NovelToon NovelToon
The Love Story Of Pram And Kailla

The Love Story Of Pram And Kailla

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Contest / Cintamanis / CEO / Tamat
Popularitas:8.8M
Nilai: 5
Nama Author: Casanova

Novel ini adalah musim ke 3 dari kisah cinta beda usia antara Pram dan Kailla.

- Istri Kecil Sang Presdir ( season 1 )

Pernikahan karena perjodohan antara Pram dan Kailla. Rumah tangga yang diwarnai
dengan konflik ringan karena tidak hanya karakter tetapi juga umur keduanya berbeda jauh. Perjuangan Pram, sebagai seorang suami untuk meraih cinta istrinya. Rumah tangga mereka berakhir dengan keguguran Kailla.

- Istri Sang Presdir ( season 2 )
Kehadiran mama Pram yang tiba-tiba muncul, mewarnai perjalanan rumah tangga mereka. Konflik antara menantu dan mertua, kehadiran orang ketiga, ada banyak kehilangan yang membentuk karakter Kailla yang manja menjadi lebih dewasa. Akhir dari season 2 adalah kelahiran bayi kembar Pram dan Kailla.

Season ketiga adalah perjalanan rumah tangga Pram dan Kailla bersama kedua bayi kembar mereka. Ada orang-orang dari masa lalu yang juga ikut menguji kekuatan cinta mereka. Pram dengan dewasa dan kematangannya. Kailla dengan kemanjaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pram & Kailla 28

Ibu Citra menyusul masuk ke dalam rumah. Terlihat di ruang bermain, kedua cucunya sedang duduk di atas karpet lantai, menikmati mainan yang berhamburan. Irama musik klasik mengalun lembut, mengiringi celotehan si kembar. Kentley, si bungsu tampak merangkak menghampiri Ibu Citra. Dengan tubuh bergetar, memeluk kedua kaki neneknya itu dan belajar berdiri. Berbeda dengan si sulung Bentley, putra Pram dan Kailla yang satu ini lebih kalem. Hanya duduk, menggigit mainan. Sesekali tertawa sembari bertepuk tangan bersama Binara yang setia menemani di sebelahnya.

Kailla terlihat duduk di sofa, mengawasi keduanya bermain. Stoples camilan menemaninya melewati waktu santai bersama dengan ponsel pintar yang tak pernah lepas dari genggaman.

"Kai, apa benar yang kamu katakan?" Ibu Citra menyusul duduk di samping Kailla setelah membawa Kentley pada Kinara.

"Apa lagi, Ma?" Kailla balik bertanya sembari memasukan kacang almond rasa susu ke dalam mulutnya.

"Itu ... semalam Pram tidak pulang karena menemui selingkuhannya." Ibu Citra menjelaskan maksud ucapannya. Ia sedikit terpancing dengan kata-kata Kailla.

"Aku tidak tahu, Ma." Kailla menjawab santai. Ia tidak terlalu memedulikan kerisauan Mama mertuanya.

"Kai, Mama serius. Jangan menganggap remeh hal ini. Suami tidak pulang ke rumah itu sudah tanda-tanda." Ibu Citra mulai panik sendiri. Tidak terbayang andai yang diucapkan Kailla terbukti kebenarannya. Ia sudah cukup bahagia bermenantukan Kailla yang tidak terlalu memusingkan banyak hal.

"Patut dicurigai, Kai," lanjut Ibu Citra, menatap menantunya tak berkedip.

Kailla menghela napas panjang kemudian mengalihkan pandangan dari ponselnya. Ia memandang lekat mertuanya dengan perasaan kesal.

"Ma, dengar. Aku mengenal suamiku dengan baik. Aku tidak mau memupuk curiga di dalam rumah tanggaku. Apalagi ini belum jelas. Aku akan bertindak kalau memang sudah ada bukti di depan mata. Kalau hanya menduga-duga ...." Kailla menggeleng.

"Kai, tidak bisa seperti ini ...." Ibu Citra mengompori.

"Ini rumah tanggaku. Aku yang memutuskan, Ma. Aku tidak bisa hidup di dalam kecurigaan. Aku tidak bisa membuat rumah tanggaku berantakan dengan kesalahpahaman, curiga tanpa kejelasan, dugaan-dugaan yang belum tentu kebenarannya. Aku akan bersikap tegas, kalau sudah melihat bukti di depan mataku, di depan kepalaku sendiri." Kailla menjelaskan.

