Icha yang sebenarnya dia Putri Ke 3 dari keluarga Kaya Raya, namun ndari Kecil dia Hilang selama 20 tahun dan hanya di besarkan oleh pasangan suami istri yang tidak mampu,, meskipun di besarkan oleh orang tua Asuh , Icha di anggap seperti anak kandungnya sendiri oleh mereka.
Namun semenjak kedua orang tua Asuhnya meninggal icha menjadi sebatang kara menjalani hidupnya di tambah lagi beban Hutang orang tua Asuhnya semasa hidup yang harus Icha lunasi seorang diri.
namun setelah dia bertemu dengan Keluarga Aslinya, hidup Icha berubah drastis, bahkan dia memiliki 2 orang kakak yang sangat menyayangi dia , bahkan menuruti semua keinginan Icha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukman Bagtig49, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab_25
"kamu kalo belok jangan asal belok saja ,lihat lihat dulu ada kendaraan apa tidak .!"ucap supir
"Maaf pak saya salah "
"Kalo hanya mint maaf percuma mas, lihat mobil jadi lecet kan " sambil memegang mobil
Melihat mobil menjadi lecet karena kesalahannya, seketika Radit terdiam dan bingung, apa lagi mobil tersebut mobil mewah ,jelas untuk posisi Radit yang sekarang tidak akan sanggup untuk mengganti uang perbaikan.
"Aduh ,bisa bisa saya nanti di marahi Bos saya mas ."ucap supir tersebut.
Sedangkan Radit hanya diam saja saat di maki maki,
Mau bagaimana lagi ,dia saja juga bingung jika harus menanggung biaya perbaikan, dan juga tidak ada yang bisa Radit jaminkan, motor yang dia Kendari hanya motor biasa dan itu juga untuk sehari-harinya bekerja, uang atau tabungan tidak ada.
Di posisi saat ini Radit hanya bisa diam tanpa bisa berkata apapun Bahkan juga tidak bisa membela dirinya sendiri, karena dia juga yang salah , mengendarai motor sambil melamun, dan menyebabkan kerugian untuk orang lain dan dirinya sendiri.
**
Lalu di saat supirnya masih berdebat dengan pengendara motor, Icha keluar karena dari tadi supirnya masih berdebat.
"Ada apa pak.?"ucap Icha . Yang keluar melihat keadaan,
"Anu non, pemuda ini berkendara tidak fokus dan Nyerempet mobil kita "
"Emm." Icha melihat pemuda tersebut yang sedang menunduk, dan saat itu Icha yang masih hilang ingatan jelas tidak mengenal Radit .
Dia melihat celana pemuda tersebut Robek dan juga tangannya terlihat terluka.
"Mobil jadi lecet seperti ini non karena dia "ucap supirnya.
Sedangkan Radit yang seperti mengenali suara wanita yang baru keluar dari dalam mobil, mengangkat kepala, betapa kagetnya Radit saat melihat sosok wanita yang dia kenal, sedangkan Icha sendiri melihat wajah pemuda itu , mengingat jika pemuda tersebut orang yang pernah dia temui saat di Mall, seorang pemuda Cleaning Servis.
Lalu Icha masuk kedalam mobil dan mengambil sesuatu dari dalam Tas miliknya, setelah itu Icha memberikan uang kepada Radit, jelas membuat Radit kaget.
"Ini untuk uang pengobatan."memberikan uang kepada Radit .
"Lah non, kenapa kita yang memberikan uang kepada dia , seharusnya dia non yang harus ganti rugi "ucap supir.
"Gak perlu hanya lecet aja kok, biar nanti saya yang bilang ke mamah ,jadi pak Agus gak akan di marahi."ucap Icha .
"Ini ambil, untuk biaya pengobatan kamu "ucap Icha kepada pemuda tersebut.
Namun di sini Radit jelas tidak mau menerima dan hanya menundukkan kepalanya serasa malu, dan seperti tidak memiliki harga diri,
Bahkan Radit yang saat itu juga belum mengetahui jika Icha hilang ingatan, merasa dirinya sedang di hina atau di rendahkan, dengan posisi Radit yang sekarang.
