NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Kakak Ipar Tampan

Belenggu Cinta Kakak Ipar Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:BTS / Selingkuh / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

Katanya, cinta tak pernah datang pada waktu yang tepat.
Aku percaya itu — sejak hari pertama aku menyadari bahwa aku jatuh cinta pada suami kakakku sendiri.
Raka bukan tipe pria yang mudah ditebak. Tatapannya tenang, suaranya dalam, tapi ada sesuatu di sana… sesuatu yang membuatku ingin tahu lebih banyak, meski aku tahu itu berbahaya.
Di rumah yang sama, kami berpura-pura tak saling peduli. Tapi setiap kebetulan kecil terasa seperti takdir yang mempermainkan kami.
Ketika jarak semakin dekat, dan rahasia semakin sulit disembunyikan, aku mulai bertanya-tanya — apakah cinta ini kutukan, atau justru satu-satunya hal yang membuatku hidup?
Karena terkadang, yang paling sulit bukanlah menahan diri…
Tapi menahan perasaan yang seharusnya tidak pernah ada.menahan ahhhh oh yang itu,berdenyut ketika berada didekatnya.rasanya gejolak didada tak terbendung lagi,ingin mencurah segala keinginan dihati.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

​Bab 28: Dua Garis Merah dan Harga Sebuah Kebebasan

​Kabar kehamilan Naira menghantam Luna bukan seperti palu, melainkan seperti jarum es yang menembus lapisan-lapisan kepura-puraan di hatinya. Di tengah euforia Raka dan Naira, Luna merasa dirinya terombang-ambing, sendirian di lautan pengkhianatan yang baru saja ia ciptakan.

​Malam itu, setelah Naira tertidur pulas karena kelelahan emosional, Raka datang ke kamar Luna. Ia tidak mengetuk. Ia hanya membuka pintu kamar Luna, masuk, dan menguncinya.

​Luna sedang duduk di tepian ranjang, menatap kunci apartemen yang ia genggam erat. Kunci itu—simbol kebebasan yang kotor—kini terasa sia-sia di tangannya.

​"Kamu seharusnya bahagia untuk kakakmu," ujar Raka, suaranya tenang, namun ada nada komando yang terselip di dalamnya.

​Luna mendongak. Di bawah cahaya remang, wajah Raka tampak kejam dan tampan. Ia masih memancarkan aura kemenangan.

​"Bahagia?" suara Luna bergetar. "Anak ini mengakhiri segalanya, Mas. Kamu akan sibuk, kamu akan benar-benar terikat. Aku akan kembali menjadi Luna yang menyedihkan, yang menganggur, yang hanya bisa melihat kalian bahagia dari jauh."

​Raka berjalan mendekat, mengambil tempat duduk di samping Luna. Ia tidak menyentuh. Ia hanya menggunakan kata-kata, senjata andalannya.

​"Kamu salah besar, Luna," Raka berbisik, mendekatkan wajahnya ke wajah Luna. "Anak ini adalah karya seni terbesarku. Itu adalah grand finale dari alibi kita."

​"Aku tidak mengerti."

​"Pikirkan ini," Raka memulai, suaranya penuh perhitungan. "Apa yang membuat sebuah perselingkuhan sempurna? Bukan kebohongan, tapi penutupan. Anak ini adalah penutupan yang sempurna. Siapa yang akan mencurigai seorang suami yang akan menjadi ayah? Aku akan menjadi santo, pahlawan. Aku akan memiliki kekebalan moral yang tak tertandingi."

​Ia akhirnya mengulurkan tangan, namun hanya untuk mengambil kunci Unit 903 dari genggaman Luna.

​"Aku melakukan ini, Luna, untuk kita," Raka memutar kunci itu di jarinya. "Naira sekarang akan sibuk dengan kehamilannya, dengan mualnya, dengan kunjungan dokter. Dia akan fokus pada dirinya sendiri dan janin itu. Dia akan lupa memperhatikanmu."

​"Kamu bilang itu akan menciptakan ruang?" tanya Luna, matanya dipenuhi kecemburuan yang membara.

​"Bukan ruang, Luna. Ini adalah samaran. Samaran terhebat. Kita akan memiliki waktu lebih banyak, karena tidak ada yang akan menduga. Aku akan menjadi suami yang sering pulang terlambat karena 'pekerjaan mendadak' demi menghidupi calon anak kami," Raka tersenyum dingin. "Unit 903 akan menjadi tempat pelarianku dari drama kehamilan. Dan kamu, kamu adalah pelarian itu."

​Raka membalikkan kunci itu, mengembalikannya ke tangan Luna. Sentuhan singkat itu terasa seperti sumpah serapah baru.

