Kehidupan seorang gadis.
Ia terpaksa masuk kedalam kehidupan Tuan Muda Raka untuk menyelamatkan kaka satu satu nya.
Apa sebenarnya kesalahan kaka nya??
Rencana seorang Tuan Muda untuk mengendalikan hidup Tania. Tapi setelah menjalani nya ia malah jatuh cinta, bahkan dia sendiri yang jadi tergila gila kepadanya.
Tanpa ia sadari ia banyak melanggar peraturan yang ia buat sendiri.
Sebenarnya apa yang membuat Raka menjadi mencintai Tania?
Seperti apa sebenarnya perasaan Tania?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eva pronika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
T A N I A ...!!!!!!!!!!
"Gila ya.. Sekarang itu udah jarang masuk kampus, kamu ngapain aja sih?" Tanya Cindi kesal
"Aku lagi sibuk sama anak anak di panti cindi"
"Mksud nya? ini bukan alasan kamu aja kan? atau memang kak Raka mem proktef kamu segitunya?"
Sebenarnya apa yang kau sembunyikan dari aku.
"Beneran, aku lagi ngurus panti asuhan."
"Panti nya dimana?"
"Di jalan xxx. Sesekali kamu berkunjung ya. Pasti kamu betah"
"next time pasti aku kesana."
"Beneran ya, aku tunggu loh"
"Ngomong ngomong gimana sama permintaan aku kemarin"
"Permintaan apa?" menyipitkan mata.
"ketemu kak ferdi" dengan suara berbisik.
"aduh gimana ya. Nanti kalau Tuan Raka tau gimana? aku bisa dalam masalah"
"Please bantu aku ya. Aku nggak tega lihat kaka aku gitu terus" dengan wajah sedih.
"Kapan?"
"Hari ini, aku yang atur semua"
"Baiklah. Tapi ingat hanya kali ini aja. Aku nggak mau nanti nya aku dan kak Ferdi ada dalam masalah"
"Ia hannya kali ini aja. terimakasih ya Tania."
"Sama sama"
Sebaiknya aku menemui kak ferdi, aku coba sebisaku menjelaskan, semoga saja dia bisa terima. Selama ini aku belum pernah menjelaskan apapun kepada nya.
*
Pulang dari kampus Tania langsung ke panti bersama bella asisten nya.
"Bella bisa belikan makanan ini untuk ku?" sembari menunjukan sebuah foto.
"Alamatnya jauh dari sini nona. Bagaimana kalau kita delivery aja" langsung mengambil smartphone dari saku nya.
"Aku mau kamu langsung beli kesana" dengan suara tegas
maafkan aku bella. Tapi ini satu satu nya cara.
"Tapi nona" dengan suara terbata
"Baiklah, aku akan telpon Tuan raka dan"
" Baik nona. sesuai permintaan anda. Saya akan belikan sekarang" Langsung melangkah pergi.
Baiklah sekarang dia akan pergi. Sebaiknya aku pergi ke alamat yang tadi cindi berikan.
*
"Hallo sekretaris Jay"
"Katakan ada perlu apa?"
"Nona keluar panti sendirian"
"apa? Bella dimana?"
"Bella barusan keluar Tuan. Tidak lama setelah nya Nona juga ikut keluar"
"Cepat ikuti dia."
"Baik Tuan"
Apa yang akan kau lakukan nona. Mau kemana kau sebenarnya.
*
"Tania?! Sedang apa disini??" seru Ferdi melihat kedatangan Tania.
"Kak Ferdi apa kabar??"
"Aku baik baik aja? kamu apa kabar? dimana suami mu?" sembari melihat ke belakang Tania.
"Aku sendirian kesini. Tuan Raka tidak tau"
"Jadi ngapain kamu kesini? jangan bilang kau sedang kabur?"
"Bukan kak. Aku disini hanya sebentar. Maaf kan aku" menundukkan kepala
"Maaf untuk apa Tania"?
"Maaf karna aku tidak sempat mengucapkan perpisahan kak. Aku bahkan tidak" Dengan suara terbata menahan tangis
"Kenapa Tania? Aku akan mendengarkan semuanya. Apa Raka mengancam mu?"
"Bukan begitu. Selama ini aku belum sempat menjelaskan semuanya kepada kak ferdi. Tapi aku baik baik aja kak. Maaf selama ini tidak jujur. Semua terjadi begitu cepat kak" dengan air mata berjatuhan
Ferdi menarik tangan Tania dan langsung memeluk nya. Ada rasa rindu yang begitu dalam. Ia bahkan memeluk Tania begitu erat. Tania masih diam tidak bisa meneruskan kata kata nya.
"TANIA??!!!!!!" suara teriakan.
Tania langsung melepaskan pelukan Ferdi dan langsung berdiri. Tapi belum membalikkan badan melihat arah suara.
Bukan kah itu suara nya? Dia disini?
Pelan ia melihat ke arah suara.
"Sayang kamu disini" jawabnya dengan suara terbata
Akan terjadi perang dunia ke III kali ini. Tania bodoh kenapa aku lupa kalau dia tau segalanya.
"Ikut aku sekarang" menarik tangan Tania kuat.
Ferdi yang melihat itu langsung berlari.
"Lepaskan tangan nya Raka" sembari memisahkan tangan Raka dan Tania.
"Jangan uji kesabaranku" menatap tajam kearah Tania.
Tania tidak bisa menjelaskan apapun, air mata sudah berjatuhan sedari tadi.
"Sekarang aku tau. Kenapa Tania mau menikah dengan mu, Aku yakin kau mengancam nya kan? ha ha ha seburuk itu kah kau memperlakukan wanita Tuan Raka?" cetus Ferdi
"Diam aku tidak mau berdebat dengan mu karna masalah ini, Tania kita pulang"
"Pulang lah pengecut. Kau pengecut yang menindas seorang wanita lemah seperti Tania." teriak Ferdi tanpa sadar
Bruak
Satu pukulan mengenai wajah Ferdi.
"Tutup mulut mu" teriak Raka
Bruak
Kini wajah Raka yang di pukul oleh Ferdi.
"Kau yang harus tutup mulut. Kau pengecut Raka"
"Cukup sudah cukup" Teriak Tania sambil menangis.
Sekretaris Jay yang baru tiba langsung memisahkan Ferdi dan Raka.
"Sebaiknya anda pulang bersama Tuan Nona" perintah Sekretaris Jay.
Raka menarik kuat tangan Tania. Kini Raka dan Tania pulang kerumah.
Diperjalanan keduanya hanya diam. Raka bahkan tidak mau melihat Tania. Begitu juga Tania tangan dan kaki nya bergetar ketakutan. Baju yang ia kenakan sudah basah karna air mata nya.
*