Ketika keturunan mafia menyamar menjadi mahasiswa yang dibully!
William Stone-Brooks memiliki maksud tersendiri hingga memilih berkuliah untuk kedua kalinya di Venesia Italia, menyamar menjadi pria pendiam, culun dan sering di-bully. Hingga satu insiden yang membuatnya tertarik kepada seorang gadis yang berani membelanya tatkala semua hanya diam saat pembullyan terjadi. Jane Stewart, itulah nama gadis pemberani dan sangat energik.
Dengan maksud terselubung, William berhasil mendekatinya hingga menjalin hubungan kekasih dengan Jane sampai hari itu tiba.
“Aku tidak ingin berurusan denganmu Mr. Mafia.” Gertak Jane menatap tajam penuh amarah ketika dia merasa dikhianati oleh pria yang pernah dia cintai.
“Sekarang kau akan selalu berurusan denganku, ketika aku akan menjadikan mu sebagai milikku, Jane Robinson.”
Deg!
SEASON 2 DARI A Baby For The Mafia Boss
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEiaMM — BAB 26
KETIDAKAKURAN STONE-BROOKS
Setelah berbisik sesuatu, Virgil melenggang pergi sehingga Will kini beralih menatap ke Jane yang cukup penuh tanda tanya saat ini.
“Apa lagi yang akan kau rencanakan sekarang?” sindir wanita dengan dress putih itu menatap malas.
William dengan santainya ia bersandar. “Kau akan menyukainya jika bertemu dengannya. Atau tidak! Aku yakin kau mengenalnya nanti!” ujar Will semakin membuat Jane berkerut alis.
“Cepat selesaikan makanan mu, ada sesuatu yang harus kita selesaikan sebelum tengah malam.” Pinta Will yang beranjak dari duduknya.
Jane menatap marah ke pria tampan yang pergi menuju ke pintu.
Tak ingin lagi berteriak karena itu hanya sia-sia saja, Jane hanya mengumpat kesal hingga tak segan mencaci dna mengutuk pria sialan itu.
Sementara William Stone-Brooks kini melangkah keluar menuju ke ruang perapian, dimana ia menghampiri Stacey yang juga ada di sana.
“Hay Will! Sudah bicara dengan Aurora?” tanya Stacey dengan sengaja agar kedua keponakannya itu akur.
“Ya.” Jawab pria itu melangkah maju sembari menuangkan sebotol beer di gelas dan duduk di sofa singel.
“Oh, really? (Oh, sungguh)? Jadi bagaimana? Kau sudah berunding dengan nya?”
Pria itu meletakkan gelas nya kembali saat usai meneguknya habis. “Tidak ada lagi yang harus dirundingkan dengan nya, Bibi— ”
“Itu perlu karena aku juga anak Donovan dan Laila Stone-Brooks, William!” selah Aurora yang tiba-tiba datang dan menatap tegas ke adiknya.
Tentu saja Will enggan menoleh dan masih duduk diam di sofanya sampai Aurora menghampirinya dan ikut duduk di sofa lain.
“Aku juga berhak turut campur— ”
“Kau hanya akan mengampuni mereka, sudah kubilang kau tidak cocok menjadi penjahat, aurora.” Tegas Will menatap tajam ke kakaknya yang juga terlihat marah.
“Sekali pun kau tidak pernah memberikan ku kesempatan, Will. Kau selalu bergerak dan bertindak sendirian tanpa mendengarkan ku.”
“Apa yang harus aku dengar darimu? Mengalah dan memaafkan untuk seseorang sialan yang sudah berani mengkhianati dan membunuh kedua orang tua kita. Membunuh paman Austin dan anaknya. Apa itu yang kau mau?”
Aurora terdiam dan keadaan di sana semakin serius saat Stacey juga diam mengamati kedua keponakannya yang sudah tumbuh dewasa dan semakin angkuh. Dan juga mengingat putranya yang sudah lama dia nanti malah tewas dalam serangan.
“Jika itu untuk menghindari kematian, maka itu lebih baik.” Balas Aurora dengan serius.
Will menatap tajam ke kakaknya dan hampir saja dia lepas kendali. “Kau bisa memaafkan nya, tapi aku tidak. Akan aku selesaikan semuanya.”
Tegas William yang langsung bangkit dari duduknya.
“Apa termasuk wanita tak bersalah itu Will? Apa kau juga ingin menghabisinya hanya karena dia Robinson?” tegas Aurora hingga meninggikan suaranya.
“Itu urusanku. Jangan memancing ku atau aku tak segan denganmu.” Ucap Will yang langsung pergi.
Sungguh! Aurora tak menyangka dia tak bisa mengendalikan dirinya saat terpancing akan keangkuhan Will. Dengan sedih, wanita itu menunduk mengusap wajah cantiknya.
“Dia tidak akan berhenti sampai semuanya terbalaskan. Itu hanya sia-sia untukmu Aurora.” Jelas Stacey ikut prihatin.
“Aku hanya tidak ingin kehilangan siapapun lagi. Aku takut... Tidak setiap saat keberuntungan berpihak kepada kita, tapi dia sangat angkuh Bibi!” jelas Aurora kesal sendiri.
