Namaku Amora, bagiku uang adalah segala-galanya. menjadi simpanan om-om dan mantan perempuan malam semuanya sudah ku lakoni hanya untuk mendapatkan uang dengan cara yang instan. Namun di balik itu ada masa lalu yang begitu kelam yang membentuk diriku menjadi seperti ini.
Suatu hari aku tersadar bahwa semua yang ku lakukan ini ternyata salah, dan aku mencoba keluar dari zona nyaman ku. Namun sayang nya semua tidak semudah yang ku bayangkan, sanggup kah aku menjalani kehidupan baruku kehidupan yang seperti roller coaster yang terkadang menjunggkir balikkan hidup ku?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astry Yovani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pindah kamar
Kenapa kau tidak memakan sarapan mu?" Tanya Miko yang sudah selesai sarapan kepada Ravi yang sedari tadi hanya mengobrak-abrik nasi goreng nya dengan sendok.
"Aku tidak nafsu sarapan kak." Jawab Ravi lesu.
"Apa kau sakit?, Apa perlu dokter manda di panggil ke sini?" Tambah Miko.
"Tidak, tidak kak aku baik-baik saja kok. Hanya belum lapar saja." Jawab Ravi berbohong.
"Bagaimana aku bisa nafsu makan, kau telah merebut perhatian wanita ku kak." batin Ravi.
"Hmm baiklah kalau begitu nanti saja kau sarapan di kantor. Sekarang kita harus berangkat ke kantor." Ucap Miko yang sudah berdiri dari duduk nya.
"Hmm dan kau Amora, ikut lah dengan Lela." Titah Miko.
"Kemana pak?" Tanya Amora yang masih mengunyah sarapan nya.
"Kau ikut saja!."
Miko pun berdiri dan berjalan menuju pintu keluar rumah itu, serta di belakang nya Ravi mengekori nya. Dan beberapa menit kemudian mobil mereka pun melaju meninggalkan rumah itu.
"Mbak Lela kita mau kemana?' tanya Amora yang merasa penasaran.
"Oh pak Miko menyuruh saya membawa nona Amora ke spa dan ke salon. Katanya sih pak Miko ingin nona Amora prepare untuk nanti malam." Jawab Lela polos.
"Hah untuk nanti malam?" Tanya Amora keheranan.
"Iya non, kalau non Amora sudah selesai sarapan segera siap-siap ya non." Tambah Lela.
"Tapi mbak..."
"Saya mohon non, tolong jangan bantah pak Miko karena yang akan jadi korban nya adalah saya. Saya sangat butuh pekerjaan ini non." Potong Lela dengan wajah memohon.
"Hmm baiklah mbak, tapi boleh tidak mbak Lela tidak usah memanggil saya dengan sebutan non? Panggil Amora saja kelihatan nya saya juga lebih muda dari mbak." Pinta Amora.
"Maaf non, itu perintah kan non Amora adalah wanita nya pak Miko, otomatis non Amora juga majikan saya kan." Ucap Lela.
"Hahaha, tidak kok mbak saya bukan wanita nya." Tawa Amora renyah merasa hal itu lucu.
"Saya hanya perempuan yang dia butuhkan untuk menyalurkan nafsu jahat nya mbak." Batin Amora.
"Yasudah kalau begitu saya ke kamar dulu ya mbak, mau siap-siap dulu. Lumayan juga sih spa ke luar setidaknya saya tidak di rumah mulu." Pamit Amora.
Mbak Lela hanya mengangguk, sementara Amora langsung masuk ke kamar nya.
"Lho mbak yang di ranjang baju siapa?" Tanya Amora saat dia melihat satu stel baju dan celana tergerai rapi di atas ranjang nya.
"Oh itu punya non Amora, tadi pak Miko menyuruh saya meletakkan nya diatas ranjang nya non. Katanya sih untuk non pakai." Jawab Lela dari luar kamar.
"Sebenarnya dia orang yang seperti apa sih?, Dia terlihat dingin tetapi perduli juga dengan kebutuhan ku." Batin Amora yang merasa aneh dengan sifat Miko.
Akhirnya Amora hanya menurut saja, dan segera berganti pakaian dan berdandan tipis.
