mengisahkan tentang mantan pacar yang berubah menjadi saudara tiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dilafnp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Liburan Ke Paris (1)
"udah siap semua?" tanya Lucas ke Mia yang terlihat sangat sibuk mendorong 2 kopernya keluar dari kamarnya.
Mia dengan wajah canggung mengangguk. "udah.." jawab Mia pelan.
"lo bawa barang sebanyak itu? yakin?" tanya Lucas keheranan sambil menunjuk 2 koper besar milik Mia.
"ihhh kenapa sih?! iyaa!! gue barang sebanyak itu!! emangnya salah!" ucap Mia dengan nada kesal namun manja, dalam hati Mia sangat malu karna dia terlihat begitu exited sementara Lucas hanya membawa satu ransel kecil. "gue kan cewek.. jadi wajar aja ga sih.." lanjut Mia berucap pelan masih dengan ekspresi malu-malunya.
"iyaa.. iyaa.. gapapa sayang.." jawab Lucas lembut dengan senyum diwajahnya dan tangannya mengusal pelan kepala Mia.
Wajah Mia memerah, entah kenapa hatinya langsung berdetak cepat sesaat tangan Lucas menyentuh kepalanya.
"Mia.. Lucas.. kalian lagi apa? ayo kita berangkat sekarang.. jemputan kita udah sampe.." pekik Adwin di tengah tengah tangga antara naik dan turun.
"iyaa yah.." jawab Mia cepat sambil dirinya membawa 2 koper besarnya dengan susah payah.
Lucas yang melihat Mia berjalan berlalu tanpa meminta bantuan tiba-tiba saja merasa sedikit kesal, namun entah karena kasian atau tidak suka melihat Mia kesusahan, Lucas akhirnya secara aktif langsung saja membantu Mia.
"ck! sini gue bantuin.." ucap Lucas langsung saja menarik satu koper Mia.
"ehh.. ehh..." Mia terlihat panik dan terkejut, namun tidak menghentikan Lucas yang mencoba membantunya.
***
**
-Penerbangan 18 jam 20 menit-
*
"huuhhhh...." Lucas menghela nafas panjang. "harus banget ya kita kesini sekarang? kita baru landing loh, sayang..." ucap Lucas dengan malasnya ke Mia.
Mia menoleh, menatap kesal ke arah Lucas yang berjalan pelan dibelakangnya. "stop panggil gue sayang!!" bentak Mia kesal.
"ck! ga tau terimakasih banget sih lo! udah gue temenin juga!!" jawab Lucas masih dengan nada malasnya. "kalau bukan karna gue yang ngeyakinin mama sama ayah mana mungkin lo bisa keluar hotel malem ini.. lagian lo aneh aneh aja, baru sampe udah mau liat menara Eiffel, emang lo fikir menaranya bakal pindah kalau liatnya besok!." lanjut Lucas berucap.
Mia sempat melirik dengan mata kesalnya ke arah Lucas, namun mengingat dia sekarang ada di kota orang, Mia mencoba sebisa mungkin menghindari pertengkaran dengan Lucas.
Mia yang selalu mempunyai impian ke Paris, Prancis tentu saja sangat senang dengan pemandangan di depannya, dia bahkan tidak memperdulikan Lucas yang sedari tadi mengikutinya.
Mia yang terlihat sibuk mengambil foto tidak begitu memperdulikan Lucas yang sedari tadi memperhatikannya.
"Mia, kalau gue lamar lo disini, kira kira lo mau ga?" tanya Lucas sembarangan dengan suara yang cukup besar.
Mendengar itu Mia sedikit tersentak kaget, matanya langsung saja menatap terkejut ke arah Lucas.
"LO GILA YAA!!" jawab Mia kencang.
"sayang, lo ga liat disekeliling lo orang lagi pacaran semua.. lo ga pengen gitu kayak mereka, pelukan, rangkul rangkulan sama gue? ...mumpung lagi di Paris loh.." Lucas terus saja memancing kesabaran Mia.
Mia menetap kesekitar, dan memang benar, ditempat yang sangat romantis diterangi oleh cahaya lampu banyak sekali terlihat pasangan yang sedang kasmaran.
"sayang.. mau peluk..." lanjut Lucas berucap manja sambil kedua tangannya membentang menghadap Mia.
Melihat tingkah Lucas, Mia tidak bisa menahan wajahnya lagi, dia benar-benar tidak habis fikir dengan tingkah gila Lucas ini.
"ehh... lo mau kemana?!" tanya Lucas sesaat dia melihat Mia berjalan cepat berlalu begitu saja.
"mau pulang ke hotel.." ucap Mia singkat dengan nada penuh kekesalan.
Rasanya sekarang moodnya Mia benar-benar berantakan akibat Lucas.
"ohh.. kamu mau peluk aku dihotel ya.. boleh.. boleh.." ucap Lucas yang makin membuat Mia kesal.
Mia melajukan langkah kakinya dengan cepat, mencoba menghindari Lucas yang membuatnya benar-benar kesal.
"sayang, jangan cepet cepet.. aku mau gandengan tangan sama kamu.." ucap Lucas sambil kakinya mencoba menyusul Mia.
"ck!!" Mia melirik singkat ke arah belakang, entah kenapa dia sangat tidak menyukai Lucas yang seperti ini.
"jijik banget sumpah!!" ucap batin Mia.
.
Setelah sampai di hotel, Mia dengan cepat langsung menuju kamarnya, dan Lucas terus saja mengikutinya dibelakang.
"lo ngapain ngikutin gue!! kamar lo disana!" ucap Mia kesal, memarahi Lucas.
"gue mau tidur sama lo malem ini.." ucap santai Lucas sambil mencoba menunjukan senyum manis ke Mia.
"LO GILAA!! NGGA!! NGGA ADA!! balik ke kamar lo sekarang!!" Mia memarahi Lucas dengan pelan, takut suaranya mengganggu tamu hotel yang lain.
Mendengar itu Lucas tidak mengatakan apapun, namun matanya entah kenapa terlihat begitu berbinar menatap ke arah Mia.
"sayang.. kamu ga kangen sama aku?" ucap Lucas mencoba merayu Mia.
tangan Lucas berlahan menyentuh kepala Mia, berlahan turun, menyelipkan rambut Mia yang ada diwajah berlahan ke telinganya.
Mia sempat terdiam, perasaanya tersentak tidak karuan, namun untung saja kewarasannya masih terjaga.
BRUK!!
Mia mendorong tubuh Lucas sampai terjatuh di lantai koridor yang dingin.
"lo kalau gila sendirian aja!! jangan ngajak gue!!" ucap Mia terakhir sebelum akhirnya dia membuka dan membanting pintu dengan kasar di depan wajah Lucas.
Lucas yang masih terduduk di lantai seketika hanya bisa menatap pintu kamar Mia.
"Mia, gue ga bakal nyerah.. gue yakin suatu saat lo bakal terima gue lagi.." gumam Lucas pelan masih dengan matanya yang fokus menatap pintu kamar Mia.
...****************...
