Seorang selir baru sebuah kerajaan Qing (Xia Fei) yang hidup dalam bayang-bayang kebencian dari permaisuri Ren yang bersekongkol dengan para selir senior (Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin) karena cemburu dengan perlakuan spesial kaisar Qing Feng pada Xia Fei.
Hari itu permaisuri Ren,Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin dengan sengaja menjebak Xia Fei yang sudah di pengaruhi obat. mendorongnya masuk kedalam kamar pangeran kedua (pangeran Li).
Xia Fei yang sudah lemas dan tak berdaya berusaha melarikan diri sekuat tenaga.hingga membuatnya tersudut dipinggir tebing.
Para selir sengaja mendorong Xia Fei hingga membuatnya jatuh kedalam jurang dan tenggelam kedalam air.
Gelang giok pemberian kaisar tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.membuat Xia Fei menutup mata.
Ketika tersadar dirinya berada di sebuah tempat yang asing.dengan orang-orang yang terlihat asing serta memakai baju yang aneh.
Dimana sebenarnya Xia Fei berada??
Seperti apa kehidupan Xia Fei selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tutie arsyek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Malampun tiba.
Sebuah mobil honda jazz berwarna hitam terparkir di depan paviliun. tepat jam tujuh malam.
Seorang pria yang tak lain adalah Ethan dengan kemeja putih dan membawa sebuah buket bunga mawar merah di tangannya,keluar dari dalam mobil.
"hai Merry....apa Xia Fei sudah siap?"
"sebentar tuan Ethan, akan aku panggilkan.tuan masuklah dulu"
Setelah mempersilahkan Ethan masuk.Merry pun bergegas menuju kamar Xia Fei.
"maaf, sudah menunggu"
Suara lembut seorang wanita tentu saja membuat Ethan langsung menoleh sekaligus terpana ketika melihat penampilan Xia Fei yang cantik dengan berbalut gaun merah dan rambut yang tergerai. berjalan anggun menuruni tangga.
"amazing...." mulut Ethan menganga dengan mata yang membulat lebar,tanpa berkedip.
Wanita itu benar-benar membuat Ethan terkesima.
"mampus, cakep banget nih cewek.... goblok si Kai, kenapa dia gak jatuh hati sama cewek secakep Xia Fei?"
Ethan terus bergumam dalam hati,ia benar-benar terpana dengan kecantikan Xia Fei yang bahkan tanpa make-up menor seperti wanita-wanita yang selalu dia temui di bar.
"apa ada sesuatu di wajahku?" Xia Fei yang sudah berdiri didepan Ethan, menjentikkan jarinya tepat didepan wajah Ethan yang masih membeku menatapnya.
"ahk, maaf.... Aku hanya terpana karena baru kali ini aku melihat perempuan secantik kamu. Oh ya, ini untuk kamu....bunga yang indah untuk perempuan yang cantik"
Ethan menyerahkan buket yang sedari tadi dipegangnya.
"ayo....."
Mereka pun berjalan meninggalkan paviliun menuju mobil Ethan yang sudah terparkir.
"silahkan tuan putri" tidak lupa Ethan membukakan pintu depan mobil untuk Xia Fei.
Tapi....
"KAI....." teriak Ethan terkejut dengan mata yang terbelalak.
Entah sejak kapan Kai ada didalam mobilnya, duduk santai di jok depan.dengan wajahnya yang dingin seolah tidak terjadi apa-apa.
"gak perlu kaget gitu.kaya lihat setan aja lu,ayo cepat jalankan mobilnya"
" tapi Kai......"
" tapi apa?? Lu masih mau jalankan?"
"tidak apa-apa,aku bisa duduk di belakang saja" Xia Fei menutup kembali pintu mobil lalu duduk di jok belakang tepat di belakang Kai.
Ada kebahagiaan tersendiri yang Kai rasakan saat itu, hingga terulas senyum puas dari bibirnya.
Lain halnya dengan Ethan yang nampak kesal karena kehadiran Kai yang malah menjadi penghancur kencan romantisnya malam ini.
Padahal Ethan sudah membuat rencana yang cukup matang untuk kencan romantisnya bersama Xia Fei. Tapi ternyata mahkluk dingin ini menghancurkan segalanya.
"alamak, hancur sudah rencana gue gara-gara makhluk satu ini" ketus Ethan membanting pintu mobil
" tampaknya tuan Ethan sedang tidak baik malam ini?apa masih mau lanjut jalan-jalannya?" Kai melirik Ethan dengan tatapan dingin dan kedua alis naik.
"masih dong,iya kan Xia Fei?" Ethan melempar senyum manis tapi juga kaku pada Xia Fei yang duduk di jok belakang.
Ia pun menjalankan mobilnya keluar dari paviliun.
"Kai, lu mau gue antar ke kantor? Atau ke rumah lu?"
" gak perlu, hari ini gue free"
"lalu?" Ethan menjalankan pelan mobilnya, menatap Kai yang masih terlihat santai.tanpa bersalah.
"ikut kalianlah, apalagi?"
Ethan menggeleng kesal.
Ini adalah kali pertama Kai ikut campur dalam urusan pribadinya.
"tapi Kai...."
"gue lapar, kita mampir di cafe baru yang lu bilang tadi pagi.oke kan?" Kai melirik Ethan masih dengan senyum yang berarti.
"oke kepala lu.....shit...." Ethan meremas stir mobil kesal.
Ia benar-benar geram dengan tingkah Kai kali ini.
Beberapa menit kemudian mereka pun tiba didepan sebuah cafe yang terlihat masih baru, dengan beberapa standing flower grand opening berjejer di depan cafe.
"selamat datang di cafe Elma" seorang pelayan wanita menyambut hangat kedatangan mereka.
