YUWEN anak yang terlahir tanpa bakat, dan siapa sangka dia menemui pedang yang tak bertuan dan di situlah dia mendapatkan kekuatan, ikuti kisah nya YUWEN. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Hari berganti, bulan berlalu. Kekuatan semua anggota naga neraka semakin tumbuh mengerikan. Apalagi dengan hou xin jie, pertumbuhan kekuatan nya begitu cepat meningkat. Dan sekarang dia sudah mencapai ranah kultivasi tingkat imortal level tiga.
Sore itu.
"Tok! Tok! Tok! ".
"Masuk!". Ujar Yuwen, saat mendengar ada yang mengetuk pintu ruangan nya. Dari balik pintu terlihat tetua Guan yu datang, kemudian membungkuk memberi hormat kepada Yuwen.
"Maaf patriak, saya mengganggu anda ".Ungkap tetua Guan yu ber basa basi.
"Tidak apa tetua. Ada hal apa yang membuat anda datang keruangan saya ?!". Ujar Yuwen sambil menatap ke arah tetua Guan yu.
"Begini patriak. Ini sudah terjadi berulang kali, jadi saya menganggap ini sudah bisa di anggap hal yang harus di tanggapi dengan serius". Ungkap tetua Guan yu, lalu melanjutkan kembali ucapan nya.
"Tadi siang, waktu sepuluh anggota kita sedang berburu binatang iblis di hutan terdekat, mereka bertemu dengan anggota dari sekte kapak merah. Mereka berjumlah tiga puluh orang. Lalu, tanpa ada obrolan terlebih dahulu, orang-orang dari sekte kapak merah langsung menyerang anggota kita. Hingga terjadi lah pertarungan ". Ujar tetua Guan yu.
"Apa ada korban, dari pihak kita?!". Tanya Yuwen kepada tetua Guan yu.
"Dari sepuluh orang, anggota kita meninggal tiga orang, sedangkan dari pihak musuh, yang jumlah nya tiga puluh orang, mereka tewas hampir dua puluh orang lebih. Dan sisa nya berhasil melarikan diri. Tapi yang jadi permasalahan nya, sudah terjadi beberapa kali kejadian seperti itu. Dan selalu dari pihak mereka yang memulai pertengkaran ". Ujar tetua Guan yu menjelaskan.
"Jadi menurut anda, sekte mereka sedang mencari masalah dengan kita?! ". Ungkap Yuwen.
"Seperti nya memang begitu !". Jawab balik tetua Guan yu.
"Kalau begitu, kirim beberapa orang ke wilayah yang dekat dengan sekte mereka. Tapi, jangan sampai pihak kita yang memulai pertikaian. Ikut sertakan hou xin jie, agar dia belajar pertempuran nyata. Saya ingin tahu kemampuan bocah itu. Bagai mana sikapnya saat berhadapan melawan musuh nyata!".Ungkap Yuwen.
"Baik patriak! Saya akan ikut sertakan dia!". Jawab tetua Guan yu.
Pagi hari nya. lima belas orang dari murid inti termasuk hou xin jie berangkat ke wilayah pedesaan yang berada dekat sekte kapak merah.
"Mofeng! Awasi anggota kita. yang sedang berada di pedesaan yang berada di daerah sekte kapak merah. Jangan dulu menampakan diri, kalau mereka benar-benar belum terdesak. Biarkan mereka bertarung sekuat tenaga. Karna saya yakin, sekte kapak merah sedang mengincar sekte kita. Jadi akan terjadi pertarungan di antara mereka ". Gumam yuwen menegaskan.
"Baik tuan! Saya akan segera berangkat ".Jawab mofeng dengan nada singkat. Kemudian dia langsung berangkat tanpa menunggu lama lagi. Sedangkan Yuwen dan li mey, mengawasi mereka lewat formasi pemantau.
"Yuwen. Apa tidak berbahaya, mereka itu hanya Lima belas anggota saja, berangkat ketempat seperti itu?!". Tanya li Mey.
"Tidak apa-apa. Saya hanya ingin mengetahui kekuatan bocah itu!". Gumam Yuwen.
"Maksudmu, hou xin jie ?!". Tanya balik li mey.
"Iya. Saya merasa ada yang istimewa dari kemampuan bocah itu. Jadi saya ingin melihat nya saat berhadapan dengan orang-orang seperti dari sekte kapak merah". Jawab Yuwen mengungkapkan rasa penasaran nya.
Saat ini, lima belas orang dari sekte naga neraka sedang berjalan dalam keramaian. di sebuah desa padat penduduk yang berada tidak jauh dari sekte kapak merah.
