NovelToon NovelToon
Annoying Wife

Annoying Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Enemy to Lovers
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Nayanika memang tidak pandai mencari kekasih, tapi bukan berarti dia ingin dijodohkan.

Sialnya, kedua orangtuanya sudah merancang perjodohan untuk dirinya. Terpaksa Naya menikah dengan teman masa kecilnya itu, teman yang paling dia benci.

Setiap hari, ada saja perdebatan diantara mereka. Naya si pencari masalah dan Sagara si yang paling sabar.

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

LIKE DULU SEBELUM MEMBACA

****

Naya membuka matanya perlahan. Dia berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih mengantuk.

Tiba-tiba pipinya memerah saat mengingat kejadian semalam. Dia menoleh ke samping, tapi tidak ada Sagara di sana.

"Dia ke mana?" gumam Naya lalu bangkit menuju kamar mandi.

Meski baru pertama kali, Sagara sama sekali tidak menyakiti Naya dan membuat Naya kelelahan, pria itu juga melakukannya dengan pelan dan lembut. Buktinya Naya berjalan dengan lancar dan tidak merasakan pegal di tubuhnya. Hanya saja, beberapa tanda kemerahan yang diciptakan pria itu membuat Naya malu.

"Haiss ... ini gimana ngilanginnya? Bisa ilang sendiri apa harus dikerok kulitnya?" gumam Naya sambil berkaca di depan kaca wastafel.

Tak ingin lama-lama, Naya segera membersihkan diri. Setelah itu dia akan mencari keberadaan Sagara.

Sedangkan di dapur, Sagara dengan baik hatinya membuatkan makanan untuk Naya. Dia bahkan tidak mengizinkan pelayan untuk membantunya, karena ini memang makanan sepesial untuk sang istri.

Punggung lebar nya terlihat begitu gagah tanpa dibaluti apapun. Karena Sagara memang hanya memakai celana selutut saja. Kalau Naya melihat Sagara memasak dalam keadaan seperti ini, gadis itu pasti akan tantrum.

Setelah semuanya siap, Sagara meletakkannya ke nampan yang cukup lebar. Tak ingin Naya menunggu lama, ia pun segera menuju kamar. Sesampainya di sana, ternyata Naya masih mandi. Sambil menunggu sang istri keluar, Sagara merapikan tempat tidur dan mengambil baju mereka yang berceceran di lantai.

Ceklek

Naya menatap punggung lebar Sagara yang sedang sibuk.

"Kamu dari mana?" tanya Naya seraya melangkah menuju ruang ganti untuk mengambil pakaiannya.

"Ambil makanan buat kamu." Sagara memasukkan baju kotor ke keranjang, lalu menghampiri istrinya. "Ada yang sakit?" tanyanya.

Entah kenapa tiba-tiba pipi Naya bersemu. Dia itu tipe orang yang susah melupakan kejadian yang paling membekas. Termasuk kejadian tadi malam.

"Emang kamu habis pukul aku?" balas Naya. Dia tak menghiraukan Sagara yang masih berdiri di sana dan tetap lanjut memakai pakaiannya dengan santai.

"Naya, serius," ujar Sagara.

"Siapa juga yang bercanda? Kalau kamu gak merasa pukul aku, ya berarti gak sakit," balas Naya pula.

"Ayo sarapan." Sagara menarik tangan Naya setelah gadis itu selesai memakai pakaian.

"Jadi tadi kamu di dapur?"

Sagara mengangguk. Ia mengajak Naya duduk di sofa yang ada di kamar mereka. Lalu dengan peka dia menyuapi istrinya.

"Enak?" tanya Sagara ketika Naya mengunyah makanan nya.

Dengan mulut penuh, Naya mengangguk. "Kamu yang masak?" tanyanya.

"Kok tau?" Sagara terkekeh kecil.

"Rasanya beda."

Kening Sagara mengerut bingung. "Beda gimana? Kata kamu enak, kan?"

Naya mengangguk lagi. "Iya enak, tapi masakan kamu itu beda sama masakan bibi. Mungkin kamu nambahin bumbu lain juga."

Tanpa ragu Sagara mengangguk membenarkan. "Iya, bumbu cinta."

Naya memutar bola matanya malas. "Sejak kapan kamu jadi tukang gombal gini? Ketularan si Ega Ega itu ya?" tanya Naya. Padahal dalam hati dia baper parah. Selama ini Sagara tidak pernah gombal seperti itu, wajar saja kalau dia salting, tapi gengsi lebih menguasai.

Sagara tertawa kecil. Dia kembali menyuapi Naya.

"Ik heb je lief," ucap Sagara tiba-tiba. Tatapan matanya begitu tulus dan dalam pada wanita di hadapannya.

"Hah? Ngomong apa?" Naya kebingungan.

Sagara menggeleng sambil tersenyum tipis. "Gak apa-apa," ujarnya.

"Bahasa Belanda, ya?" tanya Naya dan Sagara mengangguk.

"Apa artinya?" Naya bertanya kembali.

"Cari tau sendiri. Sudah besar harus mandiri," ujar Sagara dengan santainya. Hal itu membuat Naya mencebik, tapi ia tidak memaksa Sagara.

"Nanti aku cek di internet, deh."

"Iya, Sayang."

Naya membuka mulutnya lagi. Dia malas meladeni Sagara karena perutnya sedang lapar.

"Kamu ke kantor?" tanya Naya lalu meminum susu hangat setelah makanannya habis.

"Nggak."

"Akhir-akhir ini kamu jarang ke kantor, kenapa?" Naya bertanya lagi.

