NovelToon NovelToon
Menantu Ibu

Menantu Ibu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir
Popularitas:256.3k
Nilai: 5
Nama Author: Me Nia

Kontrak kerja Tya di pabrik garmen akan segera berakhir. Di tengah kalut karna pemasukan tak boleh surut, ia mendapat penawaran jalur pintas dari temannya sesama pegawai. Di hari yang sama pula, Tya bertemu seorang wanita paruh baya yang tampak depresi, seperti akan bunuh diri. Ia lakukan pendekatan hingga berhasil diajak bicara dan saling berkenalan. Siapa sangka itu menjadi awal pilihan perubahan nasib. Di hari yang sama mendapat dua tawaran di luar kewarasan yang menguji iman.
"Tya, maukah kau jadi mantu Ibu?" tanya Ibu Suri membuyarkan lamunan Tya.
"HAH?!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Kenalan

...Jika kamu pemalas, maka malas lah setiap hari sehingga kamu menjadi pemalas yang rajin....

...(Cantya Lova, S.T. RONG)...

Baru tujuh menit quote disertai fotonya diunggah, komentar mulai bermunculan mulai dari yang dikenalnya juga yang tidak dikenalnya.

[Akhirnya...ada demotivasi lagi dari si strong. Mantap tarik selimut lagi ah]

[Iya deh iya yang lagi malas-malasan. Lanjutkan! Kan manten anyar 🔥]

[Cie yang lagi malas ngapa-ngapain. Lagi luluh lantak ya haha]

[Ahaii aura pengantin baru beda ya. Makin canciiik]

Masih ada beberapa yang Tya baca disertai geleng-geleng kepala. "Bener kan..harusnya cuti dulu jangan posting. Pasti pada ngegoda deh."

Pop up pesan terlihat dari Mbak Susan yang tak sengaja tersentuh jempolnya sehingga langsung terbuka.

[Dek...mertua baik kan? Gpp kan ya lihat mantunya malas-malasan di kamar kan cape dikerjai anak mertua 🤣]

Tya meringis. Garuk-garuk kepala yang masih berbalut mukena. Ia masih betah tengkurap di sajadah sambil bermain ponsel.

[Mbak....apa kabar Joko? Aku kangen deh]

[Mbak tolong rekam si Joko pas kukuruyuk dong. Mau ku buat alarm di sini]

Belum ada balasan dari kakak iparnya itu. Tya membuka mukenanya. Setelah merapikan semuanya, beralih duduk di sofa karena mendengar notif bersahutan salah satunya balasan dari Susan.

[Kayaknya si Joko B aja tuh. Dia gak murung, tetap ceria haha]

[Oke nanti direkam kalau gak lupa]

Sementara di waktu yang sama dengan situasi yang berbeda, Diaz menghentikan ketikannya saat pintu kamarnya diketuk disertai suara panggilan yang dikenalnya. Suara Ikram. Laptop yang dipakai untuk bekerja selama 1 jam terakhir itu, ditutup dan dibiarkan tergeletak di sofa.

Diaz membuka pintu hanya selebar badannya. Beradu tatap dengan Ikram yang melipat kedua tangan di dada.

"Cangkul sawah siang-siang panas gini apa nggak gerah, bro?" Ikram menyeringai.

Diaz keluar sambil menutup pintu dan menghadiahi Ikram dengan toyoran di bahu. "Otak lo yang mesti dicangkul biar nggak ngeres.

Ikram tertawa. Barulah beradu tos dan berpelukan dengan Diaz. "Congrats ya. Selalu happy dan langgeng pernikahannya."

"Congrats juga yang udah wisuda. Mau kerja di perusahaan gue?"

"Nggak. Justru mau minta lo invest di perusahaan yang lagi gue rintis. Bisa ya, Diaz?"

"Bisa tapi tidak dalam waktu dekat ini. Tunggu timing. Siapin aja proposalnya yang menarik nggak bikin ngantuk bacanya."

