NovelToon NovelToon
Bayi Rahasia Sang Model

Bayi Rahasia Sang Model

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Anak Kembar / Model
Popularitas:672.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Neoreul

Rebecca Alveansa adalah seorang model cantik yang lagi naik daun. Karir yang bagus harus terhenti sejenak karena kejadian yang tak terduga.

Ia terjebak cinta satu malam bersama seorang pria yang tak dikenalnya, sehingga membuatnya hamil dan melahirkan dua bayi kembar yang terpaksa ia rahasiakan keberadaannya.

Apa yang terjadi selanjutnya? Siapakah pria itu? Apakah sang bayi dapat bertemu dengan sang Ayah? Baca kisahnya hanya di sini ya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BRSM 28

Kurang lebih setengah jam perjalanan, Rebecca sampai di rumah sakit. Dia keluar dan memanggil petugas medis. Tak lama kemudian, dua petugas medis berlari dengan mendorong brankar. Paman Abrein mengangkat tubuh Excel ke atas brankar. Setelah itu, petugas medis membawa Excel masuk ke dalam ruang IGD.

Rebecca duduk di ruang tunggu dengan perasaan yang campur aduk. Kakinya gemetar melihat anak laki-lakinya tergolek lemas. Paulina berjalan mendekati Rebecca. Keadaannya saat ini sama persis ketika 8 tahun yang lalu.

"Nona, tenanglah. Tuan muda pasti akan sembuh. Dia adalah anak yang kuat. Sebaiknya, hubungi Nona muda. Biasanya anak kembar terikat satu sama lain. Siapa tahu kedatangan Nona muda bisa mempengaruhi kondisi Tuan muda Excel," ucap Paulina menasehati.

"Iya, Bi. Aku akan telepon Evelyn agar ke sini. Maaf aku belum bisa bercerita dengan kejadian hari ini, Bi!"

"Tidak apa-apa Nona. Bibi akan selalu mengerti," sahut Paulina bijak.

Rebecca mencoba untuk menghubungi nomor telepon Reigner. Ada perasaan berat di hatinya. Namun, dia harus memutuskan demi kebaikan Excel. Akhirnya, Rebecca memencet nomor itu dengan sekali tekan.

Di Tempat Lain.

Reigner sedang berada dalam kamarnya. Dia selesai mandi, dan ingin memakai baju. Beberapa saat kemudian, handphonenya berdering. Dia melihat kontak Rebecca di layar handphonenya. Bibir Reigner tersenyum senang melihat Rebecca menghubunginya.

"Halo, selamat malam," sapa Reigner dengan gaya elegan.

[Selamat malam. Maaf jika mengganggu waktu, Tuan.]

"Oh tidak sama sekali. Iya ada perlu apa? Saya kaget sekali ketika Nona menelepon malam-malam," ucap Reigner.

[Bisakah anda membawa Evelyn ke rumah sakit, karena Excel sekarang berada di IGD.]

"Apa? Kenapa? Terjadi apa dengan Excel? Oke, aku bawa Evelyn sekarang. Tolong share lokasi rumah sakitnya. Saya akan segera ke sana," sahut Reigner dengan cepat.

Rebecca segera mengirim lokasi ke handphone Reigner. Setelah terkirim, Reigner segera turun ke bawah untuk mengajak Evelyn ke rumah sakit.

"Evelyn, ayo kita ke rumah sakit sekarang. Kakakmu masuk rumah sakit," seru Reigner pada putrinya.

"What? Kak Excel sakit, Uncle? Bagiamana Uncle tahu?" tanya Evelyn bingung.

"Tadi Mommy mu telepon Uncle. Ayo kita ke sana sekarang."

"Ajak Mom juga, Reigner! Mom, masih penasaran dengan semua ceritamu," sahut Teresa dari belakang.

Reigner menghela nafasnya. Dia sudah mengira kalau kejadiannya akan seperti ini. "Baiklah, Mom boleh ikut!"

