NovelToon NovelToon
Nikah Sat Set

Nikah Sat Set

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Time Travel / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:335
Nilai: 5
Nama Author: Alrumi

Berawal dari pertemuan tak terduga, Misel seorang gadis desa yang tak pernah berharap menikah di usia muda. Namun, tak di duga ia kini menikah di usia muda. Hal yang tak pernah ia pikirkan sekarang ia duduk di acara pernikahan nya sendiri dengan seorang pria yang baru ia kenal 5 hari yang lalu.

Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Yuk mampir untuk mengetahui seperti apa kelanjutan ceritanya? Bagaimana misel bertemu dan persiapan apa yang ia siapkan untuk pernikahannya ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya Terbangun

Sementara di kediaman Misel, dekorasi di halaman dan di rumah sudah mampir selesai. Namun, Misel tak mengetahui akan hal itu. Karena saat ini ia masih tertidur.

Tiba-tiba terdengar suara telpon yang membuat Misel akhirnya terbangun.

Tut... Tut...

"Ck... berisik sekali, siapa coba yang telpon aku pagi-pagi buta seperti ini." ucap Misel yang masih enggan membuka mata.

Namun, ternyata telpon itu terus saja berbunyi tanpa henti sama sekali. Membuat ia akhirnya membuka mata dan mencari keberadaan handphone miliknya.

"Ck... handphone nya dimana lagi. Argh... berisik sekali lagi itu suara handphone, tapi kenapa aku tak melihat keberadaannya?" ucap Misel yang sudah mulai emosi.

Gimana tak emosi, lagi enak-enak tidur malah di telpon berulang-ulang kali tanpa henti, sampai dengan terpaksa ia bangun dari tidurnya itu dan menemukan hal yang menjengkelkan karena ia tak menemukan handphone miliknya itu.

Padahal handphone miliknya itu, berada tak jauh dengan posisi duduk ia saat ini. Iya, karena setelah ia membuka mata, ia langsung duduk.

Namun namanya juga orang yang baru bangun tidur, pasti fokusnya belum sepenuhnya pulih. Sehingga hal inilah yang Misel rasakan saat ini.

Kebingungan mencari handphone yang sebenarnya tak begitu jauh dari jarak ia duduk saat ini.

Beruntungnya hal itu tak berlangsung lama, karena akhirnya ia menemukan handphone miliknya itu.

"Ck... ternyata di sini, coba aja kamu jawab handphone, mungkin aku tak akan kebingungan seperti ini mencari kamu." ucap Misel yang sedikit aneh. Kenapa aneh? karena ucapannya itu, benar-benar diluar prediksi. Mana ada handphone bisa menjawab panggilannya kecuali ia menelpon dan menjawab telpon itu, barulah telpon itu akan bersuara.

Kalau apa yang di katakan Misel itu kenyataan, apa hal itu bisa menjadi sebuah berita trending karena handphone miliknya bisa berbicara. Handphone itu langsung berbicara seperti ini "Misel, ini aku di sini berada di samping mu. Apa kamu tak melihatnya?" bukan kah hal ini sangat di luar prediksi.

Misel ini memang benar-benar di luar kendali apa yang ia ucapkan memang selalu aneh. Walau tak semuanya aneh tapi lebih dominan yang anehnya sih.

Lanjut lagi kepada penelpon itu, Misel pun mulai menjawab tombol penerima yang menandakan bahwa ia sudah siap untuk mendengar suara di balik penelpon itu.

"Ck... lama sekali sih kak, aku telpon kakak sedari tadi malah baru di jawab." gerutu seseorang yang menelpon dirinya.

Kalian pasti sudah tahu itu siapa, ya itu adalah Resa, adik angkatnya Misel sekaligus sahabatnya Misel.

"Ck... apa, ganggu saja orang lagi tidur di pagi buta seperti ini." ucap Misel yang tak menyadari akan sesuatu.

Tiba-tiba Resa berteriak dengan kencang di sana. Sehingga membuat Misel langsung menjauhkan handphone miliknya dari telinga.

"APA? PAGI BUTA, KAKAK LIAT COBA JAM, INI BUKAN PAGI BUTA TAPI UDAH SIANG BOLONG." ucap Resa menarik nafas panjang setelah ia selesai berteriak.

"Ck... apa iya, ini udah siang?" ucap Misel yang malah bertanya balik.

"LIAT LAH JAM, BIAR KAKAK MAKIN PERCAYA." ucap Resa masih dengan berteriak.

