Kebahagian terlihat jelas terpancar di wajah dua sejoli yang hendak melangsungkan hari pernikahan mereka.
Alya sah menjadi istri Arya setelahijab kabul yang di ucapkan Arya dengan tegas dan lantang.
Senyum bahagia menghiasi wajah kedua mempelai. Alya menyalami suaminya dan mengecup punggung tangannya. Arya pun mencium puncak kepala Alya di depan para tamu undangan membuat para hadirin bertepuk tangan dengan meriah.
Seluruh keluarga diselimuti perasaan suka cita.
Kebahagiaan yang Alya rasakan hanya sekejap. Cinta Arya berubah semenjak pertemuannya dengan seorang wanita yakninya cinta masa lalu Arya.
Sanggupkah Alya bertahan, bagaimanakah Alya mempertahankan rumah tangganya yang retak ???
yuk simak di karyaku ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Ghina Fithri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27
Terima kasih buat teman teman yang udah mampir di karya ku...❤
\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>>
"Sayang...aku udah selesai masak lho...yuk kita sarapan..." ajak Alya dalam usahanya untuk melepaskan diri dari suaminya
Arya masih tetap memeluk istrinya. Alya pun mulai kesal.
"Udahan dunkz...Aku mau ke panti hari ini..." ketus Alya membuat Arya merenggangkan pelukannya.
"Aku temani ya..." ujar Arya
"makanya bangun...kalau belum bangun jam berapa mau ke pantinya???" jawab Alya jutek membuat Arya usil mencubit pipi istrinya.
"iya sayang...." bisik Arya sambil mencium pipi Alya gemas.
"Ayoo banguun..." Alya bangkit dari posisi berbaring dan duduk menarik tangan suaminya untuk bangun.
Akhirnya Arya pun menyerah, dia duduk dan berdiri lalu melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai membersihkan diri Arya memakai pakaian yang telah disiapkan Alya lalu berjalan menuju ruang makan, di ruang makan Alya sedang menyiapkan sarapan untuk suaminya.
Walaupun di rumah itu mereka memiliki asisten rumah tangga, di saat Alya tidak sibuk Alya akan meluangkan waktunya untuk melayani suaminya.
Arya datang memghampiri Alya dan memeluk Alya dari belakang. Dia menciumi tengkuk Alya membuat Alya tersenyum dan membalikkan tubuhnya sehingga berhadapan dengan suaminya.
"Kamu...usil banget pagi ini..." ujar Alya sambil mencubit hidung Arya.
"yuk sarapan..." ajak Alya sambil menyuruh suaminya duduk untuk makan.
Mereka pun menikmati sarapan yang telah di sediakan Alya.
Setelah selesai mereka pun bersiap-siap hendak pergi ke panti.
Arya mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, sepanjang jalan mereka tak banyak bicara sesekali mereka saling pandang dan tersenyum bahagia. Hawa kebahagian masih menyelimuti sepasang suami istri ini.
Sesampai di panti asuhan Arya memarkirkan mobil di parkiran lalu mereka keluar mobil dan masuk ke kawasan panti.
Baru saja mereka masuk, Alya melihat sosok yang sangat di rindukannya sedang berbicara dengan ibu pengasuh panti, hal ini membuatnya sangat histeris Alya berlari mendekati sosok itu.
"She...sheriiin..." teriak Alya sambil berlari mendekati wanita itu. Wanita yang merasa namanya di panggil pun menoleh ke arah asal suara Alya.
Wanita yang di panggil Alya dengan nama Sherin itu menatap Alya terpaku dalam diam.
Saat Alya berada di depan Sherin, Alya langsung memeluk sahabatnya yang selama ini dia cari.
"Aku merindukanmu..." lirih Alya dalam tangis yang tak dapat dia tahan lagi. Rindu yang berkecamuk dan rasa bahagia berjumpa dengan Sherin bercampur aduk di hatinya.
Sherin yang juga merindukan Alya membalas pelukan sahabatnya itu "Aku juga merindukanmu..."bisik Sherin.
Sedangkan Arya terkejut dengan apa yang dilihatnya. Melihat reaksi istrinya histeris berlari mengejar seorang wanita yang berdiri di lorong panti. Arya berjalan melangkah mendekati Alya.
"Kamu kemana saja Rin? Apakah kamu sudah melupakan Aku? Apakah kamu tak pernah menganggapku sebagai sahabatmu? kamu jahat Rin...hu...hu...hu..." Alya melempar berbagai pertanyaan sambil tergugu menangis.
Sherin pun ikut menangis melihat sahabatnya yang menangis di hadapannya. Dia tak mampu menjawab semua pertanyaan yang di lontarkan Alya padanya.
"Maaf..." hanya kata maaf yang keluar dari mulut Sherin di sela-sela tangis mereka yang mengharu biru.
Alya mendekap Sherin begitu juga Sherin juga memeluk erat sahabat yang selama ini juga di rindukannya.
Setelah mereka melepaskan semua yang ada di hati mereka. Mereka pun merenggangkan pelukan mereka saling menghapus air mata yang ada di pipi sahabatnya.
***bersambung.....
.
.
.
.
.
Hai readers yang baik hati...💓💓💓
Terima kasih udah mampir di karyaku...
Aku harap kalian suka dengan ceritaku, walaupun masih banyak kesalahan dalam penulisannya...
jangan lupa ya...
like 👍👍👍
koment ....
dan masukannya....
biar semakin semangat nulis ceritanya*....