NovelToon NovelToon
Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Harem / Angst
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Nayla Marissa berpikir jika pria yang dikenalnya tanpa sengaja adalah orang yang tulus. Pria itu memberikan perhatian dan kasih sayang yang luar biasa sehingga Nayla bersedia menerima ajakan menikah dari pria yang baru berkenalan dengannya beberapa hari.

Setelah mereka menikah, Nayla baru sadar jika dirinya telah dibohongi. Sikap lembut dan penuh kasih yang diberikan suaminya perlahan memudar. Nayla ternyata alat buat membalas dendam.

Mampukah Nayla bertahan dan menyadarkan suaminya jika ia tak harus dilibatkan dalam dendam pribadi suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Bantuan dari Kavi akhirnya datang, 2 pria yang menyerang mobil Nayla tak dapat kabur karena anak buahnya Rio berhasil meringkusnya.

Keduanya lantas dimasukkan ke dalam mobil dan motornya dikendarai salah satu anak buahnya Rio.

Nayla dipindahkan ke mobil lainnya bersama Una. Kedua wanita itu pun lalu diantar ke rumah orang tuanya Nayla. Mereka tiba 20 menit kemudian, sesampainya di sana Kavi ternyata sudah menunggunya.

Kavi bergegas menghampiri istrinya ketika keluar dari mobil, ia memeluknya penuh khawatir.

"Syukurlah, kamu tidak apa-apa, Nak!" Yuna juga mendekati Nayla, ia mendapatkan kabar dari menantunya jika mobil yang ditumpangi putrinya diserang orang tak dikenal.

Kavi melepaskan pelukannya dan membiarkan kedua mertuanya bergantian memeluk istrinya.

"Aku tidak apa-apa, Ma, Pa. Untungnya suamiku segera mengirimkan bantuan!" kata Nayla seraya melirik Kavi.

"Iya, Nak. Kami begitu khawatir ketika suamimu mengabarkan hal ini," ucap Andreas.

"Kenapa kamu berada di sini?" pandangan Nayla beralih kepada suaminya.

"Kebetulan aku sedang tidak jauh dari rumah orang tuamu," jelas Kavi.

"Siapa yang ingin mencelakakan putriku?" tanya Andreas kepada Kavi.

"Rio sedang mengintrogasinya, Pa." Jawab Kavi.

"Apa mungkin ini ulah kakak kamu?" tuduh Nayla.

"Kak Dhea tidak mungkin seperti itu, Nay. Dia sudah berjanji kepadaku dan menerima kamu sebagai iparnya!" kata Kavi.

"Apa kamu yakin dia menepati janjinya?" tanya Nayla menuding.

"Jangan berpikir buruk seperti itu, Nayla!" tegur lembut Yuna. "Bisa saja ada orang lain juga yang tak suka dengan hubungan kalian," lanjutnya menambahkan.

"Cuma Kak Dhea yang tak suka Kavi menikahiku, Ma." Kata Nayla yang berkeyakinan jika Dhea terlibat dalam penyerangan hari ini.

"Nayla, percayalah padaku. Kak Dhea tidak seperti kamu tuduhkan!" Kavi sangat yakin jika kakaknya tidak terlibat.

"Tunggu saja kabar dari anak buahnya!" Andreas menengahi keduanya.

Ditengah obrolan mereka, ponselnya Kavi berdering. Ia segera menjawab panggilan tersebut, tak lama kemudian ia menutupnya.

"Aku mau pergi sebentar, aku akan kembali lagi!" kata Kavi.

"Kamu mau ke mana?" tanya Nayla.

"Menemui Rio," jawab Kavi.

"Siapa yang menyuruh mereka?" tanya Nayla lagi.

"Laura," jawab Kavi. Ia kemudian bergegas masuk ke dalam mobilnya.

Nayla terdiam, ia sudah salah menuduh.

"Ayo masuk, Nak. Kita bicara di dalam saja!" ajak Yuna karena sedari tadi mereka masih berada di halaman rumah.

Di dalam rumah Nayla menjelaskan mengenai sosok Laura kepada kedua orang tuanya yang bertanya tentang wanita itu.

Kavi tiba dikediaman Laura 1 jam kemudian, kedatangannya membuat Laura yang baru saja selesai mandi begitu senang.

"Kavi, aku senang kamu datang ke sini?" Laura tersenyum bahagia.

"Mengapa kamu menyerang istriku?" tanya Kavi dengan tatapan marah.

"Menyerang? Siapa yang menyerang istrimu?" Laura terbata-bata.

"Tidak perlu berpura-pura tak tahu, Laura. Kamu 'kan menyuruh orang lain buat menyerang dan melukai istriku, 'kan?" Kavi meninggikan suaranya.

"Aku...aku tidak mengerti dengan pertanyaan kamu," ucap Laura mulai ketakutan.

"Kamu mau bicara jujur atau aku akan menyeretmu!" ancam Kavi.

"Kenapa kamu sekarang berubah?" air mata Laura mulai menetes.

"Laura, jangan mencoba mengalihkan pertanyaan aku!" sentak Kavi.

"Kavi, kenapa kamu menjadi kasar begini?" Laura tampak terisak.

Kavi mencengkram kedua lengan Laura dengan kuat. "Kamu mau berkata jujur atau aku memakai kekerasan!!"

"Aku tidak berbohong, Kavi. Aku tak pernah mengirimkan orang lain buat menyerang istrimu!" kata Laura.

"Lalu siapa? Mereka bilang kalau kamu yang menyuruhnya!" ucap Kavi dengan nada tinggi.

"Mungkin saja Kak Dhea, dia 'kan memang tidak menyukai istrimu!" Laura malah menuduh orang lain.

"Tidak mungkin Kak Dhea melakukan itu!" Kavi melepaskan cengkeramannya.

"Kak Dhea hanya pura-pura menerima istrimu," hasut Laura sembari mengelus lengannya yang sakit.

"Aku akan bertanya kepadanya, jika kamu terbukti berbohong maka aku takkan segan menjebloskan kamu ke penjara!" Kavi kembali memberikan ancaman.

Kavi membalikkan badannya dan berjalan, ia ingin menjumpai Dhea untuk menanyakan dalang penyerangan istrinya.

Door...door...

1
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!