NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Jadi Istri Rival

Tiba-tiba Jadi Istri Rival

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Romantis / Time Travel / Enemy to Lovers / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: zwilight

Saat membuka mata, Anala tiba-tiba menjadi seorang ibu dan istri dari Elliot—rivalnya semasa sekolah. Yang lebih mengejutkan, ia dikenal sebagai istri yang bengis, dingin, dan penuh amarah.

"Apa yang terjadi? bukannya aku baru saja lulus sekolah? kenapa tiba-tiba sudah menjadi seorang ibu?"

Ingatannya berhenti disaat ia masih berusia 18 tahun. Namun kenyataannya, saat ini ia sudah berusia 28 tahun. Artinya 10 tahun berlalu tanpa ia ingat satupun momennya.

Haruskah Anala hidup dengan melanjutkan peran lamanya sebagai istri yang dingin dan ibu yang tidak peduli pada anaknya?
atau justru memilih hidup baru dengan menjadi istri yang penyayang dan ibu yang hangat untuk Nathael?

ikuti kisah Anala, Elliot dan anak mereka Nathael dalam kisah selengkapnya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zwilight, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 26 | Gagal Perang Gess

Anala tersenyum dengan mata melebar saat kedua orang disisinya masih terlelap dengan damai. Ia buru-buru masuk ke kamar mandi, bunyi rintikan air dari shower mengalun pelan, namun tak cukup mengganggu tidur dua orang didalam sana.

Ketika ia selesai, matanya tiba-tiba merujuk pada cincin di jari manis Elliot. Ekspresinya lama terdiam, lalu ia beralih pada jari manisnya yang kosong tanpa dihiasi cincin. Sontak pupilnya mengecil, berubah lesu hingga cenderung tanpa semangat.

"Aku taruh dimana ya, semoga aja Anala yang ratu iblis itu nggak membuangnya." mata dan tangannya sibuk menjelajah diseluruh tempat dalam kamar ini. Satu per satu dibuka, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan cincin yang sedang ia cari.

"Ketemu!" soraknya girang meski sesaat kemudian langsung calm karena sadar berisik. Tanpa tunggu lama, ia langsung memakai cincin itu dengan senyum yang tak sedikitpun melemah di bibirnya.

***

Waktu berjalan pelan seolah ikut menikmati seharian penuh yang coba Anala bangun untuk lebih dekat dengan anak dan suaminya. Sebelum pada akhirnya Malam yang ia pikir akan berjalan dengan tenang justru membuatnya sesak dalam satu bukti.

"Perhiasan ini—"

Kertas nota itu terlepas begitu saja dari tangannya yang berubah gemetar. Jantungnya bergemuruh bersamaan dengan helaan nafas yang berubah berat dan tercekat. Tidak hanya satu nota, tapi ada lima lainnya dengan jenis dan tanggal yang berbeda.

"Elliot nggak pernah ngasih aku satu pun, jadi apa ini untuk wanita itu?" kesimpulannya simple, jika bukan untuknya maka jelas itu untuk perempuan lain.

Anala tak menyangka kalungnya yang ketinggalan di mobil Elliot jadi membuka bukti perselingkuhan yang selama ini ditutupi dengan baik. Ia menyentuh dadanya yang terasa berdenyut, tangannya perlahan mencengkram baju dengan kuat.

Jadi sebenarnya untuk apa dia masih mempertahankan pernikahan ini? batinnya banyak bicara, tatapannya mulai nanar dan putus asa.

Sambil berlarian ia kembali ke dalam rumah, melangkah buru-buru menuju kamar tempat Elliot berada. Nafasnya tersengal begitu sampai, matanya berair begitupun dengan bibirnya yang bergetar pucat.

"Kamu kenapa, Anala?" pria itu mendekat kaget, matanya membulat khawatir. Ia mengangkat tangannya berusaha untuk menyentuh wajah Anala, namun wanita itu menepisnya dengan cepat.

