NovelToon NovelToon
Mertua Limited Edition

Mertua Limited Edition

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Selingkuh / Kehidupan di Kantor / Keluarga / Pelakor jahat
Popularitas:24.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Pernahkah kalian melihat Mertua dan Menantu bersitegang??
Itu hal biasa, Banyaknya Mertua yang hanya bisa menindas menantu dan tidak Suka kepada menantunya, berbeda dengan mertua dari Almira, Rahayu dan Sintia. Dan Rafa

Mertua yang memperlakukan anak menantunya seperti anak sendiri bahkan sangat menyayangi ketiganya. Mertua yang sangat jarang ditemui karena sangat langkah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Mereka saling melirik karena tahu jika bundanya gelisah seperti ini, pasti ada sesuatu yang terjadi, karena mereka salah seorang ibu dan tahu apa yang dirasakan sang bunda.

"Aku akan menelepon kak Sufyan bunda untuk mencari tahu keadaan Aiman, agar bunda tenang, bagaimana?? Tanya Almira menatap sang mertua dengan khawatir.

Ayu juga sebenarnya khawatir, biar bagaimanapun Aiman masih suaminya dan dia memang mencintainya dari dulu dan hingga kini hanya saja rasa kecewa dan amarahnya kepada tindakan Aiman selama ini yang membuatnya enggan menerimanya.

"Bagaimana bunda, aku telpon kak Sufyan dan Sultan sekarang?? Tanyanya lagi memastikan.

Almira melirik Ayu yang kini menunduk, dia tahu jika ayu juga mengkhawatirkan Aiman. Tapi rasa sakit hatinya mengalahkan segalanya.

Tanpa menunggu jawaban mereka Almira masuk kedalam kamarnya mengambil handphone nya menghubungi suaminya dan juga adik iparnya untuk mencari tahu keadaan Aiman.

"Hallo kak, bagaimana kabar disana??, amankan?? Tanya Almira berbasa-basi pada suaminya.

"Baik kok dek, ada apa, seperti nya ada yang ingin kamu bicarakan". Sufyan tahu betul bagaimana istrinya itu makanya dia langsung saja bertanya.

"Kakak bisa mencari tahu bagaimana keadaan Aiman, bunda tadi bermimpi buruk tentangnya bahkan dia sangat gelisah, kakak tahu sendiri jika bunda seperti itu pasti ada yang terjadi".

"Tidak usahlah dek, malas aku berurusan sama Aiman, dia itu sudah membuang dirinya sendiri, dia tahu kita sangat membenci manusia iblis itu malah dia kembali padanya". Sungut Sufyan dengan kesal.

Dia sangat malas disuruh mencari adiknya itu, bukan karena membencinya tapi dia kesal karena kelakuannya.

"Jangan seperti itu kak, dia adik kakak, apalagi kakak tahu sendiri bunda itu bukan sembarangan merasakan hal seperti itu, kaka sudah membuktikannya sendiri". Ucap Almira dengan sabar.

"Baiklah -baiklah, akan ku hubungi Sultan membantuku mencarinya, kan nomor handphone nya daja kmi lacak, supaya tahu keberadaannya".

"Iya kak, aku tunggu kabar kakak, bergerak sekarang yah, kabari aku secepatnya, agar ibu tidak khawatir".

"Iya dek, kakak tutup yah". Sufyan menutup telponnya dan langsung menghubungi sang adik untuk membantunya.

"Hallo dek, kamu sedang apa??, kamu sibuk gak??". Tanyanya beruntun.

"Tidak lagi sibuk kok kak, kebetulan aku ada di restoran sedang rapat memang ada apa?? ". Tanyanya lagi.

"Kalau kamu tidak sibuk, bantuin kakak cari Aiman, katanya bunda mimpi buruk tentangnya dan bunda khawatir dan gelisah sekarang, bagaimana kamu mau?? ".

"Aku mau aja tapi nanti yah setelah Rapat kebetulan rapatnya sudah mau mulai, kakak duluan aja, nanti aku cari sendiri melalui jaringan nomornya saja".

"Oke deh, nanti saling kabarin lagi yah".

"Iya kak".

Sufyan yang baru saja akan ke kantor terpaksa izin karena hal ini tapi kebetulan dirinya memang belum. pernah mengambil jatah cuti.

"Aku lacak dia dimana dulu, jangan sampai dia memang Kenapa-napa".

