Spin off: Antagonis Cantik Tawanan Mafia Kejam
Karena sering terkena skandal dan membuat nama keluarganya selalu terseret, sekarang Jenna harus diawasi oleh seorang bodyguard pilihan Ayahnya agar tidak bisa membuat masalah baru.
Namun, bodyguard pilih Ayahnya adalah pria yang sangat dibenci oleh Jenna. Jenna tidak akan diam saja, ia akan membuat sang bodyguard tidak betah dan mundur dari pekerjaannya.
Tetapi, rencana Jenna menjadi berantakan dan ia malah terjebak dengan perasaan yang seharusnya tidak pernah muncul lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga puluh satu
Jenna terkejut saat mendapati kedua orang tuanya berada di dalam kamarnya, bukan Elios.
“Kau sudah bangun?” Chesa tersenyum lembut kepada putrinya.
“Kenapa Ayah dan Ibu berada di sini?” Tanya Jenna yang kini merasa jauh lebih baik, hanya saja tubuhnya masih sangat lemas.
“Pertanyaan macam apa itu? Kami datang karena mengkhawatirkanmu,” Morgan menatap putrinya dengan tajam.
Jenna menarik kedua sudut bibirnya, memberikan senyuman yang membuat sang ayah tidak bisa marah kepadanya.
Morgan menghela napas pelan, pria paruh baya itu menyentuh kening putrinya yang sudah tidak sepanas tadi saat pertama kali datang. Kedua orang Jenna sudah berada di Penthouse sejak tiga jam yang lalu.
“Tidak ada yang terluka ‘kan?” Tanya Morgan yang sangat mengkhawatirkan putrinya sejak mendapatkan pesan dari Elios, tetapi pria paruh baya itu sedang berada di luar kota dan baru sampai di kota ini tadi siang.
“Tidak ada, Kak Elios datang tepat waktu,” jawab Jenna yang sebenarnya sangat penasaran ke mana perginya Elios, padahal pria itu sudah berjanji akan menemaninya seharian.
Elios terpaksa meninggalkan Jenna, karena ia memiliki urusan yang sangat penting. Kebetulan Morgan sempat menghubunginya kalau akan mengunjungi Penthouse Jenna, jadi Elios langsung berpamitan pergi saat kedua orang tua Jenna sudah datang.
“Syukurlah,” ucap Chesa sambil mengusap puncak kepala sang putri.
Morgan menyadari mata hijau putrinya sedang mencari sesuatu, tetapi pria paruh baya itu memilih untuk tidak tahu. Morgan ingin Jenna sendiri yang bertanya, karena ia yakin kalau sang putri pasti tidak bisa menahan rasa penasarannya.
“Jenna mau makan apa? Biar Ibu masakan!” Kata Chesa yang tadi sempat belanja di minimarket agar bisa memasakkan sesuatu untuk putrinya.
“Apa saja, soalnya masakan Ibu sangat lezat!” Seru Jenna dengan senyuman lebarnya.
“Baiklah, tunggu sebentar Ibu mau ke dapur untuk memasakkan makanan kesukaanku!” Chesa beranjak dari duduknya dan berlalu keluar dari kamar sang putri.
Sekarang hanya tinggal Jenna dan sang ayah, wanita itu sangat gatal ingin menanyakan ke mana perginya Elios. Namun saat awal sang ayah memperkenalkan Elios sebagai bodyguard pribadinya, Jenna selalu menolak dengan keras. Jadi sekarang wanita itu merasa malu untuk bertanya.
“Kenapa lirik-lirik Ayah? Ada sesuatu yang ingin ditanyakan?” Tanya Morgan yang merasa gemas dengan tingkah putrinya.
“Tidak ada, aku hanya heran kenapa Ayah tidak pergi ke kantor?” Tanya Jenna yang tidak ingin sang ayah menyadari kegelisahannya.
“Sekarang weekend, dan Ayah tidak ada urusan di kantor. Jadi untuk apa selalu berada di sana?” Morgan mencubit pelan hidung mancung putrinya.
“Apa kau sedang menanyakan ke mana perginya Elios?” Tanya pria paruh baya itu, membuat Jenna tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
“Akhirnya kau berdamai juga dengannya,” kekeh Morgan dengan tatapan mengejek.
Jenna mencebikkan bibirnya, ia sudah ketahuan dan untuk apa mengelak?
“Jadi ke mana perginya Kak Elios?” Tanya Jenna yang sudah membuat rasa malunya.
“Dia tadi mengatakan akan pergi ke Mansion Dominic, kemungkinan Tuan Sean memanggilnya,” jawab Morgan yang kini merubah tatapannya menjadi serius.
Entah mengapa Jenna merasa tidak nyaman dengan tatapan ayahnya, pasti sebentar lagi sang ayah akan memberinya pertanyaan seputar Elios.
