"Apa kau tau, sebenarnya aku adalah istri pertama Aldan, dan kau adalah madu ku Aura" ujar Vega.
Aura terkejut dengan fakta yang di berikan Kakak ipar palsunya itu, selama 2 tahun mereka hidup bersama ternyata Aura membiayai kehidupan istri pertama suaminya. aura tidak bisa membalas perkataan Vega karenya tubuhnya sangat lemah berbicara pun sangat kesulitan.
"Aura apa kau tau kenapa kamu bisa selemah ini? kamu bisa selemah ini Karen obat ini, selama 2 tahun aku memberikannya kepada mu perlahan - lahan sampai kamu mati secara perlahan. dan Seseorang yang sangat membantu ku adalah!!"
seseorang masuk ke dalam kamar aura dan itu adalah Virsa Asisten nya di perusahan ternyata dia seorang penghianat.
"Apa wanita itu sudah mati sayang?" tanya Aldan
"Dia sedang sekarat sayang" balas Vega
di detik - detik kepergiannya semua orang yang dia anggap baik muncul dan menertawakan kepergiannya.
"Tuhan beri aku kesempatan sekali saja, dan membalas semua perlakuan mereka terhadap ku....."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
"Makan tuh racun yang Lo beli. Dasar para benalu gak tau diri" ucap pelan Mpok Mira dengan tersenyum gembira dari dalam dapur.
Mereka pun menikmati makanannya, Aldan pergi ke perusahaan sembari mengantar Virsa ke perusahaan Aura.
20 Menit Berkendara
Mereka sampai di perusahaan Aura.
"Bang Lo gak mau nganter gue masuk?" tanya Virsa
"Emmm boleh deh, sambil lihat perusahaan gue" jawab Aldan dengan tersenyum seringai membayangkan perusahaan ini jatuh kepadanya.
"Hahahah bisa aja Lo bang" balas Virsa
Mereka pun keluar dari dalam mobil, berjalan masuk ke dalam perusahaan.
Namun saat ingin masuk ke dalam perusahaan mereka di cegat oleh security di depan pintu masuk.
"Permisi. Apa kalian karyawan perusahaan ini?" tanya Yusuf security baru perusahaan
"Kamu security baru ya di sini? Masa kamu gak kenal sama bang Aldan dia suami dari pemilik perusahaan ini. Jadi dia bisa masuk bebas ke dalam perusahaan ini. Jadi minggir"
"Maaf tapi tidak ada pemberitahuan kami jika bapa yang bernama Aldan ini bisa masuk dan keluar dengan bebas di perusahaan ini. kami harus cek kepada Bu Aura terlebih dulu" ujar Yusuf
"Ka-" Virsa yang ingin membentak security di hentikan Aldan
"Ya silahkan. Dan kau akan ku pecat nanti" ancam Aldan
Security itu tidak goyah dan langsung menelpon Niken sekertaris Aura.
Dretttt.... Dretttt....
"Selamat pagi Bu Niken" ucap Yusuf
"Iya pagi. ada apa pak?" tanya Niken
"Maaf Bu menganggu pagi hari. ini ada 2 orang laki - laki yang ingin masuk kedalam perusahaan, mereka bilang keluarga Bu Aura dan salah satunya suaminya bernama Aldan, apa benar beliau suami Bu Aura Bu" jawab Yusuf
"Benar pak Aldan suami Bu Aura. Tapi jangan biarkan mereka masuk ke dalam perusahaan, saya akan memberikan telpon ke pada Bu Aura" balas Niken
"Baik silahkan Bu" balas Yusuf.
Niken pun berjalan dan mengetuk ruang kerja Aura.
Tok... Tok... Tok...
"Masuk" ucap Aura
Cklek
Pintu terbuka Aura terlihat sedang fokus dengan dokumen - dokumen yang sedang dia kerjakan di meja kerjanya.
"Maaf Bu saya ingin memberi tahukan jika di bawah ada pak Aldan. Apa saya harus menyuruh security membawa masuk pak aldan Bu?" tanya Niken
"Bilang saja saya tidak ada. dan bilang yang ada di perusahaan ada zodi paman saya, bilang kepada mereka bahwa om saya tidak mengijinkan mereka masuk" jawab Aura
"Baik Bu. Saya akan memberi tahukan kepada mereka, kalau begitu saya permisi" balas Niken.
Aura pun hanya mengangguk, dia sedang malas bertemu dengan mereka.
Mood nya hari ini kacau karena sedang masa datang bulan jadi sekarang dia sedang mode senggol bacok.
"b*jingan itu mau kerja di perusahaan besar lulusan SMA hah.... Orang bodoh mana yang mau terima lulusan SMA di bagian keuangan. Dan itu adalah gue akhhhh bodo banget lu" ucap Aura kepada dirinya sendiri
Di masa lalu dia menerima Virsa di perusahaan nya dan dia di tugaskan di bagian keuangan karena pinta dari Aldan dan bodohnya Aura menyetujuinya.
"Gue gak akan ketipu lagi sekarang jadi jangan harap yang berlebihan ya b*jingan" lanjut Aura
Di pintu masuk perusahaan.
