NovelToon NovelToon
Love Not Scenario

Love Not Scenario

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Perjodohan
Popularitas:12M
Nilai: 4.9
Nama Author: ARyanna

Di usia yang tak dikatakan muda, Amaira Husna selalu didesak untuk segera menikah. Alih-alih berkeluh-kesah kepada sahabatnya, Reynand. Menceritakan kegalauannya tentang bagaimana cara mengambil sikap sebab orangtuanya telah mencarikan jodoh untuknya, justru dia mendapati hal yang tak pernah dia sangka.

Salahnya yang bercerita atau inilah solusi satu-satunya untuk menolak jodoh dari orangtua. Sebab Reynand datang di hari yang sama bertepatan disaat tamu orangtuanya tiba. Reynand datang mengutarakan niat untuk melamarnya.

Akankah Amaira menerima tindakan konyol Reynand, yang notabenenya berstatus sahabat dengan hubungan yang jelas tanpa dilingkupi adanya cinta.

Atau terpaksa menerima dan menganggapnya sebatas solusi yang malah berbuntut frustasi akibat keputusannya?



Tpe-
20-09-2019

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARyanna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, Bapak maupun Ibu mempersilahkan Reynand dan aku untuk beristirahat. Maklumlah, sebab acara pernikahan dan resepsi di Jakarta baru saja digelar kemarin.

Terlihat Kia mulai menampilkan wajah kecewanya. Sudah menjadi hal yang lumrah, anak kecil terkadang menyukai hal atau orang baru disekitarnya, seperti halnya dengan kehadiranku. Apalagi sifat yang dimiliki oleh Kia bila sudah mengenal seseorang dia mudah sekali untuk didekati.

"Kan sudah malam, Tante Ira sama Om Rey biar Istirahat, besok ketemu lagi sama mereka." Rayu Ibuk kepada cucunya.

Kalau dirasa-rasa sebenarnya tubuhku memang masih rada capek. Tadi pagi setelah sarapan dengan Reynand di Hotel, aku kembali ke kamar untuk mengumpulkan baju kotor yakni baju pengantin yang kemarin aku dan Reynand pakai, untuk di laundry. Setelah baju terkumpul, aku meminta pihak hotel untuk mencucinya. Setelah selesai dan bersih, aku meminta pihak hotel mengirim ke alamat rumah. Dilanjut aku mendatangi salah satu fasilitas hotel yakni spa. Itung-itung biar capeknya ilang. Tapi setelah sorenya melakukan perjalanan kesini rasa capek maupun lelah itu hinggap lagi.

Kini Kia terlihat makin cemberut. Berkat bujuk dan rayuan yang lainnya. Hingga Anita turun tangan, Sekarang Kia terlihat mulai mengerti dan mengangguk. Akhirnya, aku maupun Reynand berpamitan terlebih dahulu untuk beristirahat.

~

"Belum ganti?"

Suara Reynand mengejutkanku. Aku kini sedang duduk dipinggiran ranjang. Sedang berfikir, ini adalah hari ke dua kami menikah. Dan pernikahan inikan hanya status, gak mungkinkan kalau kami tidur seranjang.

Kulihat wajah Reynand nampak basah, mungkin dia baru saja membasuhnya. Dia pun berjalan menghampiriku dan sejenak aku benar-benar merasa kikuk.

Bagaimana tidak, kita ini makhluk dengan jenis yang berbeda. Aku wanita dan dia lelaki. Dan jangan lupakan kita sudah sama-sama dewasa, yang saat ini berada dalam satu atap dan satu ruangan.

"Aku mau pakai kamar mandinya," ucapku setelah jarak kami makin dekat.

Belum aku berdiri, tiba-tiba terdengar suara ponsel berdering. Kalau dari nada deringnya itu milik Reynand, kemudian dia berjalan menuju nakas untuk menerima panggilan telponnya.

Terdengar lamat suara lelaki diujung sana, Reynand terlihat hanya pasif mendengarnya. Beberapa kali dia tampak menghela nafas.

"Bukankah sudah kubilang, tapi ingat ini yang terakhir kalian melakukan kesalahan," ucapnya menyahuti panggilan telpon yang masih berlangsung.

Wajah Reynand tampak gusar. Kini dia memandangku. Sebelum hilang dibalik pintu, dia menatapku sekilas dan berucap, "Aku keluar Sebentar."

Akupun mengangguk menanggapi, mungkin masalah pekerjaan, pikirku. Usai Reynand menutup pintu, aku mulai beranjak untuk mengambil pakaian ganti.