Setelah mendapatkan lokasi sang adik, dia langsung berangkat kesana, dia bisa melihat rumah yang lumayan mewah dihadapan nya.

"Permisi pak, ini rumahnya Sulaiman bukan?? Tanya Sufyan menunjukkan fotonya dengan Aiman.

"Oh iya, ini rumahnya pak Aiman pak, bapak siapa?? Tanyanya dengan sopan

" Saya kakaknya pak, ingin mencari adik saya, saya takut terjadi apa-apa padanya". Ucap Sufyan dnegan senyuman.

"Oh iya pak, tadi. memang terjadi keributan dengan ibu Aira karena ternyata ibu Aira itu selingkuh pak dan membawa selingkuhannya kerumah".

Bapak-bapak yang kebetulan melewati rumah Aiman tadi jelas b melihat bagaimana keributan terjadi tapi tak berani melerai karena itu adalah permasalahan rumah tangga.

"Apa, astaghfirullah". Ucap Sufyan dengan pelan.

Dia langsung membuka pagar Aiman dengan kasar, untung saja tidak dikunci, dia langsung berlari masuk tapi pintu rumah terkunci.

"Aiman, Aiman, dek". Teriaknya memanggil nama Aiman dengan keras.

Dia menggedor-gedor pintu itu tapi tak ada sahutan, para bapak yang ditanya tadi menjadi penasaran, kemudian ikut masuk kedalam untuk membantu.

"Ada apa pak, kok bapak malah berteriak-teriak seperti itu?? ". tanyanya dengan heran.

"Adik saya punya riwayat sakit kepala akut pak, kalau kepalanya terlalu berlebihan sakitnya dia bisa pingsan, makanya saya khawatir, apalagi tadi bapak bilang seperti itu". paniknya masih berusaha menggedor-gedor pintu.

"Kita dobrak saja sama-sama pak, takutnya adik bapak kenapa-napa". Panik para warga.

"Ayo pak".

Mereka langsung mendobrak pintu iru beramai-ramai, kemudian berpencar mencari Aiman.

"Aiman, dek, kamu dimana?? Taeriak Sufyan

Begitupun para warga memanggil Aiman, bahkan RT dan RW disana pun ikut datang mencari tahu kenapa terjadi keributan dirumah Aiman.

" Astaghfirullah dek". Teriak Sufyan begitu melihat adiknya tergeletak begitu saja,

Dia membalikkan tubuh sang adik dan betapa terkejutnya dia melihat hidung adiknya mengeluarkan darah. Dia segera menggotong sang adik, walau berat mereka hampir sama tapi dia berusaha melakukannya

"Ya ampun, kenapa pak Aiman pak". Panik mereka semua melihat Sufyan menggotong snag adik.

" Maaf yang mana RT dan RW disini?? Tanyanya tanpa menjawab pertanyaan merka.

"Saya pak, ada apa?? Tanya pak RT itu.

"Pak tolong benerin pintu rumah adik saya, dan kunci pintunya, saya akan ganti uang bapak nanti, saya harus membawa adik saya kerumah sakit, takutnya nanti tidak ada orang, malah kemalingan". Sufyan menatap Pak RT itu dengan penuh permohonan.

"Baiklah pak, nanti kuncinya saya pegang dulu, nanti kami akan beronda untuk menjaga rumah pak Aiman".

"Baik pak terima kasih, saya permisi dulu".

Walau dia berat tapi dia berusaha membawa adiknya sampai ke mobilnya, nafasnya ngos-ngosan.

"Bertahanlah dek". Sufyan mengelus kepala sang adik dan langsung mengendarai mobilnya agak cepat hingga kerumah sakit, sesampainya dirumah sakit dia bergegas menggotong kembali snag adik agar bisa masuk dan mendapatkan penanganan.

Setelah adiknya masuk ruang UGD, dia segera mengabarkan berita ini di grup keluarganya.

"Aiman berada di UGD rumah sakit, datanglah kemari semua, aku tidak tahu dia sakit apa tapi tadi hidungnya penuh darah dan dia pingsan". Isi pesannya di grup keluarga mereka.

Grup keluarga mereka langsung heboh, mereka langsung menelpon grup dan berbicara langsung sedangkan sultan memang sedang Meeting jadi tidak mengetahui apa yang terjadi.

Saat mendapatkan kabar, dada Shofiyah semakin sesak, dia tahu jika anaknya sedang tidak baik-baik saja.