"Ck... tak perlu berteriak, telinga ku masih bisa mendengar suaramu yang kecil." protes Misel yang mendapat teriakan dua kali dari Resa.

"Hm... makannya sekarang kakak liat jam, biar nggak tidur mulu." ucap Resa yang mulai menormalkan kembali volume suaranya setelah mendapatkan protes dari Misel.

"Baiklah, sebentar aku liat jam dulu." ucap Misel yang langsung melihat ke arah jam dinding yang ada di kamarnya.

Betapa terkejutnya ia setelah melihat jam sudah menunjukkan pukul satu dan sekarang giliran dirinya yang berteriak kencang membuat Resa mengalami hal yang sama saat ia berteriak pada Misel tadi.

"APA? INI UDAH JAM SATU. ITU ARTINYA AKU BUKAN TIDUR SEBENTAR MELAINKAN SANGAT LAMA." ucap Misel yang berteriak karena kaget.

Sementara Resa yang mendapatkan teriak dari Misel, kini sedang menenangkan dadanya yang berdetak kencang karena mendengar suara teriakan Misel yang tiba-tiba dan akhirnya membuat ia terkejut dan hampir menjatuhkan handphone miliknya itu.

"Resa... Resa... ck... kemana coba orang ini. Di panggil nggak jawab sama sekali." ucap Misel yang tak mendengar suara Resa sama sekali.

Sementara Resa yang masih terkejut, kini sedang menormalkan kembali detak jantungnya yang tak beraturan.

Misel yang tak sabar pun mulai kembali lagi bersuara.

"Resa... jawab, kalau dalam hitungan tiga kamu nggak jawab. Aku matiin telponnya." ucap Misel penuh ancaman.

Resa yang sebenarnya masih terkejut, kini berusaha untuk menjawab ucapan Misel.

"Sebentar kak, aku masih kaget mendengar suara kakak yang berteriak tadi, bahkan tangan ku sampai gemetar ketakutan." ucap Resa menjawab apa adanya. Walau sedikit agak berlebihan.

"Hah... emang suara aku seseram itu?" ucap Misel yang tak percaya dengan apa yang terjadi pada Resa saat ini.

"Sangat seram bahkan melebihi singa dan hantu." ucap Resa di dalam hati. Karena jika ia berkata seperti ini langsung pada Misel sudah di pastikan telpon yang berlangsung saat ini akan mati dengan hitungan detik.

Sehingga Resa akhirnya hanya bisa menjawab ucapan Misel dengan biasa saja.

"Nggak seram sih kak, tapi kaget. Suara kakak itu kencang sekali di sini. Makannya aku sampai gemetar seperti saat ini." ucap Resa akhirnya memilih jawaban ini untuk menjawab Misel.

"Oh kirain aku seseram itu. Gimana sekarang, kamu udah lebih baik kah?" ucap Misel.

"Sudah kak." ucap Resa cepat.

"Syukurlah kalau gitu, nanti aku mau teriak lagi boleh kah?" ucap Misel yang mulai iseng.

Dengan cepat Resa pun menjawab.

"Ah... jangan kak, sudah cukup. Sekali aja untuk hari ini." ucap Resa yang mulai panik.

"Aku kira kamu mau lagi. Padahal udah siap banget aku, kalau harus teriak saat ini juga. Tapi sayang nya kamu nggak mau. Hm... ya sudah." ucap Misel.

"Ck... enteng sekali ucapan kakak ini, aku yang mendengarnya kan ogah banget kalau di teriakin seperti itu. Lebih baik dengerin musik kencang dari pada mendengar teriakan kakak." ucap Resa di dalam hati nya sebelum menjawab ucapan Misel.

"Ya jangan dong kak, nanti adik mu ini. Bisa kaget terkaget-kaget mendengar suara teriakan kakak. Abis itu lngsung pingsan, terus-terus..." ucap Resa yang berlebihan namun sebelum ucapan itu semakin berlebihan lagi. Misel pun langsung memotong ucapan itu.

"Sudahlah ucapan mu itu berlebihan sekali. Langsung ke intinya saja. Kamu telpon aku buat apa dan mau apa?" ucap Misel yang langsung memotong ucapan Resa.

"Ck... terburu-buru seperti ini sih kak. Emang kakak mau apa buru-buru?" ucap Resa.

"Mandi, jadi cepat jangan lama." ucap Misel sarkas.

"Ck... ya sudah, kakak mandi dulu saja. Nanti aku telpon lagi." ucap Resa malah menyarankan Misel untuk mandi saja.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!