Nurul Aulia seorang gadis dengan tekad kuat kabur dari desa demi menghindari perjodohan dengan juragan tanah di desanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms arka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
Hari masih siang, tapi Arjun sudah pergi meninggalkan kantornya, dia akan menuju rumahnya, hatinya merasa bahagia, bagai kan anak remaja yang sedang di landa asmara, di jalan dia bernyanyi nyanyi kecil, sesekali bersiul, tak terasa mobilnya sudah memasuki garasi rumahnya, dia segera masuk ke rumahnya,
"Shaka sayang dimana kamu?" sambil masuk dia memanggil Shaka anaknya,
"bi sum Shaka dimana?" tanyanya kepada bi sum yang kebetulan sedang di ruang tamu beres-beres.
"kalau ga salah den Shaka sedang tidur siang di kamarnya tuan" jawab bi sum.
"oh, terima kasih bi" jawab tuan Arjun.
kemudian tuan Arjun pergi menuju kamar anaknya, "cek lek...." pintu di bukanya, ternyata Shaka memang sedang tidur siang bersama Nurul, "lagi pada enak tidur ternyata" ucap tuan Arjun sambil mendekati ranjang. Kemudian dia duduk sebelah Nurul, di pandangnya wajah Nurul yang sedang tertidur pulas sambil merapikan anak rambut yang menghalangi wajah nurul, "cantik" ucapnya, kemudian dia mendekatkan wajahnya ke wajah Nurul "cup" dia mengecup kening Nurul. Dia senyum senyum sendiri sambil geleng geleng kepala, "gila, ternyata kamu bisa membuatku gila Nurul" ucapnya lagi. Setelah itu dia keluar dari kamar anaknya menuju kamarnya, untuk beristirahat.
tak terasa waktu sudah sore, aku terbangun dari tidurku, ku lihat jam di dinding kamar Shaka "ya ampun, dah jam 4," ucapku sambil bangun "Shaka dah sore, ayo bangun sayang" ucapku membangunkan shaka,
Shaka pun terbangun "ada apa kak?" tanyanya.
"ayo bangun dah sore!" jawabku.
kemudian dia bangun dari tidurnya sambil mengucek ngucek mata dengan tangannya.
"ayo sekarang mandi yah, kakak bantu" ucapku padanya.
"iya" jawabnya
kemudian aku membantunya mandi dan berganti baju, "Shaka mainnya sama bi Ina dulu yah, kak Nurul nya mau mandi dan sholat dulu" ucapku pada Shaka.
"iya" jawabnya sambil menganggukkan kepala.
kemudian aku ke luar dari kamar Shaka dan menemui bi Ina di dapur. "bi Ina tolong temanin Shaka dulu yah, saya mau mandi dan shalat dulu" ucapku pada bi Ina.
"iya mba," jawab bi Ina sambil pergi menuju kamar Shaka. Kemudian aku bergegas menuju kamarku, aku segera mandi dan shalat, takut waktu ashar keburu habis,
"tut....tut...tut..." hp ku berbunyi, dan ku lihat ternyata tuan Arjun yang menelfon ku,
segera kuambil dan mengangkatnya,
"ya halo, assalamualaikum...." ucapku.
"ke kamarku sekarang" ucapnya tanpa menjawab salamku, dan langsung mematikan hp nya.
"ih ga jelas banget sih ni orang" ucapku sambil menatap hp ku yang sudah mati.
kemudian aku segera menuju kamar tuan Arjun "tok....tok...tok...." ku ketuk pintu kamarnya, "masuk" jawabnya dari dalam.
"cek lek...." ku buka pintu kamarnya, ternyata tuan Arjun sedang berbaring di kasurnya.
"tuan kenapa? Sakit lagi?" ucapku sambil menutup kembali pintunya.
"sini" ucap tuan Arjun padaku.
"iya tuan ada apa?" tanyaku.
"sini, duduk sini," ucapnya lagi sambil menepuk kasur sebelahnya, aku pun menurutinya, "tuan sakit?" tanyaku lagi masih penasaran, "iya" jawabnya,
"sakit apa? Mana yang sakit?" tanyaku.
"ini" jawabnya sambil memegang dadanya. Mungkin jantungnya yang sakit, pikirku.
"yaudah gimana kalau kita ke dokter?" ucapku.
"ga usah, obatnya udah ada disini" jawabnya.
"mana obatnya?" tanyaku lagi sambil melirik kesana kemari mencari obat.
"ini" tunjuknya padaku.
