Menghadiri pesta ulang tahun teman sekolahnya,membuat seorang gadis bernama Renata harus kehilangan kesuciannya.
Seseorang sudah menjebaknya dan akibat ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab,dia harus menjalani hidupnya,hidup yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Brakk
Pintu dibuka paksa,Delon masuk ke rumah itu,rumah dimana seorang Dila sedang dikurung.
" Delon,kenapa kamu menyuruh mereka membawaku kemari?" tanya Dila sedikit berteriak.
" Dila...Dila,kamu tanya kenapa?" kamu sudah bikin masalah,masih bisa tanya kenapa" ujar Delon lalu duduk di hadapan Dila yang tubuhnya terikat di kursi.
" Wow...salut! punya berapa nyawa kamu Dila?" tanya Delon sambil memandang tajam wajah Dila yang sudah pucat karena ketakutan.
" Hai Bro,jangan terlalu kejam,lihatlah wajahnya pucat.Kamu sudah membuatnya takut" tiba-tiba Robi masuk ke ruangan itu.
" Astaga,si budak cinta sudah datang" gumam Delon.
" Berhenti mengejeku casanova otak kerdil" ledek Robi.
Sret...
Robi menarik tali yang mengikat tubuh Dila dengan pakasa hingga meninggalkan bekas merah dikulit Dila yang putih.
" Ambilkan airku" perintah Robi pada anak buah yang ada di sana.
" Robi please! Biarkan aku yang melakukannya" pinta Delon.
" Oh no Delon,istrimu sedang hamil.Biar aku saja yang melakukan pekerjaan mudah ini" tolak Robi.
Delon pun mendengus kesal melihat tingkah sepupunya yang sangat menyebalkan.
" Ini Tuan" kata anak buah Robi sambil menyodorkan dua buah botol minuman berbentuk kecil.Bukan minuman biasa,tapi racun yang diracik oleh Robi dan siapa pun yang meminumnya akan mati dalam dua hari.
Robi merangkul pundak Dila lalu mengajaknya keluar dari ruangan itu.Robi membawa Dila pergi menggunakan mobilnya,supir melajukan mobil dengan perlahan.
" Terima kasih" ucap Dila.
" Terima kasih untuk apa?" tanya Robi dengan suara menggoda,jarinya memainkan ujung rambut Dila.
" Karena sudah membebaskanku dari Delon" jawab Dila.
" Aku rasa kamu tahu bagaimana cara berterima kasih dengan benar" pancing Robi.
Jiwa mesoem Dila pun meronta,Dila memejamkan mata saat Robi mendekat ke wajahnya.
Mph,Dila kehabisan nafas karena Robi menciumnya cukup lama.
" Apa kamu menyukainya?" tanya Robi sambil mengelap bibir basah Dila.
" Sangat suka" jawab Dila.
" Aku bisa melakukan lebih,apa kamu mau? Aku bisa lebih perkasa dari Delon" tawar Robi dan Dila pun mengangguk.
" Ke tempat biasa" titah Robi pada supir.
Supir melajukan mobilnya ke tempat yang diperintahkan oleh bosnya.Tidak lama kemudian mereka sudah sampai di sebuah hotel berbintang,Robi membawa Dila masuk ke hotel itu dan langsung menuju presidential suite.
" Bukankah ini mahal?" tanya Dila saat masuk ke kamar itu.
" Gadis seperti kamu sangat cocok dimanjakan di tempat seperti ini,sayang" sanjung Robi.
Robi mengambil dua gelas air lalu memasukkan cairan yang tadi dibawanya.
" Kau mau meracunku?" tanya Dila.
" Ini bukan racun sayang,ini obat untuk kita biar cepat melayang" jawab Robi yang langsung minum air dari gelas itu sampai habis.
" Minumlah agar kamu bisa menandingi goyanganku" kata Robi dan tanpa ragu Dila langsung menghabiskan air dalam gelas itu.
" Oh Baby,kamu semakin menggemaskan bila menurut seperti ini" kata Robi dengan suara menggoda.
Robi membuka bajunya hingga terlihat tubuhnya yang putih berotot serta menggoda.
" Ayo sayang,tunggu apalagi" ujar Robi yang langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasur.
Dila pun naik dan langsung mengungkung tubuh Robi.Robi menarik kepala Dila dan langsung menyesap bibir seksi milik Dila.Dengan keahliannya Robi berhasil memasukkan sebuah pil berbentuk kecil ke mulut Dila dan Dila tidak menyadarinya karena terbuai oleh sentuhan Robi.
Bruk,
Tubuh Dila pun ambruk di atas tubuh Robi,Robi langsung menyingkirkan tubuh itu.
" Masuk" perintah Robi pada orang suruhannya yang sejak tadi menunggu di luar.