"Evelyn, nanti perkenalkan Grandma dengan Mommy mu ya," ucap Teresa pada sang cucu.

"Oke, Grandma. Tapi jangan kaget ya ketika melihat Mommy ku," jawab Evelyn, membuat Teresa bertanya-tanya.

"Memangnya ada apa dengan Mommy mu?"

Evelyn terkekeh geli. "Karena Mommy ku terlalu cantik, Grandma!"

"Astaga, Grandma kira ada apa? Kamu ini selalu membuat Grandma penasaran," sahut Teresa sembari mencubit gemas pipi Evelyn.

Reigner hanya menggelengkan kepalanya melihat keakraban Nenek dan cucu itu. Dia hanya mendengarkan sembari fokus menyetir. Reigner melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sehingga tak membutuhkan waktu lama, dia telah sampai di rumah sakit.

Reigner keluar dari mobil diikuti oleh Ibu dan juga putrinya. Dia masuk ke dalam rumah sakit dan segera menanyakan ruangan Excel di resepsionis. Setelah mendapatkan informasi, Reigner langsung menuju ke ruangan tersebut. Sesampainya disana, dia melihat Rebecca sedang bersandar di pundak seorang wanita. Evelyn kaget melihat Ibunya terpuruk. Tanpa menunggu lama Evelyn langsung berlari ke arah Rebecca.

"Mommy," seru Evelyn sembari berlari.

Rebecca bangun dan menoleh ke arah sumber suara. "Evelyn putriku," sahut Rebecca memeluk putrinya. Dia menciumi wajah Evelyn dengan penuh keharuan.

"Maafkan Mommy, Nak. Maaf jika Mommy selalu kasar sama kamu. Maafkan Mommy selalu memarahiku, selalu membandingkan mu dengan Kakak. Maafkan Mommy, Sayang. Jangan tinggalkan Mommy lagi. Mommy tidak bisa hidup tanpa kalian," ucap Rebecca dengan derai air mata.

"Mommy kenapa? Mommy tidak salah, Evelyn yang selalu membuat Mommy kesal. Maafkan Evelyn juga Mommy, sering membuat Mommy khawatir. Evelyn sayang sama Mommy. Mommy tidak boleh sedih dan menangis. Nanti, aku dan Kakak juga ikut sedih."

Reigner dan Teresa ikut merasakan kesedihan itu. Mereka menahan sesak di dada masing-masing. Reigner mendekat ke arah Rebecca.

"Bagaimana keadaan Excel? Apa ada penyakit parah?" tanya Reigner pada Rebecca.

Rebecca melepaskan pelukan putrinya dan menjawab. "Dokter masih memeriksanya dan belum keluar dari tadi."

"Baiklah, aku akan ke resepsionis untuk mengurus perpindahan kamar. Excel harus dirawat di ruang VIP dan harus ditangani dokter khusus. Evelyn kamu disini dulu ya. Uncle keluar sebentar," ucap Reigner pada Rebecca dan juga putrinya.

Evelyn mengangguk kemudian dia memeluk kembali sang Ibu. Reigner pun menuju ke resepsionis dan Ibunya mengikuti dari belakang.

"Rei, wanita itu Mommy Evelyn?" tanya Teresa masih dengan raut wajah bingung.

"Iya Mom, dia salah satu model ku di R&M group," jawab Reigner.

"Jadi dia model dan kamu ditolak olehnya. Astaga, ini jarang terjadi! Anak Mom, yang tampan dan mapan seperti ini ditolak oleh seorang wanita. Oh, tidak bisa. Aku harus bisa mendapatkan tipe wanita yang seperti itu. Rei, jangan khawatir! Mommy akan membantu mu mendapatkan wanita itu. Mommy merestui kalian," ucap Teresa dengan menggandeng tangan Reigner.

"Mom, ini bukam waktu yang tepat membahas itu. Putraku sedang sakit Mom."