Dan setelah semuanya selesai Amora dan Lela pun segera berangkat ke tempat yang sudah di tentukan oleh Miko. Dengan beberapa pengawal yang mengawal mobil mereka.
"Uhh rasanya sudah lama aku tidak menghirup udara luar seperti ini. Seperti keluar dari penjara saja." Ucap Amora sambil menatap keluar jendela mobil.
"Umm mbak Lela kenapa mau bekerja dengan Miko, dia kan orang nya dingin seperti kulkas." Tanya Amora kepada mbak Lela yang duduk di sebelah nya.
"Pak Miko sebenarnya orang baik kok non, bahkan dia menawarkan gaji yang fantastis untuk saya, empat kali lipat dari gaji saya sebelumnya." Jawab Lela.
"Hmm karna gaji nya ya mbak?" Tanya Amora lagi.
"Sebenarnya bukan sepenuhnya karna gaji sih non. Jadi kemarin saya yang baru saja di pecat dari pekerjaan lama saya merasa pusing dan linglung berjalan di jalanan. Dan tiba-tiba hampir saja saya menabrak mobil pak Miko. Lalu pak Miko keluar dari mobil Dan singkat cerita dia pun menanyakan saya apa yang sebenarnya terjadi pada saya. Saya pun menceritakan semua nya, termasuk alasan saya di pecat Bekerja karena saya sering telat berangkat kerja karena mengurus anak saya yang terkena kanker." Jelas Lela.
"Lalu pak Miko menawarkan saya pekerjaan, menjadi pelayan di rumah nya dan hanya mengurus kebutuhan satu wanita dewasa. Dia juga memberikan gaji 4 kali lipat dari pekerjaan saya yang dulu. Dan pak Miko memberikan gaji di depan bahkan saya heran kenapa pak Miko percaya dengan manusia yang baru saja dia kenal." Sambung Lela.
"Ohh seperti itu ya mbak." Jawab Amora yang merasa Miko semakin sulit di tebak.
"Sebenarnya aku di anggap apa sih sama pak Miko, bisa-bisa nya dia mau menghabiskan uang yang banyak untuk ku.," Batin Amora.
"Tring...tring..." Tiba-tiba ponsel sang bodyguard yang duduk di sebelah supir berdering. Dan sang bodyguard pun mengangkat panggilan itu.
"Maaf non Amora, tuan Miko ingin bicara." Ucap sang bodyguard sambil menyerahkan ponselnya kepada Amora.
"Hah..?" Kaget Amora.
Namun Amora tetap menerima ponsel itu dan menempelkan benda pipih itu di telinganya.
"Tidak ada yang gratis sayang, semua yang ku lakukan itu harus kau bayar. Dan ingat berikan yang terbaik nanti malam. Jika kau gagal memberikan aku kepuasan maka tidak hanya kamu yang mendapat kan kemarahan ku tetapi Lela juga akan ku pecat dan uang yang sudah ku berikan untuk pengobatan anak nya akan ku tarik lagi." Jelas Miko.
"hah...?"
"Yasudah selamat bersenang-senang Amora, sampai bertempur nanti malam." Ucap Miko yang langsung mematikan ponselnya secara sepihak.
"Apa-apaan dia ini?, Dasar manusia gila. Ku kira dia orang yang tulus ternyata ada niat busuk di balik semuanya." Umpat Amora kesal.
"Ada apa non?" Tanya Lela yang duduk di sebelah Amora.
"Oh tidak ada apa-apa kok mbak." Jawab Amora sambil menyerahkan ponsel tadi kepada sang bodyguard.
Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di tempat tujuan Amora pun menjalani sejumlah treatment kecantikan, sedang kan. Semuanya tidak lepas dari pengawasan pengawal Miko sementara Amora menikmati semua nya.
"Seperti nya enak juga ya kalau punya sugar Daddy seperti Miko, bisa hidup bahagia seperti ini." Batin Amora sambil menikmati perawatan yang sedang dia jalani.
"Hey Amora, kau sudah janji akan bertobat kenapa malah berpikir seperti itu sih?, Tanya nya lagi kepada dirinya sendiri.
