Suamiku Bukan Pria Impoten

...HAPPY READING...

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Cinta itu menjadikan kita “kebun yang tertutup“, artinya waktu kita sudah berkomitmen maka rumah tangga harus kita tutup dengan kesetiaan. Dan cinta juga menjadikan kita “sumber air hidup“ artinya cinta itu memberikan kehidupan. Masalah dapat kita hadapi dengan cinta.

Lalu bagaimanakah kisah kehidupan baru yang akan dijalani oleh sepasang suami istri yang baru rilis ini?

Akankah akan ada CINTA yang terselip didalamnya?

Semua tamu undangan bersorak soray menyaksikan kedua manusia yang masih mematung sejenak dengan bunga penganten ditangan mereka.

Mata indah itu?

" Bapaakk...?"

Shanum sangat terkejut ketika menyadarinya.

Mark masih terpesona dengan mata indah Shanum dengan bulu mata yang lentik, walau dia kesehariannya Tomboy, tapi mata Shanum memang sangat memukau setiap kaum pria.

" Woooiiiii... mau sampai kapan kalian pelukan? sadarrr woiii, eling.. eling..!"

Bule Peak itu mulai mengeluarkan suara cemprengnya.

Akhirnya Mark tersadar dan melepaskan pelukan dipinggang Shanum.

" Bapak mau ini?"

Shanum merasa tidak enak hati berebut dengan atasanya, akhirnya dia memilih mengalah dan menawarkan pada Mark, walau dalam hatinya dia juga ingin memiliki.

" Aaahh.. buat kamu saja!"

Ucap Mark dengan datar.

" Beneran pak, buat bapak aja kagak apa - apa kok?"

Shanum basa - basi.

" Buat gue aja..! kalian ini sok jual mahal deh! ribet amet dah!"

Mala langsung mengambil buket bunga penganten itu dengan santainya tanpa rasa bersalah sama sekali dan berlalu didepan keduanya yang mematung memandang dirinya.

" Malaaaaa... woiiiii...!"

Shanum berlari mengejar Mala ketika dia tersadar, tanpa mempedulikan Mark yang menoleh kearahnya sambil tersenyum tipis.

Akhirnya berakhir sudah rentetan acara pernikahan Simon dan Raras yang begitu meriah.

Terlihat Raras memijit kakinya sendiri yang terasa pegal karena menggunakan highils terlalu lama.

" Ra.. kami pulang dulu ya, jangan lupa keluarkan aksi gilamu nanti malam, gass polll.. jangan kasih kendorr tau! semangat Ra.. kamu pasti bisa membangunkan peliharaanmu dengan cepat!"

Ucap Mala dengan hebohnya.

" Diem lu.. berisik deh!"

Sahut Raras kesal.

" Ra.. kita tunggu cerita menarik loe besok pagi ya!"

Timpal Shanum.

" Ogahh.. nggak sudi gue!"

Ucap Raras malas menanggapi kedua teman sablengnya itu.

" Ra.. harus, pokoknya harus ada laporan, kalau tidak mempan kita bisa protes ama mbah dukun itu! ya kan Num!"

Ucap Mala mendramatisir.

" Gila apa sinting sih kalian? emang kalian beneran cari dukun?"

Tanya Raras penasaran.

" Wagilaseh.. kagak percayaan amat Loe ama sohib - sohib loe ini, harusnya elo terima kasih ke kita, udah bela - belain cari dukun ter joss gandoss tahu!"

Mala berapi - api dengan cerita konyolnya.

" Pulang kaliannn..! bikin mood gue tambah ancurrr aja kalian! berhembuuusss...!"

Usir Raras makin kesal dibuatnya.

" Ra minta nomor Hp suami loe dong!"

Ucap Mala si bule sableng.

" Buat apah!"

Ucap Raras terheran.

" Biar nanti kita kasih tahu petunjuk penggunaannya!"

Shanum ikut menimpali.

" Kaliann memang benar - benar yaaaa..!"

Raras sudah menaikkan kedua sepatu highilsnya diudara, siap melayang ke wajah kedua sahabatnya.

" Hahahhahahaha... kaburrr Num!"

Teriak Mala tertawa sambil menarik lengan Shanum yang ikut ngekek dibuatnya.

Mereka berdua ngibrit menjauh dari Raras tapi bukan berarti mereka menyerah begitu saja, bukan trio gibah kalau ngerjain orang nanggung - nanggung ya kan?

" Ssstttt.. kita cari Big Bos saja kalau begitu!"

Bisik Shanum.

" Okey.. kita harus memberikan petunjuk denan benar, agar mereka tidak salah minum ramuannya!"

Ucap Mala ikut berbisik.

" Emang yang satu ramuannya berbeda ya?"

Tanya Shanum tidak begitu paham, dia hanya mengekor Mala saja saat membelinya, tidak tahu menahu soal isi ramuan itu.

" Yang buat cowok, jamu perangsang ditambah jamu kuat kata mbah dukun kemarin, nah yang buat cewek cuma obat perangsang doang, tapi ditambahin sedikit, biar lebih Josss dan rapet, hihihi.."

Jelas Mala dengan senyum jahatnya.

" Aman kagak tuh, bisa dipenggal kita ama Big bos kalau berbahaya!"

Shanum merinding sendiri mendengarnya.