"saya" ucapku sambil menunjuk ke arahku.
"iya, aku kan sakitnya kangen sama kamu, dan kamu obatnya" ucapnya lagi
"ih gombalnya garing" ucapku dalam hati.
kemudian dia menarik tanganku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidurnya, dan dia memelukku.
"tuan jangan, tar ada yang masuk lagi" ucapku sambil berusaha melepaskan pelukannya.
"sebentar saja Nurul, aku kangen kamu" ucapnya sambil berbisik.
akhirnya aku pun pasrah tak berontak lagi, karena berontak pun percuma, aku gak bisa lepas darinya.
"kenapa ya setiap dekat kamu, aku merasakan kenyamanan?, ucapnya.
"terus kalau gak bertemu sebentar saja, aku merasa rindu, kamu merasakan gitu juga ga?" tanyanya lagi.
aku berfikir mungkin ga ya dia mabuk, ko dia ngomongnya ngelantur begini yah.
"tuan mabuk ya" tanyaku memberanikan diri.
"iya, mabuk cinta karena mu" jawabnya garing.
"tuan sudah, jangan gini kita bukan mahram" ucapku mengingatkan,
"ya udah aku halalin deh, biar kita mahram, mau?" ucapnya tambah ngawur.
"tok....tok....tok...." akhirnya ketukan pintu menyelamatkanku.
"tuan itu ada yang mengetuk pintu" ucapku
"biarin aja, paling juga Shaka." ucapnya santai.
"iya kalau Shaka tahu kita pelukan kayak gini gimana? Apa ga malu kita?" ucapku agak kesal.
"paling dia juga seneng," jawabnya tanpa beban.
"Pi...buka pintunya," ucap Shaka dari luar.
akhirnya dia melepaskan pelukannya "ganggu aja tuh anak" gumamnya. Kemudian aku segera bangun dan membuka pintu kamar tuan arjun, "cek lek..."
"kak Nurul juga di sini? Pantesan aku cariin ga ada" ucap Shaka setelah melihatku.
"iya, tadi papinya Shaka minta tolong ambilin obat ke kakak" ucapku berbohong.
"papi dah pulang? tumben masih sore dah pulang" ucap Shaka sambil masuk ke dalam kamar.
"iya tadinya papi mau ajak Shaka dan kak Nurul main ke mall, tapi tadi pas papi datang, kaliannya lagi pada tidur, pada ileran lagi tidurnya" ucap tuan Arjun sambil melirikku.
"ternyata tadi dia masuk kamar pas aku tidur, gimana ini" pikirku.
"sekarang aja Pi mainnya yuk, kan ini masih sore" ucap Shaka pada papinya.
"ok, tapi tungguin papi mandi dulu yah,?" ucap tuan Arjun.
kemudian aku membawa Shaka keluar dari kamar tuan Arjun, sambil menunggu tuan Arjun bersiap kami duduk di ruang tv sambil makan cemilan.
"kak nanti di mall kita main ke Playground yuk," ajak Shaka padaku.
"ayo, tapi Shaka bilang dulu ke papinya boleh ga main ke Playground" jawabku
"boleh" ucap tuan Arjun tiba tiba dah ada di sampingku.
"kalau begitu, sekarang ayo kita pergi, mumpung masih sore" ucapnya lagi.
kemudian kami pergi menuju mobil, aku membuka pintu belakang mobil dan Shaka masuk duduk mendahuluiku, "kakak di depan aja sama papih" ucapnya
"Shaka aja" ucapku ga mau duduk di depan.
"Nurul cepet masuk, dah sore nih" ujar tuan Arjun agak berteriak. Mau tak mau aku duduk di depan di samping tuan Arjun, Shaka terus berceloteh sambil memakan Snack kesukaannya.
sesampainya di mall, kami langsung menuju Playground, aku bersama Shaka mencoba berbagai macam permainan, dan anehnya kali ini tuan Arjun juga ikut bermain, biasanya dia hanya mengawasi kami, tapi kali ini tidak. Dia ikut mencoba berbagai permainan yang ada disana, dia kelihatannya sangat bahagia,
"Shaka lihat ini papi dapat boneka" ucap tuan Arjun kepada anaknya,
"wah papi hebat" ucap Shaka
kemudian dia memberikannya padaku "nih buat kamu" ucapnya.
"hah" aku melongo sambil mengambil boneka pemberiannya. kami terus bermain sampai tak terasa waktu pun sudah malam, kemudian setelah kami makan malam, kami pun memutuskan untuk pulang.