Giliran Ikram yang menoyor bahu Diaz karena kalimatnya menyebalkan. "Mana bini lo? Mama mau ngasih kado tuh nunggu kalian turun."

"Lagi di kamar mandi. Lo duluan turun nanti kita nyusul." Tentu saja jawaban Diaz asal. Persisnya tidak tahu Tya sedang apa sekarang di dalam walk in closet.

"Wah, benar-benar ya, Diaz. Kayaknya udah melebihi dosis minum obat."

Diaz sudah siap melayangkan tinju. Namun Ikram lebih dulu berkelit dan berlari menuju arah tangga sambil tertawa-tawa.

Pintu kamar kembali di buka dan ditutupkan lagi. Diaz melangkah menuju pintu tempat Tya berada. Tadi saat sama-sama masuk ke kamar, sempat berbincang hampir setengah jam membicarakan tentang profil Boby dan Leony pada Tya agar nanti malam tidak mengalami intimidasi di belakang orang tua.

"Tya..." Diaz memanggil sambil mengetuk pintu. Tak sampai satu menit pintu terbuka.

"Mas Diaz mau ke kamar mandi? Silakan..." Tya menepi memberi jalan.

"Nggak. Tante Hani dan Ikram udah datang. Pengen kenalan sama kau. Ayo kita turun."

"Siap, mas bos. Sebentar ya dandan cantik dulu."

"Dandan buat ketemu Ikram? Jangan genit."

Tya mendelik. "Aku tuh dandan buat kepercayaan diri dan demi menjaga harga diri suami. Kalau aku mendampingi kau tampil kucel, yang diejek bukan si istri tapi si suami. Nggak percaya? Tanya aja sama Joko yang selalu pengertian sama aku."

"Iya deh iya. Stop ngebandingin aku sama cowok kau itu. Ingat..."

"...pasal dan poin perjanjian. Dilarang memiliki pacar selama kontrak berlangsung. Aku hapal di luar kepala, mas bos. Semua pasal dan poin-poinnya aku hapal. Jangan ngajak berdebat lagi. Kapan aku touch up nya nih."

Diaz mendengus. Tanpa kata memutar badan dan duduk di sofa. Harus diakui, ia kalah debat.

***

Awalnya keluar kamar dengan jalan sendiri-sendiri. Begitu sampai di tangga terakhir, Diaz menunggu Tya sejajar dengannya. Lalu berjalan bersama sambil merengkuh bahu istrinya itu.

Tiga orang yang tengah asyik berbincang di ruang tengah bersamaan menoleh ke arah kedatangan Diaz dan Tya. "Tya, nih tantenya Diaz pengen kenal," ujar Suri dengan tatapan berbinar melihat anak dan menantu tampak mesra.

"Wah, cantiknya. Diaz pinter banget nyari istri." Hani berdiri menerima uluran tangan Tya yang akan mencium tangannya.

"Salam kenal, Tante. Namaku Tya." Setelah mencium punggung wanita paruh baya yang memang wajahnya tampak segaris dengan Ibu Suri, Tya mendapat pelukan hangat dan ciuman di kedua pipi. Sekilas ia menilai adanya ketulusan penerimaan.

"Aku Tante Hani kakaknya Ibu Suri. Kamu asal mana, Tya?" Hani memegang bahu Tya sambil menatap wajah seolah sedang memindai agar tidak lupa di kemudian hari.

"Dari planet Bekasi, Tante."

"Hahaha...bukan kota ya, beda planet dengan Bumi." Hani merasa terhibur dengan guyonan Tya yang berucap sambil mengulum senyum.

"Soalnya Bekasi panas banget, Tante. Kalau jalan keluar kayak matahari ada di atas kepala satu orang satu. Simulasi Padang Mahsyar nol koma nol sekian-sekian. He he...."

Hani kembali tertawa. "Suri...kamu pasti seneng punya mantu Tya. Dapat hiburan tiap hari."