“Bagaimana hubunganmu dengan Elios? Dia menjagamu dengan baik ‘kan?” Tanya Morgan.
Meskipun Morgan sudah mendapatkan laporan setiap hari dari Elios, tetapi saja pria paruh baya itu ingin tahu bagaimana perasaan putrinya selama ada Elios yang menjaga.
“Mungkin sudah semakin dekat, tidak seperti awal-awal aku yang selalu ingin membuatnya berhenti dari pekerjaannya sebagai bodyguard. Soalnya Kak Elios benar-benar menjagaku dengan baik, meskipun aku yang ceroboh,” jawab Jenna yang membuat sang ayah tersenyum senang.
“Putri cantik Ayah sudah dewasa, itu artinya sudah siap untuk menikah ‘kan?” Morgan mengusap puncak kepala sang putri.
“Ayah, masih sisa satu bulan lagi. Jangan terburu-buru!” Kata Jenna yang merasa gugup, karena tiba-tiba mengingat wajah tampan Elios.
“Benar, tapi kejadian semalam membuat Ayah semakin tidak tenang walau sudah ada Elios di sisimu. Ayah tidak ingin Hael nekat menemui lagi atau melakukan hal buruk kepadaku, Hael bukan orang normal dan dia bisa menyusup tanpa sepetahuan Elios itu sudah terdengar sangat gila. Jadi berhentilah dengan pekerjaanmu, kau bisa bekerja di kantor Ayah sebagai asisten pribadi Ayah atau kau bisa memilih sendiri mau di bagian mana,” ujar Morgan dengan suara yang mengalun lembut.
Jenna terdiam sejenak, dulu cita-citanya memang ingin menjadi direktur utama. Bahkan ia sudah selesai mengambil S2 tentang bisnis, agar bisa membantu ayahnya. Namun seiringnya berjalan waktu, Jenna mulai merasa nyaman menjadi seorang model… karena wajahnya bisa dikenali oleh banyak orang dan ia juga mendapatkan cinta dari banyak penggemarnya.
“Ayah beri aku waktu untuk memberi jawaban,” ucap Jenna yang mulai bimbang.
Wanita itu tidak ingin membuat kedua orang tua khawatir, ia juga tidak mau Elios selalu kesusahan menghadapi Hael yang bisa menyusup lagi kapan saja. Jenna merasa sangat merepotkan semua orang, karena ia pernah salah menerima perasaan dari orang gila seperti Hael.
“Baiklah, Ayah akan menunggu jawabanmu. Sekarang fokus dulu sama kesembuhanmu, jika kau benar-benar ingin berhenti… Ayah sanggup membayar dendam kontrak yang sudah kau tandatangani,” ucap Morgan.
Jenna tersenyum mendengarnya, tetapi ia menjadi penasaran kenapa Elios tiba-tiba menjadi bodyguard pribadi untuknya.
“Apa ada lagi yang ingin kau tanyakan?” Tanya Morgan yang sudah hafal dengan ekspresi putrinya yang sering berubah-ubah.
Jenna menganggukkan kepalanya, “Ini tentang Kak Elios, kenapa dia tiba-tiba jadi bodyguard pribadiku? Apa gaji dari Tuan Sean masih kurang?” Tanyanya.
“Itu jawaban itu, biarkan Elios sendiri yang menjawabnya. Ayah hanya menerimanya, karena dia menawarkan diri untuk menjadi bodyguard pribadimu setelah Ayah sempat mengeluh tentang skandalmu dengan Hael saat selesai meeting dengan Tuan Sean,” jawab Morgan yang tidak bisa menceritakan semuanya.
“Ayolah Ayah! Aku janji tidak akan bicara apapun kepada Kak Elios!” Jenna memohon kepada sang ayah agar mau memberitahunya.
“Hanya itu jawaban Ayah, selebihnya kau tanyakan sendiri kepada Elios,” kata Morgan yang kini tersenyum penuh arti.
“Kenapa Ayah begitu parcaya kepada Kak Elios? Andai Ayah tahu apa yang pernah dilakukan Kak Elios—” Jenna menghentikan kalimatnya, karena hampir membocorkan rahasianya tentang lima tahun yang lalu.
“Apa? Kenapa tidak dilanjutkan?” Tanya Morgan yang sebenarnya sudah tahu apa yang terjadi lima tahun yang lalu, tetapi pria paruh baya itu hanya diam saja dan tanpa diduga… Elios menyadarinya dan langsung meminta maaf kepadanya.
Morgan senang dengan sikap Elios yang berani mengakui kesalahannya dan menunjukkan kesungguhannya untuk mendapatkan kembali hati Jenna, apalagi Elios adalah orang kepercayaan Tuan Sean… itu artinya sudah tidak ada alasan lain bagi Morgan untuk menolak Elios untuk menjadi calon menantunya.
Bersambung.
no kaleng...kaleng.....😁