"Kai, dengarkan Mama. Apa kamu yakin Pram tidak selingkuh. Mama khawatir ... kalau sampai Pram tidak pulang ...."

"Cukup, Ma." Kailla mengangkat tangannya, meminta Ibu Citra menyudahi menebar racun yang akan menyesatkannya. Atau bahkan menghancurkan rumah tangganya dengan hal-hal yang tak terbukti kebenarannya.

"Kai ... setiap suami itu sama. Ujian terberat mereka adalah saat berada di atas, memiliki segalanya. Tidak tua, tidak muda. Saat memiliki segalanya, ujian akan datang dari segala arah." Ibu Citra masih berusaha memberi Kailla pengertian.

"Dan ujian istri itu saat tidak memiliki apa-apa. Apakah bisa bertahan dengan suami yang sedang terpuruk dan mungkin ...."

"Jangan meracuni pikiranku, Ma. Jangan membuatku kehilangan kepercayaan pada putramu sendiri." Kailla memotong.

"Lagi pula, harusnya Mama lebih paham bagaimana Pram. Mama yang melahirkannya. Di dalam Pram mengalir darah Mama. Kalau sampai Pram bisa berbuat seperti itu, aku akan menyalahkan Mama juga. Bukankah, dia mewarisi gen Mama juga," cerocos Kailla.

"KAI!" Ibu Citra tersinggung. "Apa maksudmu menuduhku tukang selingkuh!" omelnya tidak terima ucapan Kailla.

"Aku hanya mengembalikan ucapan Mama selama ini. Mama selalu mengatakan di dalam darahku mengalir darah mamaku, yang aku sendiri bahkan tidak tahu mamaku seperti apa. Harusnya sama saja, kan. Ini berlaku juga pada Pram." Kailla menjawab santai.

"Ja-jadi maksudmu kalau sampai Pram selingkuh itu salah Mama. Itu turunan dari Mama?" Bola mata Ibu Citra membulat seketika.

"Aku tidak pernah menuduh Pram berselingkuh, Mama yang sejak tadi mengatakan seperti itu. Dan kalau sampai itu terjadi, bisa jadi itu turunan dari Mama. Pram anak kandung Mama, kan? Darah daging Mama, kan? Bukan lahir dari pohon bambu." Kailla menjelaskan panjang lebar. Puas rasanya bisa menyemburkan semua isi hatinya yang terpendam selama ini.

"Kelewatan kamu, Kai. Ini tidak bisa dibiarkan. Kin, Bin, bawa cucu-cucuku ke rumahku saja. Aku tidak ...."

"Oh, tidak bisa. Mereka putra-putraku. Mama tidak bisa membawa putra-putraku seenaknya." Kailla mencegah.

"Kelewatan kamu, Kai. Sejak dulu memang tidak pernah berubah. Jangan pikir Mama tidak tahu apa-apa selama ini. Bahkan perselingkuhanmu dengan anak muda di rumah sakit itu juga Mama tahu." Ibu Citra kembali mengungkit.

"Kalau aku dulu berselingkuh dari Pram, lalu Mama mau apa? Yang terpenting sekarang aku tidak melakukannya lagi. Lagi pula, Pram saja tidak pernah membahasnya sampai sekarang. Kenapa Mama yang tidak terima. Putra Mama yang kembali padaku, yang memohon padaku untuk tetap bersama." Kailla mulai terpancing emosi. Ia berdiri dengan wajah kesal.

"SAM!"

"SAM!"

"SAM!" Berjalan keluar sembari meneriakan nama asistennya. Kailla bahkan mengabaikan suara tangisan kedua putranya yang terkejut dengan teriakan. Selama ini, ia mencoba bersabar demi Pram, tetapi sekarang tidak lagi. Sudah habis kesabarannya. Ia tidak peduli lagi dengan surga atau neraka yang Pram jelaskan padanya. Yang terpenting ia tidak melihat wajah Ibu mertuanya setiap hari. Ia sudah muak dengan semua ucapan Ibu Citra.

"SAM!' teriak Kailla, saat berada di teras rumah.

