S 1.Rahim 500 Juta
S 2. Cinta Untuk Kanaya
Tania Lorenza, gadis muda yang berprofesi sebagai cleaning service di sebuah perusahaan, dan juga memiliki pekerjaan sampingan menjadi pelayan cafe saat malam hari. Dua pekerjaan itu ia lakoni untuk mengumpulkan uang buat biaya pasang ring jantung ayahnya.
Suatu hari Tania mendapat tawaran oleh direktur utama perusahaan tempatnya bekerja, untuk digunakan rahimnya sebagai bahan percobaan mengandung anak sang direktur tersebut.
Vino Erlangga, seorang direktur utama yang terpaksa mencari seseorang untuk ia sewa rahimnya sebagai percobaan dan pembuktian kepada istrinya yang selalu mengklaim dirinya tidak bisa memiliki keturunan.
Akankah Tania menerima tawaran tersebut, lantaran butuh biaya banyak untuk ayahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAHIM 500 JUTA~ BAB 27
"Elza, coba jelaskan apa yang sebenarnya terjadi, Nak?" Pak Her XIIman mencoba membujuk putrinya, ia sendiri sudah tak kuat melihat kemarahan Vino hanya dengan menatap mata nya saja.
Beberapa saat terdiam dengan menundukkan kepala, Elza akhirnya mengangkat wajah nya, percuma ia menutupi lagi apa yang sudah ia lakukan sebelum pernikahan nya dengan Vino. Terlebih Vino sendiri sudah mengetahui diri nya yang ternyata menggunakan alat kontrasepsi agar tidak hamil.
"Ini semua karena Mama mu, Vino. Karena Mama mu yang sudah mempermalukan dan menghina aku di depan umum."
Flashback
"Oh, jadi hanya perempuan seperti ini yang ingin di peristri Vino? Kerjaan nya hanya suka nongkrong gak jelas, bagaimana nanti kamu bisa mengurus anak saya, huh?"
Elza yang sedang bersama teman-temannya di sebuah cafe, langsung menunduk malu saat wanita paruh baya yang merupakan calon mama mertuanya, datang menghampiri dan mencekcoki nya.
"Tante Wina,"
"Saya sudah berapa hari ini menyuruh orang untuk mengintai kamu, dan ternyata kamu itu hanya anak Mami yang suka menghambur-hamburkan uang orang tua tanpa bisa melakukan apa pun. Dengar ya Elza, Saya lebih baik punya menantu dari kalangan bawah tapi bisa menjadi Istri sekaligus Ibu untuk anak Saya. Bukan seperti kamu yang anak orang kaya tapi tidak berguna jadi perempuan, apa lagi nanti kalau jadi Istri dan Ibu. Bagaimana kamu bisa mengurus Suami dan Anak kamu kalau kamu saja kerjaan nya seperti ini."
Setelah mengatakan kalimat pedas yang bagaikan sebuah tamparan di wajah Elza, Mama Wina pun pergi meninggalkan Elza dan teman-temannya.
Elza mengepalkan tangannya seiring menatap langkah mama Wina yang perlahan menjauh.
"Tante menganggap aku tidak berguna. Tapi lihat saja nanti, Putra mu yang akan aku buat tidak berguna."
Beberapa bulan setelah kejadian itu Elza masih merasa dendam pada calon mama mertuanya itu hingga menjelang hari pernikahan nya dengan Vino.
Esok adalah hari pernikahan nya dengan Vino, dan hari ini Elza yang di temani seorang laki-laki mendatangi sebuah rumah sakit untuk memasang alat kontrasepsi. Setelah selesai, Elza dan laki-laki itu pun meninggalkan rumah sakit dan pergi ke sebuah apartemen yang sudah di sewa Elza.
"Tidak akan ada darah perawan di malam pengantin. Salahkan lah Mama mu yang sudah menghina ku jika nanti kamu akan kecewa di malam pertama kita, Vino." Elza tersenyum menyeringai sembari membuka satu persatu pakaian nya lalu naik ke atas tempat tidur dimana seorang laki-laki sudah berbaring dengan keadan tanpa busana.
"Lakukan lah sebanyak yang kau mau, karena bukan hanya benih mu, tapi benih suami ku nanti juga tidak akan pernah tumbuh di rahim ku. Dia akan aku buat menjadi laki-laki tak berguna karena tidak bisa memiliki keturunan." bisiknya di telinga laki-laki yang saat ini sudah berada di atas tubuh nya.
Elza benar-benar seolah kehilangan akal sehat nya karena merasa dendam pada calon mama mertuanya, dan berfikir akan melimpahkan semua nya pada Vino. Ia sampai rela menyewa seorang laki-laki untuk menidurinya untuk membuat Vino kecewa di malam pertama mereka nanti, karena ia tahu Vino tidak akan pernah meninggalkan nya apa pun keadaannya nanti. Vino begitu tergila-gila dan cinta mati pada nya."
Flashback Off
"Dasar wanita murahan!"
Pak Herman dengan cepat menahan tubuh Vino yang hendak menyerang Elza. Namun, ia justru berbalik memberi tamparan di pipi putrinya itu yang membuat Vino sedikit tersentak kaget terlebih Elza yang tidak menyangka akan mendapat tamparan tiba-tiba dari tangan papa nya yang selalu memanjakannya.
"Elza, kamu..." Pak Herman langsung memegangi dada nya yang tiba-tiba terasa nyeri setelah menampar putrinya.
"Pa," Meskipun merasa panas di pipinya karena tamparan itu, Elza tetap merasa khawatir melihat keadaan papa nya.
"Stop, jangan mendekat." Pak Herman merentangkan sebelah tangan nya agar Elza tak mendekatinya. "Papa memang selalu memanjakan kamu, Papa juga selalu membanggakan kamu. Tapi Papa sangat tidak menyangka kamu sampai melakukan hal sehina itu hanya karena merasa dendam pada Mama nya Vino." ucap Pak Herman dengan lirih. Sambil menahan nyeri di dada nya, ia membalikkan badan lalu mengayunkan langkah kaki nya meninggalkan ruang besuk itu.
"Pa, " Elza ingin mengejar papa nya, namun Vino langsung menarik pergelangan tangan nya.
"Aku tidak menyangka jika kamu serendah itu, Elza."
"Itu semua karena Mama mu!" sentak Elza seraya menarik tangan nya yang di cengkeram Vino.
Vino termangu, ia jadi teringat mama nya yang malah pergi ke luar Negri menjelang hari pernikahan nya dengan Elza. Dan setelah pernikahan, papa dan adiknya pun menyusul ke luar Negri dan tidak pernah kembali sampai saat ini. Vino jadi berpikir, apakah sejak dulu mama nya itu tidak pernah merestui hubungan nya dengan Elza.
Namun, setelah beberapa saat terdiam Vino terkekeh yang membuat Elza mengernyit bingung.
"Karena kebodohan mu itu, aku bertemu wanita hebat yang akan melahirkan keturunan ku." Vino menatap Elza dengan tatapan sinis.
"Dia pun hanya wanita rendahan yang mau tidur dengan mu hanya karena uang!"
"Jangan menghina Ibu dari anak ku! Lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan." ucap Vino, menatap Elza dengan tajam, ia merasa tidak terima Istriya itu menghina wanita yang tengah mengandung anak nya.
Vino pun pergi meninggalkan Elza yang berteriak histeris meminta di bebaskan.
Sungguh mantap sekali 🌹🌹🌹🌹 🌹
Terus lah berkarya dan sehat selalu ✌️