Terpaksa Menikah

Malam yang indah, syaki mengenakan dress putih satin sebatas paha. Ia hanya terbaring menunggu kepulangan suaminya dari kantor. Lama menunggu suaminya, syaki pun tertidur. Dirinya bersembunyi di balik selimut tebal miliknya. Syaki begitu tenang dan damainya di kamar itu.

Sedang husain tengah mengerjakan beberapa laporan untuk atasannya. Dia menuliskannya sampai lembur sembari ia cek berulang kali takut ada kesalahan dalam penulisan keuangannya.

Iya Husain adalah manager di perusahaan milik ayahnya syaki yang bergerak di bidang percetakan buku dan pengcopyan dokumen. Ayah syaki memiliki beberapa outlet yang dikelola oleh husain. Selain itu husain juga bekerja pada outlet fried chicken milik ayahnya. Oleh sebab itulah, husain sibuk.

Selesai mengerjakan laporan keuangan, husain langsung pulang. Ia bergegas masuk ke dalam kamar. Ia berpikir syaki pasti di dalam kamar sudah tertidur. Dan benar saja syaki sudah terlelap. Selimut yang awalnya menutupi tubuhnya pun juga berserakan ke sana kemari membuat lekuk tubuh syaki terekspos sempurna.

Hati husain berdesir melihat keindahan syaki, awalnya ia berniat tidur lagi di sofa dan membiarkan syaki seorang diri di kasur. Namun, melihat syaki begitu indahnya hasrat husain mulai membara. Ingin dia memeluk syaki.

Dengan cepatnya husain mendekap tubuh istrinya langsung dari belakang merayapi tubuhnya berharap syaki terbangun. Namun syaki tak bangun.

Kebetulan sebelum tidur, syaki meminum beberapa vitamin kesehatan wanita. Syaki meminum itu dengan harapan rahimnya subur dan segera hamil. Beberapa hati yang lalu, ibu syaki memberinya, beliau berpesan untuk selalu meminum vitaminnya saat malam hendak tidur supaya rahimnya subur. Dan sesuai arahan orangtuanya syaki meminumnya setiap malam.

Efek dari vitamin itu membuatnya tidur lelap yang membuatnya benar benar tak sadar jika disentuh suaminya.

Tanpa menghiraukan syaki yang nampak sangat lelap, Husain hendak melampiaskan hasrat birahinya. Dia meninggalkan jejak di leher syaki. Berharap syaki segera sadar, husain berusaha menyadarkan syaki dari kelelapannya. Husain ingin melihat sikap dan tindakan syaki jika ikut terangsang. Seperti apa syaki jika hatinya dipenuhi hasrat birahi, husain benar benar ingin tahu. Karena sejak kemarin syaki hanya pasrah tanpa ikut andil. Kali ini husain ingin melihat keliaran syaki padanya.

Husain berharap syaki juga menikmati dan ikut berperan dalam keinginannya itu. Berulang kali husain men-transfer hasratnya pada syaki agar syaki juga terbuai oleh belaiannya dan hatinya terisi hasrat yang sama. Husain ingin hasratnya terjamah oleh syaki sepenuhnya. Dan akhirnya syaki pun terbangun dengan merintih kesakitan.

"Shhhh perih banget ya leherku", ucap syaki menyentuh lehernya. Syaki masih belum menerima transfer hasrat oleh husain. Raganya terbangun sebab pedih yang ia rasakan.

"Sayang ayo lagi",bisik husain.

"Oh mas sudah pulang", sahut syaki. Syaki mencoba membuka kedua bola matanya sejelas jelasnya hingga tampak husain suaminya itu tengah tersenyum melihatnya.

"Ayo sayang", bisik husain lagi.

Syaki langsung memahami maksud suaminya. Ia tersenyum dan menunduk membiarkan husain.

"Iya sayang", sahut syaki.

Mendengar balasan syaki husain dengan percaya dirinya membaringkan tubuhnya di samping syaki. Syaki yang melihatnya mengernyitkan dahi sembari tangannya menyilakan rambut ke belakang keheranan. Syaki heran sebab syaki berpikir jika suaminya mengajaknya berhubungan intim tapi kenapa suaminya malah memposisikan diri tidur di sampingnya. Syaki jadi berpikir mungkin ia salah menduga, mungkin maksud husain ia minta dipijiti.

Walhasil, syaki pun memijiti husain dari lengannya terlebih dahulu. Melihat tingkah istrinya, tangan husain reflek menepuk jidatnya sendiri. Husain merasa syaki begitu gengsi atau entah kenapa.

"Loh ada nyamuk ya mas?", kejut syaki.

"Aduh kamu ini. Bukan ini yang dipijat tapi ini. Oke?", seru husain sembari tersenyum.

"Oh..ya..ya..yaa..", tunduk syaki manggut manggut.

Tuh kan dugaanku awal benar tapi kenapa dia malah bobokan? Ternyata mau ganti posisi toh oalah, batin syaki.

"Elah yang buruan", seru husain lagi.

"Iya mas", balas syaki tersenyum tulus.

Husain berkali kali menepuk jidatnya melihat tingkah istrinya. Hingga ia merasa dirinya harus men-training syaki untuk urusan ini. Syaki pun mengikuti petunjuk penggunaan sesuai arahan suaminya itu sembari manggut manggut.

Padahal sebenarnya syaki hanya kurang bisa saja namun husain menyimpulkan syaki tidak paham sama sekali.

****

Sementara di lain tempat hanum tengah mengucapkan kalimat syahadat sesuai ajaran bu ustazah di pondok pesantren. Ia mengikuti arahan bu ustazah itu dengan harapan ia bisa menjadi muslim sejati bersama Faro calon suaminya.

Malam itu, saat hanum terus menerus merayu mamanya agar mengijinkannya masuk islam, mamanya pun akhirnya mengijinkan sesuai permintaannya.

Dengan berbekal semangat yang membara hanum melantunkan kalimat syahadat itu.

Asyhadu alla illa ha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah.

"Nah sekarang dek hanum sudah masuk islam. Sekarang ibu ajarin sholatnya ya", seru bu nyai tersenyum ramah.

"Njih bu. Maturnuwun."

Hanum terus mengikuti gerakan yang dilakukan bu nyai sembari mengikuti bacaan yang diajarkan. Memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghafalkannya bisa seharian lebih. Tetapi hanum benar benar effort banget menghapalkannya agar bisa sholat seperti muslim yang lain.

Selesai menerima ajaran itu, bu nyai memberikan hanum buku tuntunan dan panduan sholat wajib dan sunnah. Juga beberapa buku lain tentang puasa, zakat dan tak lupa juga Al quran. Bahkan bu nyai mengundang hanum untuk mengikuti kajian alquran dan kitab kuning setiap habis magrib di pondok pesantren itu.

Hanum menjadi begitu bersemangat menjadi muslim sejati melihat ketulusan dan kesabaran bu nyai mengajarinya juga banyak santriwati yang ramah membantunya.

-------------

MasyaAlloh mba hanum jadi islam. Semoga menjadi muslim sejati ya num. Love you ;)

Kepoin perjalanan hanum yuk gaes ;)

jangan lupa like, comment dan subscribe ya terimakasih pembacaku :)