 
                            Follow sosmed author
IG:Mia novita23
Tiktok:Miss Mia Novita  
Bagaimana jadinya jika kamu menikahi wanita yang ternyata adalah anak kandung dari musuh besar keluargamu. 
Alvin Zeandra Abimana. Seorang ketua geng motor tengil yang menikahi seorang gadis bernama Aliya pratiwi. Anak kandung dari tuan Smith dan nyonya Cyra yang hilang beberapa tahun yang lalu karna ulah dari keluarga Abimana. 
Pernikahan mereka terjadi hanya karna sebuah kesalah pahaman yang terjadi. 
Bagaimana jika suatu saat kebenaran terungkap tentang Aliya yang sebenarnya anak dari musuhnya? 
Ikuti kelanjutannya di "Dinikahi Badboy Tengil"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan orang tua Alvin
"Apa itu benar Aliya?" Tanya om Andre sambil melirik Aliya
Aliya yang mendengar pertanyaan om Andre langsung mengatakan hal yang sebenarnya. Jika yang mencari gara-gara adalah Kartika.
Wanita itu masih mengambil nafas panjang sebelum berbicara hal yang sebenarnya.
"Jadi begini om. Kartika yang sudah mencari gara-gara duluan sama Aliya om. Dia sudah menumpahkan nasi goreng milik Aliya dengan sengaja. Bukan hanya itu saja, Dari awal Aliya masuk ke sekolah ini, Kartika selalu mencari gara-gara terhadap Aliya om"
"Jangan fitnah ya lo Aliya!" Ucap Kartika yang menimpali perkataan Aliya
"Fitnah. Bahkan aku punya banyak saksi di kelas. Dan bukan hanya saya yang sudah di perlakukan semena-mena oleh Kartika. Banyak anak-anak yang juga mendapatkan hal yang jauh lebih parah" Ucap Aliya lagi
"Eh. Jangan fitnah sembarangan lo ya. Anak baru mau sok-sokan menjelekkan nama baik gue" Ucap Kartika yang terlihat begitu marah saat Aliya mengatakan semuanya
"Apa kamu bilang. Aku menjelek-jelekan. Bukankah kelakuan kamu memang sudah jelek" Ucap Aliya lagi
Skak matt. Perkataan Aliya langsung membuat Kartika bungkam. Wanita itu menjadi panik seketika. Karna orang tuanya sendiri tidak pernah tau seperti apa kelakuan Kartika saat di sekolah.
"Kenapa diem. Gak bisa jawab kan!"
Om Andre yang sejak tadi mendengarkan penuturan Aliya langsung bisa menyimpulkan jika Aliya memiliki sifat yang tidak jauh beda dengan Saudaranya yang lain.
Tegas. Dan tidak akan membiarkan orang lain mengusik ketenangannya. Itulah sifat yang di miliki keluarga besar Alexander.
Kemudian, Om Andre melihat ke arah guru BK yang saat ini hanya mengangguk setelah mendengar penuturan yang Aliya berikan.
"Sekarang sudah jelas kan pak. Kalau keponakan saya tidak bersalah. Saya juga mau bapak memberikan hukuman terhadap Kartika yang sudah berani mengusik ketenangan Aliya" Ucap om Andre dingin dan tanpa ekspresi
"Baik pak. Saya akan memberikan hukuman terhadap Kartika. Maaf karna sudah mengganggu waktu bapak. Pak Andre sudah boleh kembali" Ucap guru BK itu.
"Baik, Terimakasih" Balas om Andre sambil menjabat tangan guru BK itu dan mengajak Aliya untuk pulang
Aliya keluar dengan mengekor di belakang tubuh om Andre. Wanita itu masih begitu penasaran siapa om Andre sebenarnya. Aliya saja tidak pernah mengenalnya.
"Terimakasih om. Tapi kalau boleh tau. Om siapa? Kenapa om mau datang dan membantu saya?" Tanya Aliya sopan
"Kamu memang belum mengenal saya. Tapi saya sudah tau siapa kamu. Mari, Om antar kamu pulang. Karna teman kamu yang menunggu tadi sudah pulang duluan karna ada kepentingan mendadak"
"Maksud om, Jihan?"
"Iya. Ayo saya antar kamu pulang"
Aliya gak menjawab. Wanita itu hanya mengangguk dengan perkataan om Andre.
Aliya masuk ke dalam mobil om Andre. Dan ternyata di sana sudah ada Alvin yang menunggu di sana. Melihat keberadaan Alvin membuat Aliya paham jika om Andre pasti orang suruhan yang Alvin kirimkan untuk membatunya.