"Ambil aja, sudah sukur tidak di mintai ganti rugi dan malah dibkasih uang pengobatan harusnya kamu bersyukur, ambil itu uang."ucap supir.
"Ambil saja ,ini untuk uang pengobatan kamu, dan saya tidak akan minta ganti rugi "ucap Icha dengan nada lembut.
Karena hanya diam saja , Pak Agus langsung memasukan uang tersebut ke dalam saku Radit .
"Ini ambil."ucap pak Agus.
Icha hanya diam, kemudian mereka meninggalkan Radit ,
Sedangkan Radit masih bertanya tanya.
* *
Di dalam mobil,Pak Agus masih terlihat kesal, karena dia juga takut jika nanti di salahkan karena mobil lecet.
"Harusnya kita non yang minta ganti rugi, bukannya kita yang kasih uang ke orang tadi."
"Dia terluka pak ,apa salahnya kita menolong karena kita lebih mampu, dan kalo di perpanjang juga masalahnya apa dia bisa mengganti kerugian mobil, apa lagi jika kita lihat orang tadi."
"Tapi non,"
"Udah pak Agus santai aja ,pak Agus gak bakalan di marahi kok, kan ada saya hehe"ucap Icha .
"Hemm..non Icha bener bener baik banget, untung saya kerja di tempat orang orang baik"
"Haha ,bisa aja ."
Lalu Icha terdiam, dia mengingat pemuda itu pernah dia lihat saat Icha ke Mall beberapa waktu lalu.
Di satu sisi entah kenapa wajah pemuda tersebut seperti familiar dan tidak Asing menurut Icha .
"Padahal aku baru dua kali bertemu dia, pertama saat di Mall,tapi kenapa seperti tidak asing."
"Di tambah lagi saat pertama kita berpapasan, kenapa dia terburu-buru pergi saat melihat aku dan tadi seperti orang ketakutan."
"Emm..apa kita sempat mengenal satu sama lain "ucap Icha dalam hati.
Dan itu membuat Icha berpikir di sepanjang jalan, hingga dia tidak sadar jika dia sudah Sampai kampus.
"Non , sudah Sampai."ucap pak Agus yang dari tadi bingung anak majikannya hanya diam saja padahal sudah sampai tempat tujuan.
"Oh iya pak Agus,hehe."ucap Icha yang langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam Kampus.
"Duh anak muda , pagi pagi udah melamun aja ."ucap pak Agus.
* *
Di tempat lain , sesampainya Radit di tempat kerjanya, dia yang saat itu sedang mengobati lukanya masih memikirkan kejadian pagi hari, dan masih bertanya tanya juga dengan Icha , karena dari raut wajahnya Icha terlihat tidak seperti orang yang sedang merendahkan, lebih tepatnya seperti orang yang baru kenal.
itu yang membuat Radit menjadi bertanya tanya, dan sekilas Radit seperti orang yang memiliki salah kepada Icha di masa lalu, sesuatu kesalahan yang dia perbuat.
Dan di saat Radit masih mengobati lukanya, seseorang menegurnya.
"Pak Radit ."
"Wah pak dokter,lama tidak bertemu" ucap Radit dengan senyum nya . Dan terlihat mereka berdua memiliki hubungan yang baik, meskipun tidak begitu dekat.
"Bagaimana kabar pak Radit .?"
"Seperti yang bapak lihat sekarang."
"Namanya juga hidup pak, seperti roda yang terus berputar,yang terpenting kita menerimanya saja ."ucap dokter dengan tangan yang menepuk bahu Radit .
Radit hanya tersenyum, kemudian Radit teringat sesuatu sambil melihat ke arah dokter tersebut.
"Pak, ada waktu sebentar, ada yang perlu saya tanyakan.?" Dengan wajah serius.
"Seperti hal penting, kalo begitu ayo kita cari tempat ngobrol."ucap dokter tersebut yang menyempatkan waktu luangnya.
