NovelToon NovelToon
PEMERAN PEMBANTU

PEMERAN PEMBANTU

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Petualangan / Tamat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mira Akira

Ia mengalami kematian konyol setelah mencaci maki sebuah novel sampah berjudul "Keajaiban Cinta Capella". Kemudian, ia menyadari bahwa dirinya menjelma menjadi Adhara, seorang tokoh sampingan dalam novel sampah itu.

Sayangnya, Adhara mengalami kematian konyol karena terlibat dalam kerusuhan.
Kerusuhan itu bermula dari Capella, si tokoh utama yang tak mau dijadikan permaisuri oleh kaisar.

Demi kelangsungan hidupnya, ia harus membuat Capella jatuh cinta dengan Kaisar Negeri Bintang. Kesulitan bertambah saat terjadi banyak perubahan alur cerita dari novel aslinya.


Mampukah ia mencegah kematiannya sebagai Adhara, pemeran pembantu dari dunia novel yang berjudul "Keajaiban Cinta Capella"?

"Mungkin ini hanya jalan agar kita bisa bertemu lagi, dan saling mencintai dengan cara yang lebih bahagia."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mira Akira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DEWA DENEB 1: AIR HITAM

Lima hari setelah insiden pelukan itu, Adhara lagi-lagi duduk di kereta kuda.

Kali ini agak berbeda, ia hanya berdua bersama Rigel, kakaknya.

Pada saat Adhara pergi ke kota Dubhe waktu itu, Rigel sedang menyelesaikan misi di utara, yakni di Deneb. Sebuah desa yang terletak di bagian utara Negeri Bintang.

Misi itu belum selesai.

Rigel kembali ke pusat kota kemarin, hanya untuk menyampaikan laporan terbaru mengenai kasus yang terjadi di desa Deneb. Setelah mengadakan pengadilan tinggi sekali lagi, kaisar memutuskan untuk mengirim salah seorang pejabat lagi untuk membantu.

Atas perkataan licik pejabat Auriga, Adhara lah yang diutus untuk membantu Rigel. Alasannya ialah untuk membuktikan bagaimana Adhara menggunakan pemikirannya sebagai penasihat kekaisaran.

Akhirnya, Adhara yang berangkat bersama Rigel.

Setidaknya, Adhara memiliki alasan agak tidak bertemu dulu dengan kaisar.

Kaisar memiliki urusan penting di pusat kota. Adhara mungkin tak perlu berpikir panjang lebar, urusan itu pasti tentang pernikahan politik. Siapa yang terlibat, Adhara tak mau tahu.

Menurut laporan Rigel, kasus di desa Deneb berhubungan dengan dewa setempat. Itulah mengapa kekaisaran memerlukan Spica.

Spica, yang sudah menjadi tabib besar di istana pengobatan (berkat misi di kota Dubhe), sedang memiliki pasien di salah satu kediaman bangsawan. Karena itu, Spica akan menyusul bersama Regor nantinya.

“Kenapa Pejabat Auriga itu suka sekali mencari ribut? Harusnya kekaisaran tidak meminta Adhara, padahal kau baru saja ditugaskan untuk kasus yang cukup berat di kota Dubhe.”

Adhara membiarkan Rigel mengeluarkan seluruh keluhannya. Sebenarnya Rigel ada benarnya. Adhara baru saja masuk pengadilan tinggi, sehingga tak adil jika ia langsung diberikan dua tugas dalam waktu berdekatan.

Apalagi desa Deneb ini letaknya sangat jauh dari pusat kota, jika terjadi sesuatu yang pelik, kekaisaran tak bisa dengan cepat mengirim bantuan.

“Kakak, apa maksudnya kasus di kota Dubhe berhubungan dengan dewa setempat?”

Rigel menggaruk kepalanya yang sebenarnya tak gatal, “Orang-orang di Deneb mempercayai adanya dewa pelindung dari sungai Deneb. Itulah mengapa desa itu dinamai Deneb, karena letaknya tak jauh dari sungai itu. Mereka biasanya melakukan perayaan untuk menghormati Dewa Deneb, namun lima tahun yang lalu terjadi kesalahan dalam perayaan di dekat sungai. Hal ini menyebabkan Dewa Deneb marah, dan menyebarkan malapetaka untuk desa.”

“Kesalahan apa?”