Suri tertawa kecil. "Akak benar. Pertama kali Diaz ngenalin Tya, aku langsung suka pada pandangan pertama. Pas Diaz bilang mau segera nikah, aku auto happy. Jadi punya anak perempuan yang seru deh aku."

"Yang antri banyak, Tante. Daripada pikiran nggak tenang takut ditikung dari kiri, mending buru-buru halalin." Diaz mengedipkan mata saat Tya menoleh dengan wajah tersipu.

"Ehem, yang keliatan bucin. Kapan giliran dikenalin ke gue, Diaz?"

"Sorry, nggak keliatan. Yang, kenalin nih Ikram. Yang tadi gedor-gedor pintu kamar mau ganggu kita."

Tya menatap Ikram. Kenalan berlangsung dengan berjabat tangan dan saling menyebutkan nama.

"Aku dari tadi lihat Tya lagi coba ingat-ingat. Berasa familiar pernah lihat dimana gitu," ujar Ikram yang melihat Diaz dan Tya duduk rapat di sofa yang berhadapan dengannya.

Diaz mengangkat sebelah alisnya. Menoleh pada Tya. "Yang, kau juga merasa familiar sama wajah Ikram nggak?"

"Nggak, Mas. Aku baru ketemu sekarang." Tya yakin tidak kenal setelah mencoba mengingat-ingat. "Mungkin wajahku emang pasaran, Mas Ikram."

Ikram terkekeh. " Bukan pasaran. Beda. Bukan familiar karena pernah ketemu tapi lihat di medsos. Mungkin mirip selebgram atau apa. Ah, nanti deh kali aja ingat."

"Ya udah kalau Ikram nggak ingat, mending kita makan dulu," ajak Ibu Suri yang langsung disetujui kakaknya.

1
✨rossy
bolak balik ke sini sampai ketinggalan sendal sebelah ini
Naftali Hanania
jgn2 folow ig nya tya ya kram 😄😄
Naftali Hanania
wahahahaa...ternyata tebakan ku salah....ikram bkn yg lg dinanti.....🤣
bundanya Fa
komentar2 tya emang OTB. dan itu selalu bikin ketawa dan mencerahkan suasana. pasti seru deh klo udah berdua sama tya.
dias mulai ada cemburu2 nih sama joko. belum tahu dia siapa si joko. kan aq jadi senyum2 ngabayangin dias kalah sama joko. 😄😄
gemoy
Luar biasa
Arifah
apotik tutup & mundur dikit udh biasa ya... ok catet dapat kalimat gombalan baru terlalu keselatan 🤣🤣
Arifah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Arifah
Epon promag gak tuh 🤣🤣
ita setyawti
semangat terus kak berkarya
ini asli menarik
Marisih Susanto
Seruuu . . Bilin penisirin . .
@alfaton🤴
Ardiaz.....ini setiap mau ke kamar mandi harus ketuk pintu dan permisi dulu yaa..... terus kalau udah ga tahan gimana.... kalau sampai mau mbrojol depan pintu🤔🤔😂😂😂🙊🙊🙊
@alfaton🤴
Tya: awas nanti kalau aku pulang kau ga menyapa ku ya Joko..... (Tya dengan wajah😭😭😭 juga 😠😠😠 )
Arifah
🤣🤣🤣
yeni_marhani
mgkin ikram salah satu pembaca quotes nya Tya
🇮🇩My_AS4🇵🇸
bisa jadi salah satu followernya Tya, atau jangan2 ikram temenan sama seseorang yg Tya kenal juga.. 🤔
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
wehh sama dong aq jg tinggl diplanet bekasi ty😀
Yuni Ummu Faris
Kerennn.... lucu & nggemesin
Entin Wartini
lucu jg tya
Rahmawati
semua nerima tya dengan baik, kecuali keluarga ibu tiri mgkin
Anin Zaida
waaaahhh mas diaz cari celah buat modus in tya nih...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!