Kimmy, mahasiswi semester 3 yang nekad bunuh diri akibat ibunya meninggal. sikap bodohnya ini membawanya masuk ke rumah sakit. di rumah sakit inilah, perjumpaan Kimmy dengan seorang dokter tampan bernama Nico.
Adalah Snowdrop yang, yang berwarna putih yang hanya tumbuh di musim dingin. berawal dari bunga itu, Kimmy sering bertemu dengan Dokter Kimmy. Seiring bergulirnya waktu, Kimmy jatuh cinta pada dokter tampan tersebut.
Di tengah perasaan cintanya pada Nico, sahabatnya Max mengungkapkan cinta pada dirinya. Kimmy kebingungan karena Max yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Bersamaan itu pula tanpa Max sadari, Jeslyn sahabat karibnya diam-diam juga memendap cinta pada Max.
Sementara itu Kimmy justru resah dengan perasaannya. sebab sikap Nico yang selalu perhatian dan baik hati, tidak juga dibarengi ungkapan cinta. hingga akhirrnya kenyataan pahit pun harus dia terima. dimana Nico menganggap Kimmy sebagai adik sendiri. Sebab Kimmy mirip dengan adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
"Kimmy?"
gadis itu menghentikan aktifitasnya dan perlahan menoleh ke arah sumber suara.
"Dokter Nic?
Lama mereka berpandangan. hanya mata mereka yang saling bicara. jantung keduanya berdebar dengan sangat cepat seiring mata mereka saling memandang. Kaku. Bingung. ragu. Mereka takn tau harus berbuat apa. Hanya sebuah pandangan yang penuh kerinduan. mewarnai hembusan angin dingin di hamparan salju putih...
"Apa kabar Kimmy?" ucap Nico dnegan suara yang sedikit tertahan
"Kabarku baik Dokter Nic" kata Kimmy sambil menggenggam cup berisi coklat hangat. Mereka kini sedang duduk dibangku kantiin dan menikmati minuman hangat.
"Aku hampir tak mengenalimu. Kau banyak berubah" ucap Nico.
Keduanya kikuk. sesekali padangan mereka bertemu Keadaan yang ada diantara mereka sekarang sangatlah canggung.
"Kimmy, kau sangat berubah, sebenarnya selama 7 tahun kau tinggal dimana?" tanya Nico.
Nico tak bisa berhenti menatap Kimmy yang sangat jauh berbeda dri Kimmy yang dulu. Gadi itu telah banyak berubah menjadi gadis dewasa yang snagta mempesona. Rambut gadis itu kini terlihat sedikit panjang dan sehat. badannya yang dulu kurus sekarang sudah tampak berisi dan sangat terlihat ideal.
Ditambah dengan pakaian ia melekat di tubuhnya saat ini terlihat snagat cocok dan membuat orang eenggan untuk mengalihkan pandangannya. Anehnya Nico merasakan debaran jantungnya berubah menjadi snagat kencang saat ia berhadapan dengan gadis itu.
"Aku masih tetap Kimmy yang dulu Dokter NIc, hanya saja usiaku bertambah. Aku tinggal di jepang selama 7 tahun ini" Jawwab Kimmy smabil tersenyum kecil. Pandangannya menatap kepada Nico yang kini juga tengah memandangnya. Kimmy tertegun namun ia pun sepertinya larus dalam pandangan mata Nico.
Kau juga belum berubah Dokter Nic, walaupun usiamu sudah kepala tiga tapi kau masih terlihat tanpam seperti yang dulu.. batin Kimmy.
Nico memang tidak banyak berubah. Raut wajahnya terlihaat dewasa dan berwibawa.
Cukup lama mereka berpandangan, keduanya tidak menyadari jika di suatu tempat Max tengah memandangi mereka kebersamaan mereka dengan penuh kebencian.
Kimmy menunduk untuk berpaling dari tatapan Nico. tangannya kembali sibuk menggenggam gelas yang ada di tangannya dan meminum coklat hangat sedikit demi sedikit.
"Ada hal yang ingin aku sampaikan padamu Kimmy" Ucap pria itu tiba-tiba.
KImmy mendongak dan mentap wajauh seiur Nico.
"Mengapa saat itu kau pergi dengan sangat tiba-tiba?" Tanya Nico.
Sekilas kejadian tujuh tajun lalu tergambar jelas di benak Kimmy. rasa sakit kenangan itu masih terasa membekas di hari Kimmy. Tapi Kimmy berusaha tegar. Ia tak ingin tampak lemah di hadapan Nico.
"Aku sudha melupakannya Dokter Nic, aku tidak mau membahasnya" Ucap Kimmy
Apa kau juga telah melupakan perasaanmu terhadapku Kimmy? Batin Nico sedih. Nico tak bisa beralih dari tatapannya pada gadis itu. Kimmy semakin kikuk. ia sedikit salah tingkah dengan tatatpan Nico yang emnatapnya sangat lekat.
"Akkk aku harus segera pergi Dokter Nic, max menunggu ku" Ucapnya sembari berlalu dari hadapan Nico dengan terburu-buru dan menemui Max yang sudah ada di mobil. Kimmy memasuki mobil tersebut dengan enggn karena sudah membuat Max menunggu.
"Apa kamu menunggung erlalu lama Max, maafkan aku" ucapnya ngosngosan
"Kenapa kau harus berlari-lari. mau sampai malam pun aku akan tetap menunggu. Tak perlu harus berlari" Ucap Max lembut meskipun sebenarnya di dalam hatinya ia kecewa mnegetahui alasan Kimmy membuatnya menunggu karena Nico.