“Ada kecelakaan. Seorang anak terjatuh ke dalam sungai saat perayaan. Gara-gara kepanikan, perayaan jadi kacau. Properti perayaan hanyut bersama arus, dan anak yang terjatuh hilang. Anak itu sempat hilang selama tiga hari, dan tak lama anak itu ditemukan dengan keadaan sehat, dan tidak mengingat apa-apa. ”

“Bagaimana keadaan anak itu?”

Rigel menggelengkan kepala, “Dia tak ingat apa-apa. Jadi, mereka mengira perayaannya berjalan baik. Namun tiba-tiba sungai di sana menghitam, dan airnya mengandung racun. Desa Deneb kehilangan sumber air. Akibatnya, banyak yang pindah.”

“Mengapa baru diselidiki sekarang?”

“Entahlah. Kekaisaran menerima beribu-ribu laporan dari berbagai kasus. Jadi, mungkin saja kasus ini baru tercium oleh kekaisaran.”

Adhara mengerutkan keningnya, mencoba menjalankan otaknya yang memiliki kapasitas di bawah 1 MB. Jika memang ini berkenaan dengan dewa setempat, berarti mereka harus berurusan dengan dewa.

Satu-satunya cara ialah dengan memindahkan desa Deneb ke wilayah baru, sebab kau tak bisa mengusik dewa.

“Kau berkelahi dengan Capella?” Rigel tiba-tiba membuka pembicaraan lain.

Dengan malas, Adhara mengangguk. Adhara tak tahu harus bersikap seperti apa pada Capella. Gadis itu mengabaikan Adhara, dan tak berniat mendengarkan apa pun dari Adhara.

“Bicaralah dengan Capella setelah pulang dari kasus ini. Perkelahian antar saudara itu sudah sering terjadi. Jadi, jangan terlalu dipikirkan.”

Sebenarnya Adhara tak terlalu memikirkan persoalan Capella. Ia malah memikirkan tentang pengalaman kebatinan yang dilihat Adhara waktu itu. Yang membunuh Agena Centauri ialah Aldebaran sendiri, tetapi dari rumor yang beredar, bayangan kaisar lah yang membunuhnya.

Rumor tak mungkin muncul jika tak ada pemicunya.

“Kakak pernah melihat mendiang Permaisuri Agena?”

Rigel terlihat terkejut saat Adhara membicarakan tentang hal tersebut. Namun sikap Rigel kembali tenang saat menjawab Adhara, “Tentu saja. Aku berusia 14 tahun saat beliau meninggal.”

“Bagaimana rupanya?”

“Sangat cantik, dan beracun.”

Huh?

“Permisuri Agena sangat cerdas dan penuh taktik. Sebelum kerajaan asalnya ditaklukan dengan Negeri Bintang, Permaisuri Agena ialah ratu pertama di kerajaannya.”

Adhara juga tahu cerita ini dari novel. Itulah mengapa harga diri Agena tercoreng saat ia dikalahkan dengan Negeri Bintang, dan menjadi tawanan di kekaisaran Negeri Bintang. Bahkan Agena sering disebut permaisuri tidak sah karena tidak melakukan ritual pernikahan di bawah bintang.

Kerajaan yang dipimpin Agena bukanlah kerajaan besar, namun sangat damai. Bahkan tak ada keuntungan apa pun yang bisa Sirius dapatkan dengan menaklukan kerajaan milik Agena. Dalam novel tertulis, Sirius mengatakan bahwa tanpa ditaklukan pun, kerajaan Agena akan hancur.

Sirius menilai bahwa suatu kerajaan yang kecil tak akan bisa bertahan oleh pertempuran kekuasaan. Sirius yang melihat Agena jatuh cinta. Negeri Bintang mengajukan kesepakatan pernikahan politik dengan kerajaan Agena.

Untuk menanggapi hal itu, Agena nyaris menyerahkan kepalanya sendiri sebagai hadiah untuk Sirius, sekaligus sebagai tanda penolakan. Kelanjutannya tentu saja sudah seperti yang diceritakan. Sirius datang tepat waktu, dan menepis pedang yang hampir menyentuh leher Agena. Kerajaan Agena jatuh, dan menjadi salah satu wilayah Negeri Bintang.

Bukankah nantinya Aldebaran akan sama seperti ayahnya?

Penulis membuat Aldebaran sebagai tokoh melakukan kesalahan yang sama seperti Sirius. Melakukan paksaan pada seseorang yang diinginkannya, mengekangnya.

Agena sangat membenci paras yang diwarisi Aldebaran dari Sirius, namun melihat kejadian waktu itu, Adhara jadi sedikit meragukan hal tersebut.

