NovelToon NovelToon
Suamiku Bapak Dosen

Suamiku Bapak Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Azmi Khoerunnisa, terpaksa menggantikan kakak sepupunya yang kabur untuk menikah dengan bujang lapuk, Atharrazka Abdilah. Dosen ganteng yang terkenal killer diseantero kampus.
Akankah Azmi bisa bertahan dengan pernikahan yang tak diinginkannya???
Bagaimana cerita mereka selanjutnya ditengah sifat mereka yang berbanding terbalik???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Azthar # Kacanya sudah pecah!

Mereka akhirnya pulang dan kembali ke tempat penginapan. Malam ini mendadak ada minuman yang segar diatas meja nakas, terlihat menggoda dan minta diteguk. Athar yang mengira bahwa itu Azmi yang pesan segera meneguknya hingga setengahnya, cuacanya tengah panas dan sangat gerah ia rasakan sepulang dari pantai.

Habisnya hanya ada minuman itu dikamar mereka, sedang air putih setetes pun tak ada. Sepertinya memang harus pesan pada pihak hotel. Ia pun menghubungi resepsionis lewat telepon hotel dan memesan makanan dan juga minuman untuk makan malam.

Azmi yang baru selesai membersihkan diri dan sudah memakai pakaiannya, menghampiri suaminya yang tengah menunggunya selesai mandi. Ia melihat minuman itu terlihat menyegarkan didalam pegangan Athar.

"Mas, itu minuman cuma satu. Gak ada lagi?" tanya Azmi, ia juga merasa haus walau baru mandi.

Athar mengerutkan keningnya, apa ia tak salah dengar dengan yang Azmi tanyakan.

"Bukannya kamu yang beli ini?" ucap Athar berbalik tanya.

"Enggak," jawab Azmi menggelengkan kepalanya, merasa tak memesan atau membeli minuman apapun.

Mereka mulai merasakan kebingungan, banyak pertanyaan yang merayapi kepala pasutri tersebut.

"Mungkin disediakan pihak hotel, aku mandi dulu dan aku juga sudah pesan makanan. Kamu tinggal buka pintunya, nanti pelayannya datang," ujar Athar yang langsung menaruh botol juice oren tersebut dinakas dan berjalan menuju kamar mandi.

Azmi mengangguk saja dan ia pun segera mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambutnya. Mendadak ia merasa benar-benar haus, sejak pulang dari pantai belum minum sama sekali. Netranya melihat kesekeliling kamar mereka, tak ada satu pun air putih atau minuman lain selain sisa minuman suaminya tadi.

Ia melirik ke pintu kamar mandi, "Boleh kah," pikirnya penuh pertimbangan.

Sementara didalam kamar mandi Athar merasakan gejolak aneh, ia tengah mandi tapi mengapa tubuhnya terasa panas. Ia memijat kepalanya yang baru diberikan shampo dan mengabaikan perasaan itu.

Namun, gejolak ini makin lama makin terasa. Ia bingung pada badannya yang mendadak menginginkan sesuatu yang benar-benar sulit ia dapatkan dari istrinya. Ah, ia kembali mengabaikkannya dan memilih mengguyur badannya dengan shower dengan sedikit waktu lebih lama.

Selesai mandi Athar makin menginginkannya, panas itu kini semakin menjalar pada area sensitifnya. Sungguh-sungguh gak bisa ditahan seperti halnya kemarin-kemarin.

"Aku kenapa, ya?" tanyanya pada diri sendiri.

Ia pun keluar dari kamar lembab itu, matanya melihat Azmi yang sedang meneguk sisa minuman itu. Otaknya mulai mencerna sesuatu, hotel tempat mereka menginap adalah milik sahabat ibunya. Ibunya yang memesan kamar itu untuk mereka dan mempersiapkan segalanya.

Kalimat terakhir ibunya sebelum mereka berangkat ke Bali adalah ...

"Akur-akur lah disana, pulangnya bawa kabar baik buat ibu. Ibu gak minta apapun atau pun oleh-oleh, ibu cuma pengen kabar kehamilan mantu ibu."