Mereka bertiga tertegun ketika sampai di dalam cafe tersebut.
Bukan cuma karena dekorasi tapi juga tamu yang datang malam ini sepertinya bukan dari kalangan menengah ke bawah tapi para bangsawan dengan penampilan yang memukau.
Untunglah malam itu mereka memakai baju yang cukup layak dan tidak akan mencoreng wajah mereka.
"tuan Kai Xanders Sebastian... tidak ku sangka orang sesibuk dirimu bisa hadir di acara grand opening cafe kecil seperti ini,sungguh suatu kehormatan bagiku" seorang wanita tua tiba-tiba menghampiri mereka dengan senyum ramah.
"nyonya Elma, sungguh tidak ku sangka jika acara grand opening cafe anda sangat luar biasa. Selamat dan semoga sukses" Kai tiba-tiba merampas buket bunga mawar yang ada ditangan Xia Fei lalu menyerahkannya pada wanita tua yang bernama Elma itu.
"nyonya Elma sangat cantik malam ini" Tanpa ragu Kai mencium punggung tangan Elma dengan sangat lembut.
"terimakasih tuan Kai,aku sangat tersanjung.mari aku perkenalan dengan beberapa orang yang memiliki andil dicafe ku ini"
Dengan ramah Elma menggandeng tangan Kai untuk menemui beberapa temannya.
Kai juga tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi menolaknya. Ia hanya bisa pasrah mengikuti langkah wanita tua itu menuju kerumunan.
"woow.... bukankah ini tuan Kai Xanders? Sungguh suatu kehormatan bisa bertemu dengan pria tampan dan terkenal sepertimu"
" tuan Kai, katakan padaku apa rahasianya hingga namamu begitu di kenal di mata orang-orang besar?"
" tuan Kai, suamiku memiliki perusahaan di kota H bagaimana jika suatu hari kamu mampir dan kita bekerja sama? "
Begitulah kira-kira pujian yang terlontar dari mulut para wanita tua bangsawan ketika melihat Kai.
Kai hanya membalas pujian mereka dengan senyum dingin.sementara matanya sibuk memantau Xia Fei dan Ethan.
"ayo,kita duduk di luar saja.biarkan makhluk itu sibuk dengan ibu-ibu sosialnya" tanpa ragu menggiring Xia Fei dengan merangkul pinggang wanita itu keluar dari cafe.
Ethan pun memutuskan untuk mencari tempat duduk di paling pojok.tempat yang paling strategis dan romantis dengan cahaya yang cukup redup.
"silahkan cantik" dengan sigap Ethan menarik satu kursi untuk Xia Fei.
Lagi-lagi Ethan menatap Xia Fei dengan senyum yang merekah dan tanpa berkedip.
"kamu tau kenapa malam ini bulan tidak menampakkan diri?"
Xia Fei hanya menggeleng mendengar pertanyaan Ethan.
"karena bulan malu jika ternyata di bumi ada wanita yang lebih cantik melebihi dirinya" rayu Ethan,di raihnya rambut Xia Fei yang tergerai lalu mencium ujung rambut tersebut.
"kenapa kamu tidak pernah berbicara?apa kamu takut padaku?"
"bukan seperti itu,aku....aku hanya...." Xia Fei menunduk.
" sudahlah, aku ngerti kok" Ethan meraih tangan Xia Fei, menatap mata Xia Fei lekat.
"kamu adalah wanita tercantik yang pernah aku temui,jujur.aku telah jatuh hati ketika melihatmu" dengan lembut Ethan mencium punggung tangan Xia Fei dengan lembut.
Xia Fei hanya bisa diam,bukan karena dia suka atas semua perlakuan Ethan tapi karena dia tidak tau harus bagaimana.terlebih Ethan adalah teman baik Kai.
"oh ya.pesanlah sesuatu,aku pergi ke toilet sebentar"
Sebelum pergi Ethan menyerahkan buku menu dan mencium pucuk kepala wanita itu.
Cukup lama Xia Fei melihat buku menu tanpa tau harus bagaimana? bahkan dia sendiri tidak tahu makanan seperti apa yang tertulis disana.
"apa sudah puas main-mainnya"
Xia Fei yang sedang melihat-lihat buku menu tentu saja terkejut ketika Kai tiba-tiba ada di belakangnya.
"aku...."
"ayo pulang"
Di tariknya tangan Xia Fei, lalu Kai pun memberhentikan sebuah taksi.
Tanpa menunggu lagi, Kai langsung membuka pintu mobil dan menyuruh Xia Fei masuk.
Xia Fei tentu tidak bisa berbuat apa-apa, walau dalam hatinya ia merasa tidak enak dengan Ethan yang mengajaknya dari awal.
Berkali-kali Xia Fei melihat ke arah toilet dimana Ethan berada.
BRAAKK
KAI menutup pintu mobil kencang.
"tuan besar, i-itu.... temanmu...." Xia Fei menunjuk ke arah Ethan yang baru saja keluar dari toilet.
"gak usah pedulikan dia, cepat jalan ke paviliun yang ada di jalan merpati"
Taksi itupun melaju menuju lokasi yang sudah Kai berikan.
"tapi....."
"kenapa? Apa kamu sangat perduli padanya dan mau menghabiskan malam dengan dia?" Kai mendekatkan wajahnya, menatap Xia Fei tajam.
" aku... tidak berani" Xia Fei menundukkan kepala.
Sepanjang perjalanan menuju paviliun. Xia Fei sama sekali tidak berani berbicara lagi. Mereka berdua diam seribu bahasa.
Sesampainya di paviliun. Kai langsung membuka jasnya lalu melemparnya ke atas sofa.
Dengan kencang Kai menutup pintu ruang kerjanya. Meninggalkan Xia Fei yang masih termenung di ruang tamu.