Tidak ada seorang ibu yang benar-benar membenci anaknya.

Adhara mengalami perjalanan yang cukup panjang untuk mencapai Deneb. Kereta kuda yang mereka tumpangi memasuki jalan setapak yang cukup panjang. Jalan setapak itu cukup panjang, dan sangat sepi layaknya hutan. Desa Deneb benar-benar tertinggal.

Adhara melihat aliran sungai yang cukup deras sebelum memasuki desa Deneb. Adhara menebak bahwa sungai ini yang dimaksud oleh Rigel. Air sungai memang tampak hitam, namun tak tercium bau apa-apa dari sana.

“Kakak, bisakah kita turun dulu?”

Rigel memerintahkan pengemudinya untuk berhenti. Mereka turun di tepi sungai hitam itu. Adhara berjongkok untuk memperhatikan sungai itu dari dekat, namun tak menyentuhnya karena dikatakan airnya beracun.

Bagaimana bisa sungai ini jadi menghitam? Apa di bawah sana ada cumi-cumi raksasa yang mengeluarkan tintanya terus menerus?

Adhara menatap ke sekelilingnya untuk mencari penyebab. Tetapi, sungai itu hanya dikelilingi oleh pepohonan dan tumbuhan biasa.

Sungai ini meskipun hitam, namun tak ada sampah di atasnya. Mungkin hanya dedaunan dan ranting kayu. Tidak ada bau kimia, ataupun zat berbau lainnya yang tercium. Jadi, ini bukanlah pencemaran.

“Tak ada yang aneh, Adhara. Aku dan beberapa orang prajurit menyusuri sepanjang sungai ini untuk mencari-cari sumber racunnya. Tetapi, tak menemukan apapun, semuanya normal. Yang belum diperiksa hanyalah…”

“Di dalam air,” Adhara melanjutkan perkataan Rigel.

Siapa yang bersedia untuk menerjuni sungai hitam yang mengandung racun? Jika pun sungai ini tak beracun, siapa yang tahu apa saja yang ada di dalamnya.

“Anehnya, racun itu hanya bisa mempengaruhi manusia. Binatang dan tumbuhan tidak. Untung saja, desa Deneb tidak mengalami kemarau panjang. Jadi, mereka bisa mengandalkan hujan.”

“Hanya manusia?”

Rigel menangkap seekor katak di pinggir sungai, lalu melemparnya ke dalam air. Katak itu hanya berenang begitu saja, hingga mencapai daratan lagi. Katak itu tak lemah ataupun mati.

Adhara mau mencoba merendam tangannya, tetapi takut langsung dead begitu saja. Ia akhirnya mendesah bingung, “Ada korban yang meninggal karena terkena airnya?”

Rigel mengangguk, “Seorang penatua yang pertama kali melihat sungai ini berubah hitam, langsung merendam tangannya untuk memeriksa. Ia meninggal dalam kurun waktu yang sangat cepat, tanpa mengeluh sakit apapun.”

Adhara mengambil batu dan melemparkannya ke sungai. Reaksi sungai ini sama seperti sungai-sungai lainnya. Tidak membuat benda berat seperti batu melayang atau sebagainya. Airnya juga beriak dengan normal, hanya warnanya dan kandungan racunnya untuk manusia saja yang bermasalah.

Bahkan Adhara iseng melempar sepatu Rigel untuk mencoba daya apungnya. Sepatu Rigel itu melayang di atas air sebentar, dan menyerap air. Tak lama sepatu itu tenggelam separuh, lalu hanyut mengikuti arus sungai. Reaksi sungai ini sama seperti sungai lainnya.

Berkat eksperimen dadakan Adhara, Rigel harus merelakan kakinya yang hanya menggunakan sepatu yang tinggal sebelah saja.

“Pernahkah ada yang bermimpi tentang dewa setempat?”

Rigel memerintahkan seorang prajurit untuk mencari alas kaki baru untuknya, sebelum menjawab pertanyaan Adhara.

“Sebelum insiden itu, beberapa orang pernah melihat Dewa Deneb. Namun setelahnya, nihil. Dewa itu tak muncul lagi dimimpi mereka.”

“Apa rupanya?”

Rigel mendapatkan sebuah sepatu sederhana dari seorang prajurit. Ia memakainnya dengan cepat, “Seorang pria dengan jubah hitam. Tingginya mungkin sepertiku, dan pria itu memiliki berlian hitam yang menempel di dahinya.”