"Putra? Kamu masih mempunyai satu anak lagi? Maksudmu, Evelyn punya kembaran dan yang sakit itu Makanya?" seru Teresa dengan sangat terkejut.

"Iya Mom."

"Oh God! Terimakasih engkau telah mengabulkan doaku. Akhirnya putraku mempunyai generasi penerus juga. Mom, bangga sama kamu Sayang. Mom, jadi penasaran dengan wajah cucuku yang satu lagi," ucap Teresa senang.

"Mom, akan lebih tercengang lagi jika melihatnya. Excel lebih tampan dariku Mom!"

Teresa menghentikan langkahnya. "Mom, tidak jadi ikut kamu. Lebih baik Mom kembali dan menemani calon menantuku yang sedang bersedih."

Reigner terdiam sesaat, dia tak menyangka kalau sang Ibu akan sangat antusias sekali. "Syukurlah, jika Mom ikut senang," gumam Reigner pelan.

Setelah itu dia melanjutkan langkahnya untuk mengurus perpindahan kamar rawat Excel.

Di depan ruang IGD, Rebecca masih terduduk lesu dengan memeluk putrinya. Pandangan kosongnya lurus menatap pintu yang masih tertutup. Dia berharap dokter segera keluar dan memberikan penjelasan tentang hasil pemeriksaan.

Teresa yang sampai di sana langsung duduk di samping Rebecca. Dia bingung harus memulainya dari mana, karena ekspresi Rebecca sangatlah sedih.

Evelyn yang melihat Neneknya pun tahu harus bersikap apa. Gadis kecil itu memperkenalkan Teresa pada sang Ibu."Mom, perkenalkan. Dia Grandma, ibu dari Uncle."

Rebecca mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah Teresa. Dia tersenyum tipis dan belum ingin menyapa. Teresa tahu kalau ini bukan waktu yang tepat. Jadi dia mengurungkan niatnya untuk mengakrabkan diri.

"Aku harus sabar, tunggu nanti jika cucuku sembuh. Maka akan kumainkan dramaku. Nanti, aku akan meminta cucu perempuan ku itu untuk membantu. Untung saja sifat suka berakting ku menurun ke Evelyn," ucap Teresa dalam hati.

1
Omah Tien
bego2 sih
Omah Tien
lm2 jd malas
Omah Tien
cepat2 aja kawin biar g ada lg yg gangu cewe nya berlalu
Edeth Aja
lanjutannya mana tanggung bgt
雅婷郭
feeling Evelyn bener juga semoga beca msh hdp
雅婷郭
yah emg salamu Rei Dimna2na yg nmnya orgkya bnyk bodyguard udah tau Mario lwn yg berat KNPA gpke bodyguard kma2na
雅婷郭
hahhhh...Rei bener2 lemah kalah sama mario
雅婷郭
Alhamdulillah g sia2 perjuangan Evelyn ma excel
雅婷郭
Rebecca kalah akting SMA Evelyn KNPA g pura2 nurut supaya ngulur waktu
雅婷郭
pinter nya evelyn
雅婷郭
payah Rei .Rei bisa kalah sama Mario ckkk
雅婷郭
akhirnya suratu drama ternyata bukan penakut hhhh...
雅婷郭
huh...mana kekuasanmu Rei ko bisa kalah sama Mario hadeuh gereget
雅婷郭
hadeuh ini keamanan kantor Rei ko tulalit kabeh
雅婷郭
aduh Evelyn hati2 takutnya kena jebakan mario ckkk
雅婷郭
hadeuh..hrsnya rei g usah basi2 lgsg aja sergap tuh siamrio wkk
雅婷郭
semoga Edward dan kwn2 g terlmbat nyelamatin beca
雅婷郭
bikin tegang aka
雅婷郭
yaampun terne sifat Evelyn itu dari granma
雅婷郭
hhh...suratu dr6beraksi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!