NovelToon NovelToon
Business Marriage

Business Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Angst / Kehidupan alternatif / Romansa
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Theodora A

Setelah mengetahui sebuah rahasia kecil, Karina merasa bahwa ia akan mendapatkan banyak keuntungan dan tidak akan rugi saat dirinya mendekati Steve, pewaris dari perusahaan saingan keluarganya, dengan menawarkan sebuah kesepakatan yang sangat mungkin tidak akan ditolak oleh Steve. Sebuah pernikahan yang mendatangkan keuntungan bersama, baik bagi perusahaan maupun secara pribadi untuk Karina dan Steve. Keduanya adalah seseorang yang sangat serius dan profesional tentang pekerjaan dan kesepakatan, ditambah keduanya tidak memiliki perasaan apa pun satu sama lain yang dapat mempengaruhi urusan percintaan masing-masing. Jadi, semuanya pasti akan berjalan dengan lancar, kan? * * Cerita ini hanyalah karangan fiksi. Baik karakter, alur, dan nama-nama di dalam tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Theodora A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25

Steve bukanlah pria yang sentimental.

Hampir semua orang yang mengenalnya pasti tahu, bahwa dirinya bukanlah pria yang mahir dalam memahami keadaan emosional seseorang, itu tidak termasuk ke dalam salah satu keahliannya. Dirinya benar-benar sangat beruntung mengenal Kate yang walaupun sering bersikap dramatis, namun sama sekali bukan wanita yang emosional. Orang-orang yang dekat dengannya mengenal Steve sebagai seseorang yang cukup disfungsional jika suatu hal sudah berhubungan dengan perasaan.

Maka karena itu, Steve tidak mengerti mengapa pemandangan Karina yang menangis sambil memeluknya ini menimbulkan sensasi yang aneh di hatinya. Steve tidak mengerti mengapa melihat Karina yang sedang menangis sedih juga membuatnya merasa sedih.

Bukan kah seseorang akan menunjukkan empati hanya kepada orang yang mereka pedulikan?

Sejak kapan dirinya peduli pada Karina?

Setelah beberapa saat diam di dalam keheningan, dengan pertanyaan Karina yang masih menggantung di udara, Steve memutuskan untuk mengiyakan permintaan itu. Lagipula, mereka sudah melakukan lebih dari sekadar berpelukan, jadi dia pikir tidak ada salahnya mengabulkan permintaan yang satu ini.

Detik berikutnya, tangan Steve yang besar melingkari tubuh Karina, menarik tubuh kecil yang terguncang itu ke dalam pelukan yang erat. Satu lengan Steve melingkari pinggangnya, dan satu lengan lainnya memeluk dan mengusap punggungnya dengan lembut. Saat itulah Karina merasakannya.. selain kekar, ternyata sepasang lengan yang sedang memeluknya ini juga terasa sangat hangat.

Perasaan aman melingkari tubuhnya, menyelimutinya bagaikan selimut pengaman. Karina menarik nafas dalam-dalam, mencengkeram kemeja Steve dengan kepalan tangan yang bergetar.

Untuk pertama kalinya sejak ia menutup telepon dari Felix, hati dan pikirannya akhirnya bisa melambat dari hiruk-pikuk yang memusingkan, perlahan berubah menjadi tenang dan damai.

Meski merasa lebih tenang, entah kenapa isak tangisnya malah semakin keras, dan ia merasa tidak bisa menghentikannya. Disela-sela tangisnya, Karina mendengar Steve berbisik lembut di telinganya, menyelipkan kepalanya ke bawah dagunya dan mengencangkan pelukannya. Saat ini tidak ada lagi jarak yang tersisa di antara tubuh mereka, tubuh keduanya menempel di dalam pelukan yang sangat erat.

Sepertinya yang harus Steve lakukan hanyalah mengulurkan tangan, memegangnya dengan erat, dan tiba-tiba badai kuat yang terasa seperti akan melontarkannya ke langit itu berubah menjadi tenang. Pelukan Steve membuatnya merasa dapat kembali menapak ke tanah dengan aman.

