NovelToon NovelToon
Sistem : Menjadi Billioner Tampan

Sistem : Menjadi Billioner Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kaya Raya
Popularitas:15.7k
Nilai: 5
Nama Author: ADhistY

James Morgan adalah seorang pria dengan sejuta pesona yang dapat membuat banyak wanita terpikat olehnya. Tetapi di jaman sekarang ketampanan apa gunanya jika tidak memiliki uang dan kekuasaan?

Kisah tragis seorang pemuda tampan ditinggalkan oleh pacar materialistisnya karena mendambakan kemewahan.

Hingga suatu hari dia memiliki sistem kekayaan terhebat yang mengubah hidupnya yang biasa biasa saja menjadi luar biasa. Mobil super? Rumah mewah? Kehormatan? dan Wanita?? bahkan secantik bidadaripun bisa dia dapatkan dengan mudah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADhistY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 - Akhir dari kesombongan Albert

Saat setengah perjalanan menuju lantai bawah, tiba tiba ponsel milik Harry berdering. Dia segera mengangkatnya ketika melihat nama yang tertera di sana.

"Ya tuan James, apa kau sudah sampai?" Tanya Harry dengan sopan.

Mendengar nada bicara Harry yang terdengar berhati hati, para dewan di belakangnya mengira dengan pasti bahwa yang menelepon adalah pemilik menara yang baru.

Di tempat James saat ini, dia masih dengan tenang menatap wajah mengejek Albert.

"Aku sudah sampai di lantai bawah, tetapi ada seseorang di depan pintu masuk yang membuat masalah denganku, dia berkata akan memberiku pelajaran dan membuatku bertekuk lutut di depannya, bagaimana menurutmu?" Ujar James dengan suara tenang.

Setelah kata kata James terucap, Harry yang sedang berjalan menuju lantai bawah seketika berhenti melangkahkan kakinya, dan keringat dingin mulai terasa di punggungnya.

Dia menghela nafasnya dalam dalam. Siapa bajingan yang begitu berani dengan orang besar seperti tuan James, pikirnya.

Berani beraninya dia membuat masalah di wilayah kekuasaan beliau! Dan bahkan ingin membuatnya bertekuk lutut??

Harry takut jika suasana hati bos barunya menjadi tidak senang karena kejadian ini dan dapat berakibat mengancam posisi kuatnya saat ini.

Dia berkata dengan keras untuk meyakinkan James. "Tuan James, mohon maaf atas ketidaknyamanannya saat kau pertama kali berkunjung kemari, beri saya waktu beberapa detik, saya akan tiba secepatnya di sana."

"Hmm baiklah, aku tunggu." Jawab James santai.

Panggilan telepon berakhir.

Harry segera menambah kecepatan kakinya saat berjalan, yang membuat orang orang di belakangnya heran.

"Ada apa pak Harry?" Tanya Simon.

Harry mendengus kasar lalu menjawab dengan nada kesal. "Ada seorang bajingan yang berani beraninya menyinggung bos besar di pintu masuk menara, benar benar tidak kenal takut."

"Siapa orang yang begitu berani?" Ujar Simon penasaran.

"Entahlah, yang pasti katanya dia ingin memberi pelajaran pada bos dan membuatnya bertekuk lutut di depannya. Bukankah itu sangat keterlaluan, memikirkan wajah marah tuan James yang sedang marah saat ini di sana, membuatku merasa tidak nyaman." Ujar Harry gelisah.

Mendengar kata kata ketua dewan, membuat Simon ingat dengan kata kata keponakannya yang memintanya memberi seseorang pelajaran. Perasaannya seketika menjadi tidak enak saat ini.

'Semoga saja tidak seperti yang ku pikirkan, Albert, semoga kau bukan orang bodoh itu yang menyinggung pemilik menara.' batin Simon.

...

"Siapa yang kau telepon? Kau pikir kau adalah seorang karakter utama dalam novel yang saat kau menelpon seseorang, orang penting akan datang membantu mu menyelesaikan masalah?" Ujar Albert pada James.

James tetap diam dengan tenang, bahkan meletakkan tangannya di saku dengan santai.

'Tidak salah juga sih, haha.' batin James setelah mendengar ejekan Albert.

Di sisi lain, Harry keluar dari lift dengan tergesa gesa.

