Fallen sangat bahagia karena sebentar lagi dia akan melepaskan masa lajangnya, namun naasnya Fallen harus melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Darwin kekasihnya sedang bersama wanita lain, dan sialnya lagi wanita itu adalah Anha, Mama tirinya.
Kesal dan marah bercampur menjadi satu, Fallen yang belum pernah meminum minuman haram itu pun malah meleguk beberapa kali, sampai kesadaran nya mulai hilang.
Samar-samar Fallen mendengar suara tepat di atas tubuh nya, membuat Fallen mencoba membuka matanya, dan betapa terkejutnya dia melihat seorang pria yang mengkungkung-kung nya dan sedang menodai nya.
"Ahk.. sakit!! "
"Kamu siapa?, lepaskan aku." teriak Fallen di sela-sela kesadaran nya, mencoba berontak meski kepalanya sedikit pusing.
"Diam lah kucing kecil, kamu akan menjadi Babby ku." suara Briton yang sama sekali tidak di dengar oleh Fallen karena saat permainan panas itu di lakukan Fallen sudah tidak sadar lagi, dia kehilangan kesadaran tanpa tau siapa yang mengambil kesucian nya.
Jangan lupa jejak ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gara-gara mandi.
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Di sepanjang perjalanan menuju ke kota Fallen dan Bastian tak henti-henti nya terus mengibarkan bendera perang nya.
Anton yang menjadi supir harus bisa menahan sakit di telinga nya karena mendengarkan perdebatan panjang antara nona muda dan tuan muda nya.
"Ke rumah saya dulu pak." Fallen membuka suaranya.
Membuat Bastian melotot dan langsung memberikan tatapan tajam nya.
"Enak saja pulang ke rumah mu, tidak ada aku mau pulang ke rumah ku." tegas Bastian.
"Pak Anton antar aku ke rumah ku."
"Tidak, Anton antarkan aku ke rumah ku, jangan ke rumah jelek nya."
Fallen menatap tajam Bastian, dan di balas dengan tatapan tajam lagi oleh Bastian.
"Rumah ku memang jelek, tapi rumah itu penuh kenangan bersama keluarga ku." kata Fallen sambil memberikan tatapan penuh ketajaman nya.
"Kau pikir aku perduli, tidak!." Bastian berucap santai tanpa memperdulikan wajah Fallen yang seperti sedang menahan tangisnya.
Anton hanya bisa menghela nafas nya panjang melihat kedua majikan nya yang terus menerus beradu mulut, ingin sekali dia membeli kandang macan untuk kedua majikan nya, biarlah siapa yang menang, yang penting dia tidak mendengarkan adu mulut yang sengit dari kedua majikan nya.
Setelah beberapa jam melewati perjalanan panjang nya akhirnya mobil yang di tumpangi Fallen dan Bastian sampai di halaman rumah Bastian.
Fallen yang kesal memilih turun duluan, meninggalkan Bastian yang baru saja turun karena baru di bukakan pintu mobilnya.
"Dasar tidak tau malu, lihatlah dia bahkan sudah berani masuk tanpa permisi ke rumah ku." gumam Bastian.
Sedangkan di dalam rumah Fallen yang baru sampai di meja makan harus menelan kesalnya karena tidak ada makanan sedikit pun yang tersaji di meja makan.
"Katanya orang kaya, di rumah ngak ada makanan, dasar orang kaya pelit." sungut Fallen kesal sambil berjalan ke arah dapur.
Fallen menatap sekeliling dapur yang lebih luas dari dapur di rumahnya itu, dia berjalan mendekati kulkas, tapi saat membuka isi kulkas Fallen harus menelan kesal lagi karena tidak ada satu pun makanan di kulkas yang bisa dia masak.
Berusaha sabar dengan apa yang di hadapi nya sekarang, tangan Fallen terulur untuk membuka satu persatu lemari makanan yang ada di dapur.
"Alhamdulillah, untung ada mie instan." gumam Fallen sambil tersenyum.
Tanpa menunggu lama Fallen langsung mengambil mie instan itu dan mulai memasak nya.
sembari menunggu air mendidih Fallen menatap sekeliling rumah mewah di depan nya.
Rasanya sangat asing, tapi kalau pulang Fallen tidak akan mendapatkan kejelasan dengan status hubungan nya, mau tidak mau Fallen harus tinggal di rumah mewah ini untuk mendapatkan kejelasan tentang status baru nya.
Fallen juga tidak bodoh, dia tidak mungkin mempermainkan pernikahan nya, meski pernikahan nya tidak pernah di harapkan tapi Fallen tau kalau pernikahan tidak bisa di anggap spele.
