NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Memilihku

Ketika Takdir Memilihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: MauraKim

Aditya Kalandra wiratmaja tidak pernah menyangka bahwa kekasihnya, Nathasya Aurrelia pergi meninggalkannya tepat di hari pernikahannya. Dalam keadaan yang kalut ia dipaksa harus menerima pengantin pengganti yang tidak lain adalah adik dari sahabatnya.

Sementara itu, Nayra Anindhira Aditama juga terpaksa harus menuruti permintaan sang kakak, Nathan Wisnu Aditama untuk menjadi pengantin pengganti bagi Aditya atas dasar balas budi.

Apakah Nayra sanggup menjalani kehidupan barunya, dan mampukah dia menakhlukkan hati Aditya.

Ataukah sebaliknya, apa Nayra akan menyerah dan pergi meninggalkan Aditya saat masalalu pria itu kembali dan mengusik kehidupan rumah tangga mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MauraKim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beri aku Kesempatan

Aditya dalam perjalan menuju butik untuk menjemput Nayra. Ia menyandarkan punggungnya di jok sembari mengemudi perlahan. Jalanan mulai di penuhi cahaya lampu malam, dan langit berubah gelap sepenuhnya.

Dia melirik jam di dashboard, masih pukul enam lewat tiga puluh menit. Setidaknya, masih ada waktu untuk mengajak Nayra makan malam di luar.

Aditya menarik napas pendek. Entah mengapa, ia merasa gelisah sejak pertemuannya dengan Reyhan siang tadi. Pria itu mengaku mengenal Nayra selama kurang lebih lima tahun, lumayan lama. Dalam hati, Aditya bertanya-tanya, apa Nayra menyadari jika Reyhan secara diam-diam memiliki perasaan padanya? Atau bahkan pria itu sudah pernah mengungkapkan perasaannya pada Nayra.

Yang lebih buruk lagi, bagaimana kalau ternyata mereka berdua saling mencintai?

Brraakkkk,,

Aditya tanpa sadar memukul setir kemudinya saat pemikiran itu muncul di kepalanya.

"SIAL, kenapa hanya dengan memikirkan itu membuatku sangat kesal." gerutu Aditya.

Mobil yang di kendarai Aditya berhenti tepat di depan butik milik Nayra. Aditya mengamati suasana butik dari dalam mobil, butik Nayra terlihat masih ramai pengunjung. Aditya bahkan merasa sangat bodoh, karena baru pertama kali datang ke butik milik istrinya. Ia bahkan harus memerintahkan Adrian Asistennya, untuk mencari alamat butik ini.

Sungguh, Aditya tidak bisa membayangkan jika sampai Nathan dan Reyhan tahu tentang hal ini. Pasti mereka berdua tidak akan berhenti mengolok-olok kebodohannya.

Aditya turun dari mobilnya dan melangkah masuk ke dalam butik. Begitu pintu terbuka, lonceng kecil di atasnya berdenting pelan.

Nayra yang berdiri di belakang meja kasir, mengeluarkan suaranya tanpa melihat siapa yang datang. "Selamat malam, ada yang,," ucapannya terhenti saat ia menyadari siapa yang datang.

"MASS, Kamu ada di sini?" lanjutnya terkejut melihat kedatangan Aditya.

Aditya tersenyum melihat Nayra yang terkejut melihat kedatangannya, ia dengan perlahan melangkahkan kakinya ke arah Nayra berada.

"Kenapa nggak memberi kabar dulu kalau mau jemput sekarang, kamu tadi bilang mau hubungi aku dulu sebelum datang kan, Mas?" tanya Nayra setelah Aditya berada di hadapannya.

"Iya, Maaf. Mas lupa, karena ini hari pertama Mas kembali ke Kantor, jadi banyak sekali pekerjaan. Mas tidak sempat memegang ponsel. Apa pekerjaan kamu masih banyak? tidak apa-apa selesaikan saja dulu, Mas tunggu di sini." ucap Aditya menjelaskan.

Nayra reflek menggeleng mendengar penuturan Aditya, "Nggak, Mas. Bukan begitu, kalau kamu memberi kabar kan aku bisa siap-siap. Kalau mendadak begini kamu jadinya harus nunggu aku membereskan barang-barangku dulu." sahut Nayra merasa tidak enak.

Lagi-lagi Aditya tersenyum, kenapa hanya dengan melihat ekspresi wajah Nayra, membuatnya merasa senang. "Tidak apa-apa, Ra. Santai saja, bereskan barang-barang kamu. Mas akan tunggu di sini, tidak usah terburu-buru." sahut Aditya santai.

"Benar tidak apa-apa, Mas? Kalau begitu aku bereskan pekerjaanku dulu, sekalian ambil tas." Nayra segera berlalu setelah melihat anggukan dari Aditya.

Aditya duduk di sofa abu-abu minimalis di pojok ruangan, dekat jendela besar yang menghadap ke jalan. Posisinya sedikit tenggelam di antara bantal-bantal kecil yang berwarna senada. Tangannya bersedekap santai di dada, sementara matanya menyapu seluruh ruangan.