Setelah beberapa saat dan aku keluar dari kamar mandi, Reynand masih belum kembali ke kamar. Akupun bergegas menuju ranjang. Punggungku Bersandar pada bed board atau yang sering disebut dengan sandaran ranjang dengan kaki selonjoran. Tanganku terulur untuk mengambil ponsel yang sedari tadi tak tersentuh semenjak aku tiba disini.

Sesaat setelah layar ponselku terbuka dan menampakkan cahaya. Terdapat puluhan notifikasi dari grup, yang beranggotakan aku, Dewi dan juga Farida .

Apa kabar yang disana?

Hai para pengantin baru...

Yang hari ini belah duren

Malam pertama gimana rasanya Ra?

Sakit gak Ra?

Pake acara nangis gak kayak si Dewi?

Ha ha ha... Asal ngomong aja!

Kuat berapa ronde?

Masih kuat jalan gak??

Woy

Bales woy

Lagi ena-ena mereka, kita dicuekin Da

Wah gak betul nih!

Ha ha ha, bukan mereka yang gak betul. Tapi kita

Iya juga. Ha ha ha

Ngomong-ngomong kado dari kita udah dipake kan?

Dan masih banyak lagi pesan, spam dan lain sebagainya. Akupun hanya geleng kepala dan tak membalas satupun pesan dari mereka.

Keningku mengernyit. "Kado?" seruku.

Mengingat hal itu segera aku beranjak dari karsur menuju koperku. Aku berjongkok untuk membuka koper dan mencoba mencari benda berbentuk kotak persegi panjang, yakni kado pemberian dari Farida dan Dewi.

Memang sengaja kubawa dan kuletakkan di koper. Ukurannya tak terlalu besar jadi tidak memakan tempat. Mereka berdua bilang itu kado spesial, harus dan wajib dibawa dan jangan lupa dipakai, pesannya mengimbuhkan.

Haissst, akupun jadi penasaran. Kotak itu berukuran kecil, ukurannya sebesar kotak susu balita. Bungkusannya berwarna kuning emas terdapat pita biru sebagai hiasannya. Jari-jariku piawai mulai menarik ujung pita berlanjut menyobek bungkus kadonya. Kini tinggal kotaknya yang tersisa.

Jantungku berdetak, rasa penasaran semakin menyeruak. Setelah penutup kotak terbuka menampilkan dua benda berwarna merah menyala. Kedua alisku berkerut. "Apa ini?" gumamku.

Akupun mulai mengambil satu benda itu dan mengamatinya. Bahkan kedua sisinya aku kurentangkan. "Sepertinya benda ini familiar," gumamku.

Kuperhatikan dari sisi depan dan sisi belakang, "Astaga!" pekikku tertahan. Ini adalah celana dalam yang bahannya amat tipis luar biasa, bahkan bagian belakang hanya berupa tali spaghetti. Entah, kalau dipakai fungsinya untuk menutupi apa.

Akupun menunduk tanpa mengubah gerakan kedua tanganku yang masih mengangkat tepat didepan wajahku. Jadi sudah pasti terlihat jelas. "Dasar duo kampretttt," desisku geram.

Kini pintu berderit, saat aku menoleh kulihat sosok Reynand yang berada diambang pintu sedang menatapku. Dan tunggu, tatapannya seolah terpaku. Akupun mulai sadar dengan posisi kedua tanganku yang masih memegangi celana dalam kekurang bahan.

Refleks aku melempar benda itu kedalam koper lalu menutupnya. Taruh dimana mukaku, Rey juga masuk kamar gak ketuk pintu! Rutukku dalam hati.

Aku mulai mengambil nafas dan menghembuskan secara kasar. "Rey apa kita harus tidur satu ranjang?" pertanyaan itu meluncur usai aku berdiri.

Reynand pun menatap ke arahku. "Kalau kamu keberatan, aku bisa tidur dibawah," ujarnya dengan menampilkan wajah datar. Kemudian dia berjalan menuju arah almari.

Aku yang sudah duduk diranjang, dapat kulihat dia mencoba mengeluarkan matras atau tikar yang sering digunakan untuk mendaki. Kemudian menggelarnya diatas lantai kayu, tepatnya kiri ranjang. Tangan kanannya terulur untuk mengambil satu bantal yang ada di sampingku.