* *
"Ada apak pak Radit , sepertinya hal yang sangat penting.?"
"Karena ada hal yang ingin saya pastikan pak."
Dokter tersebut hanya tersenyum.
"Bapak yang menangani pasien kecelakaan yang bernama Icha , anak terkahir dari keluarga Wijaya.?"
"Adik kesayangannya pak Rian dan Bu Friska, maksudnya pak Radit.?"
"Kalo dia memang benar saya yang menangani, di rawat beberapa Minggu, kemudian keluarga membawa pasien berobat ke luar negeri,dan sepertinya pasien sekarang sudah sembuh secara fisik."ucap dokter
"Maksud bapak.?" Dengan wajah penasaran.
"Secara fisik Pasien sembuh, Namun untuk ingatan tidak."
"Ingatan.?"
"Pasien mengalami gegar otak yang menyebabkan kehilangan ingatan, dan peluang untuk kembali sembuh hanya beberapa persen saja."
Apa yang di katakan dokter membuat Radit kaget bahkan seketika badan Radit gemetar bak di sambar petir.
"Apa pak Radit mengenal dekat pasien.?"ucap dokter
Radit terdiam masih tidak menyangka apa yang sebenarnya terjadi, dan pantas saja kala mereka bertemu wanita itu seperti tidak mengenal dirinya.
"Jadi sebenarnya, yang menyebabkan kecelakaan itu adalah saya pribadi pak."ucap Radit dengan nada bersalah.
Sang dokter hanya menghela nafas dan paham kenapa kehidupan Radit seketika berubah drastis.
"Ya ,mau bagaimana lagi pak, musibah tidak ada yang tau ."ucap dokter.
Dalam hati doktor berbicara tentang Radit.
"Sekarang saya paham kenapa kehidupan pak Radit bisa berubah 90 derajat, dan bersyukurnya dia tidak di penjara atau yang lebih buruk lagi dari itu ,hanya kehilangan semua hartanya saja , mungkin itu pertukarannya."ucap dokter dalam hati.
"Yang bapak lihat hidup saya sekarang, karena kesalahan saya ,buat orang lain saja yang di rugikan melainkan kedua orang tua saya,pada akhirnya saya seperti ini."
"Bahkan ayah saya merelakan semua Aset yang dia punya, untuk menyelamatkan hidup saya, tapi di sisi lain saya merasa menjadi anak yang gagal."
"Mencari cari pekerjaan tidak ada yang mau menerima saya , karena nama saya sudah di blacklist oleh semua Prusahaan, tau begitu lebih baik Ayah saya membiarkan saja saya menanggung kesalahan yang saya perbuat."ucap Radit
"Jangan berbicara seperti itu pak Radit , pengorbanan orang tua itu tidak sebanding dengan harta, dan pak Radit bisa melihat sendiri kan pengorbanan ayah pak Radit , yang merelakan semua asetnya hanya untuk menyelamatkan pak Radit ."
Radit hanya terdiam.
"Yang lalu biarkan berlalu, semua sudah terjadi, namun hidup tetap harus berjalan bukan."
"Ya mungkin ini ,cara Tuhan menegur saya pak, karena dulu saya terlalu angkuh akan jabatan dan semena mena Dengan apa yang saya miliki, dan saya tidak berpikir ternyata di atas langit masih ada langit."
"Dan benar kata Bapak hidup Harus tetap berjalan, dan saya menganggap kehidupan saya saat ini sekedar menghapus dosa saya di masa lalu ,dan yang lebih penting lagi saya banyak mendapatkan pelajaran hidup setelah saya terjatuh."ucap Radit .
Dokter tersebut sambil menepuk pundak Radit.
Lalu setelah mengetahui kenyataan yang sebenarnya, Radit terdiam dan mulai merasa bersalah, kepada orang tua nya , bahkan sangat bersalah kepada Icha
Dan Radit juga mengingat pertemuan pertama kali dengan Icha dan juga kejadian kecelakaan saat itu, di saat Radit masih sangat angkuh dan sombong bahkan tidak menghargai orang lain.
