NovelToon NovelToon
MANTAN KEKASIH GELAPKU

MANTAN KEKASIH GELAPKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Patahhati / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:112.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zhang zhing li

Rumah tangga yang kelihatan harmonis hanya topeng belaka.

Hutang orang tua yang menumpuk kepada mertua, membuat terjadinya perjodohan yang terpaksa dan membuat Jihan terpenjara oleh kekerasan bathin dan fisik.

Sakit hati yang dialami jihan, sampai melupakan apa arti cinta yang sesungguhnya.

Dari rasa nyaman saling bertukar cerita, membuat dua insan yang dimabuk asmara terjebak oleh cinta terlarang, sehingga membuat keduanya susah untuk berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhang zhing li, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emosi Kemarahan Orangtua Jihan

Kecemasan yang mendera, akhirnya bisa mereda saat ada tamu orangtua Jihan. Belum sempat mengetuk pintu, aku sudah membuka duluan ketika ada suara mesin motor tepat berhenti didepan rumah.

"Siang, Pak, Bu!" sapaku yang langsung mencium tangan punggung mereka.

"Siang juga, Nak!" sambut mereka ramah.

"Dimana, Jihan? Apakah dia baik-baik saja?" Tak sabarnya Bapak Jihan ingin tahu.

"Jihan ada didalam. Mari masuk dulu!" suruhku.

"Iya, terima kasih."

"Ada apa ini, Nak? Ada apa dengan Jihan, sampai kamu memanggil mendadak begini sama kami," ucap Ibu jihan khawatir.

"Nanti akan saya ceritakan, tapi duduklah dulu, Atau kalian mau melihat keadaannya sekarang, sebab dia begitu kacau tadi tapi sekarang sedang istirahat akibat kelelahan menangis," jelasku.

"Menangis? Apa maksud yang kamu bicarakan itu?" Bapaknya mulai tidak sabar lagi.

"Nanti saja kita dengarkan penjelasannya. Sekarang kita lihat saja keadaan anak kita," Sang Ibu sudah tidak tahan ingin melihat anaknya.

"Baik ... baik, Bu!" Suami kini nurut saja.

"Mari akan kuantar!" cakap sudah ingin mengiring mereka.

"Iya, Nak Satria."

Pintu sudah terbuka menampakkan wanita yang lemah tertidur pulas, dengan mata sudah membengkak dan wajah berantakan.

"Astagfitullah. Apa yang terjadi sama anak kita, Pak!" Ibu Jihan sudah tersedu-sedu dalam pelukan suami.

"Lebih baik kita keluar saja dulu, takutnya akan menganggu Jihan yang sudah tenang istirahat, sebab mendengar tangisan kamu ini. Ayo, Bu!" ajak beliau pada sang istri.

"Iya, Pak."

Mereka berdua sudah keluar, dengan mimik muka ditekuk begitu sedih. Sang istri masih dalam pelukan suami tidak ingin terlepas. Kami bertiga sudah duduk dikursi ruang tamu. Raut wajah cemas begitu nampak dalam diri mereka.

"Kenapa Jihan begitu kacau, ditambah wajahnya sedikit ada memar!" tanya Bapak Jihan.

"Iya, Nak Satria. Katakan pada kami, apa yang sebenarnya terjadi pada anak kami," Tak sabarnya ibu Jihan.

"Ini semua berkaitan dengan mas Bayu."

"Hah, apa yang kamu katakan? Ada apa dengan Bayu? Kok, sampai membuat Jihan begitu."

"Mas Bayu sudah berbuat kasar sama Jihan."

"Masak sih, Satria? Setahu kami Bayu orangnya sangat baik dan memperlakukan anak kami dengan baik pulak," saut Ibu Jihan tidak percaya.

"Iya, Bu. Buat apa saya berbohong, dan tidak ada untungnya buat saya."

"Ok, kami akan percaya sama kamu, tapi tolong katakan lebih detail lagi apa yang sebenarnya."

"Baiklah, Pak."

Gambar yang ada beberapa bukti, sudah kugeser satu-persatu untuk segera kutunjukkan pada mereka. Netra Bapak seketika terbelalak tidak percaya atas apa yang dilihatnya sekarang, sedangkan Ibu Jihan masih menangis tersedu-sedu, mendengarkan penuturan Bayu dari rekaman yang sangat melukai hati Jihan.

"Astagfitullah, apakah kita telah salah memberikan jodoh pada anak kita, Bu?" Tanya suami pada istri.

