Clara seorang gadis cantik yang terpupuler dikampusnya, hidupnya bagaikan seorang pemeran sinetron yang mempunyai lika-liku dan masalah kehidupan yang tidak ada habisnya, pacarnya menghiantinya dan akhirnya dia harus rela menikahi orang yang tidak dia cintai demi bertahan hidup. Bagaimana kisah selanjutnya..? Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elvani Rosita Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28 suamiku bossku
Dokter Riyan sahabat Cakra datang menemuinya di hotel. Setelah selesai memeriksa kondisi Cakra kemudian Dokter Riyan memberikan resep obat yang akan dibeli di apotik.
"Kamu baik-baik saja, hanya butuh istirahat beberapa hari untuk pulih." Riyan duduk disamping Cakra yang masih terbaring. Kemudian Riyan mengalihkan pandangannya kepada Clara duduk di sofa yang agak jauh dari tempat tidur.
"Cakra, apa dia orang kamu ceritakan..? Aku seperti mengenalnya entah dimana aku bertemu dengannya. Wowww... bagaimana mungkin kamu bisa menduakan wanita secantik dia. Jika kamu tidak menginginkan dia lagi aku siap menerimanya dengan lapang dada." Riyan setengah berbisik ke arah telinga Cakra.
"Hei.. jaga mulutmu...! Jika kamu sudah tidak ada urusan sana pergi aku akan istirahat." Cakra menendang Riyan dengan pelan.
"Okelah, aku akan pergi, tapi jangan lupa untuk menghubungiku jika kamu tidak ingin bersamanya lagi." Riyan kembali meledek Cakra dengan berbisik ditelinganya.
"Entah apa yang mereka bahas." Clara melihat dari sofa dengan rasa penasaran.
Clara berdiri dari tempat duduknya dan akan mengantarkan Riyan keluar dari kamar hotel.
"Clara apa yang akan kamu lakukan..?" Cakra berteriak dari tempat tidur.
"Aku akan mengantarkan dokter Riyan keluar dari kamar dan akan membelikan mas Cakra obat di apotik." Clara dengan polosnya hendak mengikuti Riyan berjalan.
"Dia itu bukan anak kecil sehingga kamu menuntunnya sampai depan pintu dan menunjukkan padanya dimana pintu keluar...! Seharusnya kamu lebih memperhatikanku yang sedang sakit bukan malah mengurus dia." Cakra berbicara dengan nada tinggi.
Riyan yang melihat Cakra terbakar api cemburu tambah menjadi-jadi. Riyan memegang tangan Clara dan mengatakan,
"Clara kamu harus jaga baik-baik yah bosmu galak itu." Riyan kemudian memegang dagu Clara dan tersenyum genit kepadanya.
"Clara, apa kamu tuli..? cepat kesini...!" Cakra kembali berteriak keras sehingga Clara melepaskan tangannya dan berlari ke arah Cakra berbaring.
Riyan akhirnya pergi dengan tersenyum puas melihat sahabatnya itu. "Bye bye boss Cakra.."
"Mas, aku akan membelikan obat untukmu di apotek." Clara sudah duduk disamping Cakra.
"Tidak perlu..! Kamu tidak boleh keluar tanpa izinku." Cakra berbicara tanpa memandang Clara.
" Tapi mas aku.. "
"Clara, aku tidak suka kamu membantahku, aku akan menyuruh orang untuk membelinya di apotek."
"Baiklah." jawab Clara singkat.
Oke sekarang aku hanya jadi wanita simpanan yang terkurung didalam kamar. Dasar laki-laki kalau saja aku tidak magang dikantormu sudah dari semalam aku meninggalkanmu. Tiga bulan lagi aku akan selesai dan akan mencari pekerjaan ditempat lain. Sana pergilah dengan Felysha memangnya hanya kamu laki-laki di dunia ini.
Clara membatin sambil menekan-nekan tombol dihpnya.
"Besok kita akan kembali ke apartemen dan kamu kembali masuk kerja karena dosenmu tidak memberikan izin yang lama untukmu. Dan satu lagi, desas desus pernikahan kita sudah terdengar dikantor jadi aku berharap kamu bersifat seperti biasanya dan jangan menjawab jika ada yang bertanya tentang hubungan kita."
"Iya mas aku mengerti."
Idiiiih... siapa juga yang mau mengumbar pernikahan kita? Yang ada aku bisa dicap sebagai perempuan perebut pacar orang. Aku heran dengan mas Cakra, mengapa dia tidak menunggu mba Felysha siap untuk menikah dengannya eh dia malah justru menikah denganku. Dasar egois...! Seharusnya aku memikirkan matang-matang sebelum menikah dengannya dahulu.
Tak henti-hentinya Clara mengomel didalam hati hati sedangkan Cakra kembali tertidur.