Deg

Jantung Athar rasanya makin berdebar mengingat ucapan ibunya kala mereka berpisah, matanya melebar lalu melirik pada istrinya yang hendak meminum juice oren lagi.

"Jangan-jangan, ibu." Athar melangkah cepat hendak merebut minuman yang hampir masuk kedalam mulut Azmi.

"Azmi! Jangan minum itu!" larang Athar yang hampir berteriak.

Namun karena masih haus, Azmi justru mengabaikan larangan suaminya. Bodo amat! Begitulah pikirannya.

Athar merebut botol tersebut dan melihat isinya yang sudah kosong, ia bingung mau mengatakan sejujurnya tentang minuman tersebut.

"Mas kenapa, sih? Cuma minuman doang, pelit amat. Inget, mas! Suami pelit rejekinya ntar sulit," ujar Azmi mencibir.

Entahlah Athar tak tahu harus bilang apa. Bibirnya kelu dan gejolak itu kian membuatnya tak berdaya, apalagi melihat istrinya yang memakai tanktop dan celana pendek, sehingga menampakan badan yang putih nan mulus, dada yang ...

Ah, sialan! Pikiran pak dosen makin kacau hanya melihat hal seperti itu saja. Rasanya sudah berdenyut-denyut minta dilampiaskan, matanya terus mengikuti kemana Azmi melangkah.

Satu menit.

Ketukan pintu terdengar, Azmi membukanya dan pelayan itu masuk dengan membawa troli yang berisi makanan yang dipesan. Pelayan laki-laki itu menatanya dan pergi setelah tugasnya selesai. Azmi menutup pintunya dan menguncinya lagi.

Lima menit.

Azmi makan dengan tenang, tapi Athar serba salah. Matanya melirik pada bagian yang disukai para bayi mungil. Benda itu padat dan juga berisi, tidak kecil dan tidak besar pula.

tiga belas menit.

Mereka selesai makan malam, piring Azmi bersih tapi piring Athar masih banyak. Lelaki itu kian gelisah dan gundah, antara memaksa Azmi atau memintanya dengan halus.

kini sudah tujuh belas menit berlalu, Athar mengepalkan tangannya dan memejamkan matanya dengan kuat, memaksa diri untuk tidur dan menahan birahi yang terus-menerus mendorongnya.

Posisi mereka yang tidur saling membelakangi, menyadarkan bahwa Azmi belum siap. Ia seolah menunggu reaksi obat yang terminum oleh istrinya.

"Mas, AC-nya gak nyala kah? Rasanya kok gerah," tanya Azmi yang segera melepaskan selimut yang menutupinya.

"Gak tahu," jawab Athar, masih dalam posisi membelakangi istrinya.

"Sial! Sepertinya Azmi sudah merasakan reaksi obatnya," gumam Athar dalam hati, ia sudah yakin begitu. Namun bibirnya masih enggan mengatakan sejujurnya tentang minuman tadi yang mereka minum.

Mereka melihat alat pendingin ruangan yang masih menyala, dan keinginan itu menggebu-gebu menyuruh mereka untuk segera melampiaskannya.

"Tapi, mas. Badan aku gak nyaman, rasanya kok ... Ingin anu ...." Azmi tak meneruskannya, rasanya memalukan mengatakan hal seperti itu.

Athar membalikkan posisinya, hingga netra mereka bertemu.

"Ingin anu apa?" tanya Athar menarik Azmi kedalam jebakannya, padahal ia sendiri sudah paham apa yang diinginkan istrinya itu.

"Anu, mas. Aku gak tahan," ucap Azmi yang mulai menggeliat, matanya penuh keinginan untuk diputar, dijilat dan dicelupin. Mirip iklan oreo.

"Apa kamu sudah siap? Bisakah kita melakukannya sekarang?" tanya Athar meminta ijin.

Ya lah, ijin dulu biar ntar gak ngamuk atau bisa saja bawa pasal pemerkosaan. Begitulah pemikiran bapak dosen fakultas hukum

Bibir Azmi beku, ia tak siap untuk itu, tapi tubuhnya seakan memintanya untuk melakukannya. Tanpa pikir panjang dan otaknya sudah dalam ketidak warasan ia pun mengangguk, bahwa ia mengijinkan suaminya untuk melakukan ritual malam pertama.