Setelah beberapa saat berdiri dan saling berpelukan, secara perlahan Karina dapat merasakan celana pendeknya yang terasa semakin berat karena basah kuyup. Karina mengintip ke bawah dan melihat bahwa bekas basah dari celananya juga menjalar ke celana yang dikenakan oleh Steve. Dan karena itu Karina mencoba menarik diri untuk menghindari agar celana Steve tidak semakin basah.

Namun Steve langsung menariknya kembali, mengunci Karina di dalam pelukannya. Sensasi tidak nyaman karena basah membuat Karina merasa bersalah, tapi seolah-olah dapat membaca pikirannya, Steve langsung bersuara. “Jangan khawatirkan celanaku yang ikut basah. Fokus saja pada dirimu sendiri, terus saja menangis sampai kamu merasa lebih baik.”

Selama enam bulan menikah dengan Steve, ini adalah pertama kalinya Karina merasa bersyukur akan kehadirannya. Karina menggumamkan ‘terima kasih’ dengan suara yang sangat pelan sambil membenamkan wajahnya di dada Steve, berharap dengan begitu ucapannya akan teredam dan tidak terdengar.

Dan Karina bisa membayangkan wajah Steve yang tersenyum ketika pria itu menyahutnya, “Tidak perlu berterima kasih. Menangislah sepuasnya sampai kamu benar-benar tenang, jadi aku tidak perlu menutup-nutupimu saat kita kembali ke mansion nanti.”

Karina mengeluarkan tawa kecil di sela-sela napasnya yang tersengal-sengal. Ucapan Steve barusan entah bagaiman membuatnya merasa lebih ringan. Mungkin memang itulah yang ia butuhkan, sebuah pengalihan.

Jadi, Karina mencoba mengalihkan pikirannya. Ia mencoba untuk fokus pada naik turunnya dada Steve yang terasa di pipinya. Karina mencoba mendengarkan detak jantungnya yang stabil di bawah telinganya, mencoba untuk fokus pada tangan besar yang kini menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut.

Karina merasa pikirannya jernih, dan tangisannya pun mereda. Sepertinya ia berhasil mengalihkan pikirannya.

“Ngomong-ngomong, di mana sandalmu?” tanya Steve, beberapa saat setelah keheningan di antara mereka mulai terasa canggung.

Isak tangis Karina kini sudah sepenuhnya berhenti, namun Steve masih menolak untuk melepaskan pelukannya. Mereka tetap berdiri di tepi pantai, berpelukan dengan kaki yang menapak di pasir dan angin malam yang tak kenal ampun menerpa keduanya, membuat bagian bawah tubuh mereka yang basah terasa sangat dingin.

“Aku rasa lautan sudah mengambil sandalku,” jawab Karina pelan, membuat decakan kesal keluar dari bibir Steve. Sepertinya keadaan akan kembali normal seperti biasanya di antara mereka.

“Kamu menjatuhkannya ke dalam air?” tanya Steve dengan nada kesal.

“Itu hanya sandal biasa, aku bisa berjalan pulang tanpa alas kaki.” Balas Karina sambil mendengus pelan.

Steve kembali mendecakkan lidahnya. “Dan nantinya mendengar kamu mengeluh panjang lebar karena kakimu terasa sakit? Gimana kalau nanti kamu malah memintaku untuk menggosok atau memijat kakimu?”

Karina memutar bola matanya. Steve benar-benar sangat dramatis, dirinya tidak sekejam itu. “Jangan berlebihan, dong. Aku tidak seburuk itu, ya.” seru Karina, kini menarik diri agar bisa bertatap mata dengan Steve.

“Ya, mana tahu saja. Kamu kan sangat suka menjahili dan menyusahkanku,” Steve tertawa kecil, mundur selangkah dan kini melepas lengannya dari dari tubuh Karina. Angin dingin kembali berhembus menerpa tubuhnya, dan kali ini terasa jauh lebih dingin setelah Steve tidak memeluknya lagi.

Ketika Steve kembali berbicara, Karina menangkap nada prihatin dalam suaranya. Kekhawatiran terdengar cukup jelas meskipun Steve tampak berusaha menyembunyikannya. “Apakah kamu ingin membicarakan masalahmu?”