Pandangannya yang semula tertunduk perlahan terangkat. "Tolong jujur sama aku." Anala menguatkan dirinya lewat kepalan tangan dan gigitan pelan dibibirnya. Matanya mulai nyalang, menantang Elliot untuk bicara. "Apa kamu punya istri lain dibelakang aku?"

Sontak Elliot tersentak kaget. Matanya mengerjap tak percaya, namun ekspresi Anala membuatnya gugup merasa bersalah. "Hah?" dia tak paham apa yang sebenarnya ada dalam pikiran Anala.

Anala menelan ludah, matanya masih sendu dengan nafas yang naik turun tak beraturan. "Kalau bukan istri, apa itu simpanan kamu?" matanya terus lurus menyerang Elliot. Satu per satu pertanyaan diajukan dengan suara yang cenderung lirih bergetar. "Sejak kapan kalian bersama? apa aja yang udah kamu lakukan dengannya."

Elliot masih diam, dia tidak punya jawaban. Sampai akhirnya satu pertanyaan terakhir dari mulut Anala membuat darahnya berdesir. "Apa— perempuan itu sedang mengandung anak kamu?"

Elliot menggeleng, alisnya bertautan. "Aku nggak ngerti apa yang kamu bicarakan." hanya itu yang bisa dia katakan, namun Anala terus menuntut jawaban. "Cukup jawab pertanyaan aku! apa kamu punya wanita lain?!"

Elliot membelalak keheranan. Kepalanya menggeleng cepat, bibirnya sampai bingung untuk mengeluarkan kalimat mana dulu sebagai jawabannya. Ia meneguk ludah, memejamkan matanya untuk sekedar menenangkan diri setelah dituduh membabi buta seperti saat ini.

Namun justru hal itu membuat Anala semakin menggebu. "Jawab aku Elliot!" tegasnya sedikit meninggi. Elliot terkesiap, matanya yang semula tenang berubah tajam dan mencekam. "Perempuan apanya sih? aku nggak punya simpanan seperti yang kamu tuduh!" nada suaranya tak kalah tegas dengan milik Anala.

Anala menggeleng dengan senyuman getir diwajahnya. "Lagi-lagi kamu bohong." langkahnya hendak menjauh dari Elliot namun ditahan dalam satu tarikan. "Aku nggak bohong!" katanya serius. Tangannya memegang kedua sisi wajah Anala, menatapnya lekat. "Hei, liat aku! aku nggak bohong, sungguh!"

Anala memegang tangan Elliot yang menangkup pipinya, matanya perlahan mulai mengembun dan nyaris tumpah. "Lalu untuk siapa semua perhiasan yang kamu beli di nota ini?" sebelah tangannya mengangkat kertas nota yang kini sudah jadi gulungan sampah ditangannya.

Elliot mengamati gulungan itu, lalu matanya membesar. "Kamu tau dari mana?" setelah mendengar itu, pupil Anala langsung mengecil, tangannya mencengkram kertas itu makin kuat.

"Nggak penting aku tau dari mana!" lirihnya sambil menggeleng-gelengkan kepala. Nafasnya tercekat bersamaan dengan sumbatan yang terasa memenuhi tenggorokannya. "Jadi apa alasan kamu masih mempertahankan pernikahan kita saat keduanya sama-sama memiliki hubungan dengan pihak lain?"

"Aku nggak pernah selingkuh! stop berpikir aku sama dengan kamu."

Keduanya sama-sama dilanda amarah hingga tanpa sadar tak bisa menahan suara. Mereka bertengkar hebat, saling meningkah tak mau kalah. Beberapa pelayan sudah memperhatikan mereka dari luar kamar, begitupun dengan Nathael yang kini berdiri didepan kamar mereka.

"Papa. Mama. Ada apa ribut-ribut?" teriaknya dari balik pintu. Suara Nathael membuat dua orang yang sedang perang itu terdiam, mendadak emosi mereka mereda dan terpaksa berhenti tiba-tiba.

