NovelToon NovelToon
Be With You, Damian And Ainsley

Be With You, Damian And Ainsley

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Komedi / Mafia / Identitas Tersembunyi / Tamat
Popularitas:5.5M
Nilai: 5
Nama Author: Reni Juli

Ainsley Smith, bukanlah gadis yang mudah jatuh cinta apalagi statusnya yang tidak biasa karena dia adalah putri seorang mafia. Dia menyamar menjadi gadis biasa karena setiap pria yang mendekatinya ingin memanfaatkan dirinya tapi seorang pria mengejarnya tanpa henti dan dia adalah Harry Windston.

Ainlsey tidak mempedulikan hal itu apalagi sebenarnya dia sudah tertarik dengan seseorang tapi pria itu, sepertinya tidak tertarik denganya dan pria itu adalah Damian Maxton. Damian hanya seorang anak angkat yang menggantikan posisi ayahnya, dia dan Ainsley sudah saling mengenal tapi karena status mereka tidak sebanding, membuat Damian tidak berani mendapatkan cinta gadis itu tapi pria yang mengejar Ainsley tanpa henti, membuat Damian merasa tersaingi tapi ketika dia mengetahui siapa Harry, Damian jadi ragu apalagi hubungan mereka semakin jauh karena keberadaan sahabatnya. Permasalahan keluarga datang, perebutan harta terjadi saat Damian bertemu ayah kandungnya.

Tidak hanya itu, dia berusaha menyelamatkan Mayumi saat dua Ykuza yang ingin menangkap Mayumi datang dan konflik panas terjadi antara mereka dan selama menghadapi konflik itu, Ainsley selalu bersama dengannya dan mereka menghhadapi konflik itu bersama.

Siapa sebenarnya Harry Windston? Apakah dia memiliki hubungan dengan Damian, dan siapakah yang akan memenagkan hati Ainsley? Damian atau Harry?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Sebenarnya Anak Itu?

Jager terihat begitu bersemangat saat menceritakan kepada putrinya apa yang baru saja dia lihat. Walau dia sudah mengganggu acara ciuman mereka tapi dia tidak menyesal karena dia jadi tahu, bagaimana hubungan mereka berdua sekarang. Setidaknya dia tidak penasaran lagi dengan hubungan mereka jika tidak, dia tidak akan bisa tidur hanya karena penasaran.

Lagi pula mereka berdua masih punya banyak waktu untuk melakukannya, yang paling penting dia sudah tahu bagaimana hubungan mereka dan yang paling penting, dia harus memberi laporan dulu pada putrinya.

"Daddy terdengar begitu senang, apa yang telah terjadi?" tanya Vivian curiga.

"Dengar, aku baru saja memergoki mereka hendak berciuman!" ucap ayahnya.

"Benarkah?" Vivian terdengar tidak percaya.

"Tentu saja, Daddy benar-benar senang melihatnya. Akhirnya kakakmu sudah berani bertindak tanpa bantuan kita lagi. Hampir saja aku jadi cicak untuk mengintip dan melihat apa yang sedang mereka lakukan berdua."

Vivian terkekeh, ayahnya jadi lucu belakangan ini semenjak ingin menjodohkan kakaknya dengan Ainsley. Tapi tidak masalah, akhirnya keinginan ayahnya terwujud. Tapi semoga saja Kakaknya tidak membuat kesalahan, karena dia tahu bagaimana sifat Ainsley.

"Selamat, Dad. Akhirnya keinginanmu tercapai," ucap Vivian.

"Ini berkat bantuanmu juga, Sayang. Semoga mereka cepat menikah, aku sudah tidak sabar melihat si tua bangka itu kalah taruhan!"

"Dad, jangan mendesak mereka untuk segera menikah. Biarkan mereka menjalani hubungan mereka terlebih dahulu, masalah pernikahan biarkan mereka yang memutuskan."

"Daddy tahu Sayang, Daddy hanya tidak sabar," ucap jager.

Pada saat itu pintu kamar Damian terbuka, Jager sedikit mengintip dan melihat Damian keluar dari kamar sambil menggandeng tangan Ainsley dan membawanya menuju dapur. Jager bahkan mengikuti mereka secara diam-diam, dia tampak terkejut ketika melihat Damian dan Ainsley hendak membuat sesuatu.

"Oh no, mereka bereksperimen di dalam dapur," ucap Jager dengan nada khawatir.

"Kenapa, Dad?" tanya Vivian heran.

"Nanti Daddy hubungi lagi, oke. Daddy mau selamatkan perut Daddy terlebih dahulu, cukup sekali aku mencicipi sushi mengerikan itu dan jangan sampai hari ini aku sakit perut!"