"Ayo nak, kita kesana sekarang, kamu nak ayu, bisa tinggal di sini jika tak ingin kesana". Tanya Shofiyah dengan sendu.

"Tidak apa-apa bunda, aku akan ikut, biar bagaimanapun Aiman masih suamiku, dia sedang kritis dan membutuhkan dukungan keluarga". Ucap Ayu pelan.

Rasa cintanya pada suaminya ternyata tidak pernah pudar walau dirinya telah dikhianati.

1
Sunaryati
Astaga masa anak sama orang tua kok begitu, dulu didikan orangtuanya itu gimana kok jadi begitu
Sunaryati
Syukurlah bila sudah sadar Bu Romlah, tapi kenapa masih sehat kok hidupnya minta ditopang anak? Jika telah sadar jangan terlalu mengandalkan Ayu kebutuhan hidupmu, Bu Romlah. Punyalah malu, ya. Masa dulu dibuang sekarang dijadikan ladang uang.
Riana Utami
bagus lah kalo safar ibunya ayu
Sunaryati
Apa yang kau tabur itu akan kau tuai, Bu Romlah. Kau dulu meninggi suami dan anakmu karena miskin. Jangan sampai kau mengalaminya.
Sunaryati
Nah gitu Ayu, terus beri Aiman agar otak bodohnya cair, dan ingat akan semua kesalahan dan dosanya. Lelaki dan suami tak punya malu
Sunaryati
Lanjuut nah gitu, Aiman diberi pelajaran da sesekali diberi sindiran untuk mengingatkan pengkhianatannya. Serta buat kerepotan untuk menuruti ngidammu Ayu.
Sunaryati
Keren semoga aku srnentst jadi mertua idaman
Sunaryati
Kamu memang berhati emas Ayu, sudah disakiti begitu dalam masih mudah memaafkan
Sunaryati
Sungguh besar hatimu Ayu, jika aku jadi kamu tak biarin saja, toh itu penyakit yang dibuat sendiri oleh Aiman.
Bunda Ochie
syukurlah keluarga aiman masih punya hati nurani begitu juga ayu..tp aiman hrs diberi pelajaran dulu
Sunaryati
Masa Allah mulia sekali hatimu Ayu, tapi jika nanti Aiman telah siuman jangan langsung dimaafkan, selingkuh itu penyakit, apalagi sampai beli rumah dan rela meninggalkan keluarga demi selingkuhan, itu sudah parah dan jika sembuh bisa kambuh lagi.
Sunaryati
Firasat seorang ibu yang tulus menyayangi anak- anaknya tak salah apalagi Aiman sempat meyebut ibunya. Bagaimana Aiman kamu masih bisa angkuh dan sombong, itulah jika tak mendengarkan peringatan ibumu
Sunaryati
Lanjuut Thoor, makin seru ceritanya
Ummu Umar: jangan lupa bintang 5 nya yah😃😃
total 1 replies
Sunaryati
Bagaimana Aiman Aira tidak mencintaimu, tapi hanya butuh uangmu
Sunaryati
Mudah- mudah fi tempat mertuamu kamu, dan menjalani kehamilan perasaanmu nyaman. Tidak usah memikirkan suami dajal, biarkan karma datang sendiri.
Sunaryati
Ada ya orang tua seperti itu
Gabut: begitulah
Ummu Umar: banyak
total 2 replies
Bunda Ochie
lanjut kak...
Sunaryati
Ayu kau pasti karena dukungan dan perlindungan dari mertua dan saudara iparmu. Bu Sofiah sebaiknya laporkan ayah dan ibu tiri Ayu, ibu kan punya banyak bukti kejahatan mereka , agar Ayu menjalani kehamilannya dengan tenang dan tentram, toh Aiman sudah hidup dengan pilihannya Aira, mungkin sudah tsk ingat Ayu, jadi tak akan mengganggu Ayu. Kecuali jika kebusukan Aira terbongkar.
Sunaryati
Nah itu solusi yang tepat, jangan biarkan Aiman tahu kehamilan Ayu, dan segera terbongkar siapa ayah anak yang dikandung Aira, dengan Aiman memergoki dan diam- diam mendengarkan percakapan Aira dengan lelaki yang menghamilinya. Maka segera Kubilai 5 bintang⭐, Kutunggu momen itu.
Anto D Cotto
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!