"Baik Bu" balas Yusuf
Telpon pun di tutup, Yusuf langsung berjalan mendekat ke arah Aldan dan Virsa.
"Permisi pak" ucap Yusuf
"Sekarang kamu tau kan saya siapa. Jadi saya bisa langsung masuk, dan kamu tunggu di sini saya pecat kamu sekarang juga" angkuh Aldan
Namun saat Aldan ingin masuk Yusuf menghalangi lagi dia masuk ke dalam perusahaan.
"APA LAGI? Apa kamu ingin saya pecat di sini. Miskin tidak tau diri" bentak aldan
"Maaf pak. Memang benar bapa adalah suami Bu Aura, namun anda tidak boleh masuk ke dalam" ucap Yusuf
"Berani - beraninya kamu melarang saya masuk. Siapa kamu!!" bentak Aldan
"Maaf pak. Bu Aura sekarang sedang tidak ada di perusahaan dan yang menyuruh saya melarang anda masuk adalah pak Zodi, jika bapa masih memaksa ingin masuk ke dalam perusahaan. Pak Zodi sudah memberi kami perintah untuk mengeluarkan anda dari area Perusahaan secara paksa" ucap Yusuf
"Sialan dia lagi dia lagi. Awas kamu ya, nanti setelah perusahaan ini menjadi milik saya yang pertama saya pecat kamu!!" emosi Aldan
"Ayo kita pergi" ajak Aldan kepada Virsa
"Beneran gak masuk ini bang?" tanya Virsa
"Kita bicarakan di rumah" jawab Aldan
Aldan dengan perasaan marah berjalan menuju parkiran di susul Virsa mengikutinya.
Ting!!
Ponsel Aura berbunyi tanda pesan masuk, Aura pun mengambil ponselnya dan melihat siapa yang mengirimnya pesan.
"Viki? kenapa dia kirim pesan? Biasanya dia langsung Telpon" gumam Aura
Aura pun meng klik pesan masuk dari Viki.
Klik...
Aura pun tersenyum seringai Setalah melihat pesan yang di kirimkan oleh Viki, di sana ada foto Aldan dengan seorang wanita yang sedang tertidur pulas tanpa mengenakan sehelai benang pun, di tambah dengan vidio yang di kirim Viki juga.
"Akan ada huru hara besar di rumah nih" ucapnya dengan senyum yang mekar.
Jam 8 Malam
Aura baru sampai rumah dan raut wajahnya langsung berubah setelah keluar dari mobil.
Dan terdengar dengan jelas suara gelak tawa dari dalam rumah, tadi Viki memberi tahukan nya jika semua keluarga Aldan datang ke rumah.
Cklek....
Pintu terbuka dan gelak tawa pun seketika berhenti dan semua orang melihat ke arah Aura, dan terlihat juga Vega duduk di samping Aldan sambil menggenggam tangan Aldan.
"Kamu baru pulang?" tanya Aldan dengan santai.
"Apa kamu tau tadi aku ke perusahaan dan aku di usir dari perusahaan!!" lanjut Aldan
"Aku tau" singkat Aura
"Dan kamu sebagai istri malah diam. dasar tidak tau diri" bentak rianti
"Mah jangan gitu" belas Vega
"Kamu masuk aja ke kamar. Kita bicarakan Setalah makan malam" lanjut Vega
"Tidak perlu nanti sekarang saja" tegas Aura
Aura bejalan mendekati ke arah Aldan.
Srakk...
Kumpulan foto menampar tepat di pipi Aldan.
"Jelasin ini semua!!" ucap datar Aura
Foto yang berserakan langsung mereka ambil.
"Aldan apa ini!!" bentak rianti
Aldan masih bingung dia tidak tau apa yang di maksud ibunya karena dia belum melihat foto yang di lempar Aura.
"Apa?" bingung Aldan
Aldan mengambil satu foto di lantai, dan saat dia membalikan foto matanya langsung membelalak kaget.
Vega pun ikut mengambil salah satu foto yang ada di lantai.
"Kamu tega ya. Aku kurang apa sama kamu Aldan, kamu memang b*jingan" emosi Aura.
"I-ini apa?" tak percaya Vega
"Dia udah tidur sama cewe lain kak. ternyata dia berubah karena wanita jal*ng ini" bentak Aura.
Tangan Vega yang memegang foto Aldan dan seorang wanita bergetar tak percaya.
"Ka-kamu jangan fitnah Aura. aku tak mungkin melakukan hal segila ini" balas Aldan dengan rasa gugup
"Ini hanya sebuah foto Aura, apa kamu percaya dengan sebuah foto seperti ini. Sekarang foto bisa di edit Aura kamu harus sadar" ucap Aldan.
Srakkk.....
Brak....
"Lihat!! Ucap Aura
Aura mengambil iPad nya dan memperlihatkan video Aldan yang sedang bersetubuh dengan seorang wanita dengan sangat lihay..
"Lo mau ngelak apa lagi. b*jingan" bentak Aura
dah tahu sibangsat tu ada dlm bilik bawa sekali yg dikehendaki oleh keluarga sibangsat sedih