" Antar dia pulang ke rumahnya.Jika kamu mau,kamu bisa menikmatinya terlebih dahulu.Dia tidak akan bangun selama tiga jam" tutur Robi lalu keluar dari kamar hotelnya.
" Cih,bibirku ternoda lagi" gumam Robi.
Robi masuk ke mobilnya dan meminta supir untuk mengantarkannya pulang.Sesampainya di rumah dia langsung mencari Sita.Walau bagaimana pun Robi pria normal,perbuatannya pada Dila tadi sudah membangunkan tongkat keramatnya.
" Sayang,kamu baru pulang?" tanya Sita saat Robi nyelonong masuk ke kamarnya.
Robi menarik pinggang Sita agar merapat ke tubuhnya.Dengan rakus Robi langsung melahap bibir ranum milik Sita.
" Apa kamu baru saja beraksi?" tanya Sita dan Robi pun mengangguk,matanya berkabut memendam rasa yang bergejolak di tubuhnya.
Sita pun tersenyum melihat lelaki di hadapannya yang sudah diliputi oleh nafsoe akibat ulahnya sendiri.Perlahan Sita membuka pakaian yang melekat di tubuhnya,melihat itu Robi pun langsung menyerang Sita secara lembut dan penuh penghayatan.
...****************...
Sudah pukul sepuluh malam,tapi Delon belum juga pulang.Walaupun Delon pergi ke klub miliknya,biasanya Delon sudah pulang sebelum pukul sepuluh.
" Kemana Mas Delon,kenapa ponselnya tidak bisa dihubungi? Atau jangan-jangan Delon sedang bersama Dila sekarang" monolog Renata.
Renata berjalan mondar-mandir di depan pintu rumahnya,sambil sesekali melihat kearah pintu pagar.Sebuah mobil masuk ke pekarangan rumahnya,lalu berhenti tepat di depan pintu.Delon keluar dari mobil itu lalu menghampiri Renata.
" Sayang,kenapa belum tidur?" tanya Delon.
" Aku mencemaskanmu" jawab Renata.
" Cemas atau takut aku bersama yang lain" goda Delon.
" Tau ah" ujar Renata yang langsung berjalan menuju kamarnya.
" Hei...sayang,kok ngambek sih" Delon mempercepat langkahnya agar bisa mengejar Renata.
" Apa besok akan ada yang datang lagi Mas?" tanya Renata lalu duduk di sofa kamarnya.
Delon mendudukkan dirinya di samping Renata," Mas tidak tau,sayang.Semua yang terjadi hari ini sungguh di luar dugaan" jawab Delon.
" Maafkan masa lalu Mas yang membuatmu tersiksa di masa depan.Mas sungguh minta maaf" ucap Delon.
" Aku hanya tidak sanggup menghadapi mereka Mas,apalagi kondisiku yang sedang hamil begini.Aku takut mereka yang datang mengganggu pikiranku yang bisa berdampak buruk pada bayiku" tutur Renata.
" Mas bersumpah Demi Tuhan,setelah malam pertama pertemuan kita di hotel waktu itu,Mas tidak pernah main lagi,mas tidak pernah mencelupkannya ke tempat lain sayang.Percayalah"
Huft...Renata menghela nafasnya," Baiklah,aku percaya" ucap Renata.
" Terima kasih sayang" ucap Delon.
Cup
Delon menghadiahkan ciuman singkat di bibir Renata.
" Mas" kata Renata.
" Kenapa?" goda Delon.
" Kenapa sebentar" rengek Renata yang membuat Delon membuka mulutnya lebar-lebar.
" Kamu nakal sayang" ujar Delon yang langsung menyesap bibir Renata dengan lembut dan cukup lama.
Renata membalas sesapan itu sambil berpindah duduk,dari sofa ke pangkuan Delon.Malam yang dingin berubah panas dan keringat pun mengucur deras.Renata yang sudah terlatih pun lebih menguasai permainan,Delon hanya bisa pasrah saat Renata menjelajahi setiap inti tubuhnya.
Tidak sampai di situ,seperti pemain ahli Renata memainkan lolipop itu dan sangat menikmatinya.
" Sayang,kenapa kamu semakin nakal" racau Delon dengan suara tertahan.
Renata mengungkung Delon dengan tangan bertumpu di sandaran sofa.Mata Delon dimanjakan oleh pemandangan dua buah bukit indah di depannya.Tidak ingin melewatkan keindahan itu,Delon pun bermain disana.
Jleb
Renata memasukkan lolipop ke mulut bawahnya,dengan lahap mulut itu menelan hingga lolipop itu kandas tak bersisa,yang tersisa hanya lelehan benda cair sedikit kental dan hangat di rongga mulut bawah Renata.
👏👏👏👏👏