​"Kehamilan ini adalah kemenanganmu, Luna. Itu akan mengikat Naira, bukan aku. Dan kecemburuanmu? Bawa itu ke dalam. Biarkan kecemburuan itu membakar kita. Aku ingin kamu datang ke Unit 903 dengan kebencian pada Naira dan hasrat padaku yang meluap-luap."

​Kata-kata Raka menusuk Luna, namun pada saat yang sama, ia merasakan kelegaan yang mematikan. Kecemburuannya diakui. Kemarahannya diterima. Raka tidak memintanya berpura-pura baik-baik saja; Raka memintanya untuk menggunakan rasa sakit itu.

​"Aku tidak ingin kamu mencintaiku, Luna. Aku ingin kamu butuh aku. Dan sekarang, di saat Naira mengandung anakku, kebutuhanmu padaku akan menjadi tak terbatas. Kamu adalah satu-satunya yang akan tahu betapa kotornya ayah dari anak itu."

​Luna menarik napas dalam-dalam. Raka selalu berhasil menemukan cara untuk mengubah kepahitan menjadi gairah, dan kehancuran menjadi kebebasan.

​Sesuai instruksi Raka, Luna mulai memainkan peran barunya: 'Tante yang Super Suportif.'

​Di dapur, ia sibuk mencari resep makanan sehat untuk ibu hamil. Di ruang tengah, ia bersemangat membahas dekorasi kamar bayi yang masih jauh. Semangatnya terasa tulus, karena di balik setiap senyum yang ia berikan pada Naira, ada perhitungan dingin—ia sedang membangun benteng agar tidak ada yang mencurigainya.

​Naira, yang terbuai oleh mual dan kegembiraan, memuji Luna tanpa henti.

​"Aku nggak tahu aku akan melewati ini tanpa kamu, Lun. Kamu cekatan sekali," ujar Naira, bersandar di sofa.

​"Aku senang bisa membantu, Kak," jawab Luna, tangannya memegang perut Naira sekilas. Sentuhan itu membuat Luna merinding, sebuah sentuhan yang disengaja. Aku menyentuh samaranmu.

​Raka menyaksikan adegan itu. Ia berdiri di ambang pintu, kemejanya rapi, senyumnya sebagai suami ideal merekah. Ia adalah dalang yang sempurna.

​Saat Naira beranjak ke kamar mandi, Raka mendekati Luna.

​"Kamu adalah aktris terbaik, Luna," bisik Raka. "Tapi ada satu detail yang harus kita tambahkan. Kamu harus mencari alibi baru untuk Unit 903."

​"Alibi apa lagi?"

​"Dengan kehamilan Naira, melukis menjadi terlalu damai. Itu tidak cocok dengan karakter barumu sebagai tante suportif. Kamu akan terlalu banyak menghabiskan waktu di rumah."

​Raka mencondongkan tubuh, suaranya nyaris seperti bisikan angin.

​"Kamu akan beralih ke kursus membuat patung tanah liat. Keramik. Itu berbau kuat, kotor, butuh studio dengan tungku pembakar. Itu akan menjelaskan mengapa kamu harus pergi jauh, mengapa kamu sering berkeringat, dan mengapa ada sisa tanah liat di mana-mana. Itu adalah alibi yang lebih kokoh, dan yang paling penting..."

​Raka menjeda, matanya berkilat gila.

​"...kamu bisa bilang kamu membuatkan piring dan cangkir bayi untuk anak kami. Itu akan membuat Naira menangis bahagia dan menempatkanmu di luar jangkauan kecurigaan selamanya."

​Luna menatap Raka, merasakan desakan gairah yang kuat. Raka tidak hanya pintar; ia jahat, dan kejahatan itu terasa begitu memikat. Ia mencintai cara Raka mengubah kecurangan menjadi sebuah kesenian yang kompleks.

​"Aku akan mencarikan studio keramik yang baru dan jauh. Itu akan memberi kita waktu empat jam penuh, tiga kali seminggu. Itu adalah harga dari dua garis merah itu," Raka menegaskan.

​Ia berjalan pergi, meninggalkan Luna di tengah ruang tamu, sendirian dengan kunci apartemen yang kini terasa lebih berharga dari apa pun. Kunci itu bukan lagi menuju dosa, melainkan menuju satu-satunya tempat di dunia di mana ia bisa jujur tentang dirinya, di mana kecemburuannya adalah bumbu, dan kehancuran adalah cinta.

​Luna tahu ia tidak bisa lagi mundur. Ia telah memilih untuk menjadi bagian dari mahakarya Raka, terlepas dari konsekuensi yang ada.

​Aku akan membuat piring keramik untuk anakmu, Mas. Tapi di Unit 903, aku akan membuat patung dari diriku sendiri—patung yang patah dan hanya milikmu.

1
kalea rizuky
benci perselingkuhan apapun alesannya sumpah eneg bgg
putri lindung bulan: iya kk, aku juga benci,tapi mau apalagi,nasi sudah jadi bubur
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!