Karina terdiam, mengingat rasa sakit yang ia rasakan dari cara Felix menatap dan berbicara padanya, dan cupang di lehernya yang memulai semua ini. Karina sungguh tidak ingin menyeret Steve dan menyalahkannya atas semua ini. “Tidak. Aku tidak ingin membicarakannya.”

Steve menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa Karina artikan, namun tidak menekannya lebih jauh lagi. “Ngomong-ngomong, apa kamu sudah selesai bersedih? Bisakah kita pulang sekarang?”

“Hanya jika kamu berjanji tidak akan menggodaku soal ini seumur hidupmu,” balas Karina, bergegas mengejar Steve yang sudah mulai berjalan duluan. “Aku serius! Bersumpah lah atas nama hatimu!”

“Bersumpah atas nama hatiku? Apa-apaan itu? Lagipula untuk apa, tidak ada apa-apa di hatiku,” Steve berbalik dan melirik Karina dengan tatapan jahil, membuat Karina menggeram kesal. Karina berhenti dan menghentakkan kakinya, ia tidak akan meninggalkan pantai ini sampai ia memastikan martabatnya yang sudah tercemar ini terkubur dalam-dalam di pasir pantai ini. Tidak boleh ada orang lain yang tahu bahwa ia menangis sesegukan di pelukan Steve anak kecil tadi.

“Baik, baik. Aku bersumpah.” Ujar Steve akhirnya.

“Hmm, baguslah,” Karina tersenyum puas, kembali berjalan dan melewati Steve. Sekarang ia bisa kembali dan berpura-pura semuanya baik-baik saja.. kembali mengenakan topengnya.

Karina terlalu sibuk mencoba menghibur dirinya sendiri sehingga tidak menyadari bahwa Steve tidak mengikutinya. Ia tidak menyadarinya hingga dirinya sudah melangkah beberapa langkah ke depan, hanya untuk ditarik kembali oleh cengeraman kuat di pergelangan tangannya.

1
Jacky
bisa ae komen lu steve
Millie Jane
tiba tiba bgt putri duyung😅
Yunita
Awww effort bgt loh☺️
Yunita
Udah serius bgt bacanya tiba2 ngakak pas bagian ini😂
Shirase
wah banget, alurnya udah bagus ditambah dengan jumlah kata yang banyak untuk 1 bab! ini bakal jadi karya romance yang bagus untuk kedepannya!! semangatt/Hey/
Theodora: Terimakasih kak :)
total 1 replies
Mily
jleb bgt/Grimace/
Skylar
😢
Violette_lunlun
ihh seru banget bacanya, padahal ini baru awal...
aku mampir nih thor... semangat ya!
Theodora: Terimakasih kak :)
total 1 replies
Yunita
Roseane: padahal gua diam2 aja anj-

😭
Theodora: Kak😂😭😭
total 1 replies
Skylar
Waduh.. beneran ikutan nyesek sama chapter ini😣 mau nyalahin karina.. tapi gimana ya. Lihat felix kasian tp setelah dibaca2 ternyata dia jg ada salahnya. Takut bgt habis ini felix sama steve jd musuhan. Duh dilema dah asli😩 seru sih ini chapter! Lanjut kakkk, ini jg si karinanya lari kemana dah dramatis amat
Jacky
ikutan galau bgt;;;
Valley
Ga ada yg bener mah ini mereka berdua🥺
Valley
Deg banget asli😭
Mackenzie
nyesek banget bjir/Sob/
May
dahlah/Sob/
May
dua2nya mulai goyah ini/Blush/
Jacky
wihhhh udah ketahuan😢 makin menarik sih ini. cepat update pls!!
Jacky
emak mereka kerjaannya ngintip mulu wkwkwk
R 💤
🌹 sbg tanda perkenalan hehe
R 💤
Hai Thor aku mampir 👋🏻
R 💤: okey Kaka, 🙏🏻
Theodora: Halo, terima kasih udah mampir🫶
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!