"Iya, Pak. Kenapa anak kita babak belur dan tersiksa begini? Kenapa, selama ini bungkam tidak mau bilang kepada kita. Kenapa ... kenapa?" Tangisan sang Ibu pecah tak terbendung lagi.

Begitu haru, menyaksikan dua laki bini menangis saling berpelukan.

Surat dari keterangan dokter waktu penyiksaan memakai sabuk, tak luput kutunjukkan juga pada mereka. Saking geramnya Bapak Jihan, menjawab pertanyaan istri saja sampai-sampai seperti orang sedang membentak.

Untung saja ada diriku yang bisa meredakan amarah beliau, kalau tidak pasti emosi yang meledak akan berakhir tak baik bagi istrinya.

"Ada apa ini?" Suara Jihan sudah bangun menghampiri posisi kami.

Wajah Jihan nampak ketakutan namun diliputi kesenduan, saat tahu orangtuanya sudah berada disini.

Tanpa ba bi bu wanita yang selama ini merawat dari kecil, langsung menubruk tubuh anaknya untuk dipeluk, namun tubuh Jihan berbalik merosot terduduk, untuk bersujud dibawah telapak kaki syurga pelita hidupnya.

"Maaf ... maafkan Jihan, Bu!" Tangisan pecah lagi terjadi pada Jihan.

"Jangan bilang begitu, Nak. Kenapa kamu harus meminta maaf. Berdiri 'lah, sekarang!" suruh beliau.

Jihan masih berposisi yang sama, malah kepala terus saja digeleng-gelengkan tanda tidak mau menuruti perkataan sang ibunda tercinta.

"Kamu jangan begini, Nak. Untuk apa kamu meminta maaf sama kami, seharusnya kamilah yang meminta maaf sama kamu, karena sudah membiarkan semua penderitaan terjadi pada kamu," Bapak Jihan sudah mengusap airmata anaknya yang mengalir deras jatuh dipipi.

"Iya, Nak. Kami harusnya meminta maaf sama kamu," Mereka bertiga sudah bertekuk lutut sama-sama mensejajarkan posisi dilantai.

"Tidak Pak, Bu. Jihan selama ini terlalu membuat susah kalian. Jihan tahu diri, sebagai anak tidak pernah membahagiakan kalian."

"Kamu selalu membahagiakan kami, dengan cara memberikan senyuman saja itu sudah cukup untuk kami."

"Tapi, Jihan kali ini benar-benar telah membuat kecewa kalian, sebab tidak bisa membawa rumah tangga dalam kebahagiaan. Semua hancur berkeping-keping, saat Jihan tidak bisa menjaga mas Bayu dengan baik!" Jihan terus saja menyalahkan diri sendiri.

"Sudah ... sudah, Nak. Kamu tidak salah disini. Bayulah disini yang salah. Dia sudah tega menyia-nyiakan putri kami yang baik dan lemah lembut ini. Jangan bersedih lagi, kami akan membantu dan membela kamu sampai akhir," Sang Ibu terus saja mencoba menenangkan Jihan.

"Apa yang dikatakan Ibu kamu benar. Bayu benar-benar pria kurang ajar, dan tidak bisa diandalkan lagi untuk menjaga kamu. Dia kali ini sudah keterlaluan. Jangan mentang-mentang kita ini dari keluarga miskin, sehingga seenaknya saja menindas kamu. Bapak kali akan turun tangan sendiri untuk membela kamu, jadi jangan takut dan sedih lagi."

Hatipun ikut lega dan senang, saat ada keputusan baik dari orangtua membela anaknya. Pemandangan yang membuat tersentuh, saat keluarga kecil yang baik kini sama-sama menuntaskan kesedihan dengan menangis saling berpelukan.

Dirasa sedikit tenang pada Jihan. Orangtua berusaha menuntunnya duduk dikursi. Benar-benar wajah yang berubah dratis seketika. Elok paras ayunya kini tertutup oleh mata bengkak, dengan mata dan hidung memerah. Sangat kacau tapi masih memperlihatkan ke anggunan seorang gadis yang sedang tertimpa masalah besar.

"Maafkan aku, Jihan. Karena sudah membawa kedua orangtua kamu kesini!" ucapku tak enak hati.

"Seharusnya aku yang harus berterima kasih padamu, karena tanpa bantuanmu mungkin aku sudah dilanda kebingungan, dan tidak tahu langkah apa yang harus diambil. Terima kasih, Satria!" Jihan sudah melempar senyuman paksa agar terlihat baik-baik saja.

"Iya, sama-sama. Sesama muslim harus saling tolong menolong, apalagi kamu sekarang sangat membutuhkan bantuan.

