NovelToon NovelToon
Dendam Di Balik Gaun Pengantin

Dendam Di Balik Gaun Pengantin

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Balas Dendam / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: riniasyifa

Anya gadis cantik berusia 24 tahun, terpaksa harus menikahi Revan CEO muda anak dari rekan bisnis orangtuanya.

Anya tidak bisa berbuat apa-apa selain mengiyakan kesepakatan kedua keluarga itu demi membayar hutang keluarganya.

Awalnya ia mengira Revan mencintai tulus tapi ternyata modus, ia hanya di jadikan sebagai Aset, untuk mencapai tujuannya.

Apakah Anya bisa membebaskan diri dari jeratan Revan yang kejam?

Jika ingin tahu kisah Anya selanjutnya? Langsung kepoin aja ya kak!

Happy Reading...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riniasyifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Rumah singgah?" tanya Anya, masih tak percaya. "Jadi, selama ini kamu ..."

"Ya, Anya. Selain menjadi CEO dan agen rahasia, aku juga berusaha untuk membantu mereka yang membutuhkan," jawab Damian, senyum tulus menghiasi wajahnya. "Aku tahu ini tidak banyak, tapi setidaknya aku bisa memberikan mereka tempat yang aman dan layak untuk tinggal." tutur Damian tulus menatap satu persatu anak jalanan itu.

Anya terdiam sejenak, terpesona dengan kebaikan hati Damian. Ia mendekat dan menggenggam tangan Damian, memberikan dukungan. "Kamu hebat, Damian," bisik Anya, matanya berbinar penuh kekaguman.

Damian tersenyum mendengar pujian Anya. Ia membalas genggaman tangan Anya, merasa bersyukur memiliki seseorang seperti Anya di sisinya saat ini.

"Ayo, masuk. Aku akan mengenalkanmu pada mereka semua," ajak Damian, menarik Anya masuk ke dalam rumah singgah.

Di dalam rumah, Anya disambut dengan senyuman hangat dari para pengurus rumah singgah. Mereka menyambut Anya dengan ramah dan memperkenalkan diri masing-masing. Anya merasa nyaman berada di sana, dikelilingi oleh orang-orang yang peduli dan saling menyayangi.

Anak-anak itu juga menyambut Anya dengan antusias. Mereka mengerubungi Anya, bertanya tentang namanya dan dari mana asalnya. Anya menjawab pertanyaan mereka dengan sabar dan ramah, menanggapi setiap pertanyaan dengan senyuman dan candaan, membuat anak-anak itu semakin menyukainya.

Malam itu, Anya dan Damian menghabiskan waktu bersama anak-anak di rumah singgah. Mereka bermain, bernyanyi, dan bercerita. Anya merasa bahagia bisa menjadi bagian dari anak-anak itu, meski hanya untuk sementara. Ia merasa damai dan aman berada di sana, jauh dari kejaran Revan dan bahaya yang mengintai.

Namun, di balik kebahagiaan itu, Anya dan Damian tahu bahwa mereka tidak bisa tinggal di sana selamanya. Revan pasti akan menemukan mereka, cepat atau lambat. Mereka harus segera mencari cara untuk menghentikan Revan, dan melindungi orang-orang yang mereka sayangi.

.

.

.

Satu minggu berlalu, Anya dan Damian hidup dalam kedamaian yang rapuh di rumah singgah. Mereka menikmati setiap momen bersama anak-anak, berusaha melupakan ancaman yang terus menghantui, menciptakan kenangan indah yang akan mereka simpan selamanya. Namun, bayangan Revan selalu ada di benak mereka, mengingatkan mereka bahwa waktu mereka tidak banyak, seperti pedang yang tergantung di atas kepala mereka.

Sementara itu, di sebuah markas yang mewah, dengan dinding-dinding berlapis emas dan perabotan antik yang bernilai jutaan dolar, Revan semakin murka. Sudah 1 minggu berlalu, anak buahnya belum juga berhasil menemukan jejak Anya dan Damian, membuat amarahnya meledak-ledak, seperti gunung berapi yang siap meletus kapan saja. Ia menghancurkan barang-barang di sekitarnya, melemparkan vas bunga kristal ke dinding hingga berkeping-keping, membanting gelas wiski hingga pecah berantakan, melampiaskan kekesalannya pada ketidakbecusan anak buahnya.

"Bodoh! Kalian semua tidak berguna!" teriak Revan, suaranya menggelegar di seluruh ruangan, membuat para anak buahnya gemetar ketakutan.

"Bagaimana bisa kalian tidak menemukan mereka? Mereka tidak mungkin menghilang begitu saja!" lanjutnya dengan dingin, matanya memancarkan aura membunuh yang membuat bulu kuduk merinding.

