NovelToon NovelToon
Legenda Seorang Gus

Legenda Seorang Gus

Status: tamat
Genre:Spiritual / Tamat
Popularitas:951
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Kisah kehidupan seorang Gus yang membawa obor kebenaran di medan gelap perjuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lika-liku Jalan yang Terang

Berikut inilah beberapa cuplikan penggalan kisah seorang Gus dalam berdakwah

Kisah 1

Gus melakukan ceramah di sebuah surau. Di hadapan jamaah sholat magrib.

Penuh.

Jamaah sholat magrib tidak ada yang langsung pulang.

Karena langit yang sebelumnya tidak mendung itu tiba-tiba menurunkan hujan.

Orang-orang tidak ada yang membawa daun pisang.

Mereka menunggu sampai hujan berhenti baru bisa pergi.

Seorang jamaah bertanya kepada Gus.

"Apa bedanya orang islam dengan orang kafir?",

"Orang kafir menyembah berhala yang berupa patung yang terbuat dari batu dan kayu",

"Orang islam menyembah Ka'bah yang juga terbuat dari batu",

Gus menjawab.

"Bukan Ka'bah yang orang islam sembah",

"Yang orang islam sembah adalah pemilik Ka'bah yakni Allah",

"Tidak ada satu pun perintah untuk menyembah Ka'bah di dalam Al-Qur'an dan hadist",

"Yang ada hanyalah perintah untuk menyembah Allah ta'ala",

"Ka'bah hanya dijadikan sebagai kiblat untuk sholat",

"Ka'bah bukan untuk disembah",

"Palingkan lah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada,

palingkan lah mukamu ke arahnya", (QS. Al-Baqarah : 144)

"Jika engkau hendak mengerjakan sholat, maka sempurnakan lah wudhu mu lalu menghadap lah ke kiblat, kemudian bertakbir lah", (HR. Bukhari no. 6251 dan Muslim no. 912 )

Seorang jamaah yang lain ikut bertanya kepada Gus.

"Bagaimana kalau selama ini arah kiblat di surau kami melenceng sedikit atau kurang tepat?",

"Apakah sholat kami tidak sah?",

Gus menjawab.

"Jika arah kiblat melenceng sedikit atau kurang tepat",

"Maka tidak apa-apa, sholat nya tetap sah",

"Tapi jika kamu benar-benar sedang berada di dekat Ka'bah dan kamu bisa melihatnya lalu sholat kamu ke arah kiblat melenceng",

"Maka sholat nya harus diulang dengan menetapkan ke arah kiblat yang benar",

Kisah 2

Pada kesempatan yang lain. Gus pernah lebih dari satu kali pergi ke suatu daerah yang masih pelosok.

Meskipun sudah banyak yang memeluk islam. Tapi mereka masih melakukan kebatilan dengan mengerjakan perkara-perkara yang berbau tradisi, mitos dan mistis.

Orang-orang di sana masih percaya dengan kepercayaan lama dan belum sepenuhnya berani meninggalkannya.

Yang mereka lakukan ini adalah sebuah perbuatan syirik dan bisa membatalkan keislaman.

Seperti memasang sesajen. Mempercayai ramalan. Pergi ke dukun. Bersekutu dengan setan. Memakai jimat. Memakai susuk. Melakukan pesugihan. Mengirim teluh. Mengirim santet. Memelihara tuyul.

Jelas sekali kegiatan-kegiatan berbahaya yang sudah disebutkan di atas adalah sangat dilarang dalam islam. Menjadi penyebab utama seorang muslim menjadi musyrik dan murtad keluar dari agama islam.

Gus juga menemukan perkara-perkara yang makruh dan haram yang sudah sering dilakukan oleh orang-orang layaknya sebuah kebiasaan.

Setelah diselidiki kenapa orang-orang melakukannya dan menganggapnya lumrah.

Mereka beralasan bahwasanya dahulu ada orang-orang yang juga melakukannya dengan media dan cara yang sama yang digunakan untuk menyiarkan agama.

Seperti melantunkan lagu dan memakai alat musik. Menggunakan sebuah boneka atau gambar yang menyerupai manusia.

Keduanya sama-sama tidak pernah dicontohkan dalam ajaran agama islam.

Rasullullah tidak pernah melakukannya.

Hukumnya adalah jelas yaitu haram.

Musik sifatnya melalaikan. Sehingga menyebabkan seseorang tidak bisa benar-benar sepenuhnya memaknai ajaran islam.

Tidak akan pernah khusyuk orang-orang dalam beribadah jika masih mendengarkan lagu dan musik. Begitu juga dengan orang-orang yang memainkan alat musik dan menyanyikannya.

Begitu juga dengan boneka atau gambar-gambar manusia yang dilakukan atau diperagakan ibarat sebagai makluk yang hidup dengan diiringi alunan tabuhan alat musik.

Pada prakteknya ketika mereka sedang melakukan pagelaran. Para pelaku dan juga para penikmatnya. Mereka melalaikan kewajibannya sebagai seorang yang beriman.

Imam yang empat dan para ulama termasyur sama-sama bersepakat tentang hukum musik yang haram.

Musik adalah jurang pemisah yang sangat dalam antara seorang muslim dengan Kalamullah.

Seseorang datang kepada Gus untuk bertanya.

"Gus bagaimana dengan penghasilan seseorang yang bekerja dengan pekerjaan yang haram?",

Gus menjawab.

"Maka penghasilannya juga haram",

"Tidak ada keberkahan dan kebahagiaan melainkan kesengsaraan yang akan didapatkan",

"Tidak ada alasan untuk seseorang pun melakukan pekerjaan yang haram",

"Apakah ada yang rela apabila saudaranya bekerja melacur?",

Kisah 3

Gus juga menemukan hal-hal yang baru.