Ternyata pada saat hari di mana Icha kecelakaan , Radit yang sebelumnya sempat bersitegang dengan Icha kala mereka bertemu di kantor tempat Icha bekerja.
Karena tidak menerima perkataan Icha , membuat Radit mengikuti Icha pulang bekerja yang pada saat itu mengendarai sepeda motor.
Berencana memberikan pelajaran sedikit kepada Icha , namun pada saat itu kondisi cuaca hujan deras, Radit yang awalnya hanya ingin membuat perhitungan kecil, sekedar mengangetkan dengan menyerempet Icha dengan mobil, tapi naas karena hujan deras pada saat itu.
Perbuatan Radit malah berakibat fatal , karena tanpa di duga ada mobil dari Arah yang berlawanan dan membuat Icha ketabrak mobil tersebut.
Sedangkan di sisi lain Radit yang pada saat itu melihat hal di luar ekspektasi nya , bukannya menolong Icha dia , malah kabur dan tidak bertanggung jawab.
Hingga beberapa saat kasus kecelakaan tersebut terpecahkan oleh Polisi karena permintaan keluarga Icha , Radit menjadi tersangka yang menyebabkan kecelakaan Icha, Namun saat itu Radit tidak berkata jujur saat di mintai keterangan oleh pihak berwajib.
Karena jika dia jujur motif nya sangat jelas sebuah kecelakaan berencana bukan kelalaian,dan banyak yang dirugikan karena kebohongan Radit , bahkan kendaraan lain yang menabrak Icha malah di tetapkan menjadi tersangka dan harus menanggung kesalahan Radit di jeruji besi dan mengakibatkan di hukum penjara selama 10 tahun penjara.
Dan karena tidak berkata jujur meskipun dia hanya kehilangan harta benda nya , menyebabkan Radit di hantui rasa bersalah, kepada supir yang tidak bersalah dan juga Icha .
Yang lebih parahnya lagi orang yang menabrak dan tidak tau apa apa hanyalah seorang supir bukan seperti Radit yang bisa bebas dengan hartanya.
Supir itu masih memiliki keluarga dan anak yang masih bersekolah.dan sampai saat ini Radit belum berani jujur kepada keluarga yang dia rugikan. Dan hanya sesekali melihat dari kejauhan keluarga tersebut.
* *
"Seperti aku harus berani jujur dengan orang orang yang aku rugikan, karena aku tidak mungkin terus menerus menghindar dari kesalahan yang aku perbuat, karena banyak orang yang dirugikan karena kesalahan yang aku perbuat di masa lalu ."ucap Radit . Sambil memegang uang pemberian Icha .
Dan kemudian pada keesokan harinya saat Radit bekerja dia kembali berpapasan dengan Icha yang saat itu sedang di Mall bersama dengan teman kuliahnya, karena kebetulan Kampus Icha dengan dengan Mall tempat Radit bekerja .
Namun pada saat itu mereka hanya saling memandang dari kejauhan karena, dan kali ini saat Icha tersenyum Radit mulai membalas senyum Icha .
Hingga pada saat semua teman Icha pulang, dan Icha menunggu jemputan di lobby karena pada saat itu turun Hujan, keadaan membuat mereka berdua bisa saling menyapa karena sesuatu hal.
Sebuah takdir yang memang sudah di gariskan untuk mereka berdua, karena begitu banyak cara untuk kedua insan bisa saling dekat satu sama lain.
* *
Beberapa saat yang lalu , kala Icha ingin ke lobby tunggu, namun harus menyebrang di saat hujan, dia bingung karena tidak ada payung sedangkan rekannya sudah pada pulang karena bawa mobil sendiri.
Kemudian icha hendak meminjam payung ke salah satu Cleaning Servis yang sedang bekerja, dan saat Icha meminta tolong betapa terkejutnya dia dengan sosok Cleaning Servis tersebut.
"Misi mas ,maaf boleh minta tolong, apa saya boleh meminjam payung..?"udah Icha .
~ BERSAMBUNG ~