Anak buahnya hanya bisa menunduk, tidak berani menatap mata Revan yang penuh amarah. Mereka tahu bahwa kegagalan ini akan membawa konsekuensi yang mengerikan, bahkan mungkin nyawa mereka sendiri yang akan menjadi taruhannya.

.

.

Bak jatuh tertimpa tangga, saat Revan hendak keluar dari mansion untuk mencari Anya sendiri, seorang satpam menghampirinya dengan wajah was-was, keringat dingin membasahi pelipisnya. Satpam itu menyerahkan sebuah amplop cokelat kepada Revan.

"Apa ini?" tanya Revan dengan nada dingin, matanya menyorot tajam, seperti elang yang mengincar mangsanya.

Satpam itu menggeleng pelan, tidak berani menatap Revan. "Saya tidak tahu, Tuan. Saya hanya menerima surat ini dari seseorang. Katanya, surat ini untuk Tuan Revan," jawabnya dengan gugup, suaranya bergetar halus.

Revan merebut amplop itu dengan kasar dan membukanya dengan cepat. Jantungnya berdebar kencang, firasat buruk mulai menghantuinya, seperti awan gelap yang menggantung di atas kepalanya.

Saat melihat isinya, ekspresi wajah Revan berubah drastis. Tangannya mengepal kuat, urat-urat di lehernya menegang, menunjukkan amarah yang membara di dalam dirinya.

Ternyata, isi amplop itu adalah surat dari pengadilan agama. Anya, tanpa sepengetahuan Revan, telah mengajukan gugatan cerai. Ia ingin segera terbebas dari cengkeraman Revan dan memulai hidup baru, meraih kebebasan yang selama ini dirampas darinya. Ia ingin meraih impiannya menjadi desainer terkenal dan memiliki butik yang mendunia, menunjukkan pada dunia bahwa ia bisa sukses tanpa bantuan Revan.

Ia ingin menghapus semua kenangan pahit bersama Revan, dan melupakan semua perlakuan kasarnya, memulai lembaran baru yang penuh dengan kebahagiaan dan harapan.

Revan meremas surat itu hingga kusut, matanya berkilat penuh amarah dan dendam, seperti iblis yang bangkit dari neraka. Ia tidak menyangka Anya akan berani melakukan ini padanya. Ia merasa harga dirinya diinjak-injak, dan egonya terluka parah, seperti seorang raja yang kehilangan mahkotanya.

"Anya ..." geram Revan, suaranya bergetar menahan amarah, seperti raungan binatang buas yang terluka. "Kau akan menyesal melakukan ini padaku. Kau akan membayar semua ini!" desisnya dengan sinis, bibirnya tertarik membentuk seringai mengerikan.

Revan segera memerintahkan anak buahnya untuk mencari tahu keberadaan Anya dan Damian. Ia tidak akan membiarkan Anya lolos begitu saja. Ia akan memastikan bahwa Anya akan kembali ke sisinya, dan ia akan menghukumnya karena telah berani meninggalkannya, memberinya pelajaran yang tidak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya.

"Cari mereka sampai dapat! Aku tidak peduli bagaimana caranya!" perintah Revan dengan suara menggelegar, memenuhi seluruh ruangan dengan aura kekuasaan dan ancaman. "Bawa Anya kembali padaku, hidup atau mati!"

Anak buahnya segera bergegas melaksanakan perintah Revan. Mereka tahu bahwa jika mereka gagal, nyawa mereka akan menjadi taruhannya, karena Revan tidak akan segan-segan menghabisi siapa pun yang menghalangi jalannya.

.

.

 

Sementara itu, di rumah singgah, Anya dan Damian sedang menikmati kebersamaan mereka dengan anak-anak. Mereka tidak tahu bahwa Revan semakin dekat, dan bahwa bahaya akan segera datang menghampiri mereka, mengancam kedamaian yang baru saja mereka temukan.

Bersambung ...

1
Rita
ketangkep g nih?kalah lawan
Rita
duh Van gmn mau luluh aplg balik istrimu
Rita
betul
Rita
mulai penasaran yah
Rita
mengerti kekhawatiran Damian soalnya yg dihadapi berbahaya
Rita
lg bantuin nenek kakak Anya nya
Rita
untung ada yg nolong
Rita
milikmu tapi g dijaga layaknya pasangan yg disayang dicintai ini mlh bikin trauma
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏😄
Apriyanti
knp gak lgsg kamu ungkapin aja Damian KLO kamu mencintai Anya,,biar Anya gak salah paham,, lanjut thor 🙏
Rita
semoga berhasil lolos
Rita
sdh ditraining
Rita
istri atau boneka
Rita
duh Van kerjaan mu marah2 mulu awas meledak
Rita
jgn takut Anya lawan
Rita
firasat itu
Marsya
penyesalan Revan sudah terlambat
Rita
kmu sdh terlalu menyakiti
Rita
hayoloh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!