"Metta,, apa semua berkas yang di butuh kan untuk meeting siang ini sudah siap" tanya nya pada sekretaris yang bernama metta
"Sudah bos, semua berkas nya sudah lengkap, kita hanya perlu menunggu utusan dari pihak Klien nya saja" ucap metta sang sekretaris
"Bagus, kalau begitu antar kan surat nya ke ruangan ku, biar aku periksa kembali"
Hanna Purwati yang kerap di panggil Hanna atau bos Hanna oleh orang ² terdekat nya sekaligus bawahan nya,,, seorang wanita Yang tangguh dan mandiri, di usia yang sudah menginjak ke 27 tahun, seorang Hanna mampu meraih sebuah kesuksesan yang orang lain belum tentu bisa mendapat kan nya, bagai mana tidak,,,,
Dengan segala kegigihan dan semangat nya untuk bangkit akhirnya membuah kan hasil, ia yang dulu selalu di kucil kan dan di rendah kan bahkan di tinggal kan oleh kekasih nya sendiri hanya karna ia seorang gadis miskin sebatang kara......
****
Selanjutnya.....
Sebelum lanjut jangan lupa follow author dulu ya, agar author lebih semangat lagi🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Rey sempat bingung dengan apa yang di lakukan Hanna,, baru saja mereka berbicara dengan serius malah bisa² nya Hanna masih memikirkan makanan dan mengajak nya keluar rumah, tapi sesaat kemudian Rey pun tersadar dan Mulai bersemangat untuk pergi makan malam bersama Hanna
Saat melewati jalan yang biasa Hanna lalui bersama Roy, terlihat sebuah warung makan kecil di pinggir jalan Namun pembeli nya cukup ramai, Hanna meminta Rey menghentikan mobilnya di sana dan segera turun dari mobil, Rey sebenarnya bingung, bisa² Hanna malah mengajak nya makan di pinggir jalan Namun Rey sebisa mungkin bersikap biasa saja dan menuruti kemauan Hanna,
"Sayang, apa kau yakin ingin makan di sini,,,??? tanya Rey
"Iya,,, ini adalah warung makan langganan ku sejak aku berusia 12 tahun, sampai sekarang aku masih menyukai makan di sini apa lagi ada soto Banjar, karna memang penjual nya ini asli berasal dari Kalimantan," jelas Hanna
Rey pun mengerti dan manggut-manggut saja saat mendengar penjelasan Hanna, tak lama kemudian pesanan mereka pun tiba,
( Soto Banjar kesukaan Hanna dan Ayam bakar lalapan untuk Rey ) Di temani dua gelas Es teh manis dan tak lupa air putih yang selalu tak ketinggalan...
Saat suapan pertama Rey terlihat biasa saja, namun lama kelamaan Rey malah minta tambahan sambil sesekali ia menyeruput Soto Banjar milik Hanna, Walau pun Hanna sempat merasa jengkel dengan kelakuan Rey, namun ia senang karna Rey tak menolak saat di ajak makan di tempat biasa...
"Sayang, kaya nya aku mau bungkus lagi aja deh buat di bawa pulang" ujar Rey yang membuat Hanna terperangah
"Mas Rey yang bener aja, emang perut nya masih muat nampung makanan segini banyak" tanya Hanna bingung
"Bukan buat aku sayang,,, tapi buat mama dan papa, mereka pasti suka dengan makanan ini dan aku juga yakin mereka bakal ketagihan saat mencoba nya"
"Ooohh,, ku kira buat mas Rey lagi, Ya udah aku pesan lagi dulu ya" ujar Hanna sembari berlalu meninggalkan Rey dan menghampiri mamang penjual nya untuk memesan makanan yang Rey mau dan sekalian Hanna juga membeli soto Banjar lagi untuk di bawa pulang buat Bu Minah dan bi Ita juga yang lain nya
Sementara di rumah Hanna....
"Bi Minah, Hanna mana kok aku cari di kamar nya gak ada,,,??? tanya Roy pada bi Minah
"Oh iya nak Roy, tadi bibi lihat nak Hanna pergi keluar sama tuan Rey, kata nya mau cari makan" ujar bi Minah
"Sama Rey,,,? cari makan,,?! sejak kapan anak itu baikan sama tuan Rey, bukan nya kemarin dia sendiri yang bilang sama aku kalau dia gak mau lihat muka tuan Rey lagi,,,??? ucap roy bingung
"Saya juga kurang tau nak Roy, tapi kaya nya sih barusan udah baikan lagi, malah tadi bibi lihat nak Hanna senyum nya gak luntur² sama sekali"
Saat bi minah dan Roy sedang asyik membicarakan Hanna, tak lama kemudian yang di bicarakan pun datang,,,
"Assalamualaikum" ucap Hanna saat memasuki rumah
"Wa'alaikum salam,,, eh panjang umur kamu Han, baru juga di omongin" ujar Roy keceplosan
"Hah,,, kalian ngomongin aku, ngomong apaan, jangan bilang kalian jelek-jelekin aku ya," ujar Hanna
.
.
.
BERSAMBUNG