Bagaikan seorang Cinderella, Belinda Caleste yang memiliki tubuh gemuk dan penampilan tidak menarik tiba-tiba saja dilamar oleh sang idola yang dia puja selama ini. Semua itu berawal dari aksinya yang mengintip sang idola saat mendengar suara anak-anak. Belinda kepergok dan karena aksi nekatnya, dia justru dilamar oleh sang idola, Evan Barack. Belinda tentu saja menerima meski pernikahan mereka dilakukan dengan sebuah perjanjian sebab Evan mengajaknya menikah hanya untuk memanfaatkan Belinda agar publik tidak mengetahui keberadaan si kembar yang mengaku sebagai putranya. Dia tidak ingin ada scandal yang bisa mempengaruhi kariernya dan menikahi Belinda adalah pilihan tepat apalagi mereka sepakat untuk berpisah setelah dia menemukan ibu Oliver dan Xavier namun semua tidak berjalan sesuai dengan rencana dan ketika saatnya sudah tiba, di mana mereka harus berpisah setelah kebenaran akan Xavier dan Oliver terkuak, akankah Evan menceraikan Belinda seperti kesepakatan mereka berdua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Ingin Pulang
Sepasang suami istri tampak sedang sibuk menanyakan sesuatu pada beberapa orang yang mereka temui di jalan. Selembar foto mereka tunjukkan pada setiap orang yang mereka temui namun tak ada yang pernah melihat rupa orang yang mereka cari dan tentunya yang mereka cari adalah si kembar yang kabur dari rumah tanpa sepengetahuan mereka.
Mereka sudah berusaha keras mencari keberadaan si kembar bahkan mereka sudah melapor polisi namun sampai sekarang tak ada kabar yang mereka dapatkan akan keberadaan Oliver dan Xavier yang mendadak hilang dan entah pergi ke mana.
Memang kedua anak nakal itu membuat sakit kepala, dan mereka selalu bertengkar karena keberadaan mereka. Mungkin perkataan-perkataan pedas yang mereka lontarkan terhadap kedua anak itu setiap kali mereka bertengkar membuat si kembar pergi. Mereka mengira jika Oliver dan Xavier hanya pergi bermain saja namun waktu sudah berlalu begitu lama, kedua anak itu tidak juga kembali. Menghilangnya kedua anak nakal itu, tentu membuat mereka begitu panik dan takut.
“Semua gara-gara kau. Jika kau tidak memarahi aku gara-gara kedua anak itu, mereka pasti tidak akan lari dari rumah!” ucap sang istri yang mulai menyalahkan suaminya.
“Selalu aku yang salah. Kedua anak itu terlalu nakal. Siapa yang bisa tahan?” sang suami pun tak mau kalah dan tak mau disalahkan atas menghilangnya kedua anak nakal yang membuatnya sakit kepala sepanjang hari.
“Sekarang bagaimana. Mereka berdua tidak ada di mana pun?”
“Cari. Mereka hanya anak-anak dan tak mungkin bisa pergi jauh!” ucap sang suami tanpa menyadari jika kedua anak itu tidak saja nakal tapi mereka juga cerdas dan tentunya sudah bisa pergi yang jauh dengan kecerdikan mereka.
Si kembar yang tak merasa bersalah karena telah melarikan diri dari rumah sebab mereka memang tidak pernah diterima dan mereka selalu menjadi sumber masalah yang diperdebatkan tampak menikmati kehidupan mereka setelah melarikan diri.
Mereka seperti menemukan kehidupan mereka berdua karena mereka diterima oleh Evan meski mereka nakal dan disayangi oleh Belinda walau mereka tidak memiliki hubungan apa pun.
Mereka berlari ke sana ke sini di taman belakang rumah Evan dan meminta Belinda mengejar mereka. Mereka bahkan membuat sebuah lubang di dekat akar sebuah pohon besar lalu meminta Belinda masuk ke dalamnya seolah-olah Belinda menjadi Winnie the Pooh sungguhan yang tinggal di dalam pohon.
Permintaan mereka yang tak bisa ditolak tentu saja membuat tubuh Belinda menyangkut di dalam lubang itu sehingga membuat kedua anak nakal itu harus menarik Belinda dengan susah payah agar bisa keluar dari lubang yang mereka buat.
“Cepat tarik aku keluar!” pinta Belinda pada mereka berdua.
“Kakak payah!” teriak Oliver dan Xavier yang menarik Belinda dengan sekuat tenaga agar keluar dari lubang.
“Seharusnya aku tidak mengikuti perkataan kalian!” Belinda berusaha meloloskan diri dari lubang yang mereka gali.
“Kakak benar-benar harus diet agar cepat kurus!” teriak Oliver yang masih berusaha menarik Belinda.
“Benar. Setelah kakak kurus kita akan membuat rumah rahasia di dalam lubang!” teriak Xavier pula yang juga sedang menarik Belinda.