Semua orang seketika memusatkan perhatian mereka pada rombongan pria berjas rapi itu.

Albert yang melihat Simon berada diantara mereka, seketika merasa kegirangan.

"Habislah kau." Albert menatap James dengan seringainya.

'Dasar idiot, dia sepertinya belum menyadari apa yang akan terjadi padanya.' batin James saat melihat kepercayaan diri Albert.

"James, bagaimana ini? Itu adalah pamannya Albert, dia benar benar memanggilnya kemari." Ujar Vallery dengan nada khawatir, dia memang pernah bertemu dengan Simon saat pria paruh baya itu sedang bersama dengan Albert.

"Tenang saja, tidak ada yang akan berani melakukan sesuatu padaku." Ujar James tenang, tetapi kekhawatiran Vallery tidak dapat hilang, bahkan ketika James terlihat sangat tenang saat ini.

Manager Harry mengedarkan pandangannya mencari keberadaan James. Sampai pandangannya jatuh pada sesosok pria tampan berwajah tenang yang di kerubungi orang orang.

"Sial, semoga saja tuan James tidak terlalu marah." Ucap Harry menggertakkan giginya.

Berbeda dengan Harry yang dengan cepat berjalan menuju tempat James saat ini. Simon justru terdiam di tempat ketika melihat Albert berada dalam kerumunan yang di tuju ketua dewan.

"Sial, jangan bilang seperti yang kupikirkan." Gumamnya berkeringat dingin.

Dia seketika enggan untuk menyusul Harry, tetapi suara keras Albert dari kejauhan terdengar memanggilnya.

"Paman, aku di sini." Ujar Albert melambaikan tangannya, mau tak mau dia segera kesana, tidak ingin Albert semakin membuat masalah.

Harry mengabaikan sekitarnya dan segera menghampiri James.

"Tuan James, saya Harry Anderson, apa anda tidak apa apa?" Tanya Harry dengan nada khawatir.

"Tidak apa apa, hanya saja kejadian ini membuatku sedikit kesal." Jawab James dengan wajah datar.

Melihat wajah bosnya yang tanpa ekspresi membuat bulu kuduk Harry tiba tiba berdiri, entah kenapa dia merasa sedikit terintimidasi oleh aura tenang milik James.

"Anda tenang saja tuan James, saya akan menyelesaikan masalah yang membuat anda kesal." Ujar Harry dengan menunduk sopan.

Albert melihat seorang pria berjas yang menghampiri james, dia ingat jika pria itu datang bersama dengan pamannya tadi. Dia mengerutkan dahinya sedikit penasaran.

"Apa dia juga punya dukungan di menara ini, pantas saja dia begitu berani padaku." Ujar Harry menatap James dan Harry. Dia sedikit gugup pada awalnya, tetapi memikirkan pamannya adalah orang dengan status tinggi di menara Starlight, perasaannya menjadi tenang kembali, dia yakin posisi pria tua ini masih lebih rendah dari pamannya.

"Hahaha jadi ini yang membuatmu begitu percaya diri melawanku, kau ternyata juga punya dukungan di sini, tapi apakah pria tua ini akan sebanding melawan pamanku?" Ujar Albert menunjuk wajah Harry.

Seketika wajah Harry berwajah muram saat kata kata hinaan Albert di tunjukkan kepadanya.

Simon yang mendengar kata kata hinaan yang di lontarkan keponakannya seketika berwajah pucat pasi.

'Albert sialan, apa dia tidak tau siapa yang dia hina sekarang?' umpatnya dalam hati.

"Paman, kau lihat pria berwajah menjijikan itu, dia adalah orang yang membuat masalah denganku, beri dia pelajaran dan buat dia berlutut di bawahku." Ucap Albert pada Simon dengan percaya diri.

Simon semakin gemetar ketika melihat wajah gelap kemarahan Harry yang menatapnya.

Tanpa orang orang duga, bukannya membela keponakannya, Simon justru menampar Albert dengan keras.

Plakk

"Aduh, p-paman... Kenapa kau malah memukulku, seharusnya kau memukul pria itu." Ujar Albert tidak terima dengan memegang pipi kanannya yang terasa panas dan perih.

Nafas Simon naik turun dan sedikit memburu. "Aku memukul orang yang pantas di pukul, kau kira siapa yang kau singgung hah!" Bentak Simon pada Albert.