"Yes, lampu hijau!" Athar berseru ria penuh kemenangan, bibirnya terukir mengatakan kesabarannya tak sia-sia.

Tanpa apapun bapak dosen segera mengambil posisinya, bukan posisi kemarin malam tapi posisi miring dimana badan mereka sama-sama miring. Ia membawa Azmi kedalam pelukannya dengan erat dan tanpa jarak. Wajah pak dosen mulai bergerak mendekati bibir kenyal berwarna pink alami itu.

Dan akhirnya Athar mendapatkannya.

Azmi yang tak tahu dan tak mengerti apapun hanya diam memejamkan mata, ia membiarkan suaminya yang bergerak, membawanya melayang ke langit ketujuh.

Sentuhan demi sentuhan berhasil membuatnya melenguh, ia tak kuasa menolaknya. Gejolak ini makin membuat Azmi meminta lebih. Lebih dari sentuhan, lebih dari yang diinginkan tubuhnya. Lebih, lebih dan lebih dari itu.

Athar duduk membuka kaos oblongnya dan kembali menghajar istrinya yang sudah tak sabaran lagi. Kain-kain yang melekat ditubuh mereka melayang diudara yang terlempar asal. Dalam selimut itu pergerakan keduanya kian jelas, bapak dosen akan memperlihatkan senjata pisangnya didalam.

"Mas," jerit Azmi mencakar punggung polos Athar yang putih, hingga terlihat bekas cakaran kukunya itu disana.

Kaca itu pecah, tetesan air mata Azmi membasahi sudut matanya. Ini sakit, perih tetapi tubuhnya malah masih meminta lebih. Sementara Athar terus bergerak kian lama kian cepat, rasa hausnya kian mereda oleh kehangatan malam ini.

"Azmi, kacanya sudah pecah," ujar Athar setelah sukses menjebol gawang milik Azmi.

1
vj'z tri
🤭🤭🤭🤭🤭🤭 jika ibu suri bertindak maka akan lancar 🤭🤭🤭
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 apa yang kau harapkan jawaban dari bocah pak dosen
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 sedang membahas perpisangan
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣jurus ampuh yang buat nurut istri sebut saja pasal nya pak dosen 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
yang penting judul nya dah kabur , walaupun kabur nya ke gedung pernikahan 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
luarrrr biasa nenek 🤗🤗🤗🤗🤗super sekali kata kata nya
vj'z tri
pede banget loh,horang dah nikah cuma tinggal resepsi🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Erna Fadhilah
pak dosen pintar nyuruh azmi ke ruangannya tp ga pintar nyuruh istri ganti bawahnya yang pendek
Erna Fadhilah
krng setuju dengan sifat azmi, harusnya dia berpakaian sopan jangan pakai bawahan pendek
Erna Fadhilah
lucu banget mereka berdua
Erna Fadhilah
ya wajarlah kalau azmi masih lupa kalau udah punya suami karna dia kan masih kaya bocil 🤣🤣🤣
Erna Fadhilah
waduh a azzam bahaya kalau sampai ketahuan dia yang bilang kalau dosen yang di jodohkan sama dia dan bantuin milla kabur
Erna Fadhilah
makanya azmi kamu tu kalau berdoa yang baik-baik ucapan adalah doa
Erna Fadhilah
iya nanti calonnya mila akhirnya nikahnya sama kamu ya mi 😁😁😁
Erna Fadhilah
nah itu udah di do'akan sama sepupunya biar jodoh sama pak dosen 😁😁😁
Erna Fadhilah
coba mampir thor semoga🤲🤲 upnya setiap hari
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
jangan2 dosen nya yg mau di jodohin sama temen mu mi
vj'z tri
😅😅😅😅 Azmi kok malah melarikan motor eh maksud nya melarikan diri
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 lupa punya laki dosen fakultas hukum insting nya luarrrrr biasa
🌀 SãñõõR 💞: 😄😄😄😍 namanya juga polos 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!