“Aku tidak mau tinggal dengan para cacing!” Belinda berusaha menendang tanah dengan kakinya sampai akhirnya dia benar-benar bisa meloloskan diri.
Oliver dan Xavier yang menarik diri Belinda berteriak saat terpental ke belakang. Mereka berdua tampak kesakitan namun tidak lama kemudian mereka berdua tertawa karena mereka menganggap jika apa yang mereka lakukan sangat menyenangkan. Selama tinggal bersama dengan Evan dan dapat bermain dengan Belinda mereka tidak pernah memikirkan rumah lagi sebab mereka memang tidak pernah berniat untuk kembali ke rumah mereka.
“Kakak, ayo kita main lagi,” ajak mereka berdua yang belum puas bermain.
“Istirahat sebentar, aku lelah!” Belinda merangkak mendekati mereka lalu berbaring di atas rerumputan di sisi kedua anak nakal itu.
Mereka beristirahat sejenak sambil mengambil nafas. Langit begitu biru dan tampak cerah, angin sepoi yang berhembus membuat suasana terasa menenangkan.
“Kalian berdua kenapa memiliki begitu banyak stamina untuk bermain?” tanya Belinda pada mereka berdua.
“Kami memang suka bermain sebab itu kami akan bermain sepanjang waktu.”
“Oh ya, bagaimana di rumah? Apa ibu kalian tidak akan marah saat kalian berlari-larian di rumah dan membuat keributan?” Belinda berpaling melihat ke arah si kembar karena dia ingin melihat reaksi mereka berdua.
“Mommy sangat baik, tentu saja tidak marah. Kami boleh melakukan apa saja di rumah bahkan Mommy selalu menemani kami bermain seperti yang kakak lakukan saat ini.”
“Jika begitu Kenapa kalian tidak pulang? Apa kalian tidak merindukan ibu kalian? Apa Ibu kalian tidak khawatir karena kalian tidak pulang sampai sekarang?” sungguh dia sangat penasaran kenapa sampai sekarang tidak ada yang mencari kedua anak nakal itu.
Sangat aneh. Jika mendengar dari perkataan mereka berdua, mereka sangat disayangi oleh ibu mereka tapi kenapa sampai sekarang ibu yang menyayangi mereka itu tidak mencari sama sekali? Jika apa yang dikatakan oleh kedua anak itu benar bahwa ibu mereka sangat menyayangi mereka berdua, sebagai seorang ibu sudah pasti panik dan akan langsung mencari keberadaan mereka namun sampai saat ini tak ada satu pun yang datang.
Apa ibu si kembar benar-benar sudah sepenuhnya menyerahkan si kembar kepada Evan? Itu bisa saja terjadi tapi tetap saja terasa aneh.
“Kami tidak mau pulang, Kakak. Di rumah tidak menyenangkan. Kami selalu dimarahi dan kami juga tidak dianggap jadi kami tidak mau pulang!” ucap Xavier.
“Benar. Kami lebih suka bersama dengan Daddy dan kakak jadi kami tidak mau pulang ke rumah lagi!” ucap Oliver pula.
“Tapi bukankah dengan demikian kalian telah membuat ibu kalian mengkhawatirkan keadaan kalian? Jika Ibu kalian menyayangi kalian berdua dia pasti akan sangat khawatir, apa kalian tidak sedih membuat ibu kalian khawatir?”
“Tidak. Mommy tidak akan mencari kami karena Mommy tahu kami bersama dengan Daddy sekarang.”
“Oh, yeah?” Belinda memandangi kedua anak itu dengan tatapan curiga. Apakah yang mereka katakan berdua adalah benar?
Dia tidak begitu tahu kenapa si kembar bisa berada di rumah Evan secara tiba-tiba. Dia menebak mereka berdua diantar oleh ibu mereka atau Evan yang menjemput mereka agar tinggal di rumahnya sebagai rasa tanggung jawabnya karena telah mengabaikan kedua putranya itu selama ini.
“Benar Kakak, percayalah pada kami. Mommy sudah tahu jika kami bersama dengan Daddy saat ini!”
“Benar, kami bahkan sudah meminta izin kepada Mommy!” Xavier membenarkan perkataan adiknya.
“Baiklah jika begitu. Aku hanya khawatir saja jika Ibu kalian akan mencari keberadaan kalian dengan susah payah. Tapi karena dia sudah tahu kalian bersama dengan ayah kalian jadi tidak masalah.”
“Memang tidak!” jawab mereka berdua sambil tersenyum dengan lebar.
Belinda tak bertanya lagi karena dia mempercayai perkataan kedua anak itu. Mereka bahkan kembali bermain berlarian di samping pohon besar. Meski lelah luar biasa tapi Belinda tetap menemani mereka bermain sampai baterai mereka habis di mana mereka lapar dan meminta makan pada Belinda. Kedua anak nakal itu menikmati kehidupan mereka saat ini tanpa tahu jika mereka sedang dicari.