Albert seketika menegang dan memandang James dengan raut kebingungan.

"A-apa maksudmu, siapa sebenarnya dia?"

"Asal kau tau, pria yang kau sebut sebagai pria tua adalah ketua dewan, yang berarti dia adalah bosku, dan juga pria tampan yang kau maki maki tadi adalah pemilik baru menara starlight yang berarti dia adalah sosok yang paling berkuasa di sini. Apa kau paham bodoh!!." Ujar Simon dengan keras karena geram.

"B-bagaiman mungkin..." Gumam Albert tertegun.

Saat kata kata Simon jatuh, semua orang seketika terkejut dan memandang James dengan pandangan baru.

Pantas saja sikapnya begitu tenang, ternyata dia adalah bilioner sejati. Pikir semua orang.

Setelah memarahi keponakannya dengan keras, Simon segera menghampiri James dengan wajah bersalahnya.

"T-tuan James, saya meminta maaf atas apa yang telah di sebabkan oleh keponakan bodoh saya, saya berjanji akan menghukumnya dengan keras." ucapnya dengan kepala tertunduk.

James tetap diam tidak mengatakan sepatah kata apapun.

Melihat sikap diam milik James, Simon tidak dapat menahan diri untuk tidak merasa takut.

"Albert, minta maaf dan berlutut di depan tuan James sekarang." Perintah Simon pada Albert.

Albert yang tadinya hanya terdiam karena terkejut seketika tersadar.

"Tapi..." Ujarnya ragu, dia malu dengan kesombongan nya tadi pada James, ternyata dia bertingkah superior di depan seorang dewa kekayaan.

"Masih tidak ingin berlutut juga?" Bentak Simon pada Albert.

Melihat sikap keras pamannya dan ketakutannya pada kekuasaan James. Albert menghilangkan kesombongannya dan segera berlutut di kaki James.

"Tuan James, maafkan saya, saya salah untuk kejadian sebelumnya, saya adalah orang bodoh yang berani menyinggung anda, tolong maafkan saya."

Dengan wajah menyesal Albert berlutut dan membenturkan kepalanya ke lantai, berharap James dapat mengampuninya.

Tetapi James hanya mendengus dingin dan berkata. "Aku bukan orang yang pemaaf."

Lalu James segera berjalan pergi menuju pintu masuk meninggalkan Albert dan Simon yang saat ini berwajah lemas.

Sedangkan Vallery berjalan mengikuti James tanpa sadar, dia sangat terkejut saat ini, tidak menyangka setelah lama tidak bertemu, ternyata James sudah sangat sukses sekarang.

Pandangannya menatap punggung lebar James di depannya, wajahnya seketika kembali memerah ketika memikirkan tindakan heroik James saat membelanya dari Albert tadi. Rasa cinta yang dulu berusaha dia dia lupakan, kini kembali dengan perasaan yang lebih besar. Tetapi memikirkan James yang mungkin masih bersama Megan, membuat wajahnya kembali murung.

1
Arafami
lanjut
History
semangat Thor upnya hehehe
History
salah komen jir💔
History
hmm penasaran bantuan apa ya
History
Zea aku dukung lu😋😋
History
nama gw jir😔🙏
ADhistY: lah iya
total 1 replies
Faiz Pendar
thor bukan nya mobil yang lecet koenigsegg nya? tapi di bab sebelumnya masih di penyimpanan sistem
ADhistY: udah kok di bab 21, emang gak di tulis secara detail sama author😁
total 1 replies
Arafami
lanjut
History
Thor jadwal upnya jam berapa??
ADhistY: Setiap pagi kalo author gak ada kegiatan, kalo gak sempet up pagi ya paling siangnya😁
total 1 replies
History
sampe tamat Thor hehehe
ADhistY: Author usahakan novel ini up sampe tamat, walaupun mungkin retensinya gak nyampe😪
total 1 replies
History
semangat Thor upnya
Arafami
lanjut
Arafami
emang bener
Arafami
lanjut
OKIA.R
gass thor, tanggung tuuuuu
History
lanjut Thor kalau bisa sampe tamat hehehe /Smile//Smile/
History
jir padahal cuman di sentuh bisa menegang gitu 😋😋😋😋
History
Next Thor
Arafami
lanjut
ADhistY
Bab 25 nyusul ya nanti siang, author ada keperluan di luar🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!