Dalam pusaran dunia mafia yang gelap, Alex, putra mahkota dari klan Moralez, dihadapkan pada ultimatum ayahnya, Marco Moralez, seorang mafia kejam tanpa belas kasihan.
Untuk membuktikan dirinya layak memimpin klan, Alex harus menemukan adiknya yang bertahun-tahun hilang, sebagai syarat.
Namun, di tengah pencarian nya terhadap sang adik, Alex justru bertemu dengan seorang gadis yang menarik perhatiannya, gadis yang mampu menggetarkan hatinya setelah lama mati.
Akankah dia berhasil menemukan adiknya dan memimpin klan ? Dan bagaimanakah kisah cinta akan mengubah arah hidupnya?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HARI PERNIKAHAN
Satu minggu setelah insiden penyerangan terhadap Elzatta, Juan mendatangi Ibu Rosie dan mendesak agar pernikahan mereka segera dipercepat. Juan khawatir Elzatta akan mengetahui kebenaran bahwa wanita yang menyerangnya adalah Dahlia, kekasih gelapnya.
Bagaimanapun, pernikahan ini harus terjadi, karena dengan menikahi Elzatta barulah ibu Juan mau memberikan restunya pada hubungan nya dengan Dahlia. Untuk itu Juan ingin mempercepat pernikahannya, sebelum Elzatta tahu dan berakhir membatalkan pernikahan.
"Bersiaplah, minggu depan pernikahanmu akan di langsungkan!" Ucap Ibu Rosie yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Elzatta.
Elzatta yang tadinya duduk santai di sebuah kursi gantung sambil membaca buku, langsung menurunkan kaki melihat ibunya masuk, "Hah?" gumamnya, masih mencoba mencerna ucapan sang ibu.
Ibu Rosie mengangguk, "Ya, Juan meminta untuk mempercepat pernikahan kalian," hanya itu, setelah mengatakannya, Ibu Rosie menutup kembali pintu kamar Elzatta.
"Cih, pasti dia takut aku akan membatalkan pernikahan jika tahu wanita itu adalah kekasihnya!" Katanya acuh sambil mengendikkan bahu.
.
.
.
Hari Pernikahan Juan & Elzatta
Sebelum berangkat ke gereja, Leon lebih dulu mengunjungi Elzatta di kamarnya. Kebetulan Elzatta baru selesai dirias oleh seorang MUA yang kemudian pamit undur diri bersamaan dengan kedatangannya. MUA itu pun lalu mempersilahkan Leon masuk.
Leon duduk di hadapan Elzatta, memandangnya dengan tatapan intens. Ia tidak menyangka, sahabatnya yang biasa tampil sederhana, kini menjelma menjadi wanita cantik dalam balutan gaun pengantin.
"Kau cantik sekali, Za." Kata Leon sambil menyentuh pipi Elzatta sekilas.
"Kali ini kau memujiku, atau meledekku?" tanya nya yang tidak biasa mendapat pujian dari Leon.
"Memuji tentu saja, Cih!"Leon memutar bola matanya malas, namun tak lama kembali menatap Elzatta. "Hari yang kau tunggu-tunggu akhirnya tiba juga ya. Dan dengarkan aku, Za. Walaupun kita sudah bersama sejak kecil, tapi setelah ini, kita harus berjarak untuk menjaga perasaan suamimu." Leon menarik napasnya sejenak, "Berjanjilah padaku, bahwa kau akan menjadi wanita yang bahagia, Za. Aku akan ikut bahagia jika kau bahagia." Leon tersenyum.
Tapi tidak dengan Elzatta, ia mengangguk dengan air mata yang perlahan mengalir karena mendengar ucapan Leon.
"Aiiih, kenapa kau menangis, nanti make-up mu luntur lalu berubah seperti Bianca, bagaimana?" Leon berusaha menghibur Elzatta agar tidak menangis.
"Hiks, tidaklah, enak saja!" Elzatta memukul dada Leon pelan. "Peluk dulu, Le," pintanya dengan kedua tangan terbuka.
Dengan senang hati Leon pun memeluk nya erat, seolah ingin menyimpan momen ini sebelum kenyataan memisahkan mereka.
Tok Tok !
Tiba-tiba sebuah ketukan menyadarkan mereka, dan membuat pelukan itu perlahan terlepas. Elzatta dan Leon sama-sama menoleh ke arah pintu yang sedari tadi memang sudah terbuka.
Ternyata Shinta, kakak perempuan Elzatta.
Sebenarnya, Shinta sudah berdiri di depan pintu selama beberapa menit, menyaksikan kehangatan antara Leon dan Elzatta yang membuatnya ikut terharu. Mengingat kedekatan mereka sejak kecil dan betapa Elzatta selalu mengandalkan Leon, Shinta bisa merasakan betapa beratnya situasi ini bagi Leon. Karena itu, ia membiarkan mereka menikmati momen kebersamaan ini sejenak, sebelum akhirnya memberanikan diri untuk menyapa.
"Kak Shinta," sapa Leon.
Shinta mengangguk dengan senyuman hangat, "Jika kalian sudah selesai, mari kita berangkat. Semua sudah siap dan menunggu dibawah," suaranya begitu lembut.
"Baik, kak," jawab Leon lagi.
***
Kini, wanita cantik itu sudah berdiri di depan pintu masuk gereja untuk mulai melakukan pemberkatan. Elzatta benar-benar nampak mempesona dengan gaun pengantin putih yang menempel di tubuhnya. Rambut hitam panjangnya ditata rapi dalam sanggul elegan, menampakkan garis lehernya yang ramping. Wajahnya yang dirias dengan sederhana justru semakin menonjolkan kecantikan alaminya, memberikan kesan dewasa dan anggun. Sorot matanya bersinar, menatap lurus kedepan dengan ketenangan memukau.
Tuan Mahardika menggenggam tangan Elzatta, "Kau siap, nak?" tanyanya.
"Ya, Ayah." Jawab Elzatta dengan mantap.
Pintu gereja terbuka lebar, dan tatapan semua orang tertuju ke arah altar. Di sana, Juan sudah berdiri menanti kedatangan Elzatta dengan senyum yang terus menghiasi bibirnya.
...----------------...
Cie-cie ada yang mau nikah nih, gimana menurut Reader's? 😍
Yuk, ikuti terus kelanjutan ceritanya 🤗
Tapi, sebelumnya othor mau tanya nih, kalian sebenarnya tim mana ? Hehehe
Juan & Elzatta ❤️
Alex & Elzatta ❤️
**Atau** ????
Leon & Elzatta 🖤