Vivian tertawa, dia tidak tahu jika masakan Ainsley sudah lebih baik dari sebelumnya. Pembicaraan mereka sudah selesai, Jager masuk ke dalam kamar dengan terburu-buru, sebaiknya dia pura-pura tidur saja, lagi pula dia tidak mau mengganggu kebersamaan mereka berdua. Itu kesempatan bagus untuk putranya, mumpung tidak ada Mayumi, biarkan mereka berdua bersenang-senang di dapur.

"Dam-Dam, mana ayahmu?" tanya Ainsley sambil melihat sana sini.

"Mungkin di dalam kamar, maaf Daddy masuk tiba-tiba tadi," ucap Damian.

"Tidak apa-apa, tapi sepertinya dia ingin menyampaikan sesuatu tadi."

"Mau aku tanyakan?" tanya Damian.

"Tidak, jangan!" cegah Ainsley dengan cepat.

"Kenapa?"

"Aku malu dasar kau tidak peka!"

Damian terkekeh dan meletakkan pisau yang sedang dia gunakan untuk memotong sayuran. Karena mereka tidak jadi makan siang jadi mereka berdua memutuskan untuk membuat makanan karena mereka lapar. Damian menghampiri Ainsley dan mengangkat tubuhnya, Ainsley terkejut tapi dia hanya diam saja bahkan ketika Damian mendudukkannya ke atas meja.

"Damian, bagaimana jika ayahmu melihat?" tanya Ainsley sambil menunduk.

"Semoga tidak," jawab Damian dengan santai.

"Hei, turunkan aku! Aku tidak mau kepergok untuk kedua kalinya!" pinta Ainsley.

"Ainsley, aku ingin mengajakmu makan malam berdua. Apa kau mau?"

"Tentu saja, kapan?" Ainsley terlihat senang.

"Kapan kau bisa? Aku ingin mengajakmu jalan-jalan, menonton dan setelah itu makan malam, kau mau bukan?"

"Aku tidak akan menolak, tapi?" Ainsley melingkarkan kedua tangannya ke leher Damian dan memandangi wajahnya.

"Apa ini semacam usaha agar kau tidak menjadi pacar membosankan, Tuan Maxton?" goda Ainsley.

"Anggap saja begitu, Nona. Aku akan berusaha menyenangkan pacarku, kau tidak keberatan, bukan?"

"Tentu tidak," Ainsley mencium pipi Damian tanpa ragu, semoga saja ayah Damian tidak sedang mengintip saat ini.

"Hei, kau bilang takut kepergok!"

"Ups, aku lupa!" jawab Ainsley sambil tertawa.

"Baiklah, ayo segera buat makanan. Kau sudah lapar bukan? Setelah makan aku akan mengantarmu pulang."

Ainsley mengangguk, mereka kembali membuat makanan tapi sebelum itu, Damian memberikan sebuah ciuman di dahi Ainsley. Semoga saja ayahnya tidak mengintip tapi saat itu ayahnya sedang menyelamatkan perutnya dan pura-pura tidur. Yah, walaupun makanan itu dibuat bersama, tapi karena gugup Ainsley salah memasukkan bumbu antara gula dan garam, alhasil pasta yang mereka buat manis luar biasa sehingga mereka harus mengulangi  membuat makanan tapi kali ini, Damian meminta Ainsley untuk duduk diam dan mengerjakannya sendirian.

Walaupun begitu, mereka berdua menikmati waktu mereka tidak seperti seseorang yang pulang dengan kemarahan memenuhi hati apalagi ketika melihat dalang yang telah membuatnya semakin dibenci oleh Ainsley menangis di depan kakeknya dengan telur busuk memenuhi sekujur tubuh.

Shelly benar-benar tidak terima, dia hanya melempar satu telur tapi dia mendapat balasan lebih dari itu. Padahal dia melakukan hal itu karena ingin membela haknya tapi Harry benar-benar tidak menaruh simpati padanya sedikitpun.

Harry mendapat tatapan tajam dari sang kakek, dia benar-benar kecewa karena Harry masih saja mengejar gadis yang tidak menyukainya sama sekali.

"Harry, mau sampai kapan kau seperti ini dan semakin membuat aku kecewa?" tanya kakeknya.

"Kakek, Shelly yang mencari gara-gara terlebih dahulu," jawab Harry membela diri.

"Diam kau!" teriak sang kakek lantang.

"Shelly jadi seperti ini gara-gara siapa? Kalian sudah hendak bertunangan, sudah mau menikah tapi kau memutuskan hubungan kalian seenaknya demi mengejar gadis yang tidak menyukaimu sama sekali. Shelly jadi seperti ini gara-gara dirimu! Seharusnya kau tahu itu, Harry! Dia hanya berusaha memperjuangkan haknya agar kau menjauhi gadis itu!" ucap sang kakek.

Dia sudah mendengar kenapa Shelly melakukan hal itu apalagi Shelly kembali dalam keadaan kacau dan bau busuk. Tidak seharusnya Shelly menantang gadis itu dan semua yang Shelly lakukan gara-gara cucunya yang tidak berguna.

