LEGENDA JENIUS SELURUH ALAM

Halo reader semuanya 👋👋

Jika kalian suka dan ingin author terus up cerita nya, disini author ingin mengajak semuanya untuk memberi dukungan pada author, dengan cara:

Like👍

share

Favorit ❤️

Rate 🌟🌟🌟🌟🌟

Vote poin / koin

Dan jangan lupa untuk komen, agar author dapat memperbaiki cerita yang kurang menarik.

Mau nebak-nebak alur juga boleh.

______________________________________

Lima hari kemudian. Malam hari, kediaman Tian Lei, Keluarga Tian.

Tian Lei menutup semua pintu kediamannya agar tidak ada yang mengganggunya saat sedang meracik pil naga Yin dan Yang untuk tetua Gong.

Tian Lei langsung mengeluarkan tungku pil jiwa dari jiwanya ke lantai, di dekat tungku pil jiwa juga telah terdapat rumput roh level 4, Daun duri ungu, bunga spirit api, dan jamur Yin dan Yang, yang telah tersusun rapi.

Tian Lei tanpa menunda waktu lagi langsung mengeluarkan api ungu miliknya dan mengendalikannya untuk memanaskan tungku pil jiwa.

Di saat-saat ia sedang memanaskan tungku pil jiwa, Tian Lei mengendalikan api ungu untuk memasukkan seluruh bahan herbal yang telah ia letakkan di dekat tungku pil jiwa.

Dengan pengendalian api yang sempurna dari Tian Lei, bahan-bahan herbal yang baru saja ia masukkan itu telah lebur menjadi esensi herbal yang begitu murni dengan dua gumpalan.

Gumpalan yang pertama adalah gumpalan esensi herbal berwarna hitam yang melambangkan Yin dalam Yin dan Yang. Dan gumpalan yang kedua adalah esensi herbal yang berwarna putih yang melambangkan energi Yang.

Yang sulit dari pembuatan pil naga Yin dan Yang adalah pembentukan pilnya, karena untuk membentuk sebuah pil naga Yin dan Yang harus menyatukan dua jenis gumpalan sehingga membentuk Yin dan Yang yang stabil dan seimbang.

Tian Lei kali ini memfokuskan kekuatan jiwanya pada dua gumpalan Yin dan Yang. Ia mulai memasuki fase kedua yakni pembentukan pil.

Tian Lei benar-benar dalam keadaan fokus yang sebenarnya. Dia mulai menggerakkan sedikit gumpalan dari masing-masing gumpalan esensi herbal dan mulai menyatukannya untuk membuat sebutir pil.

Awalnya kedua jenis esensi herbal ini telah menyatu dengan baik, kemudian ada sedikit kesalahan dan kedua esensi herbal itu pecah.

Tian Lei tidak menyerah, ia terus mencobanya berulang kali, tapi...

Gagal!

Dan gagal!

Setelah beberapa kali gagal, Tian Lei benar-benar ingin melemparkan semua gumpalan esensi herbal itu ke tempat sampah.

Kemudian, untuk percobaan selanjutnya, Tian Lei berhasil membuat empat butir pil naga Yin dan Yang.

Karena sudah kesal, Tian Lei kemudian dengan cepat menyempurnakan keempat butir pil tersebut dan terdapat tiga garis emas yang ada dipermukaan pil naga Yin dan Yang, yang menandakan bahwa pil yang telah diracik oleh Tian Lei adalah pil tingkat 4 kualitas tinggi.

Empat butir pil itu masih mengambang di udara dengan tampilannya yang cantik. Tian Lei kemudian langsung memasukkannya ke dalam cincin penyimpanan.

Tian Lei beranjak ke tempat tidurnya lalu berbaring disana dengan pergelangan tangannya menutup bagian mata.

Tian Lei menghela nafas lelah. "Huh... Dari semua bahan yang telah menjadi esensi herbal. Aku hanya bisa membentuk empat pil? Ya ampun. Bakat Alchemist ku benar-benar telah menurun..." Gumam Tian Lei.

Sebenarnya, untuk membuat pil tingkat 5 atau tingkat 7, itu sangat mudah bagi Tian Lei, hanya saja energi spiritual dari tingkat kultivasinya sekarang sangat rendah, bisa-bisa ia mati di tengah jalan saat membuat pil karena kehabisan energi spiritual.

Dan untuk kesulitan yang ia alami kali ini, itu karena ia belum pernah membuat pil naga Yin dan Yang sebelumnya. Resep pil ini juga ia dapatkan saat ia telah dipromosikan menjadi Alchemist tingkat 7, dan tidak memperdulikan lagi tentang resep tingkat rendah.

Paling-paling ia hanya membaca teorinya saja saat sedang bosan, termasuk resep pil naga Yin dan Yang.

*****

.

Keesokan harinya.

Matahari yang terik bagai nyala api turun dari langit membuat semua bagian daratan menguap, kota naga harimau salah satunya.

Di lapangan pelatihan Keluarga Tian, murid-murid Keluarga Tian dengan semangat membara terus berlatih dengan keras.

Mereka sama sekali tidak ingin ketinggalan terlalu jauh dengan tuan muda mereka yang luar biasa jenius itu.

