NovelToon NovelToon
Pelayan Seksi Pemikat Hati

Pelayan Seksi Pemikat Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

"tolong... tolongin saya, saya di bius!" kata seorang gadis pelayan Toko pada seorang pria tampan di depannya. Gadis itu tengah berusaha menyelamatkan diri dari pria tua yang gendut yang hendak melecehkannya.
"hey... anak muda. Jangan ikut campur. Gadis itu milikku, aku sudah membelinya dengan harga mahal." Teriak seorang pria yang baru saja menyusul gadis itu sebelum bertemu pria tampan itu.
Bagaima kisah selanjutnya? akan kah si pria tampan menyerahkan gadis pelayan itu pada pria tua itu? yook kepoin! jangan lupa Like, Subcrebs dan Komennya!
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yasmin tak Menolak

Tiba-tiba ponsel Yasmin berdering memecah lamunannya saat menatap gedung tinggi menjulang Langit Itu. Ia Menatap layar ponselnya. Entah siapa pemilik nomor itu karena nomor itu sama sekali tidak terdaftar dalam ponsel Yasmin. Dengan gerakan ragu, akhirnya Yasmin menerima panggilan itu. "Halo...!" suaranya terdengar serak.

"Naiklah!" ucap seseorang di seberang.

"Dengan siapa ini?" tanya Yasmin kebingungan.

"aku Bramantyo, Naiklah! Aku menunggumu!" ucapnya.

Bagai disambar petir, Yasmin begitu kebingungan. Entah dari mana pria itu mendapatkan nomor ponselnya.

Akhirnya dengan langkah berat Yasmin pun melangkah masuk menuju hotel mewah itu, kemudian dengan cepat melangkah menuju lift. Tangannya memencet nomor 10, di mana lift itu akan mengantarkannya ke lantai itu. Dengan jantung yang berdebar kencang, Yasmin keluar dari lift dan mencari nomor kamar pria yang semalam telah menghabiskan waktu bersamanya.

Dengan gemetar, Yasmin mengetuk pintu.

Tok... tok... tok...

Tak lama pintu terbuka, Sebuah tangan menarik lengan Yasmin masuk ke dalam hotel itu.

"argghhh...!!" pekik Yasmin terkejut. "pak Bram!"

Bramantyo mendorong Yasmin hingga gadis itu terbentur dinginnya dinding. Dengan cepat Bram melumat bibir seksi Yasmin dengan lembut.

"pak, maaf! tolong lepaskan saya." pekik Yasmin.

"kenapa kau menolakku?" tanya Bram.

"maaf, pak. Saya tidak seperti yang bapak pikirkan." sahut Yasmin.

"lalu? semalam itu apa? apa kau bersedia mengganti rugi semua kerugian yang ku alami?"

Yasmin diam dalam ragu. Mengganti rugi pakai apa? uang ajaa dia masih kumpulin buat biaya operasi ayahnya. lalu bagaimana caranya ia mengganti kerugian sebanyak 1milyar seperti yang di minta pak Bram ini.

"bagaimana?" tanya Bram.

"tapi aku tak punya uang sebanyak itu, pak." kata Yasmin dengan suara berat.

"kalau begitu kau harus membayar dengan cara lain." kata Bram bernego.

"apa yang bisa saya bayar untuk bapak?" tanya Yasmin.

"tidurlah denganku sekali lagi. Maka aku akan menghapus tuntutan ku."

Netra Yasmin membola. Bagaimana bisa pria dingin ini malah berkata seperti itu, seakan Yasmin adalah wanita yang tak punya harga diri.

Di tengah kegalauan itu, Tiba-tiba ponsel Yasmin berdering.

Bramantyo melepaskan Yasmin dan memberikan waktu gadis itu untuk mengangkat panggilannya.

Yasmin menjauh, obrolannya tentu sangat privasi.

Yasmin menyerahkan barang belanjaan yang ia bawa ke toko, sebelum dia mengangkat telepon.

Bram menerima pesanannya dan meletakkan di atas nakas.

Tak lama Yasmin pun kembali dengan wajah pucat dan lesu.

"pak, saya mau tidur dengan bapak, tapi dengan satu syarat." kata Yasmin dengan tertunduk.

Bramantyo tersenyum licik, tatapan matanya tajam, mencoba menelisik gadis ini. "apa?" tanyanya.

"berikan aku uang sebanyak 30 juta."

Bramantyo menarik satu sudut bibirnya. "baiklah, deal!!" kata bramantyo.

Yasmin mengangguk, kemudian Bramantyo menarik tubuh Yasmin agar mendekat. Mulutnya berbisik, "asalkan kau yang memimpin, maka aku akan memberimu lebih."

Yasmin merinding, kalau bukan karena darurat, mana bisa ia melakukan hal yang merendahkan diri seperti ini.

Tangan besar Bramantyo mulai merayap, melepas satu persatu kancing kemeja Yasmin, kemudian membuangnya. Bramantyo tersenyum tergoda melihat Yasmin yang begitu seksi dan menggoda. "naiklah!" titahnya.

Tanpa penuh ragu, Yasmin naik ke atas tubuh pria kekar ini, mulai merayap untuk memulai permainan. Seperti seekor ular yang menjalar, Yasmin begitu lihai... Namun inilah yang paling di sukai Bramantyo. kelihaian gadis ini mampu membius Bramantyo dan membuatnya tak berkutik.

Yasmin memejamkan mata di saat ia mulai memasukkan pusaka Bramantyo ke dalam miliknya. Pusaka itu memenuhi intimnya, airmata berlelehan tak bisa di tahan. Begitu pedih hatinya, Yasmin merasa dirinya begitu kotor karena melakukan semua ini.

Bramantyo merasa puas dengan permainan Yasmin, hingga akhirnya dia gantian memimpin. mempercepat tempo dan gerakannya, hingga semalaman keduanya tampak kelelahan.

Yasmin terlelap dalam pelukan Bramantyo di bawah satu selimut, Hingga pagi menjelang.

"astaga...!!" Yasmin terbangun di pagi hari. Ini adalah kali kedua dia bermalam dengan pria ini.

Bramantyo membuka mata di saat pergerakan selimut oleh Yasmin. "kau sudah bangun?" tanyanya.

"iya, pak. Saya sudah penuhi kemauan bapak. Berikan saya uang 30 juta." katanya dengan suara nyaris patah. Hatinya merasa hancur di saat tangannya menengadah untuk meminta uang sebagai balas jasa.

"berikan ponselmu!" suruh Bramantyo.

Bramantyo kemudian mentransfer sejumlah uang ke rekening Yasmin.

"Terima kasih, pak. Saya harus pergi." kata Yasmin tampa melihat berapa nominal yang masuk ke rekeningnya.

Bramantyo mengangguk, dan membiarkan Yasmin pergi.

Pagi ini Yasmin sengaja ambil cuti kerja, ia berniat akan ke rumah sakit untuk mengunjungi ayahnya.

Yasmin gelisah saat tahu ayah angkatnya masuk Rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Yolan menghadang Yasmin. "berikan uangmu kepadaku. Baru ku bolehkan kau masuk!" pekik Yasmin

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!