Bagaimana jadinya jika wanita yang telah ia rebut suaminya menikahi Ayahnya?
Ya, Dia adalah Maya, Wanita yang rumah tangganya di hancurkan oleh Vanya Adiyaksa Abrisam, Membalas perbuatan sang pelakor dengan balasan yang tidak pernah Vanya bayangkan sebelumnya.
Dengan bermain cantik, Maya diam-diam mendekati Adiyaksa Abrisam yang tak lain adalah Ayah dari Vanya sang pelakor hingga berhasil menikahinya.
Lalu bagaimana kisah mereka setelah menjadi satu keluarga?
Ikuti keseruan pembalasan istri sah terhadap pelakor yang akan tersaji dalam Novel "Menikahi Ayah Pelakor"
Karya : Noor Hidayati
Add FB : I'tsmenoor
Instagram @_itsmenoor
Tiktok @itsmenoor12
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memutar Balikkan Fakta
Maya begitu terkejut mendengar apa yang Abrisam katakan.
"Apakah ini artinya Vanya telah lebih dulu memberitahukan kebenarannya pada Mas Adi?" batinnya.
Sementara Abrisam melangkah mendekati Maya dengan tatapan tajam dan sikap dinginnya. Kemudian ia mencengkram lengan Maya dan menariknya hingga tubuh mereka beradu.
"Aku sudah pernah mengatakan pada mu Maya, Aku bisa memaafkan apapun kesalahan mu kecuali Kebohongan dan perselingkuhan! Tapi apa yang kamu lakukan Maya?!"
Maya menggelengkan kepalanya dan berusaha ingin menjelaskan. Namun belum sempat ia mengucap satu katapun, Abrisam kembali melontarkan kata-kata yang membuat Maya tercengang.
"Kamu bukan hanya membohongi ku, Tapi kamu juga memanfaatkan ku untuk membalas dendam terhadap putriku dan kembali pada Alvin!"
"Tidak... Itu tidak benar, Aku... Aku sama sekali tidak berniat untuk kembali kepada Alvin, Justru Aku ingin mbalas atas apa yang sudah mereka lakukan pada ku."
"Hegh! Jadi benar, Kamu hanya memanfaatkan ku?"
"Mas Adi Aku bisa jelaskan."
"Semua sudah jelas, Dan seharusnya Aku sadar sejak awal jika kamu tidak pernah mencintai ku!" Abrisam menghempaskan tubuh Maya yang sebelumnya sedikit terangkat oleh tangan kekarnya. Kemudian ia meninggalkan Maya dan menutup pintu kamar mandi dengan begitu kerasnya.
Maya menangis dan menggedor-gedor pintu untuk meminta kesempatan. Namun Abrisam yang sudah dikuasai oleh kekecewaan di hatinya tak mempedulikan tangisan Maya.
Langkah kaki seseorang memasuki kamar, Membuat Maya yang duduk bersandar di pintu menghentikan tangisnya dan menoleh ke belakang.
Ia melihat Vanya dan Alvin melangkah mendekatinya dan tersenyum jahat melihat apa yang terjadi kepada Maya.
"Apa yang sudah kalian katakan pada Mas Adi?" tanya Maya yang langsung berdiri mendekati keduanya.
"Ikut kami!" Vanya menarik tangan Maya dan membawanya keluar dari kamar. Kemudian ia menghempaskan tangan Maya di ruang tengah dengan begitu kasar hingga membuatnya hampir terjatuh.
"Sudah ku katakan jangan berrani-berrrani mengatakan yang sebenarnya, Tapi kamu nekat ingin memberitahukan yang sebenarnya kepada Ayah. Jadi sekarang nikmati saja kemarahan Ayah karena Aku telah memutar balikkan fakta jika kamulah yang merebut Alvin dari ku!"
"Apa!"
"Ya, Aku telah memutar balikkan fakta dan mengatakan jika kamulah yang merebut Alvin dari ku, Kamu menjebak Alvin sampai Alvin mau menikahi mu, Tapi karena cinta tidak bisa di paksakan dan cinta kami yang begitu kuat, Akhirnya Aku dan Alvin kembali menjalin cinta hingga akhirnya Alvin menceraikan mu dan menikahi ku! Dan apa yang membuat Ayah begitu mempercayai ucapan ku?" Vanya menjeda ucapannya.
"Itu karena Aku juga mengatakan jika kamu melakukan hal yang sama kepada Ayah agar Ayah terikat dengan mu dan menikahi mu."
"Kamu benar-benar licik Vanya! Seharusnya sejak awal Aku membalas mu dan tidak mengurungkan niat ku!" triak Maya.
"Maya... Tenanglah," ucap Alvin.
"Kamu itu terlalu baik, Kamu tidak akan bisa berbuat jahat kepada kami. Jadi tetaplah menjadi orang baik."
Setelah mengatakan itu Vanya dan Alvin tersenyum dan meninggalkan Maya yang masih terpaku di tempatnya.
Sesampainya di kamar, Alvin dan Vanya tertawa puas karena telah berhasil menjalankan rencananya. Dengan saling berpelukkan, Alvin dan Vanya menjatuhkan diri ke atas ranjang.
"Akhirnya ketakutan kita bisa kita atasi, Sekarang ada satu hal lagi yang harus ku atasi," ucap Vanya yang langsung membalikkan tubuhnya menjadi diatas tubuh Alvin.
"Apa?"
"Apa lagi Alvin, Sejak Ayah menikah kita hampir tidak pernah bercinta, Dan kamu terlihat lebih tertarik dengan Maya, Apa setelah ini kamu masih mau mengabaikan ku dan mencari kesempatan untuk mendekatinya?"
"Itu... Itu hanya perasaan mu saja, Kita tidak bercinta karena Aku tidak tenang jika Ayah mengetahui hubungan kita sebenarnya dan soal ketertarikan ku kepada Maya itu juga hanya trik untuk membuatnya tetap menutup mulutnya." ujar Alvin berbohong.
"Baiklah kalau begitu tidak ada lagi yang perlu di permasalahkan, Sekarang kita nikmati pagi ini dengan bercinta?"
"Ya tentu saja," ucap Alvin yang kembali membalik tubuhnya dan memulai percintaan mereka.
Bersambung...
Mohon maaf kemarin libur, Kemarin Author sangat sibuk sehingga tidak ada waktu untuk menulis, Terimakasih untuk semua yang sudah like, Vote, Komen dan selalu menunggu Update terbarunya, Banyak cinta untuk kalian 😘 🙏❤️