"Hah... tidak mungkin kita masih akan ke pesta kan? aku perlu waktu untuk bersiap-siap" ucap Kimmy menyengir.
" hmmm tentu jadi. Apa kita akan menemui Jeslyn dulu?" tanya Max yang membuat Kimmy berpikir
"Apa masih sempat?. Kalau masih sempat ayo kita kesana karena aku belum menemuinya sejak 3 hari aku sudah sampai di Irlandia. Jika menunda-nunda waktu dia nanti akan memarahiku" ucap Kimmy.
"Baiklah mari kita kesana" kata Max melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat Jeslyn bekerja. Jeslyn saat ini juga seudah menjadi dokter muda di salah satu rumah sakit yang tidak jauh dari rumah sakit tempat Max dan Kimmy berkerja.
"Kimmy..." ucap Jeslyn sambil memeluk Kimmy dengan erat
"Aku sangat merindukanmu" Ucapnya lagi
"Aku juga Jeslyn. aku juga sangat merindukanmu".
kemudian setelah melepaskan pelukannya, mata jeslyn tertuju pada Max. Seseorang yang sampai saat ini belum bisa hilang dari ingatannya.
"Apa kabar Max.." ucap Jeslyn menyalami Max yang saat ini terlihat sangat tampan dan gagah menurutnya
"Kabarku baik Jeslyn" ucapnya
Setelah mereka berbincang tidak lama mengingat mereka juga akan pergi ke pesta KImmy dan Max pamit undur diri dari tempat Jeslyn.
"Jeslyn maaf, kita atur ulang waktu kita saja ya untuk bercerita lebih banyak. Nanti kami akan menemui resepsi pernikahan salas=h satu dokter di rumah sakit Beteshda jadi kami mau siap-siap dulu" ucap Kimmy kemudian. kimmy sengaja belum memberitahukan mengenai hubungan mereka pada Jeslyn karena menunggu momen yang lebih tepat dan untuk mengatakannya
"Baiklah tidak masalah. aku juga akan segera pulang. Kebetulan pekerjaanku sudah selesai dan nanti juga aku akan emrayakan ulang tahun temanku di salah satu club yang tidak jauh dari sini?" ucap Jeslyn kemudian
******
Max dan Kimmy saat ini ada di dalam mobil dengan balutan pakaian pesta. Kimmy tampak sangat anggun dengan gaun hijau tosca nya. Dia menggunakan hils bertali perak menambahkan kesan anggun dan elegannya. Begitu juga dengan Max yang tampak tampan dengan jas hitamnya. tak lama mereka sampai di gedung hotel itu, Max meraih tangan Kimmy menuntun Kimmy untuk memasuki gedung aula hotel tempat pesta resepsinya.
"Selamat Kak james" kata Max memberi selamat dambil menyalam james kakak seupu nya itu.
"Terimakaish Max. kau juga akan menyusulkan?. Semoga perispan pernikahan kalain lancar"
"Iya kak Terimakasih" ucap Max.
Kimmy yang dikenalkan sebagai calon istri juga menyalam james untuk memberikan selamat kepada pria itu.
Setelah memeri selamat Kiimy baru menyadari bahawa tepat di belakang james adalah tempat Nico dan Marvin tengah duduk sambil menikmati hidangan. Selain mereka berdua ada juga beberapa senior nya Max yang ada didana. Max memberi salam kepada senior-senior nya yang ada disana.
Kimmy yang terkejut pun tapi tidak bisa menghindar jadi ia menundukkan kepalanya dan memberikan senyuman pada senior-seniornya max termasuk Nico dan Marvin.
"Kau... Kimmy bukan'" Ucap Marvin yang terkejut dengan ragu.
"Apa kabar Dokter Marvin" Ucap kimmy kemudian.
"Perkenalkan Dokter Marvin, ini Kimmy calon istriku" ucap Max dengan jelas yang membuat Marvin terkejut bahkan Nico juga terbatuk saat ia meneguk minumannya.
"Oh iya...kapan kalian akan melakukan pernikahan?" tanya marvin lagi.
"Secepat nya Dokter marvin, kami memnag sedang mempersiapkannya" Ucap Max lantang lagi.
Kimmy dan Max memang sedang mempersiapkan pernikahannya. Enam tahun lalu saat Kimmy terbang ke Jepang entah bagaimana jalannya Max juga mengurus perpindahan kuliahnya ke Jepang untuk bisa terus bersama Kimmy.
Dan setelah Kimmy lulus dari kuliahnya Max melamar Kimmy untuk menjadi tunangannya saat itu max sedang menjalani koas nya dan berencana akan menikahi Kimmy saat ia sudah mengambil gelar Dokter nya.
Kimmy yang saat itu memangmau membuka lembaran baru, menerima lamaran Max. Ia tak memiliki alasan kuat jika ia menerima Max. Max adalah orang yang selalu ada disampingnya saat ia mengalami pergumulan, Max orang yang baik dan keluarga Max juga menerima Max. jadi dia memutuskan untuk menerima Max. Mereka pulang ke Indonesia karena permintaan dari ibunya Max yang merupakan Wakil komisaris Rumah sakit. Selain itu kondisi ayahnya Kimmy juga sudah semakin tua, meski ayahnya tidak pernah mengatakannya Kimmy tau ayahnya ingin kembali ke negaranya.