Bebas promosi sesuka mungkin!
Ini kisah tentang jonathan Alexandre sang Ceo tampan yang di gemari begitu banyak wanita. Joe yang menganggap wanita seperti mainan yang kalau ia suka ia mainkan dan kalau ia bosan maka akan ia tinggalkan.
Hingga akhirnya, pertemuan nya dengan Tania yang tak di sengaja, membuat nya tau akan arti cinta yang sesungguh nya. Hmm, bisakah Joe setia dan menanggalkan status Playboy nya.
Penasaran kisah selengkap nya seperti apa🤔 yuk kita baca kisah selengkap nya😊😉
Happy reading!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fakrullah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
"Duh, kebelet pipis nih.
Tania tak kuasa menahan diri untuk segera buang air kecil. Ia lalu bergegas kearah toilet wanita dan masuk kedalam.
Sesaat kemudian ia pun kembali keluar dengan lega.
"Haaah..
Kini perasaan ku jadi lebih nyaman dari sebelum nya.
Gumam nya.
Setelah keluar dari sana. Kini Tania bergegas melangkah kearah ruangan nya. Dengan sangat tergesa-gesa ia berjalan sehingga akhirnya tanpa sengaja ia menabrak seseorang didepan nya.
Bruuk!
"Punya mata nggak sih!!" Bentak pria tesebut saat Tania menabrak tubuhnya. Lalu ia menatap kearah lantai dan melihat Tania yang tengah terduduk dilantai.
"Tania!" Serunya. Pria itu ternyata adalah Joe. Betapa terkejutnya dia saat melihat Tania
yang ada disana. Ia lalu mengulurkan tangan nya dan membantu Tania untuk berdiri.
"Dasar gadis ceroboh!" Ucap Joe.
"Auuw!"
Sementara Tania meringis kesakitan.
"Kenapa? apa kaki mu sakit?"
Joe mulai menahan tubuh Tania dengan tangan nya. Namun Tania berusaha menepis.
"Maafkan saya Tuan. Tapi saya masih bisa berdiri sendiri." Ucap nya.
"Dasar gadis keras kepala!"
Tanpa memperdulikan omongan Tania. Joe langsung menggendong Tania dan membawanya kedalam ruangan nya.
Sedangkan para karyawan perusahaan nya kini mulai berbisik saat melihat Tania yang mendapatkan perlakuan khusus dari Joe.
"Jika kalian berani membicarakan ku. Maka aku kan pecat kalian semua!" Ucap Joe dengan nada keras.
Tania merasa malu. Ia lalu membenamkan wajah nya kedalam pelukan Joe. Sementara para karyawan berhamburan mencari kesibukan mereka masing-masing dan mengganggap kejadian yang baru saja mereka lihat seolah-olah tidak pernah terjadi.
Kini mereka sudah berada diruang kerja Joe. Joe kemudian mendudukkan Tania diatas sofa yang ada diruangan nya. Lalu ia membungkukkan badannya dan melepas sepatu Tania.
"Dimana yang sakit? Apa disini?" Tanya Joe seraya memeriksa pergelangan kaki Tania.
"Saya bisa sendiri Tuan. Anda tidak perlu repot-repot begini." Tania merasa tak enak hati.
"Sudahlah, duduk saja jangan bergerak." Ujar Joe. Ia kemudian berdiri dan berjalan menuju lemari kecil tempat penyimpanan obat-obatan miliknya. Ia kemudian mengambil sebuah salep obat dan membawakan nya untuk Tania.
"Kau diam lah jangan banyak bergerak. Aku akan mengoleskan obat ini untukmu."
Joe mulai membuka tutup obat salep yang diambil nya. Lalu ia mengoleskan nya di kaki Tania dan mulai memijatnya perlahan.
"Auuw!!" Ringis Tania. Pergelangan kaki nya terasa sedikit sakit saat Joe memijat nya. Namun kemudian perlahan mulai terasa nyaman.
"Ini memang sedikit sakit, tapi sebentar lagi kau juga akan merasakan sedikit nyaman." Ujar Joe.
"Ya tuhan.. kenapa dia jadi begitu lembut sih hari ini. Sikap nya juga berbeda, hari ini ia menunjukkan jika ia sangat peduli padaku.
Tania menatap Joe yang sedang memijat pergelangan kakinya dengan lembut. Hatinya perlahan luluh karena merasa mendapatkan perhatian lebih dari Joe hari ini.
"Kenapa kau menatap ku seperti itu? apa karena wajah ku sangat tampan?"
Joe ternyata menyadari jika sedari tadi Tania terus melihat kearah nya. Hingga keluarlah kata-kata yang membuat wajah Tania memerah seketika.
"Apa.. Narsis sekali dia. Meskipun yang dikatakan nya memang benar.
Aaa... Joe, kau membuat ku malu.
"Kenapa kau tidak menjawab pertanyaan ku?" Tanya Joe kembali. Karena melihat tak respon dari Tania.
"Oh, iya, anda benar. Wajah anda terlihat tampan sekali."Puji nya dengan terpaksa
"Hmm, aku tau," Penuh percaya diri, "Apa kau juga tertarik padaku?" Tanya nya kemudian.
Matanya kini menatap tajam kearah Tania sehingga membuat nya terlihat gugup saat ini.
"Sa-saya tentu tidak!"
Tania memalingkan wajah. Jantung nya seketika berdebar kencang saat mendengar kalimat yang baru saja diucapkan Joe kepadanya.
"Apa-apaan ini! kenapa dia tiba-tiba bertanya seperti itu kepadaku. Apakah wajah ku kini sangat terlihat menyukainya.
"Benarkah, tapi sepertinya tidak. Saat ini aku justru merasa jantung mu berdetak lebih kencang dari biasanya. Ayolah Tania jujur pada dirimu sendiri." Joe terlihat memprovokasi Tania.
Tania diam. Ia tak tau harus menjawab apa. Keringat mengucur deras di dahinya. Meskipun diruangan berAC. Ia bingung harus menjawab apa, terlebih kini Joe semakin medekatinya. Bahkan jarak diantara mereka hanya beberapa centi saja.
"Tania, tatap mataku."
Joe menatap wajah Tania lekat-lekat. Ia seperti memastikan apakah perkataan yang baru saja ia katakan itu benar. Jika Tania juga memiliki perasaan terhadapnya.
Namu Tania tak menjawab bahkan kini ia memalingkan muka.
"Kenapa kau mengalihkan pandangan mu. Apa kau takut menatap mataku dan mengakui jika sesungguhnya kau memiliki perasaan kepadaku,"
Joe semakin memojokkan Tania. Ia lalu meraih dagu nya dan dengan segera mendaratkan sebuah ciuman di bibirnya.
Deg
Jantung Tania berpacu lebih cepat saat menerima kecupan lembut di bibirnya. Joe dapat merasakan itu bahkan dia juga mulai memastikan jika Tania juga memiliki rasa terhadapnya. Karena kini Tania tak menolak, kali ini ia justru menikmatinya dengan memejamkan kedua matanya.
"Ada apa denganku, saat ini aku tidak bisa menolak nya. Ya tuhan, apakah benar yang di katakan Joe jika saat ini aku mencintainya.
Setelah beberapa menit berciuman. Joe lalu melepaskan ciuman nya. Dengan menatap lekat-lekat Joe kemudian mengungkapkan perasaan nya.
"Tania, aku mencintaimu." Ucap Joe.
Lalu ia kembali mendaratkan ciuman nya di bibir Tania tanpa menunggu jawaban darinya.
BERSAMBUNG