jangan berkata seperti itu tentang kak Emma, keadaan jadi begini itu karena mama. Mama tidak kasian rumah tangga kakak jadi kacau begini karena mulut mama itu " Dewi marah mendengar Kata mamanya
" Dewi.. apalagi salah mama, mamakan hanya memberikan ide supaya lelaki itu meninggalkan Emma, Jadi kakakmu bisa kembali pada nya...mamakan sudah mengaku salah dan minta maaf pada kakakmu " sahut Mama kesal
" Sudah.. sudah... tambah pusing kepalaku, Dewi.. aku pulang, jaga saja mama jangan biarkan mama kembali ke Bali " ucap Arya lalu keluar dari rumah Dewi
See you next eps
Jangan lupa untuk lije komen dan vote Karya-karya aku