"Iya, Nak Satria. Kami juga berterima kasih sama kamu."

"Iya, Pak."

Umpatan demi umpatan mulai terlontar dari mulut Bapak Jihan. Mungkin ini akan jadi akhir semuanya, dari rumah tangga mereka. Apa yang kulakukan semoga bemar-benar membantu Jihan dari zona merah. Penyiksaan yang terus dilakukan, mulai mulai nampak akan berakhir hanya menunggu keputusan Jihan mau melepas Mas Bayu apa tidak.

1
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻˢKтяι'𝐆🤎ˢ⍣⃟ₛ❤️⃟Wᵃf 💋
kalo seumpama punya suami modelan gini sudah aku tendang kalau dia melakukan kekerasan fisik 😏😤
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻˢKтяι'𝐆🤎ˢ⍣⃟ₛ❤️⃟Wᵃf 💋
mampir kesini mau baca karya Author Zhang mumpung lagi hiat 😁🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊: makasih kakak/Facepalm//Facepalm/menyempatkan waktunya. semoga sehat dan brtambah banyak rezeki
total 1 replies
🍀⃟༄⃞⃟⚡•ꪀׁꪱ꯱ׁׅ֒꯱ɑׁ🐅⃫⃟⃤
hmmz kasian jihan sampe pingsan
come on sattt selidiki kuyyy
🍀⃟༄⃞⃟⚡•ꪀׁꪱ꯱ׁׅ֒꯱ɑׁ🐅⃫⃟⃤
diakhiri aja ngapa siii.... udah nggk sehat pernikahannya
🍀⃟༄⃞⃟⚡•ꪀׁꪱ꯱ׁׅ֒꯱ɑׁ🐅⃫⃟⃤
wkkwkw bayu punya kacamata infraa gonjrengg jadi tau aktor gadungan lg akting 🤣
🍀⃟༄⃞⃟⚡•ꪀׁꪱ꯱ׁׅ֒꯱ɑׁ🐅⃫⃟⃤
waw satria sodaranya bayu tohh
hmmz bawa kabur jihan sat wkwkwk
🍀⃟༄⃞⃟⚡•ꪀׁꪱ꯱ׁׅ֒꯱ɑׁ🐅⃫⃟⃤
sok²an nafkahin selingkuhan sama istri sendiri velitttt huh
🍀⃟༄⃞⃟⚡•ꪀׁꪱ꯱ׁׅ֒꯱ɑׁ🐅⃫⃟⃤
hmmz geram banget sama ni orangg, minta dikulitiii ish
🍀⃟༄⃞⃟⚡•ꪀׁꪱ꯱ׁׅ֒꯱ɑׁ🐅⃫⃟⃤
wkwkw tim Jihan selingkuh sama satria gasihh
🍀⃟༄⃞⃟⚡•ꪀׁꪱ꯱ׁׅ֒꯱ɑׁ🐅⃫⃟⃤
suami kok nggk mencerminkan suami, ntar nyesel nangesss
🍀⃟༄⃞⃟⚡•ꪀׁꪱ꯱ׁׅ֒꯱ɑׁ🐅⃫⃟⃤
dasarr lakikkk suka seenaknya sendiri dikira istri nggk punya hati ya
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
jihan sudahlah jangan berharap lagi pada bayu jalani hidupmu yg sekarang dengan baik
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
ahhh kirain jihan dan satria udah menikah tapi satria emang baik ya kmn pun mau jagain jihan dan selalu siaga sampe baby jihan lahir 🤗
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
udah terpuruk dan miskin baru menyesal. helooowww... kemana z loe selama ini bayuuuuuu sibuk d recokin selingkuhan sih jd gyu lah
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
alhamdililah keluarga pun saling setuju ya, semoga lancar sampe d pelaminan nya ya.
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
jika memang takdirnya jihan itu satria ada baiknya jalani saja semoga kalian benar benar jodohnya
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
semoga jihan mau menerima satria, dan ternyata jihan itu wanita yg di idam idamkan oleh satria wajarlah satria menyayangi jihan dengan tulus
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
keren nih satria emang ya nama mu mencerminkan dirimu,, semoga jihan dan keluarga mau menerima satria
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
kasian ibu jihan sampe ikut stress memikirkan nasib jihan yg kurang beruntung dan terlibat masalah dengan orang yg sama
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
pasti jihan bingung ya untuk menjalani kehamilan nya ini namun jihan beruntung karena prang tuanya selalu mendukung dia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!