Di antara kelima belas orang itu, ada seorang anak laki-laki berusia dua belas tahunan, yang tiada lain adalah hou xin jie.
Saat mereka sedang berjalan sambil di barengi canda dan tawa, tiba-tiba. Dari arah lain datang dua puluh orang yang berpakaian merah dengan logo kapak menyilang di punggungnya.
Kedua kelompok pun menghentikan langkah mereka, dan saling tatap dengan pandangan saling menjatuhkan mental.
"Sebaiknya nya, kita hindari pertikaian. kalau mereka tidak memulai duluan!". Gumam zen lier berucap pada semua teman-teman nya.
"Jadi, kita akan pergi untuk menghindari mereka. Begitu?!". Tanya xiobay.
"Ayo! Kita pergi ke pinggiran hutan, yang tidak ada warga nya!". Perintah zen lier, sambil membalikkan badan nya untuk pergi dari tempat lain.
Melihat kelompok zen lier, yang seolah mau menghindar. Orang-orang berpakaian merah langsung memprovokasi.
"Mau kemana kalian! Di kira. Sekte naga neraka itu benar-benar sekte penakluk. Ternyata hanya sekumpulan orang-orang pecundang!". Ucap salah satu, dari orang berpakaian serba merah.
Tapi li Mey tidak menghiraukan nya, dan terus melangkah menjauh dari tempat itu.
"Sring... Sring... Sring...
Aaahhh... Aaahhh... Aaahhh...".
Waktu li Mey menoleh ke arah orang-orang berbaju merah yang mengikutinya, seketika itu juga kelompok zen lier langsung terbelalak. Karna seorang bocah lelaki berusia dua belas tahunan, sedang membantai orang-orang berbaju merah itu seorang diri.
Bocah itu bergerak begitu cepat. Tubuh dan pedang nya sudah berlumuran darah dari cipratan darah musuh yang di bantai nya. Seluruh bola mata bocah itu, berubah menjadi hitam semua.
Sambil menyeringai kejam, dia terus membantai para manusia berbaju merah itu. Anak itu sudah seperti bocah iblis, apalagi aura kekuatan yang di tunjukan nya. Mengeluarkan aura kegelapan.
Dalam sekejap mata, orang-orang berbaju merah, dari dua puluh orang, kini yang tersisa hanya tinggal satu orang lagi.
"Bocah iblis! Menjauh dariku!". Bentak orang berbaju merah sambil mundur seperti akan melarikan diri.
Tapi bocah itu, malah melangkah maju dengan pedang yang di seret di atas tanah. Bibir nya menyeringai, seperti iblis yang haus akan darah.
"Sring!".
"Aaahhh".
Tiba-tiba, pedang hitam sudah tertanam cap di salah satu mata nya, kemudian bocah itu mencabut lagi pedang nya. Kemudian menebaskan nya ke leher pria berbaju merah. Pria berbaju merah pun langsung tumbang tanpa bernyawa lagi.
"Jangan menghina sekte ku! Kalau tidak ingin jiwa iblis ku bangkit!". Gumam hou xin jie berucap lirih.
Zen lier seolah tidak percaya. Mana mungkin bocah yang hanya memiliki ranah kultivasi tingkat imortal level tiga, bisa mengalah kan imortal level dua puluh satu. Juga yang dia hadapi itu bukan satu orang, tapi dua puluh orang sekaligus.
Sementara itu Yuwen dan li Mey menggelengkan kepala nya sambil ber ucap.
"Dasar bocah nakal, yang tidak bisa di atur ". Gumam yuwen.
"Sikap dia, dan gaya nya. Sama persis seperti patriak nya!". Ucap li Mey sambil melirik Yuwen.
Tapi Yuwen tidak menjawab, dia malah pergi meninggalkan li mey seorang diri di ruangan itu.
"Hou xin jie! Kenapa kamu bergerak tidak menunggu perintah dari ku terlebih dahulu ?!". Tanya zen lier.
"Maaf senior! Soal nya tadi dia menyebut, kalau sekte kita itu adalah sekte pecundang. Maka nya saya jadi terbawa emosi!". Jawab hou xin jie, menjelaskan.
"Lain kali, jangan bertindak ceroboh seperti itu! Kalau kamu mati, saya harus menjelaskan apa pada patriak!". Ucap zen lier sambil mengelus kepala bocah itu.
Tanpa memperbanyak obrolan lagi, akhir nya mereka pun memutus kan untuk kembali ke sekte.