"Apa yang dia katakan pada Kakek?" tanya Harry sambil menatap ke arah Shelly dengan tajam sampai membuat Shelly ketakutan.

"Kau tidak perlu menatap Shelly seperti itu, Harry!"

Harry mengumpat, sial. Kakeknya benar-benar menyebalkan dan Shelly selalu mengadu pada kakeknya sampai dia muak. Inilah yang membuat dia tidak menyukai Shelly lagi dan lebih terobsesi dengan Ainsley.

"Shelly, pergi bersihkan dirimu. Aku mau bicara dengannya!" ucap sang kakek.

Shelly mengangguk, dia memang harus segera mandi apalagi badannya sudah bau luar biasa. Sepertinya dia butuh puluhan botol sabun dan shampo untuk menghilangkan baunya. Shelly melangkah pergi menuju kamar yang biasa dia tempati tapi ucapan sang kakek, membuat langkah Shelly terhenti sehingga dia lebih memilih untuk bersembunyi dan mencuri dengar pembicaraan Harry dan kakeknya.

"Jangan sampai aku menemukan anak itu, Harry!"

Shelly mengernyitkan dahi, anak itu? Apa maksudnya?

"Apa yang ingin Kakek lakukan? Apa Kakek akan menghapus aku dari kartu keluarga dan menendang aku keluar dari keluarga ini hanya karena anak yang selalu Kakek sebut itu?" tanya Harry dengan sinis.

"Aku tidak sekejam itu tapi karena kau mengecewakan, maka anak itu akan mendapat semua ini apalagi jika dia bersedia menikahi Shelly!"

"Jangan bercanda. Kakek! Siapa sebenarnya anak itu? Anak haram Daddy atau anak haram Mommy?" teriak Harry kesal.

"Tunggu aku menemukannya, maka kau akan tahu nanti karena aku akan membawanya kembali ke rumah ini!"

"Sial, jangan keterlaluan hanya karena aku tidak mau menikahi Shelly!"

"Aku yang keterlaluan atau kau? Sebaiknya kau pikirkan itu baik-baik, Harry! Aku sangat menaruh harapanku padamu tapi semakin hari kau semakin membuat aku kecewa. Aku harap kau tidak seperti ayahmu tapi ternyata? Sepertinya kalian tidak jauh berbeda!"

Harry mengumpat, siapa sebenarnya anak yang selalu dimaksud oleh Kakeknya? Dia berlalu pergi dengan kemarahan di hati, sepertinya yang dikatakan oleh ibunya tidak benar dan sepertinya dia harus mencari tahu akan hal ini.

Dari balik persembunyian, Shelly mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, jadi Harry punya saudara lain? Jika begitu, bukankah ini akan menjadi kesempatan untuknya? Shelly mengintip dan setelah itu dia melangkah pergi, dia tidak menyangka dapat mendengar pembicaraan menarik itu.

Dia tidak mau menjadi yang terbuang jadi sebaiknya dia mencari kesempatan dan mencari tahu, apa sebenarnya yang disembunyikan oleh keluarga itu?!

1
AMI
bisa balik ke pelabuhan aja luh masih alhamdulillah guys 🤣
Anisa Fitria
sukaaaa sma keluarga smith sri kisah michel & xiu yuan kakek buyut manttaw
Fakhirah Nurfathanah
Sangat disayangkan Mayumi anak Yakuxa tp sama sekali tdk pnya keahlian bela diri ...
Fakhirah Nurfathanah
Novel2 Author bgs cb dijadikan film...sprtnya seru
cccc
Harry dgn Mayumi saja
💕Bernadet Wulandari💕
nah kan terbukti kalo damain sangat pantas untuk Ainsley.
💕Bernadet Wulandari💕
Mak Lampir ikutan ngomong.
💕Bernadet Wulandari💕
dih egois banget lu mayones. ga tahu diri.
💕Bernadet Wulandari💕
mantap Ainsley.
💕Bernadet Wulandari💕
belum tahu dia kalo Matthew ahlinya pedang. cari mati loe Akira.
💕Bernadet Wulandari💕
makanya cari tahu dulu lawan kalian jangan main nyerang aja.
💕Bernadet Wulandari💕
wow jiwa psikopat nya keluar.
💕Bernadet Wulandari💕
hei kakek tua, Ainsley 1000x lipat lebih baik dari pilihanmu si Sherly Mak Lampir.
💕Bernadet Wulandari💕
kenapa jadi ayahnya yg ga sabaran sih?
💕Bernadet Wulandari💕
vivi kompor meleduk ngasih minyak sana sini.😂😂😂
Ana Hidayati
Luar biasa
Iva N Zems
luar biasa
Mei TResna Rahmatika
ngakak bangett🤣
Bungkusdong Dotcom
/Facepalm/
Bungkusdong Dotcom
kemarin aja ngajak mati bareng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!