Sagara merapikan piring bekas Naya tadi ke atas nampan. Setelahnya dia tersenyum pada istrinya itu. "Bagi waktu sama kamu. Nanti kamu kesepian kalau aku sibuk kerja," ujarnya.

Naya tersenyum malu. Padahal dia tidak meminta Sagara bersamanya terus, tapi Sagara dengan peka nya mau melakukan hal itu.

"Sebenarnya aku gak apa-apa. Kalau ada makanan, aku gak akan rewel," balas Naya lalu cengengesan.

"Kita suami istri, sudah sepatutnya selalu berdua, iya kan? Lagi pula kerjaan aku gak terlalu menumpuk. Ada Alzio yang ngurus."

Naya mengangguk saja. Dia tidak melarang Sagara karena itu adalah hak suaminya. Terserah Sagara mau apa, asal tidak aneh-aneh, Naya tidak akan marah.

"Kalau gitu, mumpung kamu libur kerja, gak mau bikin bayi lagi? Aku udah siap kok!"

Entah darimana keberanian itu berasal hingga Naya berucap demikian tanpa ragu. Sagara saja sampai tercengang.

"Kamu ... gak apa-apa?" tanya Sagara ragu, dia seolah tak menyangka kalau di depannya ini adalah Nayanika, istrinya.

"Aku capek didesak mama terus. Jadi, supaya bayinya cepat jadi, kita harus sering begituan, kan?"

Entah polos atau apa, Sagara tidak tau apa yang terjadi pada istrinya.

"Kamu gak mau, ya?" Naya tiba-tiba murung.

"B-bukan gitu. Kamu istirahat dulu, kan baru makan juga," ucap Sagara. Mendadak dia bingung sendiri dengan tingkah Naya.

"Ya udah nanti aja kalau gitu." Naya tersenyum manis.

Dia kerasukan atau apa? Batin Sagara. Namun bibirnya ikut tersenyum agar Naya tidak tersinggung.

****

Felix memainkan lidahnya di dalam mulut seraya menatap seseorang di depannya dengan remeh.

"Kamu yakin?" tanyanya.

Seseorang di depannya mengangguk dengan wajah datar. Tatapan matanya memancarkan dendam yang membara.

"Dari mana kamu tau kalau saya sedang merencanakan sesuatu?" tanya Felix.

Awalnya dia cukup terkejut saat ada seseorang yang mengetahui keberadaannya, terlebih orang itu juga tau apa yang sedang dia rencanakan.

"Tidak perlu tau. Apa saya harus menjelaskan semuanya?"

Felix tersenyum miring. Dia menegakkan tubuhnya dengan masih menatap orang di depannya.

"Ingat, kamu sendiri yang datang pada saya. Kalau sesuatu terjadi, jangan salahkan saya. Mengerti?" ujarnya.

"Tanpa anda jelaskan, saya sudah mengerti."

Felix melebarkan senyumnya. Ah, baru kali ini dia memiliki partner kerja sama yang sama liciknya. Dari tampangnya saja, Felix sudah bisa membaca. Dia tidak akan meminta orang tersebut menjelaskan permasalahannya, karena dialah yang akan mencari tau sendiri nanti.

"Hm. Kamu boleh pergi, datang jika saya menghubungi kamu." Felix mendorong kartu namanya yang ada di atas meja depan mereka.

"Terimakasih." Setelah mengambil kartu nama tersebut, dia langsung pergi dari sana.

"Menarik," gumam Felix sembari menatap punggung yang mulai menjauh.

Mengetahui keberadaannya dan juga tujuannya membuat Felix yakin kalau seseorang tadi bukanlah sembarang orang. Tatapannya yang datar dan penuh keyakinan membuat Felix tak ragu untuk menerima kerja sama yang diajukan.

Tentunya kerja sama yang dimaksud di sini bukanlah kerja sama bisnis menguntungkan. Melainkan kerja sama lainnya yang lebih ekstrim.

"Cari tau siapa dia," titahnya pada sang asisten.

bersambung...

Sad ending enak kali ya?

Sabarrr, ketua lgi nulis. Nanti up lagi kokkk;)

1
vj'z tri
hadeuhhh nay nay lupa belum bilang gara pula kalau ketemu sama Felix 😅😅😅😅😅
vj'z tri
jangan ada 😭😭😭 di antara kita Thor 🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Iren Nursathi
jangan gantung thor aku pinisiriiiin
Iren Nursathi
jangan sad ending dong thor gk rela akuuuu
dyarryy: hehehehe🤭🤭🤭
total 1 replies
vj'z tri
🐰 putih sedang menyerahkan diri 🤣🤣🤣🤣🤣
Iren Nursathi
lanjuuuuut thor semangaaaaaaat
Iren Nursathi
lanjut thor kurang nih he he
vj'z tri
ega jadi tumbal 🤭🤭🤭 siap siap di labrak nanay 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
😱😱😱😱 malah ketemu juga dah di jaga ketat.... semoga gak DA niat buruk ke nanay
erma irsyad
aq nggk bisa koment2 cuma bs ksih kopi😉
Iren Nursathi
makasih thor aku cukup cukupin deh ya
dyarryy
jangan lupa tinggalkan jejak 😗
Iren Nursathi
lanjut thor aku penasaran nih ceritanya bagus bikin senyum² terus ngakak dej
azh
semoga sampai happy ending ya ka author
dyarryy
yuk kasih bintang dan ulasannya
yourheart
Luar biasa
erma irsyad
mksih thor Upnya
vj'z tri
di tunggu loh beneran ini 🥰🥰🥰🤩
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣 sama aja itu nama nya Gerry salut 🤣🤣🤣🤣ngeledek gara 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
aduhhhhh meleleh hati adek mas gara 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!