Stacey juga mengerti dan sangat mengenal Aurora. Dia wanita yang lembut dan baik hati sejak kecil, tak salah jika ia hanya menginginkan ketenangan dan kedamaian tanpa harus mengorbankan nyawa.
Wanita berambut pendek itu menepuk kedua pahanya sembari menarik napas dalam-dalam. “Ya... Sekarang semuanya sudah semakin jelas. Aku rasa, kau bisa mengalah untuknya dan Will... Yakinlah bahwa dia akan baik-baik. Kau mengerti, dia sama seperti Donovan, dia seorang Stone-Brooks!” jelas Stacey tersenyum tipis menatap Aurora yang masih duduk.
Wanita itu menatap ke bibinya yang pamit pergi ke kamar.
“Maafkan aku.” Ucap Aurora seketika membuat Stacey menghentikan langkahnya dan berbalik kembali menatap Aurora yang kini menatapnya.
“For what? (Untuk apa)?” tanya Stacey terheran.
“Percakapan tadi membuatmu ingat ke paman Austin dan Ethan. Aku tahu, Bibi juga menginginkan pelakunya mendapatkan balasan yang setimpal! Tapi aku malah— ”
“Kau tidak bersalah. Kau terlahir sebagai anak yang baik dan lembut Aurora! Semua orang juga menginginkan kedamaian! Selamat malam.” Pamit Stacey yang akhirnya melangkah pergi dengan senyum tipis.
Sementara Aurora masih duduk diam di sana dan merenungi dirinya sendiri hingga mengusap wajah cantiknya berulang kali.
...***...
DARRR! Satu tembakan ke kepala seorang pria berhasil meluncur mulus sampai pria itu mental cukup jauh akibat tembakan dari pistol besar.
“Kerja bagus Lena! Sekarang kita bisa mencari tempat yang indah dan cocok untukku di sini. Ck, aku tidak sabar mengunjungi tempat penuh dosa!” ujar Karen yang sama gilanya seperti Peter, ayahnya.
“Baik Nyonya.” Balas Lena si asisten pembunuh itu yang membawa pistolnya dan segera menyuruh anak buah pria untuk membersihkan jasad-jasad yang sudah dia habisi.
Ya! Mereka berada di tempat yang cukup sepi namun ada penjaga di sana. Sehingga mau tak mau, Karen menyuruh Lena untuk menghabisi mereka yang membantah.
Sambil merokok, wanita cantik itu menatap ke pemandangan malam di depannya.
“Ada hal menarik apa di sini?” tanya Karen menoleh ke Lena yang baru saja berdiri di belakangnya.
“Di sini berkumpulnya dunia malam. Anda bisa berbisnis dengan banyak mafia dan pengusaha Nyonya.” Jelas Lena membaut Karen menyeringai kecil.
“Yah! I love money! (Aku cinta uang)!” balas Karen yang sudah siap untuk mengembangkan bisnisnya di Las Vegas sembari mencari dan membunuh Jane sesuai perintah dari ayahnya.
“Suruh satu anak buah untuk memata-matai kediaman Stone-Brooks. Biarkan aku tahu, apa saja yang mereka lakukan!” pinta wanita cantik pemilik bibir seksi tadi masih tersenyum.
Tanpa banyak bicara, Lena mengangguk dan segera melaksanakan perintah dari bosnya yang sibuk merokok di tempat yang sama.
...***...
Sementara di kamar. Jane mencoba membuka jendela besar di sana, menariknya dan mencungkil nya sebisa mungkin dengan alat seadanya. Sampai dari belakang, tubuhnya di tarik dan dipojokan ke dinding oleh Will yang sedang nampak kesal.
“Kau mau kabur dariku? Sudah kubilang, aku tidak akan membiarkan mu pergi dariku.” Ucap Will menatap lekat dengan jarak dekat sembari menekan leher Jane yang nampak risih.
“Kenapa? Aku melihat kemarahan di wajahmu Will. Kau tidak akan bisa tenang setelah keburukan yang sudah kau lakukan kepada banyak orang termasuk keluargamu!” Ucap Jane sengaja memancing emosinya sehingga pria itu akan menghabisi nyawanya.
Namun tidak. Will langsung mencium bibirnya dengan tergesa-gesa hingga Jane yang ingin menggigit lagi, pria itu langsung mengakses bibir wanita itu hingga memaksanya membuka saat tangan Will bergerak cepat meremas payudara Jane.
“Ahh~ ” Refleks yang luar biasa.
apakah kamu harus terluka dulu di tangan orang lain Jane baru kamu patuh kepada Will???? 🤔🤔🤔
Apakah Aurora akan mengalami sesuatu di tengah jalan???
sprti nya Nat hrs di beri pelajaran sama Dante 😀😂🫢🤭
klu will yah jiwa2 ayah nya Donovan keras kepala & tanpa belaa kasih sm musuh..
kpn thor aurora di bikin romantis sama asisten dante hehehehehe
apakah mereka mau menyerahkan nyawa mereka sndri????
edan wkwkwkw
Mending kalian ceritakan kenapa dng keluarga Robinson, apa yg ingin dia perbuatan sama Jane, biar Jane mikr" buat kabur wkwkw