Elliot memejamkan mata lalu menyibak rambutnya dengan gusar. "Nggak perlu di lanjutin. Aku nggak mau Nael merasa takut!" Anala mendelik tak suka, ia merotasi bola matanya lalu melangkah menuju pintu. "Terserah kamu deh."

Anala membuka pintu sambil tersenyum, di belakangnya ada Elliot yang bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Wanita itu sedikit menunduk membelai pipi Nathael dengan tatapan penuh cinta.

"Kenapa sayang?"

Mata Nathael memperhatikan Mama dan Papanya bergantian, "Mama sama Papa berantem ya?" matanya curiga, lalu tangannya meraih kedua tangan orangtuanya dengan tatapan khawatir.

"Jangan berantem Ma, Pa. Nael nggak mau kesepian lagi..."

Anala dan Elliot sama-sama menelan ludah dengan kasar. Ucapan Nathael membuat jantung rasanya teriris. Anala memeluknya dengan erat, sementara Elliot tatapannya mulai luluh. "Maaf ya, Mama dan Papa udah bikin kamu khawatir."

"Jadi kalian beneran berantem?"

"Enggak. Mana mungkin Mama sama Papa berantem. Tadi cuma salah paham." Anala cengengesan dengan mata menyipit terbawa senyum. Hal itu justru membuat Nathael makin curiga sambil memangku tangan. "Nael nggak percaya. Jelas-jelas tadi suaranya keras banget sampai kedengaran ke kamar Nael."

"Papa sama Mama nggak bohong. Lihat ini."

Cuup.

Satu kecupan melayang dipipi Anala hingga membuat matanya nyaris lompat keluar. Ia menoleh pada Elliot dengan tatapan melotot meski bibirnya terpaksa membawa senyum.

Menyebalkan, kamu seenaknya Elliot gila!

Berbeda dengan tatapan horor yang diberikan oleh Anala, sebaliknya Elliot justru mengangkat sudut bibirnya dengan senyum mengejek. "Mana ada orang lagi berantem bisa mesra kayak gini? iya kan Ma?"

Ma? dasar cowok nggak tau tempat! Anala makin pundung sedangkan Elliot semakin merasa menang diatas angin. "Awas kamu!" gerakan bibirnya terbaca jelas oleh Elliot. Pria itu hanya terkekeh lalu sedikit menjulurkan lidahnya.

Nathael yang diam-diam mengamati wajah Mama dan Papanya bergantian pun mendapatkan satu ide untuk membuat mereka berbaikan lagi. Alisnya terangkat lalu sengaja memasang tampang sok sedihnya. "Kalau gitu Malam ini Nael tidur disini ya, boleh kan Ma. Pa?"

Anala dan Elliot kompak terdiam. Ujung mata Anala melirik serius, sesuatu yang busuk terpendam di batinnya. Ck kalau ada Nael obrolan tadi nggak bakal bisa berlanjut. Tapi aku nggak mungkin nolak anak yang selucu ini. ia memejamkan mata lalu menghela napas pelan.

Sementara itu Elliot hanya mengedikkan bahu pura-pura tak peduli. "Boleh sayang. Ayo sini Papa gendong." ia langsung menggendong Nathael dan membawanya masuk ke tempat tidur.

Sebelum lebih jauh ia membalikkan badan, sekali lagi ia menjulurkan lidah pada istrinya yang sudah memasang tampang tajam dan siap membunuh. Anala bersungut kesal sambil berkacak pinggang.

"Jangan pikir urusan kita selesai!"

1
Mayuza🍊
semoga nanti author dan readers dapat suami kayak Elliot yaa😭
__NathalyLg
Aduh, abis baca ini pengen kencan sama tokoh di cerita deh. 😂😂
Mayuza🍊: mana bener lg 😔
total 1 replies
Ahmad Fahri
Terpana😍
Mayuza🍊: haii kaa makasih banyak supportnya ya🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!