Cerita berisi Transmigrasi seorang perempuan yang memiliki sifat sabar yang setipis tisu, yang tiba-tiba saja bertransmigrasi kepada tubuh seorang gadis yang menjadi peran antagonis dan sedikit bodoh.
Tapi di dalam tubuh barunya dia di bingungkan dengan dua pilihan antara berondong atau seorang duda yang kaya raya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26
"Lo ngapain sih ada di sini hah?gue lagi sebel sama seseorang jadi gue harap lo gak bakalan ganggu gue!" ucap Glory yang sudah mewanti-wanti duluan.
"Apaan sih," sinis pria itu dan Glory malah makin emosi dengan nya.
"Sinis banget mas, lo Kelvin kan?" tanya Glory dan dia duduk di samping Kelvin.
Informasi saja kalo Kelvin ini adalah sahabat dari Xavieer dan kedua abang kembarnya, tapi jujur saja Glory tetap benci kepada teman abangnya ini.
"Lo ngapain di sini? tumben banget bolos sendirian," ucap Glory dan dia ingin mengambil sebatang rokok yang ada di samping Kelvin.
Kelvin yang tahu kalo Glory ingin mengambil rokoknya, langsung di tepis kasar oleh Kelvin.
"Lo cewek! gak usah ngerokok," sinis Kelvin dan Glory memutar bola matanya malas.
"Aelah pelit banget lo, lagian gue cuman minta satu batang enggak 10 bungkus," sebal Glory dan Kelvin tidak menanggapi hal itu.
"Lo kenapa sih dari tadi diem mulu, bisi lo?" tanya Glory dan itu membuat Kelvin menoleh ke arah Glory.
"Mau gue ngomong atau enggak, masalahnya apa sama lo?' tanya Kelvin dengan mengangkat satu alisnya heran.
"Ya gak kenapa-kenapa juga sih, kok bisa ya abang gue temenan sama manusia pendiem kaya lo," ucap Glory spontan.
"Ya mau gimana pun itu bukan urusan lo Glory, lo bilang tadi apa? abang lo? emangnya mereka masih anggap lo adek mereka?" tanya Kelvin dan itu sangat sangat menusuk hati Glory yang selembut kain sutra.
"Lo jangan ngobrol kaya gitu napa, lagian kan ya mau gimana lagi mereka tetep keluarga gue. Ya terserah sih mereka mau anggap gue ada atau enggak juga gak peduli," ucap Glory dan Kelvin menganggukan kepalanya paham.
"Terus kenapa lo sendiri ke sini? kenapa enggak sama temen lo aja?" tanya Kelvin yang mana membuat Glory heran.
"Lo serius nanya banyak hal sama gue?" tanya Glory yang tidak percaya kepada Kelvin.
"Gue diem salah, nanyain lo juga salah. Jadi gue harus gimana?" tanya Kelvin dengan mengangkat satu alisnya.
"Ya gak ada yang salah juga sih, gue cuman heran aja sama lo tumben banget ngobrol banyak sama gue. Bukannya lo selalu diem ya?" tanya Glory lagi.
"Gue gak bisu, gue cuman lagi males ngobrol aja dan gue harap lo paham maksud gue," ucap Kelvin dan dia menghisap rokoknya dan menikmati setiap asap yang keluar dari bibirnya.
"Iya sih bener, tapi ya entahlah gue bingung mau ngobrol apa sama lo," ucap Glory yang masih berusaha mengambil rokok yang ada di samping Kelvin.
"Lo kalo masih mau ngerokok, gue bakalan bilangin sama kedua orang tua lo," ucap Kelvin dengan datar, dan Glory sangat yakin kalo apa yang diucapkan oleh Kelvin itu tidaklah main-main.
"Apaan sih ancaman lo gak sih sumpah, lagian kenapa sih gue ngerokok? gue sama aja kaya lo ngerokok buat ngilangin stres," ucap Glory yang kesal kepada Kelvin.
"Bukan gitu, tapi lo cewek Glory. Gak pantes lo ngerokok kaya gini, lagian kalo lo ketahuan ngerokok sama Xavieer atau abang lo. Gue yakin mereka bakalan lakuin hal yang sama kaya gue," ucap Kelvin yang masih sabar menghadapi tingkah Glory yang mau menang sendiri ini.
"Iya sih, tapi mau gimana lagi coba. Gue bingung Kelvin gimana sekarang, gue pengen udahan sama Xavieer," ucap Glory yang malah curhat tentang Xavieer yang notabenenya Kelvin ini sahabat dari Xavieer.
Kelvin yang mendengar curhatan Glory sedikit terdiam dan bingung harus merespon bagaimana.
"Lo serius mau curhat soal Xavieer? lo gak lupa kan kalo gue ini siapa?" tanya Kelvin dan dengan polos Glory menggelengkan kepalanya pelan.
"Ya jelas gue gak lupa, tapi ya mau gimana lagi sekarang lo ada di sini dan mau gak mau lo harus temenin gue cerita," ucap Glory yang malah maksa Kelvin.
"Dih mana bisa gitu, udah ya gue males berurusan sama siapa pun dan itu termasuk lo!" ucap Kelvin yang malah meninggalkan Glory sendirian.
Glory yang ditinggalkan begitu saja oleh Kelvin mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh, memang sangat menguras energi banget sama orang yang pendiem seperti Kelvin itu.
"Kok bisa ya gue bisa kepincut sama Xavieer? padahal iya sih dia ganteng, tapi kalo nyakitin buat apa?" tanya Glory dalam pikirannya.
Kalo dalam Fisik dan harta kalo Xavieer itu memang cukup mantap, tapi kalo urusan perasaan dan cinta Xavieer itu sangat nol. Kalo saja Glory terus bertahan dengan Xavieer yang ada Glory bisa mati muda.
"Tapi kalo gak sama dia, nanti gue sama siapa dong? kalo gue belum ada gantinya gue harus bisa dan tahan sama Xavieer dulu. Nah kalo udah ada gantinya nah baru deh gue putusin Xavieer dan bilang kepada semua makhluk bumi kalo gue punya cowok dan pasangan yang lebih dari pada Xavieer," ucap Glory yang bertekad untuk bisa mendapatkan lelaki yang lebih dari Xavieer meskipun dia sudah muak dengan segala hal percintaan di muka bumi.
"Oke Fiks kayanya gue harus bisa cari cowok yang emang lebih mantep dari dia, masa iya gue gak bisa selingkuh. Daripada gue sakit hati terus bully Manda kaya gak ada gunanya banget deh, jadi lebih baik gue cari cowok lain aja!" ucap Glory yang bertekad mencari cinta lain yang mungkin bisa lebih menghargai dirinya?
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
