NovelToon NovelToon
HIDDEN TRUTH

HIDDEN TRUTH

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Persahabatan / Romantis / Cintamanis / Romansa / Cinta Murni
Popularitas:298
Nilai: 5
Nama Author: Agnettasybilla

Amanda Theresia, begitu populer seangkatan sekolahnya. Kepopulerannya bukan hal yang istimewa melainkan karena dia terkenal dengan images buruknya. Namun, siapa sangka gadis dengan image buruk itu justru menjalin hubungan dengan laki-laki baik. Begitu berbanding terbalik dengan dirinya. Bagaimana awal dan akhirnya nanti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnettasybilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

"Aku kecewa kamu lebih milih cowok itu dari pada aku," tutur Jeremi membuka obrolan dengan Amanda.

"Aku pikir setelah apa yang kamu mau—bahkan yang aku lakuin ke kamu bakalan buat kamu balik ke aku seperti dulu. Bahkan aku pikir kamu bakalan dateng ke apartemen dan kita mulai dari awal lagi."

"Aku emang nggak pernah ngomongin gimana perasaan aku, tapi asal kamu tau aku beneran suka sama kamu." Beritahu Jeremi yang berhasil membuat Amanda menatap Jeremi sendu.

"Kamu satu-satunya cewek yang buat aku kayak bukan diri aku sendiri. Dari sekian banyaknya cewek yang deket sama aku, kamu selalu bikin aku nyaman, dan kamu dengan lancangnya ngambil hati aku."

"Hmm—kamu pemilik hati aku Amanda. Kamu satu-satunya pemilik hati aku." Mata Amanda memerah berkaca-kaca dengan jari yang sudah meremas roknya.

Dari mata Jeremi, Amanda melihat kesedihan dan ketulusan. Mata yang biasanya menatapnya datar kini menatapnya sendu. Tak ingin semakin terlihat kesedihannya, Jeremi mengalihkan pandanganya lurus ke depan untuk menghindari tatapan Amanda .

Dengan pandangan lurus menyorot ke depan, Jeremi kembali mengingat awal bagaimana keduanya memulai hubungan membuatnya tersenyum kecil.

"Kamu ingat nggak waktu pertemuan kita yang pertama kali?" tanya Jeremi.

"Kamu nangis saat itu, Amanda— dan kamu tau, kamu lucu banget," lanjut Jeremi diakhiri kekehan kecil.

"Nggak kerasa hubungan kita hampir setahun, tapi belum genap setahun kamu mutusin aku. Kamu tau juga ngga waktu kamu bilang mau putus ke aku? Aku nggak percaya kamu kamu mau putus. Aku kira bercanda karena kamu lagi marah aja sama aku. Kamu nggak bisa kasih aku kesempatan ke dua?"

Tanya Jeremi dengan mata penuh ketulusan menatap Amanda.

"Aku..." Bingung Amanda.

"Aku yakin, aku masih jadi pemenang kan di hati kamu?" Tanya Jeremi percaya diri meskipun dihatinya ada sedikit keraguan.

Kring... Kring... Kring...

Bel masuk berbunyi membuat keduanya harus menghentikan pembicaraan dan masuk ke kelas.

"Aku masuk dulu." Pamit Jeremi dengan sedikit tersenyum.

Dengan pandangan lurus menyorot ke depan, Jeremi kembali mengingat awal bagaimana keduanya memulai hubungan membuatnya tersenyum kecil.

...****...

"Kamu—mama, papa."

Kaget Amanda dan Gibran kala melihat kedua orangtua Amanda dan orang tua Gibran berkumpul di ruang tamu.

Suasana terasa menegangkan ditambah dengan ibunda Amanda tengah menangis sesegukan dan sang ayah yang menatap Amanda dengan wajah memerah penuh amarah.

"Mama kenapa?" tanya Amanda yang berjalan mendekati mamanya.

"Mama kecewa sama kamu Amanda," ucap mamanya disusul dengan air mata yang terus mengalir deras dari mata.

"Kenapa, Ma? Ada apa?" Bingung Amanda lalu mengalihkan pandangannya pada sang papa.

"Papa, mama kenapa sih?" tanya Amanda yang langsung mendapatkan tamparan dari papanya.

"Pa!" Panggil Amanda kaget dan tidak percaya. Papanya menampar wajahnya.

"Papa apaan sih? Kenapa nampar Amanda?" Tanya Gibran dengan mambawa Amanda ke dalam pelukannya guna menenangkan tunangannya.

"Papa dan mama nggak pernah mengajarkan kamu seperti itu Amanda!"

"Amanda salah apa? Kenapa? Amanda bingung Pa. Apa tidak bisa dijelaskan lebih dulu, agar Amanda tahu," ucap Amanda dengan air mata yang sudah tidak bisa dibendung lagi.

Kedua orang tua Gibran yang awalnya hanya diam kini beranjak dari duduknya menyerahkan ponselnya yang memperlihatkan video tidak senonoh yang dilakukan Amanda dan Jeremi. Amanda membelalak kaget, tubuhnya lemas seketika.

"Papa dan mama kasih ikatan ke kamu dan Gibran guna menghindari ini terjadi karena kurangnya pengawasan dari mama sama papa. Tapi apa, ternyata hal yang paling mama takuti sudah terjadi!

"Mama sudah gagal jadi orang tua, Pa. Mama nggak bisa jaga anak perempuan satu-satunya kita." Lanjut mama Amanda penuh sesal dengan dengan menyalahkan dirinya sendiri.

"Mama papa... Amanda minta maaf. Amanda salah, yang salah Amanda. Papa dan mama nggak salah, yang salah disini Amanda, kalian nggak salah," seru Amanda dengan menangis sesenggukan menuju kedua orang tuanya meminta maaf.

"Kenapa kamu melakukan hal semenjijikkan itu dan siapa laki-laki di video itu?" Tanya ayahnya begitu sendu tidak mempercayai bahwa putrinya yang masih ia anggap anak kecil sudah melakukan hal diluar batas yang belum seharusnya dilakukan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!