Setelah mie nya matang tanpa menunggu yang punya rumah Fallen langsung memakan mie instan nya.
sebenarnya dia sudah menahan lapar sejak tadi, tapi Bastian pria tidak peka itu malah asyik sendiri, dan tidak perduli dengan bunyi keras di perut nya.
"Gendut- gendut lah, dari pada nanti malam kelaparan." gumam Fallen sambil menyuapi mie ke mulutnya lagi.
Fallen sebenarnya adalah gadis pemilih makanan seperti gadis lain nya, menjaga postur tubuh nya agar tetap ideal adalah rutinitas nya sepanjang hari.
Tapi untuk sekarang sepertinya Fallen harus bodo amat dulu dengan penampilan nya, kalau dia terus menjadi gadis pemilih makanan maka dia akan kelaparan dan tidak bisa makan.
Dari kejauhan nampak Anton yang tersenyum melihat Fallen bisa memposisikan diri nya di rumah majikan nya.
setidaknya dia tidak khawatir jika Fallen akan kesusahan saat menghadapi majikan nya yang super rese itu.
"Aku akan pulang, semoga saja malam ini mereka bisa membicarakan pernikahan mereka, dan hasil nya sesuai dengan apa yang aku harapkan." gumam Anton.
Dia melihat ke arah dapur sebentar lalu berjalan keluar dari rumah mewah.
dia tidak melihat pelayan karena setiap hari Sabtu Minggu pelayan di liburkan.
Setelah selesai dengan urusan perutnya Fallen berjalan mencari kamar Bastian, dia berjalan menaiki satu persatu anak tangga yang akan membawa nya ke lantai atas.
Setelah melewati jalanan tangga Fallen di hadapkan dengan tiga kamar yang berjejeran.
Mencoba membuka satu persatu kamar nya, sampai akhirnya Fallen mendengar suara percikan air di kamar yang kedua.
Fallen lupa jika kamar ini adalah kamar yang dia tempati saat di culik Bastian beberapa waktu lalu.
Fallen berjalan mendekati tempat tidur, dia duduk di tempat tidur dan melihat sekitar nya.
"Lama sekali sih dia mandi nya, apa yang di lakukan nya di kamar mandi sehingga selama ini." gumam Fallen curiga yang macam-macam.
Sampai pandangan nya tertuju pada sosok yang baru keluar dari kamar mandi.
dada telanjang bulat dengan handuk kecil yang menutupi bagian bawah nya saja.
"Apa yang kau lihat, aku tau tubuh ku ini mempesona dan juga indah, tidak usah katro dari cara melihat mu aku melihat wajah kampungan." ucap Bastian dingin.
Fallen langsung tersadar dari lamunan nya, dia mengumpat dalam hati melihat tingkah menyebalkan yang di perlihatkan Bastian.
"Siapa juga yang terpesona, aku hanya aneh ngapain kamu lama-lama di kamar mandi, lagi ritual ya." celetuk Fallen sambil tersenyum miring.
Bastian melotot mendengar ucapan Fallen barusan, benar-benar gadis tidak punya filter.
"Jaga ucapan mu, ritual apa yang kau maksud hah!, dasar gadis gila." sungut Bastian dengan wajah kesalnya.
Tapi Fallen tidak menghiraukan wajah kesal Bastian.
Dia berjalan mendekati Bastian lalu dengan sengaja Fallen menginjak kaki Bastian.
"Ini belum seberapa tuan muda, aku bisa membuat mu merasakan sakitnya di tendang milik mu lagi." tegas Fallen lalu masuk ke kamar mandi.
"Dasar gadis gila.!! " erengan Bastian sambil meringis sakit.
Fallen yang ada di dalam kamar mandi membuka semua pakaian nya.
melihat Bastian mandi membuat dia gerah dan menjadi ingin mandi juga.
"Mandi aja dulu kali ya, setelah mandi baru bicara baik-baik sama si tuan muda kutu kupret itu." gumam Fallen yang kini mulai berdiri di bawah guyuran air shower.
Beberapa menit berlalu, Fallen yang sudah selesai dengan ritual mandi nya langsung berjalan mendekati tempat handuk, namun dia malah di kagetkan dengan tidak adanya handuk ganti untuk nya.
"Astaga mati aku, aku lupa membawa handuk, mana baju sudah basah lagi." gumam Fallen sambil menepuk jidatnya pelan.
Sekarang pilihan nya hanya ada dua.
berdiam lama di kamar mandi menunggu Bastian keluar dari kamar, atau melupakan gengsi dan meminta tolong Bastian untuk mengambilkan nya handuk dan baju ganti.
Jeng.. jeng..
________
🌹🌹🌹🌹🌹
Perlahan-lahan, nanti juga nyaman♥️🤣
Jangan lupa like coment and Vote ya ♥️
Darrel salah paham🤣🤣🤣🤣
brrt angel sekongkol dgn ibu ny darel
kyk ny darwin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