"Apakah semuanya sudah beres?" Tanya Alvin pada Aliya yang baru saja masuk ke dalam mobil itu
"Iya sudah. Terima Kasih sudah membantu aku" Ucap Aliya yang terdengar begitu tulus.
Baru kali ini Alvin mendengar kata terimakasih yang Aliya ucapkan dengan sangat tulus. Kemudian. Alvin yang baru teringat jika Aliya di panggil ke ruang BK karna masalah nasi goreng yang sudah Kartika tumpahkan.
"Ngomong-ngomong apa yang sudah membuat kamu marah sama Kartika?" Tanya Alvin tiba-tiba
"Aku tidak suka ada orang yang mengusik hidupku. Terlebih lagi Kartika sudah menumpahkan nasi goreng pemberian kamu. Aku tau bagaimana perjuangan kamu membuat nasi goreng itu" Ucap Aliya sambil melihat ke arah Alvin
"Kayaknya ada yang sudah mulai cinta nih"
"Apaan sih. Gue bilang kayak gitu hanya karna menghargai apa yangpp sudah lo lakukan"Balas Aliya sambil mengalihkan pandangannya
Setelah itu. Tidak ada lagi pembicaraan antara Aliya juga Alvin. Begitu juga dengan Om Andre yang memilih diam. Tidak tau harus berkomentar apa, Tapi yang pasti pria itu juga memikirkan kemungkinan yang akan terjadi jika suatu saat Aliya bertemu dengan kedua orang tua kandungnya.
Memang om Andre sudah tau mengenai Aliya. Karna Alvin sudah menceritakan semuanya. Bukan hanya soal pernikahan, Tapi juga soal orang tua kandung Aliya.
"Bagaimana jika sampai Aliya tau kalau keluarga Alvin yang sudah memisahkan nya dengan keluarga kandungnya" Ucap om Andre dalam batinnya sambil melihat ke arah Aliya dan Alvin dari kaca spion.
Dari sini. Om Andre bisa melihat jika Alvin begitu mencintai Aliya. Kedua sorot matanya sudah membuat pria yang berstatus sebagai om nya itu paham. Jika Alvin benar-benar mencintai Aliya pratiwi.
Di tengah perjalanan. Om Andre menepikan mobilnya di sebuah restoran milik keluarga Abimana. Aliya yang baru menyadari itu hanya bisa diam.
"Ayo turun" Ucap om Andre
"Kita ngapain ke sini om?"
"Makan lah Al. Kamu belum makan siang kan"
"Iya om"
30 Menit kemudian. Makanan yang di pesan oleh mereka sudah datang. Entah kenapa Aliya begitu menyukai bakso. Setiap kali makan di luar, Pasti wanita itu selalu memesan bakso.
"Al. Kamu suka banget ya makan bakso?" Tanya Alvin sambil memperhatikan Aliya yang saat ini sedang menikmati semangkok bakso yang menjadi makanan favorite di sana
Aliya tak langsung menjawab. Wanita itu masih menikmati bakso yang ada dalam mulutnya. "Aku memang begitu menyukai bakso. Entah kenapa, Bakso itu mengingatkan aku pada seseorang yang aku sendiri tidak tau itu siapa"
"Maksudnya?"
"Setiap kali aku makan bakso. Aku selalu terbayang wajah kedua orang paruh baya yang menyuapkan bakso pada ku dengan penuh sayang. Tapi orang itu bukan mama Dewi dan papa Usman. Sampau detik ini, Aku belum tau siapa mereka. Tapi aku merasa seperti ada kedekatan" Ucap Aliya lagi sambil terus menikmati baksonya.
"Apakah itu Smith dan Cyra" Ucap Alvin dalam batinnya sambil melirik ke arah om Andre
Om Andre yang mengerti maksud Alvin hanya mengangguk dan meminta Alvin untuk bersikap biasa saja. Agar Aliya tidak sampe curiga dengan tatapan mereka
Di saat mereka sedang menikmati makanannya masing-masing. Tiba-tiba ada suara tidak asing menyapu indra pendengaran Alvin, Aliya dan om Andre.
"Alvin, Andre. Ternyata kalian di sini. Siapa wanita ini?" Tanya orang itu dan berhasil membuat Alvin dan om Andre saling lirik.
Mereka berdua bingung harus menjawab apa dengan pertanyaan yang di ajukan oleh kedua orang tua Alvin yang baru saja tiba di jakarta.
"Momy, Dady" Ucap Alvin sambil menatap kedua orang tuanya