Dimana praktek ibadah yang dilakukan sudah dimodifikasi dan disesuaikan dengan tradisi-tradisi yang sama sekali bukan ajaran dari agama islam.

Dan ada yang lebih parah lagi.

Yaitu orang-orang yang menambahkan ajaran atau tatacara baru dalam praktek beribadah.

Mereka melakukannya karena sombong dan lupa diri. Menuruti hawa nafsu mereka sendiri hanya karena mau dipuji.

Seperti yang mereka lakukan dalam hal berdzikir yang tidak sesuai sunnah.

Begitu juga ketika mereka pergi untuk berziarah kubur.

Di kuburan mereka membaca surat-surat tertentu yang sama sekali tidak pernah diajarkan. Mengkhususkan hari tertentu untuk melakukan ziarah kubur.

Mengadakan acara ritual ibadah di makam orang yang sudah meninggal.

Tidak pernah Rasullullah dan para sahabat melakukannya.

Melakukan perayaan pada hari kelahiran nabi. Bersama-sama menyanyikan lagu-lagu dengan syair-syair yang dibuat sendiri.

Rasullullah dan para sahabat serta orang-orang saleh sesudahnya tidak pernah mengerjakannya.

Jikalau benar-benar bermanfaat. Pasti nabi Muhammad sendiri dan para sahabat yang taat kepada Allah dari dahulu sudah melakukannya.

Tahan lah hawa nafsu dari melakukan praktek ibadah yang berlebih-lebihan dan tidak diajarkan.

Sungguh perbuatan itu tiada berarti dan malah akan mendatangkan kepedihan.

Cukuplah dengan apa yang sudah disampaikan dan dicontohkan oleh Rasulullah.

Demi Allah. Tidak butuh menambahkan. Sampai mengajak orang-orang dan menjadikannya sebagai suatu kebiasaan.

"Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah", (QS. Al-Ahzab : 21)

Tidak ada yang namanya bid'ah hasanah. Setiap bid'ah adalah sesat meskipun manusia memandangnya baik.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jabir bin Abdullah: "Perkara-perkara yang baru (dalam agama) adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan adalah di dalam neraka".

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Ummul Mukminin, Aisyah RA: "Barangsiapa mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini sesuatu yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak".

Kisah 4

Gus sedang berdakwah di suatu wilayah

Seorang anak kecil menghampiri Gus yang baru saja keluar dari rumah penginapan.

"Ikutlah denganku Gus",

"Aku akan mengajakmu ke tempat orang-orang saleh dan para alim di kota ini berkumpul",

Seorang anak kecil itu menarik tangan Gus.

Gus pun menuruti kemauan anak kecil itu.

Di dalam perjalanan anak kecil yang sangat mengidolakan Gus itu banyak bertanya.

"Apakah benar dulu Gus pernah digigit komodo raksasa tapi tidak kenapa-kenapa?",

"Benar anak kecil",

"Aku sudah kebal dengan yang namanya racun",

"Sewaktu kecil aku pernah digigit ular-ular berbisa yang banyaknya satu anak sungai",

"Termasuk ular king kobra Gus?",

"Benar",

"Termasuk ular king kobra dan queen kobra",

"Wow",

Gus balik bertanya.

"Apakah orang-orang dewasa yang menyuruh kamu untuk membawaku anak kecil?",

"Ya mereka lah yang menyuruh ku",

Gus dan anak kecil itu tiba di depan sebuah tempat layaknya saung.

Tapi Gus menghentikan langkahnya lalu berkata kepada anak kecil yang membujuknya.

"Aku tidak akan pergi dan duduk-duduk bersama mereka",

"Kenapa Gus?",

"Tidak ada orang-orang saleh dan para alim yang melakukan kebiasaan seperti itu",

Tempat berkumpulnya orang-orang itu penuh dengan asap yang mengepul.

Hari terakhir terlihatnya seorang Gus sebelum meninggalkan penginapan

"Kemana kamu akan pergi berdakwah selanjutnya Gus?",

Penjaga penginapan bertanya.

"Aku akan pergi jauh",

"Aku akan masuk ke dalam hutan-hutan",

"Apakah sekarang kamu akan berdakwah kepada para binatang Gus?",

"Aku akan pergi berdakwah kepada manusia-manusia yang tinggal di dalam hutan",

"Suku-suku pedalaman yang masih belum mengenal ajaran agama islam",

"Apakah ajaran agama islam adalah ajaran agama yang paling benar Gus?",

"Bagaimana dengan ajaran agama yang lain?",

"Islam adalah ajaran agama penutup dan penyempurna untuk ajaran agama yang sebelumnya",

"Muhammad Rasulullah adalah nabi penutup dan yang terakhir",

"Sebelum hari kiamat kelak terjadi umat manusia di seluruh muka bumi akan memeluk agama islam",

Selama Gus berdakwah di wilayah itu. Penjaga penginapan memang selalu hadir di pengajian yang diadakan oleh Gus.

"Apakah kamu tidak ingin mengajak seseorang Gus?",

"Apakah kamu tidak takut pergi ke dalam hutan belantara sendirian?",

"Aku sudah terbiasa",

"Aku tidak tahu mau pergi ke tempat pengajian siapa ketika kamu meninggalkan kota ini Gus",

Keluh penjaga rumah penginapan itu.

"Suatu hari nanti jika seseorang pergi ke suatu tempat pengajian",

"Mereka sama saja mendapati pergi ke tempat pertunjukan yang menyuguhkan hiburan",

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!