Butik itu modern, rapi, dan punya estetika yang bersih. Lantai beton ekspos dipadukan dengan dinding putih polos, dihiasi rak-rak besi hitam tipis yang menampilkan koleksi pakaian dengan penataan yang apik. Lampu track di langit-langit memberikan pencahayaan hangat yang memantul di permukaan kaca dan logam.

Di dekat kasir, terdapat meja kayu dengan sentuhan marmer di atasnya, tempat Nayra tadi berdiri. Monitor kecil, tablet, dan vas kaca bening berisi batang eucalyptus menjadi dekorasi yang sederhana tapi elegan. Di salah satu sisi dinding, ada mural tipis bertuliskan nama butik dalam huruf timbul metalik.

Tak berselang lama, Nayra datang dengan tergopoh-gopoh. "Maaf ya, Mas. Aku sudah membuatmu menunggu." ucapnya merasa tidak enak pada Aditya.

"Tidak Apa-apa, Nayra. Sudah selesai, kan? Apa kita bisa pergi sekarang?"tanya Aditya.

"Iya, Mas. Tapi kita pamit pada Mbak Nadira dulu, ya. Sekalian aku kenalkan kamu padanya." tanpa aba-aba, Nayra menarik tangan Aditya dan membawa suaminya itu pada Nadira.

Diam-diam Aditya tersenyum, melihat tangannya di genggaman oleh Nayra.

"Mbak Nadira," panggil Nayra saat sudah ada di hadapan Nadira.

Nadira sontak mendongakkan kepalanya, ia sempat terkejut melihat sosok pria yang ada di belakang Nayra. Bukankah itu Aditya? meskipun belum pernah bertemu secara langsung dengan Aditya, Nadira jelas tahu jika pria yang di belakang Nayra adalah Aditya. Ia sering melihat pria itu di Tv dan berbagai majalah bisnis.

"Mbak kenalkan, ini Mas Aditya." ujar Nayra pada Nadira, setelah itu ia menoleh pada Aditya. "Mas, kenalkan ini Mbak Nadira. Dia sahabat aku sejak aku kuliah di Paris, dia juga sudah aku anggap seperti kakak perempuan aku." ucap Nayra memperkenalkan Nadira pada Aditya.

Aditya segera mengulurkan tangannya kepada Nadira, "Aditya, senang bisa berkenalan dengan anda." ucap Aditya.

Nadira pun segera membalas uluran tangan Aditya. Sembari tersenyum, ia menyebutkan namanya. "Saya Nadira, senang juga akhirnya bisa bertemu dan melihat anda datang ke sini. Padahal, sebenarnya saya sudah menunggu moment ini dari dua bulan lalu. Saya harap kedepannya bisa sering melihat anda datang kesini untuk Nayra." ujar Nadira sedikit menyindir Aditya, karena pria itu baru menginjakkan kakinya di butik milik istrinya, bahkan setelah lebih dua bulan menikah dengan Nayra.

Aditya tersenyum namun beda halnya dengan Nayra, ia melotot mendengar ucapan Nadira.

"Ehm, kami pamit pulang dulu ya Mbak." pamit Nayra segera, ia tidak mau kalau Nadira semakin bicara yang tidak-tidak.

Nadira mengangguk, "Iya, hati-hati."

Nayra menarik tangan Aditya untuk segera keluar dari Butik. Ia sungguh merasa khawatir jika suaminya ini tersinggung mendengar ucapan Nadira.

"Mas, Maaf." ucapnya setelah ia duduk di kursi penumpang di samping Aditya.

Mendengar ucapan Nayra, Aditya sontak menoleh sembari mengerutkan keningnya. "Maaf untuk apa, Ra?" tanya Aditya heran.

"Ucapan Mbak Nadira tadi, aku harap kamu tidak tersinggung." jelas Nayra dengan raut wajah khawatir.

Aditya lagi-lagi tersenyum, "Nayra, dengarkan Mas baik-baik. Aku sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan Nadira. Justru Mas senang dia mengatakan itu, itu tandanya dia sahabat yang baik untuk kamu. Dia bilang ingin melihat Mas sering datang ke butik untuk mau, entah untuk menjemput atau mengantar kamu. Itu artinya dia ingin hubungan kita baik-baik saja."

Aditya sejenak berhenti berucap. Setelah itu ia meraih tangan Nayra untuk ia genggam.

"Aku tidak akan bosan minta maaf atas kesalahan ku kemarin. Tolong Maafkan semuanya, dan berikan Mas kesempatan untuk berubah menjadi suami yang lebih baik untuk kamu, Ra."

1
Sunaryati
Reyhan ada perasaan sama Naysila tapi belum menyadari, atau sudah menganggap adiknya.
Sunaryati
Mudah-mudahan Aditya memang sudah mencintai kamu Naura, dan jika mantannya muncul sudah tidak terpengaruh, bahkan cintanya makin besar ke kamu
Hiang Ardiati
bagus saya suka
JAM
luar biasa
MauraKim: Terima kasih sudah mau membaca novel saya🙏
total 1 replies
November
lanjut
MauraKim: terima kasih sudah mau membaca novel saya🙏
total 1 replies
Farldetenc
Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!