Sam yang tengah berbincang dengan tukang kebun di halaman rumah tampak berlari menghampiri.

"Ya, Non." Sam bertanya dengan napas naik turun. Ia berlari secepat kilat untuk menemui Kailla. Teriakan Kailla cukup membuatnya paham kalau ada masalah penting dan dirinya sangat dibutuhkan saat ini.

"Cari tukang bangunan. Beli bahan bangunan, aku akan memagar rumah kita dengan rumah tetangga sebelah!" titah Kailla. Tangannya menunjuk ke arah bangunan dua lantai yang berdiri di samping istananya. Di sana Ibu Citra tinggal. Pram sengaja membeli rumah di sebelah dan membongkar pagar pembatas agar mamanya bisa menemui mereka, bermain dengan cucu-cucunya setiap hari. Selain itu, Pram lebih mudah mengawasi mamanya kalau tinggal bersebelahan.

Deg--

"Apa yang kamu lakukan, Kai? Tidak bisa begini. Kalau kamu membuat pagar di sana, bagaimana Mama bisa bertemu cucu Mama setiap hari?" Ibu Citra yang menyusul Kailla terkejut saat mendengar menantunya itu memerintah asistennya.

"Itu urusan Mama dengan Pram. Ini rumahku, sudah menjadi hak-ku sebagai pemilik rumah. Mau membuat pagar, mau merobohkannya. Kalau rumah itu, hak Mama. Terserah Mama mau membakarnya, mau menjualnya ... aku tidak akan ikut campur," ucap Kailla berapi-api.

"Sam, ayo cepat! Aku mau sudah beres sebelum sore. Aku tidak mau melihat tetangga sebelah mondar-mandir di wilayahku. Ini merupakan usahaku untuk menjaga wilayah teritorialku. Cepat! Lakukan sekarang!" ucap Kailla keras. Ia masuk ke dalam rumah dan mengambil dompetnya.

***

Tbc

1
Fitri ahmad
kok gak ada aq klik judulnya
Fitri ahmad
buset dahhh.. kuluarga upin ipin
Ayu Galih
Baguus banget karya2 mu kak dr awal 1,2 & 3 aqu ikutin cuma sayaaangnya aqu gk bisa lihat season ke 4 nya sefih bangeet ..😌
untuk yg lain aqu sdh melimpir kak...SEMANGAT ...
kalea rizuky
kaila kek bocah ua pernah selingkuh sih maklum suaminya tua jd liat yg muda kek. maruk/Smug/ jd inget dia pas selingkuh ma koko ditya ampe ciuman bibir menjijikan
kalea rizuky
Q baca lagi di taun 2025
Tifanny Lette
ceritanya real mana mba
Tifanny Lette
ceritanya real mana
Tifanny Lette
mba tau judul ceritanya panji dan ellena kah
Abiy Dewa
Luar biasa
Mak sulis
ternyata Keysa mendonorkan darah untuk Kailla..
membayangkan Pram kok mumet mboyong keluarga ke negri singa dan gak tau sampe kapan demi keamanan.
sat set sat set
Mak sulis
semoga ini jadi pelajaran dan pendewasaan buat Kailla
Mak sulis
hadduh kok Kailla juga diculik tapi gak papa sih..bisa ketemu anaknya.. tapi ngomong2 Sam kemana.. bakalan dirujak Pram ini
Mak sulis
Kailla jangan gegabah buat bergerak sendiri..dari pada tambah runyam
Mak sulis
Kailla dilarang menampakkan diri di hadapan Pram, ehhhslah nyusul ke kantor
Mak sulis
masih juga dikandungan sudah onty main jodoh2in aja
Mak sulis
warung sudah dibuka hidangan siap disantap ehhh gagal gara2 TLP interupsi
Mak sulis
Pram salah perhitungan..dg minta bantuan mama berharap bisa ngasih solusi malah dimarahi
Mak sulis
penasaran apa rencana Pram untuk membalas perlakuan Kai yg memancing dg memakai lingerie tapi harus jaga
Mak sulis
Sam semangaaaat!!!💪🏼💪🏼💪🏼 kerjaanmu double2😁
Mak sulis
lega..akhirnya Pram tau kalo Kailla hamil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!