Akibat menentang restu, Kamila harus menanggung derita yang dilakukan oleh orang-orang suruhan Hendro yang merupakan Ayah dari Bayu kekasihnya.
Tidak main-main dengan ancamannya, Hendro tega menyuruh sejumlah orang menoda! gadis yang baru berusia 18th itu. Dan sialnya lagi, karena peristiwa itu, Kamila hamil dan tidak tau benih siapa yang ada dirahimnya.
Lalu bagaimana nasib Kamila selanjutnya dan bagaimana sikap Bayu saat mengetahui Kamila hamil anak orang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata
Pertanyaan Defandra yang tiba-tiba, membuat Kamila langsung menoleh ke belakang karena kaget. Kamila melihat Defandra yang menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa ia artikan.
"Kamu mengenali jaket itu?" Defandra mengulangi pertanyaan.
Tidak langsung menjawab, Kamila kembali memperhatikan jaket itu seakan ingin meyakinkan diri jika itu bukan jaket yang pria ke-lima gunakan untuk menutupi tubuhnya, tapi betapa terkejutnya Kamila jika ada bercak darah yang sudah kering terletak di posisi sama seperti saat dirinya memberikan jaket itu pada Polisi untuk dijadikan barang bukti.
"Jaket ini?" Kamila menatap Defandra dengan mata berkaca-berkaca. Berbagai macam pertanyaan muncul dibenak pikirannya.
"Hehg... kamu sudah mengingatnya?" tanya Defandra dengan senyuman sinis sembari melangkah memutari Kamila.
"Siapa kamu, apa kamu ada hubungannya dengan ke-lima orang itu, apa kamu... salah satu dari mereka?" tanya Kamila dengan air mata yang mulai menetes membayangkan bagaimana nasibnya jika pria didepannya adalah salah satu lima pria yang sudah merenggut kesuciannya sementara dirinya baru menikah dengannya.
Dengan senyum mengejek Defandra menyangkal itu. "Kamu pikir aku tertarik pada mu sampai aku menjadi salah satu pria yang kamu bicarakan!?" Defandra masih mengatakan itu dengan datar, tapi cara bicaranya seakan menyimpan dendam yang teramat sangat, itu bisa di lihat dari bagaimana cara bicara Defandra yang mendekatkan wajahnya ke wajah Kamila dengan gigi yang gemeretak.
"Jika tidak, lalu apa yang coba ingin kamu katakan, apa hubunganmu dengan jaket ini?"
Mendengar pertanyaan itu, Defandra mengalihkan pandangannya ke jaket yang masih Kamila pegang. Kemudian menarik tubuhnya yang membungkuk sembari meraih jaket itu dengan kasar.
"Aku membeli jaket ini dari gaji pertamaku, meskipun saat itu gaji ku hanya cukup untuk makan, tapi karena adik ku menginginkannya maka aku rela menghabiskan uangku untuk membeli jaket ini. Defandra menceritakan itu dengan nada datar, sembari memandang sedih jaket itu, tapi lima detik kemudian Defandra berteriak di depan wajah Kamila. "Jadi kamu tau apa itu artinya?! hah?!"
"J-j-jadi dia... dia...."
"Ya! dia Dafindra Wiradityao, adik ku! keluargaku satu-satunya setelah Ayah dan ibu tiada, tapi sekarang dia juga meningggalkanku untuk selamanya dan itu terjadi gara-gara kamu!!!" dengan penuh emosi dan kedua netranya mel0tot, Defandra mengatakan jika pria yang memiliki jaket itu adalah adiknya. Yang berarti itu adalah pria ke-lima yang bernama Dafi alias Dafindra Wiradityao.
Mendengar itu Kamila hampir jatuh kehilangan keseimbangan, Kamila tidak pernah menyangka jika Defandra yang selama ini memperlakukannya dengan baik bahkan menikahinya dengan pesta yang cukup meriah, justru kakak dari salah satu pria yang sudah menghancurkan masa depannya.
"Tapi... tadi Defandra bilang adiknya sudah meningggalkannya untuk selamanya, bagaimana bisa, bukankah dia dipenjara?" batin Kamila yang ia sendiri tidak mengetahui kabar pria ke-lima dan satu anggota lainnya setelah dipenjara.
"Kenapa diam?"
Pertanyaan Defandra mengagetkan Kamila yang masih memikirkan semua itu.
"Sekarang katakan, kenapa kamu hanya menghukum adikku bukan kah kamu selalu mengatakan jika yang sudah memperk0samu lima orang, kenapa kamu tidak menjebloskan empat pria lainnya!? kenapa kamu membiarkan empat lainnya bebas!?" teriak Defandra.
"Defandra... aku sudah melaporkan mereka semua dan aku sudah berusaha semampuku untuk menjebloskan mereka berlima, tapi Polisi mengatakan jika bukti tidak cukup kuat untuk menjerat keempat pria itu dan yang paling kuat adalah pria terakhir yang kamu bilang adikmu, karena dia memberikan jaket itu untuku makanya aku memberikan jaket itu pada Posisi sebagai barang bukti."
Mendapat penjelasan itu Defandra merasa tidak puas dan menganggap Kamila hanya sengaja memberatkan adiknya.
"Defandra..." lirih Kamila, mencoba menyentuh lengan Defandra. Namun langsung ditepis oleh ya.
"Jangan berrani menyentuhku!"
Bersambung...
biarkan saja,, suka suka Lo deh Defandra mau ngapain. Yg penting Kamila dan anaknya aman untuk saat ini.
lanjut mbak Noor
Harus nya DEFA lebih obyektif mengembangkan penyelidikan jangan hanya Kamila saja yang dia salah kan
supaya bisa mengarah ke bapak walikota zalim itu
ada kacang dibalik peyek 😊