Tian Lei sendiri, sekarang telah berada di dalam perpustakaan teknik beladiri untuk memenuhi janjinya dengan tetua Gong.

"Tetua Gong. Ini adalah pil naga Yin dan Yang kualitas tinggi yang aku janjikan. Dengan ini, aku sangat yakin anda akan mencapai ranah Yin dan Yang." Ucap Tian Lei kemudian memberikan sebuah kotak kecil yang berisi sebuah pil yang amat berharga.

Tian Gong Li dengan wajah bahagia dan mata yang berbinar-binar menerima kotak kecil yang diberikan oleh Tian Lei. Ia kemudian membuka kotak tersebut dan melihat sebutir pil dengan warna hitam dan putih yang saling menyeimbangkan, sama seperti namanya.

"Terimakasih tuan muda. Terimakasih..." Tian Gong Li membungkuk untuk berterimakasih pada Tian Lei.

Tian Lei tersenyum dan membuat tetua Tian Gong Li berdiri tegak lagi dengan tangannya. "Tetua, kita adalah Keluarga. Jadi tidak usah sungkan..." Ucap Tian Lei.

"Yah, bagiamanapun terimakasih. Setelah sekian lama, akhirnya aku bisa lepas dari Heaven spirit! Dan masuk ke ranah baru!" Tetua Tian Gong Li benar-benar bahagia sampai beberapa tetes air mata menetes dari matanya.

"Baiklah. Karena urusanku disini telah selesai. Maka aku undur diri. Aku harus bertemu dengan ayahku..." Ucap Tian Lei memberi hormat pada tetua Tian Gong Li.

"Ah, baiklah. Hati-hati dijalan..." Ucap Tian Gong Li melihat Tian Lei yang telah berjalan keluar dari perpustakaan.

.

Di kediaman Tian Huang.

Tian Lei yang telah sampai di depan kediaman ayahnya langsung melirik ke arah ayahnya yang sedang duduk sambil menikmati secangkir teh di tempatnya biasa bersantai.

Tian Lei berjalan mendekati ayahnya. "Ayah..." Panggil Tian Lei.

Tian Huang langsung menoleh ke arah orang yang memanggilnya. "Oh, Lei'er. Ayo kemari. Duduk dengan ayah..." Ucap Tian Huang.

Tian Lei mengiyakan dan duduk bersila di hadapan Tian Huang dengan meja kecil kaki pendek di antara mereka.

Tian Huang meneguk teh yang ada di atas meja. "Lei'er. Jarang sekali kau datang kemari. Ada apa? Apakah ada hal yang sangat penting yang ingin kau bicarakan?" Tanya Tian Lei.

"Ya, ayah." Tian Lei mengeluarkan dua artefak tingkat kaisar yang ia dapat tempo hari dan ratusan botol pil tingkat Heaven spirit dari cincin penyimpanannya.

Tian Huang membuka matanya lebar-lebar, "Lei'er. Ini..." Ucapnya yang masih tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Ayah, sekitar dua bulan yang lalu, aku pergi mencari bahan herbal untuk membantu tetua Gong menembus ranah Yin dan Yang. Dan kebetulan aku mendapatkan semua ini. Selain itu, masih ada tiga pil naga Yin dan Yang yang tersisa. Jadi ayah gunakanlah saat hendak menembus ranah nanti. Dan berikan juga pada tetua yang hendak menembus nanti..." Ucap Tian Lei.

"Kau serius? Ini benar-benar berharga!..." Ucap ayahnya.

Tian Lei tersenyum, "Ayah, aku sudah memiliki sebuah artefak yang lebih baik. Jadi aku tidak memerlukan ini semua lagi..." Ucapnya.

Tian Huang menghela nafas pasrah, ia benar-benar ingin menangis tapi ia juga harus menjaga martabat di depan anaknya.

"Lei'er. Pemberianmu ini, akan ayah terima..." Ucap Tian Huang.

"Ya. Oh, iya! Ayah, apakah kau ingat dengan perjanjian ku dengan kak Xie tianyang untuk mencapai tingkat Yin dan Yang sebelum berumur 20 tahun?" Tanya Tian Lei, karena ini merupakan tujuan utamanya datang kemari.

"Ya, tentu saja. Apakah kau kesulitan untuk mencapainya? Perlukah kita bicarakan lagi dengan keluarga Xie?"

"Tidak. Mencapainya sangatlah mudah. Tapi..." Tian Lei menunduk.

Tian Huang tersenyum mendengar perkataan anaknya, ia benar-benar mengerti dengan apa yang akan anaknya katakan.

"Pergilah..." Ucap Tian Huang.

"Eh?..." Tian Lei langsung mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Tian Huang.

Tian Huang berdiri dari tempat duduknya dan berjalan untuk menatap langit yang cerah.

"Pergilah. Kau sudah besar, sudah waktunya bagimu untuk mengukir legendamu sendiri seperti leluhur dimasa lalu. Elang yang telah dewasa memang harus berkelana melihat dunia yang lebih luas..." Ucap Tian Huang.

Tian Lei menatap punggung ayahnya. "Ayah..." Gumamnya.