" Tenang.. dijamin aman deh, itu kan ramuan herbal, kata tetangga aku tuh, peliharaan dia bisa tegak berdiri seperti tiang listrik selama beberapa jam, keren kan!"

Mala nerocos saja tanpa rem sama sekali.

" Aku kok malah jadi ngiluu sendiri ya La, kayak gimana gituh bayanginya!"

Bulu kuduk Shanum meremang.

" Jangan dibayangin! kita belom nyampe tahap sono tauk! kasian entar si Bayu, bisa - bisa elu perkaos tuh bocah, cowok polos dia mah Num, jangan main - main deh!"

Ucal Mala ngasal njeplak.

" Gila aja lu, bebeb kesayangan gue tuh! susah gue jinakinnya tahu!"

Shanum tidak terima.

" Tapi atasan lu tadi keren juga tau Num, kayaknya dia gimana gitu lihat tampang loe! sikat aja napa Num, buat cadangan, haha.."

Mala mengingat kejadian tadi.

" Suwekk loe, yang benar aja, mana berani gue!"

" Gile aje, seorang Shanum takut ama cowok? kemana Shanum yang ahli didalam dunia persilatan?"

Ledek Mala.

" Bukan takut yang itu, tapi----"

" Apaan?"

" Loe pernah denger kagak sih rumor tentang pak Mark?"

" Kagak sih, divisi gue sibuk, kagak sempat ngrumpi akhir - akhir ini."

" Ssstttt... rumor yang beredar nie, dia seorang Cassanova!"

Bksik Shanum.

" Apah? jadi semacam penjahat wanita?"

" Of course."

" Diiihh.. jangan sampe deh berurusan sama penjelajah wanita, bisa hilang marwah kita coy! bertahun - tahun kita jaga, ya kan?"

" Betul... eh.. btw itu pak Simon, ayok kita kesana,"

Ajak Shanum menyudahi topik penggosipan dan kembali ke menu utama.

" Hai Bos?"

Sapa Mala dengan centilnya.

" Hemmm.. "

Simon menautkan kedua alisnya terheran melihat dua teman Raras yang bisa dikategorikan manusia - manusia ajaib ini.

" Minta nomor ponselnya dong?"

Ucap Mala mendekat.

" Nggak punya nomor ponsel, adanya nomor rekening!"

Jawab Simon datar.

" Holang kaya mah bebas, hehe.. "

Ucap Mala tanpa sadar.

" Yakin nih? kagak mau kasih nomor Big bos ke kita? kita yang megang kartu Raras dari jaman masih puber lho bos?"

Ledek Shanum.

Hanya dua manusi ajaib ini yang berani berbicara santai pada seorang Simon, CEO anderson group yang terkenal lugas, cuek dan masa bodoh ini.

Simon berfikir sejenak, mulai terkena racun gila kedua manusia gesrek ini.

" Mana ponsel mu!"

Pinta Simon.

" Gitu dong, tenang aja, rahasia bapak aman di kita!"

Ucap Mala menyerahkan ponselnya.

Simon menghubungi nomornya sendiri menggunakan ponsel Mala.

" Save sendiri, jangan hubungi aku kalau tidak penting! atau gaji kalian yang menjadi taruhannya."

Ucap Simon ketus dan berlalu meninggalkan mereka berdua.

" Gile.. model gituan mau diajak enak - enak, gue sih ragu!"

Penilaian dari seorang Shanum.

" Ngalamat bantal guling jadi saksi bisu deh kisah Raras malam ini!"

" Gagal ah ih uh deh, hahahaha...!"

Mereka berdua akhirnya meninggalkan gedung pesta pernikahan itu.

Akhirnya Simon, Raras dan Mirna satu mobil untuk menuju ke Mansion utama mereka, kedua orang tua Raras menolak menginap dirumah besannya, mereka memilih pulang kerumah sendiri saja.

Seperti orang bilang?

Seburuk dan sekecil apapun rumah kita, tetap paling nyaman untuk kita tempati.

" Raras, temui mamah sebentar nanti dikamar sebelum tidur ya?"

Ucap Mirna saat memasuki Mansionnya.

" Baik mah."

Jawab Raras tanpa curiga sama sekali.

Simon terlebih dulu memasuki kamarnya.

" Semua perlengkapanmu sudah ada di lemari berwarna hijau itu, aku akan mandi di lantai paling atas saja!"

Ucap Simon dingin dan berlalu keluar.

" Suka hatimulah bos, aku udah gerah banget ini."

Raras segera membersihkan dirinya, dan saat dia ingin menaiki ranjang Simon yang mewahnya melebihi hotel berbintang lima itu, dia teringat pesan Mirna.

Akhirnya dia melangkah keluar menemui mama mertuannmya.

Tok tok..

" Masuk."

Jawab Mirna dari dalam.

" Mah? maaf agak lama, hehe.."

Raras tersenyum canggung sekarang.

" Ini buat kamu!"

Mirna memberikan satu kotak besar buat Raras.

" Apa ini mah?"

Tanya Raras terkejut.

" Buka dan pakailah, mamah ingin melihatnya!"

Raras membuka kotak itu dan berhasil membuatnya ternganga.

" Saringan tahu kah ini?"

Tanya Raras terkejut.

Saringan apa hayo yang bener?

Jangan lupa komen kalian dibawah ya?

Buat yang ngasih VOTE juga makasih ya sayang.😘