"Tapi kan, ini bukan kemauan ku ini seakan sudah menjadi takdir ku. Yasudah mari kita nikmati semua nya. Masalah dosa urusan belakangan deh." Batin nya lagi.
Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, dan Amora yang Baru saja bangun tidur merasa tubuhnya begitu segar dan lembab dan cantik.
Setelah segala urusan di sana selesai mereka pun pulang ke rumah. Sesampainya di rumah Amora ingin masuk ke kamar nya namun betapa kagetnya Amora saat membuka kamar nya kamar itu sudah kosong.
"Lho kenapa kamar ini kosong?" Tanya nya keheranan.
"Maaf non, semua barang-barang nona sudah kami pindahkan ke atas, karena sesuai perintah Tian Miko mulai hari ini non Amora di suruh tidur di kamar nya tuan Miko." Jelas seorang pelayan kepada Amora.
"Hah..? Tidak bisa begitu dong, kamar saya kan di sini dan saya tidak mau pindah. Enak saja pak Miko bikin peraturan sendiri." Protes Amora.
"Siapa yang memiliki rumah ini?, Aku .. jadi aku yang menentukan peraturan di rumah ini dan ingat semua perintah ku adalah kewajiban untuk mu.!" Ucap Miko yang baru saja pulang dari kantor.
"Tapi kan pak..."
"Tapi apa?, Kau mau membantah ku? Aku tidak akan segan-segan menghukum mu Amora." Gertak Miko.
"Dia ini benar-benar gila, dia pikir siapa dia bisa mengatur ku seenaknya.," Batin Amora kesal.
"Aku bos di sini, dan semua nya terserah ku. Hentikan pikiran jahat mu itu yang mencoba mencaci maki ku." Perintah Miko yang seakan bisa membaca isi pikiran Amora.
"Sekarang ikut aku ke kamar, banyak hal yang harus kau pelajari. Karna aku tidak mau mengulang ucapan ku." Titah Miko yang berjalan menaiki tangga.
Sementara Amora yang merasa kesal akhirnya mengalah dan mengekori Miko dari belakang. Sementara Ravi yang sedari tadi ada di sebelah Miko hanya diam saja dia benar-benar merasa ada sesuatu cemistry antara Miko dan Amora.
"Ini lemari pakaian mu, da ini lemari pakaian ku, jangan berani-berani mandi kalau aku belum mandi pagi dan kalau sudah sore kau harus sudah mandi saat aku kembali dari kantor." Titah Miko saat mereka sudah sampai di dalam kamar nya Miko.
Sementara Amora masih kagum melihat kemewahan dan besar nya kamar milik Miko.
"Sudah ku bilang aku tidak akan mengulang perkataan ku!" Sambung Miko yang melihat Amora tidak fokus dengan penjelasan nya.
"Ehh maaf pak, tadi kurang fokus bapak bilang apa tadi?" Tanya Amora yang lamunannya di buyarkan oleh Miko.
"Amora, kenapa kau begitu membuat ku kesal.?" Ini lemari pakaian mu dan ini lemari pakaian ku." Ulang Miko yang menunjukkan dua lemari besar di kamar itu.
"Lalu jangan pernah kau coba-coba mandi pagi kalau aku belum mandi, dan saat aku sudah pulang dari kantor kau harus sudah mandi dan menyambut ku di depan pintu." Sambung nya lagi.
"Baik pak." Jawab Amora.
" Ini beberapa jenis parfum yang aku suka, kau harus menyemprotkan nya di tubuh mu setiap habis mandi sore." Tunjuk Miko kepada beberapa botol parfum yang ada di meja rias.
"Lalu apa lagi peraturan lain nya pak?" Tanya Amora kemudian.
"Kau harus membangunkan aku pukul 05:00 dan layani semua kebutuhan ku selayaknya kau sebagai seorang istri. Aku rasa aku tidak perlu memerintah mu untuk itu karena kau sudah cukup berpengalaman di bidang itu." Ucap nya.
"Yasudah aku mau mandi, siapkan semuanya yang ku butuhkan untuk mandi." Perintah Miko lagi.Amora pun hanya menurut dan melakukan semua nya.
ngaku dah nikah aja kamu malu Ayu, mana orang tahu klo Ravi itu suami mu, taunya Ravi bos single ganteng lagi...