Menikah untuk balas dendam?
Pernikahan yang diawali sebuah kesalahan, pernikahan yang didasari sebuah pembalasan membuat trauma dan rasa takut dialami oleh sang pengantin bernama Alina.
Rasa cinta menjadi rapuh dan berubah menjadi ketakutan, sampai ketika kebenaran terungkap, jika sang pengantin tidak melakukan kesalahan apapun.
Penyesalan dan kesedihan menggerogoti hati Barata, akan tetapi dia tetap tak mau melepaskan Alina dari genggamannya.
Jangan lupa follow ig author ya: @anak_kost_joy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak akan ada air mata tersisa untukmu
***
Didalam jet pribadi Barata, dia melihat Alina sedang tidur, dia berpikir sangat keras, mencoba tidak mempercayai apa yang sedang memenuhi kepalanya, setelah kedua pelayan yang sebelumnya itu dia sudah merasa pasti ada hubungan antara keluarganya dengan kematian Freya.
Lalu dia menggelengkan kepalanya, mencoba menghapus apa yang baru saja ia pikirkan, “Tidak! tidak!” ketusnya langsung melihat kearah Alina lagi.
“Dia sudah datang ke kehidupanku, yang artinya dia harus menjadi pengganti Freya! Itulah tujuan semesta memberikan dia padaku, tidak akan pernah aku lepas lagi!” geramnya dengan pendapatnya yang arogan.
Dia telah memutuskan jika Alina harus menjadi pengganti tunangannya, setelah memikirkan lebih lama, Barata tidak ingin melepaskan sesuatu yang sudah ia dapatkan, setidaknya dia harus berguna bagi hidupnya.
Tanpa disadari rasa lelah akhirnya memenuhi dirinya juga, ia ikut terlelap di dekat Alina.
***
Setelah beberapa saat di dalam perjalanan,
Alina tidak tahu kapan dia sampai tetapi dia sudah tertidur di atas ranjang super mewah yang ia tahu adalah ranjang Barata, dia menjadi waspada, dia melihat ke kiri dan ke kanan.
Dan saat matanya tertuju kearah samping ranjang tempat sebuah kuris sofa besar, dia melihat Barata sedang duduk bersilang kaki melihat dirinya dengan tatapan yang dalam sembari meminum wine.
Alina yang merasa sudah tidak menghargai hidupnya lagi, tidak peduli lagi dengan apa yang akan Barata lakukan, toh dia juga sudah menyerah dengan hidupnya, jadi selama sisa hidupnya yang tidak tahu berakhir kapan dia harus membela dirinya, setidaknya untuk saat-saat terakhirnya.
Alina mendapatkan pelajaran dari pengalamannya selama menjadi pengantin Barata, semakin lemah maka akan semakin sakit rasa sakit hatinya, jika kita tidak melindungi hati kita sendiri maka kita akan hancur begitu saja.
Alina langsung berdiri dengan wajah penuh amarah dan merah padam, dia tidak sudi berada di ruangan yang sama dengan lelaki yang sengaja menyiksanya.
Tanpa sepatah katapun, saat matanya bertemu Barata, dia langsung membuka selimut dan melangkahkan kaki hendak pergi dari kamar pribadi Barata.
“Wanita ini semakin berani, coba kita lihat seberapa berani dia sekarang!’ cetus Barata meletakkan gelas wine nya dan melangkah dengan cepat kearah Alina.
Karena kaki Barata lebih jenjang maka Alina dengan cepat bisa terkejar olehnya,
“Srek!”
Dia menarik tangan Alina dan dia mendekapnya dari belakang sembari salah satu tangannya menggenggam kedua tangan Alina agar tidak bisa meronta.
“Sayang, kau mau kabur kemana? Aku bahkan bisa mengejar mu ke tanah orang, kemanapun kau pergi aku pasti akan bisa menemukanmu, karena kau akan menjadi pengganti Freya, kau sudah menjadi istriku, jadi kau harus melayaniku sebagai suami mu,” bisiknya sembari mengarahkan wajah Alina agar melihat foto yang ada di didinding kamar pribadinya, tepat di atas kasur besar ada foto pertunangan antara Barata dan Freya yang saat lalu dilihat oleh Alina.
“Barata, aku akan mengatakan ini karena aku juga sudah tidak peduli dengan hidupku,"
"Aku tidak lagi peduli apa yang akan kau lakukan padaku, tetapi saat kau tahu pelakunya bukan aku, aku tidak akan pernah memaafkan mu, dan aku akan langsung pergi darimu! tidak peduli apapun!"
"Kau pasti tahu dari Freya kan, jika aku dulu menyukaimu, tetapi semuanya sudah habis terkikis, air mataku sudah membuangnya, aku sudah tidak memiliki perasaan apapun padamu, jadi saat itu tiba aku tidak akan menangis dan menetaskan sedikitpun air mata untukmu!” dengan menahan tangisan, dan tubuh yang memang di dekap oleh Barata, Alina mengatakan ucapannya dengan tegas.
Matanya tajam melihat foto Freya yang tersenyum merekah, dendam dan kemarahannya yang telah dijebak oleh adik tirinya sendiri membuat hatinya menjadi keras dan hampa.
***
Jangan lupa di like dan berikan saran membangun nya ya, dan follow IG author : @nitanaiibaho
Kalian bisa DM dan tanya2 disana. 🥰
Terimakasih
Terima kasih utk karyanya Kak & sehat2 slalu 🙏🏼💐💪🏼🤗
pola pikir pria egois adalah mereka melaknat pebinor tapi memuja dan lembut pada pelakor
begitu juga
pola pikir wanita egois adalah mereka melaknat pelakor tapi memuja dan lembut pada pebinor
dan fakta walau kalian selalu bela diri dengan mengatakan novel hanya karya, hanya halu, hanya fiktif, mau apapun itu novel adalah hasil dari pola pikir novelis itu sendiri