Baru saja Adhara ingin menanggapi, ia melihat seseorang yang tengah bersembunyi di seberang sungai. Sosok itu tampak ramping dan berambut panjang. Karena jarak yang jauh Adhara tak bisa melihat sosok itu dengan jelas. Namun Adhara yakin sosok itu adalah seorang gadis.

“Kakak, ada seseorang di seberang sungai,” bisik Adhara pada Rigel.

Rigel memperhatikan arah yang dimaksud Adhara, namun ia tak melihat apa-apa. Meskipun begitu, Rigel tetap memerintahkan prajurit di belakang mereka untuk berjaga-jaga.

Adhara itu bukan tokoh yang memiliki kemampuan supernatural. Harusnya, Adhara tak akan bisa melihat yang ‘lain’. Iya kan?

Adhara merinding saat menyadari bahwa sosok yang ia lihat perlahan menjauh, dan menghilang dalam hutan.

"Ada orang kan di sana?" tanya Adhara takut-takut.

"Aku tak melihat apa-apa. Begitupun dengan prajurit yang lainnya, tetapi kita harus tetap waspada."

“Apa kita diawasi?” tanya Adhara pada Rigel.

Rigel menggelengkan kepalanya tak mengerti. Jika memang benar mereka diawasi, berarti ada sesuatu yang belum mereka tahu tentang sungai ini. Sosok tadi mungkin saja salah satu warga Desa Deneb.

“Lebih baik kita segera masuk ke desa Deneb,” Rigel menarik tangan Adhara dengan cepat menuju kereta kuda mereka.

Mereka harus segera pergi ke Desa Deneb, untuk mencegah kemungkinan buruk yang akan terjadi.

***

Sesampainya mereka di desa Deneb mereka dikejutkan oleh suatu fenomena yang aneh lagi. Desa Deneb tiba-tiba dilanda hujan, namun bukan hujan yang biasa. Itu adalah hujan air hitam. Orang-orang panik untuk berlindung karena takut terkena racun dari air hitam.

Begitu pun dengan Adhara dan Rige,l yang hanya bisa menatap air yang berwarna hitam terus turun dari markas kekaisaran. Mereka tak saling bicara karena fenomena ajaib yang baru saja mereka alami sekarang. Semua orang yang berada di desa Deneb berdoa agar air hujan tak membasahi siapapun.

Tak lucu jika setelah hujan berhenti, mereka akan mendengar kabar duka. Semua orang hanya bisa menatap sedih pada tanaman-tanaman mereka yang kini terkena racun. Bahkan pengairan ladang mereka pun telah diisi dengan air hitam.

Tak hanya itu, air hitam juga mengalir ke arah sumur-sumur di desa Deneb. Air-air tercemar racun air hitam karena tak ada yang berani keluar untuk menutup sumur-sumur mereka. Pada akhirnya, desa Deneb benar-benar kehilangan sumber airnya.

Desa Deneb telah dilanda malapetaka.

***

Selamat membaca :D

1
zainab rl
Ternyata G-star is Sirius.. Lumayan jg misteri bintang jatuh. ternyata dijatuhkan oleh G-star sendiri.. kereeen ceritanya
zainab rl
Harta, Tahta, dan Wanita ☺
zainab rl
izar ingin memiliki keluarga yg utuh bukan tahta..
zainab rl
🥰😍
zainab rl
mantaap., lanjuut
zainab rl
Antares mau cari kambing hitam.. Lawan Adhara.. 😐
zainab rl
drama yg mudah dibaca oleh Rigel 😅
zainab rl
sudah mulai terrbuka tabir rahasia masa lalu kaisar dan kerajaan markab
zainab rl
lanjutt.. kereeen ceritanya 🥰👍👍👍
zainab rl
Luar biasa🫶🫰⭐⭐⭐⭐⭐
zainab rl
menarik 🥰😍😘
zainab rl
ternyata regor..
zainab rl
ceritanya bagus sekali 👍👍
zainab rl
berlatih lah pedang agar bisa menjaga diri sendiri Andhara...
zainab rl
sang kaisar yg berkunjung.. ☺
zainab rl
naas buat regor,, 😂😂😂
Bzaa
😘🥰
Bzaa
cerita masa lalu yg bgtu memilukan
Bzaa
oooh ternyata bukan g star,
yg matanya terluka kan aldebaran, smga bener tebakan aku😊
Bzaa
OMG, apakah g-star? bukan aldebaran?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!