Aku berjalan mendekat. Tanganku pun menahannya. "Kamu tidur diatas saja, ranjang ini cukup untuk kita berdua. Bukankah kita sudah menikah, ya walau pernikahan ini hanya status. Aku percaya padamu, kamu tak akan berbuat macam-macam kepadaku. Aku tak ingin kita menjadi sepasang orang yang aneh di malam ini. Apalagi kita sedang berada dirumah orangtuamu. Bisa saja pihak keluargamu masuk ke kamar ini sewaktu-waktu." Ujarku pada Reynand dan kini aku melepas cekalanku pada pergelangan tangannya.

Kulihat Reynand menyimak kata-kataku. Pada awalnya pandangannya terpaku pada tanganku yang menahannya. Lalu beralih menatapku tajam dengan mata kelamnya. Kemudian mau tak mau dia mengikuti perintahku dan berujar singkat, "Baiklah."

Aku segera menaruh dua guling ditengah-tengah kasur sebagai garis pembatas diantara kami berdua. Tujuannya adalah untuk berjaga-jaga, mengantisipasi ketika tidur dalam keadaan tidak sadar.

Reynand mulai bergabung. Merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Untuk sekian lama kami berdua hanya sibuk memandang langit-langit kamar tanpa suara sedikitpun.

Aku merasa komunikasi kami akhir-akhir ini menjadi semakin buruk. Sudah si Reynand dasarnya orang dingin, ditambah aku yang males ngomong. Biasanya aku yang paling demen ngomong dan dia setia mendengarkan. Walaupun dia cuma menyahut dengan kata anggukan atau geleng kepala. Tapi gara-gara ide gilanya ini, hatiku bener-bener gak bisa menerima dan sampai sekarang sebenarnya aku masih kesal.

"Belum tidur Ra?" pertanyaan Reynand memecah keheningan.

Akupun tak menjawab pertanyaan Reynand tapi malah bertanya, "Tadi telpon siapa?"

Reynand kini menjawab dan menoleh menatap ke arahku. "Klien," jawabnya singkat.

"Untuk yang kamu lihat tadi lupakan, itu bukan punyaku. Itu ulah Dewi dan Farida," ucapku menjelaskan kejadian yang tadi.

Reynand terkekeh. "Ada-ada saja, tidurlah sudah malam."

Aku sebenarnya malu mengucapkannya, tapi aku tak mau Reynand berfikir yang macam-macam. Akupun mulai menarik selimut lalu tidur memunggunginya.

Tak lama ruangan menjadi gelap. Reynand mematikan lampu dari saklar.

Beberapa menit berlalu, kelopak mataku masih rapat tertutup. Aku hanya pura-pura tidur namun tak lama mulai terdengar suara dengkuran halus. Matakupun kontan terbuka dan akupun menoleh dan mendapati sosok Reynand yang sudah tertidur pulas.

Banyak typo bertebaran

Jangan Lupa kritik dan saran

Tinggalkan jejak Komen maupun jempolnya

To be Continue

1
Glorya Raya
Luar biasa
Tini Laesabtini
aku sering bgt tuh ,masak nasi lupa mencet tombol on,udh nunggu lama mau nyiduk msh beras 😁😁
Tini Laesabtini
emang ada semur ayam bumbu kuning ? opor kali ya kalau semur kan item Krn pake kecap 🙏🙏
Kanian June
Luar biasa
Kanian June
mbak Dewi 🥹
Kanian June
gak semua laki-laki bisa begini
Kanian June
mampir Thor /Smile/
Kanian June
padahal si wanita kadang juga ikut kerja /Scream/
☠🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍾⃝ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳℛᵉˣ
egois banget , gak sesuai umur sifatnya
☠🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍾⃝ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳℛᵉˣ
hmm kurang suka sifat ceweknya, semoga ada perubahan:')
Pasikah CwElosbes
aku udah 4x BCA novel ini kangen ma crta nya...knpa GK ada novel Bru lgi AP pindah lapak ya. yg tau bantu jawab dong temen temen
Ayuchan: Kak Aryanna hiatus, soalnya sibuk ngurus dedek bayinya😁
total 2 replies
SeoulganicId
karakter cewe nya nyebelin ya 😭
Rana Nana
setelah 4 tahun berlalu...ku baca ulang lagi sekarang😂😂😂😂
Sumaraini Hasanah
dasar koplak
Ini kanya
aku ngakak bacanya thor.. novelmu bagusss /Sob/
Zakia
baca novel ini ke 5x nya, kangen
Bunda Aish
Luar biasa
Wahyu Poenying
luar biass
Imas Hanifah
ga kerasa udh 4 taun aja aku balik lagi ke sini bolak balik ga bosen sma cerita nya mas rey
ika wahyuni
duhhhhh manis bet dah ahhhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!